Anda di halaman 1dari 10

Pengembangan Smoke Exhaust Menggunakan Arduino Uno dan Sensor MQ-2 Untuk

Meminimalisir Asap Buang Di Ruang Praktik Otomotif SMK Muhammadiyah


Tasikmalaya

Dimas Sigit Nurfaizi 1), Cecep Riki, ST,MM.Kom 2), Taofik Muhammad, M. Kom 3)
Pendidikan Teknologi Informasi FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya
email : dimassigit1997@gmail.com 1), skuadron_74@gmail.com 2) taofik.muhammad@umtas.ac.id 3)

Abstraksi
Project Smoke Exhaust ini mempunyai peran yang cukup besar dalam menunjang proses praktikum otomotif, namun
belum banyak guru menggunakan dalam praktik otomotif yang melibatkan mesin kendaraan dalam praktiknya.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development). Pengembangan sendiri dilakukan
dengan cara melalui beberapa tahapan yaitu: 1) pengumpulan informasi, 2) perencanaan, 3) pengembangan produk,
dan 4) validasi serta ujicoba. Project Smoke Exhaust kemudian divalidasi oleh ahli media. Setelah melalui tahap
validasi, kemudian dilakukan revisi sesuai saran dari validator dan dilakukan ujicoba project, sehingga diperoleh
Pengembangan Smoke Exhaust Menggunakan Arduino Uno dan Sensor MQ-2 Untuk Meminimalisir Asap Buang Di
Ruang Praktik Otomotif SMK Muhammadiyah Tasikmalaya.

Kata Kunci : Sensor MQ-2, Arduno Uno.

Pendahuluan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah tingkatan Pendidikan menengah, yang mana SMK memiliki
keharusan untuk melahirkan dan menyiapkan tenaga siap kerja yang handal dan juga cekatan. Teknik Otomotif
adalah salah satu program jurusan yang ada dihampir seluruh satuan Pendidikan tingkat Sekolah Menengah
Kejuruan, tak terkecuali juga di SMK Muhammadiyah Tasikmalaya yang memiliki jurusan tersebut.

Saat ini Indeks Standar Kualitas udara yang dipergunakan secara resmi di Indonesia adalah Indek Standar
Pencemar Udara (ISPU), hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP 45 /
MENLH / 1997 Tentang Indeks Standar Pencemar Udara. kualitas udara sendiri digolongkan menjadi beberapa
kategori mulai dari Baik, Sedang, Tidak sehat, Sangat tidak sehat, Sangat berbahaya, seperti yang terdapat di gambar
berikut.
Gambar 1.1 Indeks Kualitas Udara menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP 45 / MENLH / 1997

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana memanfaatkan Arduino dalam mendeteksi Asap ?
; dan bagaimana membuat seperangkat alat pendeteksi kadar Asap dengan menggunakan sensor MQ-2 ?

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Memanfaatkan perkembangan teknologi dibidang mikrokontroler untuk dunia Pendidikan dalam hal ini
digunakan untuk meminimalisir asap didalam ruangan praktik otomotif.
2. Sebagai bentuk pemanfaatan sensor MQ-2 dan Arduino kemudian merakitnya menjadi alat pendeteksi Asap.

Metode Penelitian
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg &
Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah “educational Research and Development (RnD) is a process
used to develop and validate educational products.
1. Tahapan Penelitian
Penelitian ini menggunakan model pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Tahap-tahap
penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall (1983: 775) terdiri atas sepuluh tahap yang diantaranya
adalah:

a) Research and Information colletion (penelitian & pengumpulan data)


