Anda di halaman 1dari 9

DEIKSIS Vol. 09 No.

01, Januari 2017


p-ISSN: 2085-2274, e-ISSN 2502-227X hal. 100 – 108

PENERJEMAHAN SUBTITLE DARI BAHASA INGGRIS KE


DALAM BAHASA INDONESIA (PENELITIAN ANALISIS ISI
PADA SUBTITLE FILM CONTRABAND)

Ziyaul Haq

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Bahasa dan Seni


Universitas Indraprasta PGRI.
yaul_elite@yahoo.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti strategi penerjemahan pada subtitle film ContraBand. Objek
penelitian itu sendiri adalah subtitle film ContraBand yang berbahasa Inggris dan diterjemahkan ke dalam
bahasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan teknik analisis isi. Temuan penelitian ini berupa
kesepadanan di antaar BSu dan BSa, sebelas strategi penerjemahan dan beberapa penyimpangan dalam
penerjemahan. Strategi literal merupakan strategi yang paling sering digunakan sebanyak 33 % dari
keseluruhan data dan strategi peminjaman merupakan tingkat penggunaan paling rendah sebanyak 0.08%
dari keseluruhan data. Adapun beberapa strategi lainnya yang gunakan adalah compensation, paraphrase,
word to word, borrowing, calque, free translation, addition, shift translation, omission, dan compression
translation, sedangkan jenis kesepadanan yang ditemukan adalah (1) kesepadanan di tingkat kata;(2)
kesepadanan di atas kata; dan (3) kesepadanan gramatika.

Kata Kunci: strategi penerjemahan, kesepadanan, penyimpangan dalam penerjemahan, subtitle.

Abstract

This research is aimed at identifying the translation strategies of the subtitle in the movie ContraBand.
Object of this research is the subtitle on the movie ContraBand which is in English and translated into
Indonesian in the form of subtitling. This research is a qualitative study using content analysis
techniques. The finding of this research as follows, equivalences between SL (source language) and TL
(target language), eleven translation strategies, and some translation errors in TL. The majority of
translation strategies used on the subtitle is literal translation (33 % of the total data) and the lowest
range of strategy used in subtitle translation is borrowing strategy (0.08%). Then, the other strategies
used on this subtitle translation are compensation, paraphrase, word to word, borrowing, calque, free
translation, addition, shift translation, omission, and compression translation. Meanwhile, the kinds of
equivalence are (1) equivalence at words level;(2) equivalence above words level; and (3) grammatical
equivalence.

Keywords: translation strategy, equivalence, translation error, subtitle.

PENDAHULUAN berbeda dan dengan latar belakang


budaya yang berbeda, Benny Hoedoro
Saat ini, beberapa negara dapat Hoed (2006:82) berpendapat bahwa
menjalin komunikasi tanpa batas “hal yang sering menjadi kendala dalam
melalui proses penerjemahan. penerjemahan adalah adat bahasa
Penerjemahan itu sendiri bertujuan (usage) dan gaya bahasa, yang
untuk saling tukar-menukar informasi merupakan bagian dari kebudayaan.”
dengan satu sama lain di setiap negara. Moentaha (2008: 9) mengutip
Akan tetapi, di dalam proses G.jager, menyatakan bahwa proses
penerjemahan pada dua bahasa yang penerjemahan adalah transformasi teks

100
Penerjemahan Subtitle Dari Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Isi Pada
Subtitle Film Contraband) (Ziyaul Haq)

dari satu bahasa ke bahasa lain tanpa


mengubah isi teks asli. Dengan KAJIAN PUSTAKA
demikian, ketika suatu bahasa (BSa) Kesepadanan dalam Penerjemahan
ingin mentransformasikan teks bahasa Dalam penerjemahan, seorang pe-
lain (BSu), maka pesan yang terdapat di nerjemah dituntut untuk mendapatkan
dalam bahasa sumbernya harus kata-kata yang sepadan sehingga
dipertahankan dan tidak boleh hilang di terjemahan yang dihasilkan menjadi
dalam bahasa sasarannya. Saat ini, akurat. Dalam hal kesepadanan dalam
dunia penerjemahan film sudah sangat penerjemahan, Mona Baker (1992: 26-
dikenal dan hasilnya banyak dinikmati 106) mengemukakan beberapa konsep
oleh penikmat film. Dalam penerjemah- kesepadanan, yaitu (1) kesepadanan di
an film, terdapat dua jenis kegiatan tingkat kata; (2) kesepadanan di atas
penerjemahan, yaitu Dubbing/ sulih kata; (3) kesepadanan gramatikal; (4)
suara dan Subtitling. Khusus pada kesepadanan teks; serta (5) kesepadanan
subtitling, tantangan dalam penerjemah- pragmatik.
an film ini adalah keterbatasan waktu
yang ditentukan dan jumlah karakter Strategi Penerjemahan
yang ditentukan untuk menampilkan Dalam menerjemahankan sebuah
tulisan/ subtitle di dalam layar. teks, Newmark (1988: 45-48)
Di Indonesia, film-film luar mengusulkan beberapa jenis strategi
negeri biasanya lebih banyak dinikmati penerjemahan, yaitu: (1) transference;
oleh masyarakat Indonesia, khususnya (2) naturalisasi; (3) cultural equivalent;
yang berasal dari Hollywood. Akan (4) functional equivalent; (5)
tetapi, terdapat kendala yang dihadapi descriptive equivalent; (6) synonymy;
oleh penikmat film Hollywood. Kendala (7) shift atau transposisi; (8)
terbesar yang dihadapi para penonton modulation; (9) compensation; (10)
tentu saja adalah begitu banyak ragam componential analysis;(11) parafrasa.
istilah, slang, idiom, dan istilah budaya Sebagai tambahan dari jenis strategi
yang digunakan di setiap film penerjemahan, terdapat pula strategi
Hollywood. Film Contra Band merupa- yang dikemukakan oleh Moentaha: (1)
kan contoh kasus dalam penerjemahan terjemahan harfiah; (2). subtitusi; (3)
subittle. Film ini berasal dari Negara terjemahan bebas. (4). Penggantian;
Amerika Serikat yang berlatar belakang meliputi: penggantian kelas kata;
budaya barat dengan menggunakan penggantian bagian-bagian kalimat;
bahasa inggris sebagai bahasa pengantar penggantian leksikal; terjemahan
atau bahasa sumbernya. Dalam film ini, antonym; penambahan; penghilangan;
terdapat banyak istilah-istilah khusus kompresi; derivasi sintaksis;
dan beberapa kata yang sama tapi penerjemahan deskriptif amplikasi;
memiliki makna yang berbeda dalam eksplikasi/implikasi.
penerjemahannya sesuai dengan
konteks yang ada di dalam filmnya. Penyimpangan dalam Penerjemahan
Berdasarkan latar belakang yang Menurut ahli penerjemah, Peter
dikemukakan di atas, dapat dirumuskan Newmark (1981: 7-8), bahwa
masalah penelitian sebagai sebagai penyimpangan di dalam penerjemahan
berikut: “Bagaimanakah penerjemahan dapat terjadi ketika: (1) pergeseran
subititle film Contra Band dari kalimat dalam penerjemahan kerap
berbahasa Inggris ke dalam bahasa menimbulkan keganjilan semantik
Indonesia mencapai kesepadanan?” karena adanya penerjemahan leksikal