b) Planning (perencanaan)
c) Develop Preliminary form of Product (Tahap pengembangan produk)
d) Preliminary Field Testing (uji coba lapangan awal)
e) Main Product Revision (revisi hasil uji coba)
f) Main Field Testing (uji lapangan produk utama)
g) Operational Product Revision (revisi produk)
h) Operational Field Testing (uji kelayakan)
i) Final Product Revision (revisi produk final)
j) Disemination and Implementasi (Desiminasi dan implementasi)
Berdasarkan tahapan penelitian dan pengembangan yang dikembangkan oleh Borg & Gall peneliti
melakukan penyederhanaan dan pembatasan menjadi empat tahapan. Hal tersebut didasarkan pada pendapat Borg &
Gall (1983) dalam Emzir (2013: 271) yang menyarankan dalam penelitian skripsi, tesis dan disertasi, penelitian
dibatasi dalam skala kecil termasuk kemungkinan untuk membatasi langkah penelitian. Tahap penelitian dan
pengembangan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
1. Tahap Pengumpulan Informasi
a) Melakukan tinjauan terhadap project yang akan dikerjakan nanti
b) Melakukan studi pustaka untuk mengumpulkan materi yang diperlukan

2. Tahap Perencanaan
a) Pembuatan instrumen penelitian.

3. Tahap Pengembangan Produk


a) Pembuatan Skema wiring project menggunakan aplikasi Proteus.
b) Penyusunan Hardware yang akan digunakan dalam project kali ini.
c) Perancangan Software yang akan di inputkan kedalam board Arduino.
4. Tahap validasi dan uji coba
Tahap validasi dan ujicoba ini terbagi menjadi 3 yang diantaranya adalah sebagai berikut :
a) Validasi oleh ahli media.
b) Revisi project
c) Hasil akhir
a) Perancangan Program
Dalam Proses tahapan penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahapan proses yaitu sebagai berikut :

Proses perancangan
Hardware

Proses perancangan
Software

Tahapan Pengujian dan


Evaluasi

Gambar 3.2 Tahap Perancangan

1) Tahapan perancangan hardware.


Tahapan ini berisi mengenai proses perancangan hardware :
 Siapkan modul modul yang diperlukan
 Lalu susun dan rangkai semua komponen dipapan Breadboard,
 Lalu lakukan cek ulang agar tidak ada trouble saat alat ditest.

2) Tahapan perancangan software.


Tahapan ini sendiri merupakan bagian dari tahapan perancangan yang berisikan mengenai
proses perancangan software yang digunakan.
 Perancangan ini dilakukan dengan menuliskan listing program yang akan.
 Software yang digunakan untuk melakukan Penelitian listing menggunakan Software Arduino
Uno IDE.
 Pilih seri Arduino yang akan digunakan karena setiap Arduino memiliki struktur yang berbeda
beda.
 Setelah listing ditulis lalu Upload listing program tersebut kedalam Arduino

3) Tahapan pengujian dan evaluasi.


Sedangkan tahapan pengujian dan evaluasi berfungsi untuk menjalankan ujicoba produk untuk
mengetahui hasil dari 2 tahapan sebelumnya dan melihat evaluasi apa saja yang diperlukan
 Lakukan uji alat untuk mengetahui apakah alat berfungsi dengan baik atau terdapat kendala.
 Apabila alat terdapat masalah lakukan pengecekan kembali pada komponen apakah ada
komponen yang lepas atau tidak terpasang dengan baik , lakukan juga pengecekan pada
listing program apakah ada salah pengetikan listing program atau ada kesalahan pemilihan
seri Arduino, pengecekan seri board atau port bisa dilakukan pada tab Tools → Board dan
tab Tools → Port.

b) Perancangan Komponen
Hasil rancangan sistem secara keseluruhan dibagi menjadi beberapa bagian, seperti yang terlihat
dalam grapik dibawah ini.

Gambar 3.3 Perancangan Sistem

Fungsi masing-masing blok dalam gambar 3.2 adalah sebagai berikut:

1) Modul Sensor Gas MQ-2 untuk mendeteksi konsentrasi asap Buang mesin yang terdapat di udara dan
bagian output sensor merubahnya menjadi tegangan analog, Sensor dapat mengukur konsentrasi Asap.
2) Buzzer merupakan komponen yang dapat menghasilkan suara, yang dipasang pada salah satu pin
output digital pada arduino, buzzer akan mengeluarkan suara pada saat sensor MQ-2 mendeksi asap
dari mesin.
3) Arduino UNO yang berfungsi untuk mengolah data dari modul sensor MQ-2 dan mengakses buzzer
untuk mengendalikan peralatan listrik (lampu, exhaust fan).
4) LED Merah berfungsi sebagai notifikasi atau pemberitahuan bahwa sensor mendeteksi adanya asap
didalam ruangan praktik.
5) LED Hijau berfungsi sebagai notifikasi atau pemberitahuan bahwa exhaust telah meminimalisir asap
didalam ruangan dengan membuangnya keluar.
6) LCD Display berperan sebagai layar pemberitahuan apakah didalam ruangan tersebut kadar asap sudah
dalam keadaan normal atau belum.
7) Exhaust fan berperan sebagai media pembuang asap.