101
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 : 102 - 110

dengan adanya perubahan susunan kata; Dalam penelitian ini, peneliti me-
(2) umumnya ada kata-kata atau frasa milih metode analisis isi yang bersifat
atau kalimat yang tidak diterjemahkan; deskriptif. Adapun tujuan penelitian ini
(3) penerjemah menggunakan bahasa adalah untuk meneliti strategi pe-
individu dibandingkan bahasa sosial nerjemahan pada subtitle film
yang lazim digunakan di dalam ContraBand.
masyarakat; (4) perubahan sudut Penelitian yang bersifat
pandang yang berbeda dengan bahasa deskriptif ini menganalisis isi data yang
sumber; (5) banyaknya kesalahan ditemukan. Adapun penelitian ini
gramatikal dan leksikal. Selanjutnya, dilakukan di Jakarta. Kemudian
Sager mengusulkan klasifikasi jenis penelitian ini berlangsung sejak Januari
penyimpangan dalam terjemahan, yaitu 2013 hingga Maret 2013. Dalam
adanya pembalikan makna, penghilang- penelitian ini, peneliti akan memapar-
an, penambahan, kelainan/deviasi, dan kan strategi-strategi yang digunakan
Modifikasi makna. oleh penerjemah dalam proses
penerjemahan subtitle film Contra
Subtitle Film Band. Dalam penelitian ini, peneliti
Pada 1927, era baru perfilman pun akan menghimpun seluruh data
dimulai walaupun pada tahun 1930 (subtitle) dan mendeskripsikan setiap
muncul silent movies. Pada tahun unsur yang akan dianalisa. Sehingga
tersebut para penonton sinema me- penelitian ini merupakan bentuk kajian
nonton aktor yang menggunakan verbal teks atau analisis isi. Dalam penelitian
komunikasi lewat layar. Meskipun tak ini, peneliti menggunakan beberapa
dapat didengar, elemen bahasa pada sumber kepustakaan dan observasi.
film tersebut menambahkan peng- Data penelitian ini meliputi kata,
gunaan subtitle yang berselang yang frase, dan kalimat yang diperoleh dari
membantu menjelaskan dialog dan plot terjemahan subtitle dalam film Contra
cerita, sehingga pada masa ini disebut Band. Data yang berbentuk kata-kata
sebagai plopor munculnya subtitling. dan kalimat-kalimat dikumpulkan.
Dalam penerjemahan subtitle, Kemudian, Peneliti mengelompokkan
penerjemah harus memahami dimensi- seluruh subtitle yang ada dalam film
dimensi linguistik dalam proses tersebut.
penerjemahan subtitle. Dimensi itu Dalam pengelompokan data, pe-
meliputi; ringkasan dan kejelasan, neliti memasukkan data yang diseleksi
subtitling dua baris, penghilangan, sesuai dengan jenisnya masing-masing
tanda baca, perbedaan struktural, dan ke dalam tabel-tabel. Dalam tabel itu
swearwords. Selanjutnya, yang terakhir, akan dimasukkan subtitle-subtitle film
beberapa kata diekspresikan pada proses Contra Band, hasil terjemahan subtitle-
subtitling. Dari kelima dimensi subtitle yang berbahasa Indonesia, dan
linguistik untuk penerjemahan subtitle subtitle-subtitle yang berbahasa sumber,
ini, penerjemah terbantu dan mudah bahasa Inggris.
melakukan penerjemahan subtitle sesuai
dengan pertimbangan-pertimbangan HASIL DAN PEMBAHASAN
linguistiknya.
Kesepadanan dalam Penerjemahan
METODOLOGI PENELITIAN Subtitle Film Contraband
Berdasarkan data subtitle yang
diperoleh, dan berlandaskan konsep

102
Penerjemahan Subtitle Dari Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Isi Pada
Subtitle Film Contraband) (Ziyaul Haq)

kesepadanan yang dikemukakan oleh padanan kata di BSa-nya dalam bentuk


Baker, kesepadanan di tingkat kata, di frasa, yaitu “petugas/ polisi beacukai”.
atas kata, dan gramatika di antara BSu Dalam hal masalah kesepadanan
dan BSa dapat ditemukan di dalam di tingkat kata ini, Baker juga
subtitle film ContraBand. Berikut mengemukakan bahwa salah satu
adalah contoh pembahasan subtitle dan strategi yang dapat digunakan oleh
kesepadanan di antara BSu dan BSa- penerjemah dalam memadankan kata
nya. BSu dengan BSa adalah penerjemahan
TSu: Walter,wake up, customs. dengan kata yang lebih umum
TSa: walter, bangunlah ada polisi (superordinate). Menurutnya, pe-
(00:02:21) nerjemahan ini merupakan strategi yang
Seperti yang terlihat TSu di atas, paling lazim ketika tidak terdapat kata
frasa verba wake up secara alami yang sepadan, khususnya di dalam
memiliki padanan kata di bahasa wilayah makna proposisional. Sejalan
Indonesia (BSa) yaitu dalam bentuk dengan apa yang diuraikan oleh Baker,
kata tunggal “bangun”, dan partikel – di dalam penerjemahan subtitle film ini,
lah pada TSa di atas dalam bahasa penerjemah lebih memilih meng-
digunakan pada kalimat imperatif gunakan kata tunggal “polisi” yang
sebagai penghalus verba “bangun” di sifatnya lebih umum (general word/
dalam kalimat imperatifnya. Sedangkan hipernim) daripada frasa kata “polisi
kata customs dipadankan dengan kata di beacukai” yang sifat khusus (hiponim).
BSa-nya, yaitu “polisi”. Selain dari strategi yang meng-
Jika melihat arti dasar kata gunakan kata yang lebih umum,
customs itu sendiri dalam bahasa terdapat pula strategi penerjemahan
Indonesia, maka artinya adalah “cukai, yang dikemukakan Baker, yaitu
bea cukai, atau pabean” atau “lembaga penerjemahan dengan penghilangan
yang menangani kegiatan impor barang yang dapat dilakukan ketika memadan-
dari luar”. Akan tetapi, penerjemah kan kata BSu dengan BSa-nya. Pada
menangkap makna kata tersebut tidak kasus penerjemahan subtitle di atas, kita
hanya bermakna “bea cukai/ pabean”, dapat melihat, penerjemah subtitlei film
akan tetapi dengan mengacu pada tersebut terlihat seperti menghilangkan
konteks film, kata tersebut bermakna kata “bea cukai” dari bentuk frasa
“polisi beacukai”, yaitu polisi yang “polisi beacukai” (customs) walaupun
bertugas memeriksa dan mencegah dari pengilangan ini juga memunculkan
barang-barang selundupan. Hal ini juga kesan bahwa penerjemah lebih memilih
didukung dengan adanya frasa di dalam kata “polisi” yang sifatnya lebih umum
bahasa Inggris, customs police/ customs daripada kata “polisi beacukai”. Jika
officer (polisi pabean) yang sering penerjemahan di atas dipandang
digunakan. Dalam hal kesepadanan di menggunakan strategi penghilangan,
tingkat kata seperti pada kasus maka dapat dianggap bahwa pe-
penerjemahan di atas, Baker ber- nerjemah subtitle film tersebut berharap
pendapat bahwa tidak terdapat bahwa pembaca dapat memahami
korespondensi satu lawan satu antara terjemahan tersebut.dengan hanya
kata dari segi ejaan/bentuk dengan melihat konteks pada film tersebut.
makna di dalam masing-masing bahasa TSu: Harry up. Come on. Pu it in the
yang berbeda. Misalnya, pada kata bag
tunggal customs di atas memiliki TSa: Cepatlah, ayolah, maksukkan ke
dalam tas. (00:02:32)

103
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 : 102 - 110

Seperti yang terlihat pada TSu mengidentifikasi bahwa bentuk kata


dan TSa di atas, kedua-duanya tersebut tidak dapat diterjemahkan
berbentuk kalimat imperatif dan frasa secara harfiah akan tetapi mencari
verba hurry up dipadanankan dengan padanannya di BSa-nya.
kata “cepatlah”, sedangkan frasa come Dalam penerjemahan frasa/ idiom
on dipadankan dengan “ayolah”. BSu ke dalam BSa, menurut Baker,
Adapun arti dasar frasa hurry up yaitu, penerjemah pasti akan mengalami
“bergegas, mempercepat, dst” atau kesulitan-kesulitan dalam me-
suatu ungkapan yang menunjukkan, nerjemahkannya. Dalam mencari
membutuhkan sesuatu dengan segera padanan frasa/idiom, Baker berpendapat
dalam keadaan mendesak. Sedangkan bahwa suatu bahasa mungkin meng-
frasa come on yang dalam bahasa ungkapkan makna kata dengan kata
Indonesia berarti “ayo” adalah tunggal, sedangkan bahasa yang lain
ungkapan yang digunakan untuk dengan sebuah ungkapan, dan bahsaa
membuat seseorang melakukan sesuatu yang lainnya lagi menggunakan
segera. ungkapan idiom dan seterusnya, dan
Seperti yang terlihat pada kata makna yang disampaikan pun ketiga-
hurry up yang berarti “mempercepat” tiganya sama. Misalnya pada frasa
diterjemahkan dengan “cepatlah”. Hal verba TSu di atas hurry up dan come on
ini disebabkan oleh bentuk kalimat memiliki padanan kata di bahasa
TSu-nya adalah kalimat imperatif Indonesia tidak berbentuk frasa, akan
sehingga kata yang tepat adalah tetapi justru berbentuk kata tunggal,
“cepatlah” yang di dalam bahasa yaitu “berbegas”(hurry up) dan “ayo”
Indonesia sendiri bentuk ini juga (come on).
merupakan kalimat imperatif. Sedang- TSu: He’s my best friend, best man at
kan kata come on yang berarti “ayo” di my wedding.
dalam TSu dan TSa di atas juga TSa: dia teman terbaikku di
berbentuk kalimat imperatif yang sifat pernikahanku.(00:03:54)
ajakan, yaitu ketika Andy mengajak Dalam hal yang berkaitan dengan
Walter untuk melarikan diri dari kapal. kesepadanan konsep Jender di antara
Mengenai masalah kesepadanan BSu dan BSa, Baker mengemukakan
di atas kata, Baker mengemukakan bahwa bahasa Inggris tidak memiliki
bahwa frasa verba/idiom dapat saja kategori gender; kata bahasa Inggris
bersifat menyesatkan, hal ini terjadi tidak mengalami perubahan bentuk
karena idiom menawarkan interpretasi untuk menunjukkan feminisme dan
makna literal. Dengan demikian, maskulin. Selanjutnya, Jender bahasa
;penerjemah bisa saja terjebak dengan Inggris hanya dapat dilihat dari
tiap-tiap unsur kata yang dapat beberapa nomina yang berbeda diguna-
diterjemahkan secara literal. Misalnya, kan untuk mengacu pada kata yang
pada frasa verba come on pada TSu di maskulin dan feminism, misalnya pada
atas, dapat saja penerjemah me- kata: cow/bull, sow/boar, doe/stag,
nerjemahkannya dengan “datang mare/stallion, ewe/ram. Sebagai
kepada”. Begitu juga pada frasa verba tambahan, perbedaan gender dalam
hurry up, jika diterjemahkan secara wilayah semantik khusus, bahasa
harfiah maka menjadi “buru-buru ke Inggris juga memiliki kategori orang,
atas”. Dengan demikian, penerjemah yaitu orang ketiga tunggal antara
yang menemukan frasa di dalam TSu- feminism (she), maskulin (he) dan
nya harus mengetahui dan dapat jamak ketiga tunggaI they yang