c) Perancangan Desain
Diagram Desain terdiri dari, masukan, bagian kendali, bagian keluaran. Pada bagian masukan berupa
sebuah sensor MQ-2 yang berfungsi untuk menerima inputan yang terhubung dengan Arduino Uno sebagai
pengolah data analog menjadi data digital pada bagian pengendali utama, pada bagian keluaran berupa Exhaust
fan sebagai modul pembuang asap.
mencari informasi mengenai project

membuat solidwork/kerangka

mengumpulkan komponen project

proses perakitan komponen

proses pembuatan Source Code program

Uji Coba Project


Gambar 3.4 Perancangan Desain

d) Perancangan Software
Tahapan proses yang terdapat pada sistem ini meliputi proses pengolahan data dari modul sensor MQ-
2 ke Arduino. Semua proses tersebut dilakukan oleh perangkat lunak yang terdapat dalam mikrokontroler.
Perangkat lunak ini tersusun dari instruksi-instruksi yang membentuk sebuah listing program atau source-code.
berikut adalah proses pembutan kode program dengan menggunakan Software Arduino IDE dan menggunakan
Bahasa pemrograman C.

Gambar 3.5 Flow Chart

e) Data Kelayakan Produk


Data kelayakan produk yang dihasilkan, ditentukan dengan analisis hasil validasi ahli media, dan
ujicoba penggunaan. Data hasil validasi dan ahli media dianalisis secara deskriptif. berikut Langkah
analisisnya adalah sebagai berikut :
1) Mengubah penilaian yang sebelumnya bentuk kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketentuan sebagai
berikut :
Table 3.1 Pedoman Penilaian Skor (Sukardi, 2009:146)

Data Kualitatif Skor


Sangat Baik (SB) 5
Baik (B) 4
Cukup (C) 3
Kurang (K) 2
Sangat Kurang (SK) 1

2) Mengubah penilaian yang sebelumnya memiliki bentuk kualitatif lalu diubah menjadi kuantitatif dengan
ketentuan sebagai berikut :

∑x
X́ =
N
Keterangan :

X́ = rerata skor dari tiap komponen


∑x = jumlah skor
N = jumlah indikator yang dinilai

3) Mengubah skor rata-rata menjadi nilai kualitatif dengan kriteria sebagai berikut:
Table 3.2 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif (Eko Putro W, 2009: 238)

Rentang Skor Rerata Kategori


X > X́l+1 . 8 X > 4.2 Sangat Baik
X́l +0 . 6 sbi ≤ X ≤ X́l +1 .8 sbi 3 . 4< X ≤ 4 . 2 Baik
X́l +0 . 6 sbi ≤ X ≤ X́l +0 . 6 sbi 2 .6 < X ≤3 . 4 Cukup
X́l +1 .8 sbi≤ X ≤ X́l+ 0 .6 sbi 1 .8< X ≤2 . 6 Kurang
X ≤−1 . 8 sbi X ≤ 1. 8 Sangat Kurang

Keterangan :

X = skor rata-rata
X́l = rata-rata ideal
1
= (skor maksimal ideal + skor minimal ideal)
2
Sbi = simpangan baku
1
= (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)
6
Skor maksimal ideal = ∑ ❑ indikator x skor tertinggi
Skor minimal ideal = ∑ ❑ indikator x skor terendah
Penilaian produk Smoke Exhaust Dengan Menggunakan Arduino Uno dalam penelitian dan
pengembangan ini ditentukan dengan nilai minimal B, yaitu kategori baik. Jadi apabila rerata penilaian dari
ahli media menunjukkan nilai B maka produk Smoke Exhaust Dengan Menggunakan Arduino Uno layak
untuk kemudian di ujicobakan.