104
Penerjemahan Subtitle Dari Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Isi Pada
Subtitle Film Contraband) (Ziyaul Haq)

penggunaanya tidak dibedakan. Dengan mencapai kesamaan/padanan konteks/


demikian, seperti yang terlihat pada situasi. Biasanya, penerjemah meng-
TSu dan TSa di atas, pronomina He gunakan kata yang berbeda tapi
jelas menunjukkan pada seseorang yang berkaitan untuk menjelaskan apa yang
berjenis kelamin pria. Dengan terdapat di dalam TSu ke dalam TSa.
demikian, ketika seorang penutur Seperti pada kata flight yang diucapkan
bahasa Inggris menyebut kata He maka oleh polisi dalam film tersebut, kata ini
orang yang dimaksud dengan mudah sifatnya lebih umum (hipernim) di-
diketahui bahwa orang tersebut adalah bandingkan dengan kata “helikopter”.
seorang pria. Kata filght mencakup seluruh jenis
Berbeda dengan bahasa Inggris, sarana penerbangan sedangkan
bahasa Indonesia tidak memiliki “helikopter” bagian dari filght yang
spesifikasi pronomina yang menjelas- sifatnya lebih khusus/spesifik
kan tentang wanita/pria yang dimaksud- (hiponim). Filght yang berarti
kan. Seperti pada kata “dia”, orang yang “penerbangan” dapat saja menimbulkan
berbicara bahasa Indonesia tidak akan banyak makna. Flight yang dimaksud
dapat mengetahui bahwa orang yang bisa saja “sarana penerbangan/ pesawat
dimaksud itu pria ataukah wanita. terbang”, ataukah “kegiatan
Dengan demikian, untuk mengetahui penerbangan”. Akan tetapi, dengan
maksud dari pembicaraan yang meng- mengacu pada konteks film, yang
gunakan pronominal “dia” dalam ditampilkan pada adegan film tersebut,
bahasa Indonesia harus mengetahui dan penerjemah pun memilih kata
memahami konteks pembicaraan bahwa “helikopter” sebagai terjemahannya
apakah yang dimaksud “dia” itu adalah karena sarana penerbangan yang
seorang pria atau wanita. digunakan dalam film adalah helikopter.
Kata go yang fungsinya sebagai
Strategi Penerjemahan dalam nomina pada TSu di atas juga
Subtitle Film ContraBand diterjemahkan dengan menggunakan
TSu: Flight 104 is 500 yard in trail, strategi parafrasa. Berdasarkan kamus
waiting for your go. Oxford, kata go yang berfungsi sebagai
TSa: Helikopter 104 berjarak 500 yard, nomina berarti “usaha, percobaan,
menunggu perintahmu tindakan, serangan,” dst. Dengan
Seperti yang terlihat pada TSu mengacu pada konteks film, polisi
dan TSa di atas, ketika penerjemah memang sedang melakukan “percobaan,
melihat kata Flight yang diucapkan di tindakan, serangan” terhadap kapal
dalam film tersebut, penerjemah pun yang ditumpangi Andy dan Walter.
menerjemahkan kata flight dengan kata Akan tetapi jika ucapan polisi terhadap
“helikopter”. Strategi penerjemahan atasannya yang berbunyi waiting for
yang digunakan ini adalah parafrasa. your go diterjemahkan secara literal,
Sebagaimana yang telah dijelaskan pada maka akan menjadi “menunggu
bab sebelumnya, dilatari oleh strategi tindakanmu/seranganmu”. Melihat
penerjemahan Newmark, bahwa ungkapan ini, penerjemah pun
parafrasa digunakan untuk menjelaskan menggunakan stratergi parafrasa dengan
makna dari suatu bagian teks atau menerjemahkan go (yang berarti
karena adanya penghilangan dan tindakan/ serangan, dst.) dengan kata
implikasi tertentu di bagian kalimat. “perintah”. Hal ini dilakukan oleh
Sedangkan Moentaha mengemukakan penerjemah berdasarkan konteks dalam
bahwa strategi ini bertujuan untuk film tersebut bahwa “tindakan/

105
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 : 102 - 110

serangan” yang dilakukan oleh polisi yang dijelaskan sebelumnya bahwa


tersebut bersifat “perintah” dan hanya strategi peminjaman digunakan untuk
dapat dilakukan oleh polisi tersebut mempertahankan rasa bahasa BSu dan
segera jika kepala polisi beacukai kata-kata yang merupakan sebuah
tersebut memerintahkan untuk segera nama-nama tertentu di dalam budaya
menyerang kapal tersebut. dan lingkungan BSu tidak sepatutnya
TSu: Yeah, I remember, too. ikut diterjemahkan.
TSa: Ya, aku mengingatnya juga.
(00:04:04) Penyimpangan Penerjemahan dalam
Sebagaimana yang dikemukakan Subtitle Film ContraBand
oleh Newmark pada bab sebelumnya TSu: Your old man getting jailed freak
bahwa di dalam penerjemahan literal, you out? Huh?
konstruksi gramatikal BSu diubah ke TSa: masuk penjara membuatmu
dalam konstruksi yang sama di dalam ketakutan kan? (00:05:39)
BSa, tapi kata-kata leksikal diterjemah- Terjemahan di atas merupakan
kan satu per satu dan tidak salah satu penyimpangan yang terjadi
mengikutsertakan konteks. Seperti yang dalam subtitle film ContraBand. Frasa
terlihat pada TSu dan TSa di atas, pada TSu di atas, your old man yang
penerjemah memilih strategi berfungsi sebagai subyek kalimat tidak
penerjemahan literal disebabkan oleh diterjemahkan di TSa-nya. Hal ini
bangun sintaksis dari kalimat TSu-nya menimbulkan perubahan makna di TSa-
sangat sederhana sehingga tidak ada nya. Seperti yang terlihat di TSa-nya,
kesulitan dan masalah untuk kata “masuk penjara” justru berfungsi
menerjemahkannya secara literal. sebagai subyek kalimat menggantikan
TSu: So you said King Security put the your old man yang berfungsi subyek
system in? kalimat di Tsu yang tidak diterjemahkan
TSa: kau bilang king Security yang di TSa.
memasang sistimnya? (00:11:10) Pada TSa-nya, terlihat bahwa
TSa di atas menggunakan “masuk penjara” (subyek kalimat)
strategi penerjemahan borrowing membuat Chris takut, atau dengan kata
/transference (peminjaman). Dalam lain Chris takut masuk penjara tanpa
penerjemahan peminjaman ini, sebab yang lain. Sedangkan pada Tsu-
Newmark menjelaskan bahwa nya, your old man (subyek kalimat)
penerjemahan ini memidahkan kata yang dimaksud adalah ayah Chris yang
BSu ke dalam tkes BSa. Sedangkan masuk penjara. Karena ayahnya masuk
Menurut Vinday dan Darbelnet, penjara maka Chris pun dianggap takut
penerjemahan ini bertujuan untuk mengikuti jejak ayahnya. Dengan
mengatasi kekosongan. Penerjemahan demikian dapat dilihat bahwa ketakutan
ini digunakan agar memperkenalkan Chris dipicu oleh sebab lain, yaitu
rasa bahasa dari budaya bahasa ayahnya yang masuk penjara.
sumbernya ke dalam terjemahannya. Penghilangan ini jelas menimbul-
Istilah asing bisa saja digunakan dalam kan makna yang berbeda atau keutuhan
penerjemahan ini. Seperti yang terlihat makna TSu-nya berubah di Tsa-nya
pada kata king Security di atas, kata sehingga menimbulkan penyimpangan
tersebut merupakan sebuah nama merek penerjemahan di TSa-nya.
produk sistem keamanan rumah,
sehingga penerjemah pun tidak Sebab Penyimpangan Penerjemahan
menerjemahkan kata tersebut. Seperti dalam Subtitle Film ContraBand