f) Perencanaan Implementasi
Prototype sendiri dibuat dengan skala 1:30 dari ruangan aslinya yaitu Panjang 33CM dan Lebar
13CM, sedangkan rencana implementasi produk ini sendiri adalah untuk diterapkan terhadap ruangan dengan
luas Panjang 10m, dan Lebar 4m, menggunakan 2 komponen exhaust dengan ukuran 12 inch dimana 1
digunakan untuk keluaran dan 1 untuk masukan udara, dimana masing masing exhaust memiliki kecepatan rata
– rata ±950 RPM dengan daya hisap dan daya buang sebesar 900M3/jam. dan menggunakan 2 buah sensor
MQ-2 paralel yang ditempatkan di pelafon dari masing masing objek itu sendiri untuk memaksimalkan kinerja
sensor dalam mendeteksi asap.

SKALA 1:30
4M

10M

Gambar 3.6 Skala Ruangan

Untuk Desain penempatan sendiri disini terdapat dua buah opsi yang direkomendasikan, dimana
untuk desain pertama adalah seperti gambar dibawah, dimana posisi kipas ex dan in berada di sudut tembok
depan dan belakang, sedangkan untuk desain kedua posisi kipas ex dan in berada ditembok samping kanan
dan kiri nya

Gambar 3.7 Desain penempatan kipas

2. Jenis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data mengenai proses pengembangan smoke exhaust sesuai dengan prosedur pengembangan yang telah
ditentukan.
2. Data mengenai kelayakan pengembangan Smoke Exhaust mencakup data data berikut:
a. Data kualitatif berupa nilai dari setiap kriteria penilaian yang dijabarkan menjadi 5 buah yaitu, sangat baik
(SB), baik (B), cukup (C), kurang (K), dan sangat kurang (SK).
b. Data kuantitatif yang dia berupa skor penilaian (SB = 5, baik = 4, cukup = 3, kurang = 2, sangat kurang =
1). Data tersebut diperoleh dengan menghitung rata-rata (mean) skor setiap kriteria yang dihitung dari
penilaian ahli media. Selanjutnya, skor ini dibandingkan dengan skor ideal untuk mengetahui kelayakan
produk smoke exhaust.
c. Data kualitatif berupa hasil observasi saat produk dijalankan dan data hasil wawancara setelah produk di
ujicobakan.

3. Metode Pengumpulan Data


Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode kuisioner atau angket dalam mengumpulkan data.
Berikut penjelasan dari metode Kuisioner atau angket :
1. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan, komentar, dan saran tim otomotif setelah percobaan
penggunaan smoke exhaust saat diberi beban asap. Metode wawancara dipilih karena peneliti dapat lebih dekat
dengan narasumber sehingga informasi yang diperoleh lebih jelas. Wawancara dilakukan terhadap salah seorang
dari tim otomotif SMK Muhammadiyah tasikmalaya.
2. Kuesioner
Kuesioner atau angket sendiri digunakan untuk mengetahui penilaian dari ahli media mengenai
Pengembangan Smoke Exhaust Dengan Menggunakan Arduino Uno Untuk Meminimalisir Asap Buang Di Ruang
Praktik Otomotif SMK Muhammadiyah Tasikmalaya.. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian dan
pengembangan ini adalah kuesinoer berstruktur dengan menggunakan skala Likert. Alternatif jawaban menurut
skala Likert yaitu; sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K), dan sangat kurang (SK) (Sukardi, 2009:146).

Hasil dan Pembahasan


A. Hasil Pengembangan
Hasil dari pengembangan ini adalah sebuah produk Smoke Exhaust yang memanfaatkan Arduino Uno
dan juga sensor MQ-2 sebagai modul utama dalam produk ini.

Belakang Depan

Gambar 4.8 Tampak depan belakang produk

Produk ini dibuat dengan tujuan awal untuk meminimalisir asap didalam ruangan praktik otomotif di
SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya, yang mana alat ini akan bekerja secara otomatis dalam mendeteksi
asap didalam ruangan tersebut. Kesensitifan dari sensor nya sendiri dapat diatur dengan memutar kan
potensiometer yang ada dibelakang modul sensor ke arah kanan atau kiri sesuai kondisi dilapangan dan
kebutuhan dari lokasinya.

B. Pembahasan
1. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pengembangan ini adalah produk Pengembangan Smoke Exhaust Dengan
Menggunakan Arduino Uno Untuk Meminimalisir Asap Buang Di Ruang Praktik Otomotif SMK
Muhammadiyah Tasikmalaya. Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan mengacu pada tahapan
penelitian dan pengembangan menurut Borg & Gall. Borg & Gall (1983: 775) memaparkan ada sepuluh tahap
dalam penelitian dan pengembangan, namun dalam penelitian dan pengembangan ini kesepuluh langkah
tersebut disederhanakan menjadi empat langkah. Adapun factor faktor yang mendasari penyederhaan tersebut
yaitu:
a) Keterbatasan waktu
Apabila penelitian dan jugapengembangan dari project ini dilakukan dengan menggunakan
sepuluh tahapan akan menghabiskan waktu dan proses yang tergolong tidak sebentar. Oleh karena itu,
melalui penyederhanaan menjadi empat tahapan penelitian.
b) Keterbatasan biaya
Biaya yang relatif membumbung tinggi akan diperlukan jika penelitian ini dilakukan dalam
s;otjepuluh tahapan. Oleh karena itu, melalui penyederhanaan sedemikian rupa.
c) Kesamaan tahapan
Berdasarkan dari sepuluh tahap penelitian dan pengembangan dari model Borg & Gall, ada
beberapa tahap yang diantaranya memiliki kesamaan tujuan. Kesamaan tersebut dapat dilihat di
beberapa tahapan, seperti pada tahap ujicoba lapangan awal, tahap ujicoba, dan tahap ujicoba
pelaksanaan lapangan. Terdapatnya persamaan di beberapa tahapan ujicoba tersebut, membuat peneliti
kemudian menyederhanakan menjadi satu tahapan ujicoba.
d) Tahap validasi dan ujicoba
Produk awal ditahap selanjutnya divalidasi oleh ahli media. Ahli media melakukan validasi
sebanyak satu kali, hal ini sendiri dikarenakan perolehan rerata skor dari hasil validasi media
menunjukkan nilai 3.7 yang termasuk kategori baik sehingga produk smoke exhaust sudah memenuhi
standar untuk diuji cobakan. ujicoba sendiri dilakukan dengan cara memberikan masukan asap kedalam
kotak, lalu sensor akan mendeteksi secara otomatis kadar asap yang masuk kedalam kotak dan akan
menampilkan kadar asapnya melalui LCD, apabila asap >=300 maka LED Hijau mati, LED Merah,
buzzer dan Kipas menyala, apabila asap dibawah >=300 maka LED Merah , huzzer dan Kipas mati lalu
LED Hijau Menyala.

Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengembangan Smoke Exhaust Menggunakan Arduino Uno
dan Sensor MQ-2 Untuk Meminimalisir Asap Buang Di Ruang Praktik Otomotif SMK Muhammadiyah Tasikmalaya
yang telah di ejawantahkan maka kemudian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk berupa Pengembangan Smoke Exhaust
Menggunakan Arduino Uno dan Sensor MQ-2 Untuk Meminimalisir Asap Buang Di Ruang Praktik
Otomotif SMK Muhammadiyah Tasikmalaya.
2. Berdasarkan dari hasil ujicoba produk smoke exhaust dengan menggunakan sensor MQ-2 sebagai modul
inputan, sensor dapat bekerja dengan semestinya dan sesuai program yang sudah di inputkan kedalam
arduino, dimana apabila sensor mendeteksi asap >=300 maka sensor akan mengirim sinyal menuju arduino
untuk menyalakan komponen output.
3. Produk Smoke Exhaust yang dibuat berhasil meminimalisir asap yang berada didalam box dengan baik,
karena menggunakan dua buah kipas, dimana satu kipas sebagai exhaust dan satu kipas sebagai inhaust
yang membuat sirkulasi udara didalam box cepat terganti dengan udara baru