106
Penerjemahan Subtitle Dari Bahasa Inggris Ke Dalam Bahasa Indonesia (Penelitian Analisis Isi Pada
Subtitle Film Contraband) (Ziyaul Haq)

TSu: Let’s go, Rug Doctor. (Oh astaga. Pembersih karpet). Dengan
TSa: ayo pergi, Rug Dokter .(00:27:51) demikian, penerjemahan yang dilakukan
Terjemahan di atas merupakan oleh penerjemah dapat dikatakan
salah satu penyimpangan yang terjadi menyimpang karena terjemahan nya
dalam subtitle film ContraBand terlihat bukan suatu terjemahan atau
disebabkan oleh kesalahan gramatikal bahkan frasa tersebut terlihat tidak
dan leksikal dalam terjemahan. Seperti diterjemahkan oleh penerjemahnya.
yang terlihat pada TSu dan TSa di atas,
ungkapan tersebut diucapkan oleh SIMPULAN
kapten kapal kepada Chris setelah
mengetahui ternyata Chris menaiki Berdasarkan analisis penerjemah-
kapalnya. Pada saat itu pula, kapten an subtitle film di atas, dapat di-
menurunkan pangkatnya menjadi simpulkan bahwa kesepadanan
petugas pembersih karpet kapal. Frasa terjemahan subtitle dari bahasa Inggris
pada TSu di atas, Rug Doctor. adalah ke dalam bahasa Indonesia dalam film
gelar atau panggilan yang ditujukan ContraBand dengan menggunakan
kepada Chris setelah hanya ditugaskan sudut pandang teori kesepadanan Mona
sebagai tukang bersih-bersih kapal. Baker menuntun peneliti menemukan
Terjemahan pada frasa rug doctor tiga tingkat kesepadanan, yaitu ke-
di atas mengalami penyimpangan dalam sepadanan di tingkat kata, kesepadanan
leksikal. Hal ini dapat dibuktikan jika di atas kata, dan kesepadanan
melihat dari arti kata rug itu sendiri gramatikal. Adapun sebelas strategi
adalah karpet/ permadani dan doctor penerjemahan yang digunakan oleh
adalah dokter. Masing-masing dari penerjemah adalah parafrasa,
kedua kata ini memiliki arti dan jika kompensasi, literal, kata per kata,
diterjemahkan secara leksikal atau penghilangan, kompresi, penambahan,
parafrasa dapat dipahami dalam konteks transposisi, bebas, calque, peminjaman.
film tersebut. Misalnya, pada kata Namun, dari kesebelas strategi tersebut,
doctor (dokter) yang lazim nya bertugas strategi yang jumlah penggunaannya
untuk “merawat” orang, akan tetapi, tertinggi adalah strategi literal yang
dalam rangkaian kata tersebut, kata berjumlah 401 unit subtitle, dilanjutkan
doctor justru berpasangan dengan kata dengan strategi strategi penghilangan
rug (karpet), sehingga menimbulkan dengan jumlah 268 unit subtitle, dan
pemahaman bahwa maksud dari frasa strategi yang berada diurutan tertinggi
tersebut adalah orang yang merawat ke tiga adlaah strategi transposisi/shift
karpet atau dapat dikatakan sebagai dengan jumlah 218. Adapun strategi
orang yang memperhatikan kebersihan peminjaman hanya dilakukan pada satu
karpet. Arti rug doctor yang jika unit subtitle saja sehingga termausk
diterjemahkan dengan “pembersih dalam jumlah paling sedikit yaitu satu
karpet” juga dikuatkan dengan buah unit subtitle.
ungkapan sebelumnya, yaitu ungkapan Dari penelitian ini, terdapat be-
yang diucapkan kapten kapal kepada berapa penyimpangan yang menyebab-
Chris yang berbunyi You scrub dirt and kan kelainan atau kekauan hasil
stay fuck outta my sight (Kau terjemahan. Dari sudut pandang jenis
membersihkan debu dan menjauhlah penyimpangan Sager, ditemukan pe-
dariku), kemudian dilanjutkan dengan nyimpangan dari segi pembalikan
ungkapan yang diucapkan oleh Chris makna, kelainan/deviasi, dan peng-
yang berbunyi Oh, man carpet cleaner. hilangan yang mengubah makna. Dari

107
DEIKSIS | Vol. 09 No.01 | Januari 2017 : 102 - 110

jenis penyimpangan yang ditemukan, resource book ( London and


peneliti juga menemukan sebab-sebab New York : Routledge, 2004).
penyimpangan dengan sudut pandang
teori penyimpangan Newmark, yaitu Hatim, Basil, dan Ian Mason. The
adanya kata-kata, frasa, atau kalimat Translator as Communicator
yang tidak diterjemahkan, kesalahan (London & New York:
kesepadanan gramatikal dan leksikal, Routledge, 2005).
dan adanya perubahan sudut pandang
yang berbeda dengan bahasa sumber. Machali, Rohaya. Pedoman bagi
Berdasarkan hasil penelitian, pe- Penerjemah (Jakarta:
neliti menyarankan kepada penerjemah PT.Grasindo, 2000)
subtitle film ContraBand dan para
penerjemah lainnya bahwa seorang Mark, Aronoff and Janie Ress-Miller.
penerjemah ketika menerjemahkan BSu The Handbook of Linguistics.
ke Bsa perlu memperhatikan
Moentaha, MA, Salihen Ph. D. Bahasa
kesepadanan dari tingkat kata, frasa,
dan Terjemahan, (Jakarta:
dan kalimat antara BSu dan BSa agar
Kesaint Blanc 2008).
hasil terjemahan pada BSa sesuai
dengan makna pesan pada BSu Mona Baker, In Other Words: A Course
sehingga terhindar dari segala Book of Translation. London:
penyimpangan-penyimpangan dalam Routledge, 1992
penerjemahan. Selanjutnya, untuk me-
nemukan kesepadanan antara kedua Newmark, Peter. A Textbook of
Bahasa yang berbeda, penerjemah harus Translation (Hertfordshire:
memiliki keterampilan penerjemahan Prentice Hall International Ltd,
dengan menguasai beberapa strategi 1988).
penerjemahan.
Newmark, Peter. About Translation
DAFTAR PUSTAKA (UK: Multilingusl Matters,
1991).
Bassnet, Susan. TranslationStudies, 3rd
ed. (New York: Routledge, Newmark, Peter. Approach to
2005). Translation (Oxford: Pergemon
Press, 1981)
Hoed, Benny Hoedoro. Penerjemahan
dan Kebudayaan (Jakarta: Sanchez, Diana. Subtitling method and
Pustaka Jaya, 2006) team-translation in Topics in
Audiovisual Translation. Edited
Choliludin, S.Pd., The Technique of by Pilar Orero, Universitat
Making Idiomatic Translation, Autonoma de Barcelona, Spain.
(Jakarta: Kesaint Blanc, 2005) (Amsterdam/Philadelphia: John
Benjamins Publishing Company,
Emzir. Metodologi Penelitian Kualitatif 2004).
Analisis Data (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010). Sheng-Jie Chen. Linguistic Dimensions
of Subtitling. Perspective from
Hatim, Basil dan Jeremy Munday. Taiwan in Meta: Translator’s
Translation: An Advanced Journal, vol 49. 2004.

108

Anda mungkin juga menyukai