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan ini, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan terkait dengan
microcontroller dan juga sensor.
2. Project smoke exhaust hasil diharapkan dapat digunakan dalam dunia Pendidikan khususnya di ruangan
praktik otomotif karena dapat meminimalisir kandungan asap yang berada didalam ruangan saat asap
berada ≥ 300ppm.
3. Perlunya dilakukan pengembangan dalam komponen yang digunakan, seperti komponen project board,
kabel jumper, dan kipas yang digunakan untuk meningkatkan kualitas.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Bambang Tri Wahjo Utomo, Dharmawan Setya Saputra, 2016, Simulasi Sistem Pendeteksi
Polusi Ruangan Menggunakan Sensor Asap Dengan Pemberitahuan Melalui Sms (Short Message Service) Dan
Alarm Berbasis Arduino, Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasia ASIA (JITIKA) Vol.10, Malang.
[2] Prof. K.R.Katole, Vrushali Bagade, Bhagyashree Bangade, dkk, 2016, Hazardous
Asap Detection Using Arduino, International Journal of Science Technology & Engineering (IJSTE) Volume 2,
Nagpur
[3] Widyanto, Deni Erlansyah, 2014, Rancang Bangun Alat Deteksi Kebocoran
Tabung Asap Elpiji Berbasis Arduino, Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan
(SEMANTIK), Semarang
[4] Dr. Suryono, S.Si., M.Si. Teknologi Sensor. Semarang: Undip Press: 2018
[5] Heri Andrianto, Aan Darmawan., Arduino Belajar Cepat Dan Pemrograman,
Informatika, Bandung: 2016
[6] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta. Prof.H. Rozali Abdulah, S.H.2005.
[7] Widoyoko, E. P. (2009). Evaluasi program pembelajaran. Yogyakarta: pustaka
pelajar, 238.
[8] Ikhsan, I. (2017). Implementasi Arduino Dalam Rancang Bangun Alat Uji Emisi
Kendaraan Bermotor Berbasis Android. Jurnal Ilmu Komputer, 6(1), 1-7.
[9] Sujatmoko, A. S. R., Waworundeng, J., & Wahyudi, A. K. (2015). Rancang Bangun
Detektor Asap Rokok Menggunakan SMS Gateway Untuk Asrama Crystal di Universitas Klabat. Proceedings
Konferensi Nasional Sistem dan Informatika (KNS&I)
[10] Kinanti, V. N., Yamin, M., & Aksara, L. F. (2016). Prototype Penyaring Asap
Rokok Pada Smoking Area Menggunakan Pulse Width Modulation (PWM) Dan Fuzzy
Tsukamoto. semanTIK, 2(1).
[11] Mutaqin, A. (2018). Perancangan Alat Pendeteksi Kebocoran Gas Berbasis
[12] Mikrokontroler Arduino Yang Terintegrasi Dengan Smartphone (Doctoral dissertation,
President University)

Biodata Penulis
Dimas Sigit Nurfaizi, Dilahirkan di Kabupaten Sragen tepatnya di Dusun pilangsari Kecamatan Ngerampal
pada hari Rabu tanggal 29 Oktober 1997. Anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan dari Ibu Rohayati dan Bapak
Maridi Prihantoro. Peneliti menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar di SD Karsanagara Kecamatan Kawalu Kota
Tasikmalaya pada tahun 2009. Pada tahun itu juga peneliti melanjutkan Pendidikan di SMP Negeri 12 Kota
Tasikmalaya Kecamatan Kawalu dan tamat pada tahun 2013 kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Kejuruan di
SMK Muhammadiyah Kota Tasikmalaya pada tahun 2013 dan seslesai pada tahun 2016. Pada tahun 2016 peneliti
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi Swasta Muhammadiyah, tepatnya di Universitas Muhammadiyah
Tasikmalaya (UMTAS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Teknologi
Informasi (PTI). dan terhitung saat ini peneliti sedang menyelesaikan Pendidikan tingginya.

Anda mungkin juga menyukai