Anda di halaman 1dari 5

1.

Bagaimana peranan rakyat dalam pelaksanaan


demokrasi di Indonesia ?
- kita sebagai masyarakat Indonesia harus turut aktif
dalam peran demokrasi, kita harus bisa menilai yang
baik dan yang buruk, dan mulai untuk menghargai
pendapat sesama. Kita juga harus bisa membawa
perubahan ke arah yang lebih baik, dalam artian
tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
- Berpartisipasi dalam memilih pemimpin pemerintah
- turut dalam mengusulkan kebijakan yang diwakili
oleh wakil rakyat yang duduk di lembaga pemerintah
yang bertugas sebagai penyalur aspirasi rakyat
- Turut mengawasi, dimana rakyat bersama dengan
media penyampai informasi bersama-sama
mengontrol jalannya proses demokrasi agar tetap
berjalan dengan semestinya.
- Sebagai penyuluh sistem demokrasi di kalangan
masyarakat itu sendiri, dengan rakyat aktif dalam
memberdayakan demokrasi agar semakin
meluasnya rakyat mengetahui peran, hak dan
kewajibannya sebagai rakyat yang memegang
kekuasaan tertinggi dalam sistem demokrasi.
2. Tuliskan landasan hukum kedaulatan Rakyat yang
dianut negara RI!
a) Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat
Alinea tersebut menegaskan tujuan negara Indonesia,
bentuk negara
Indonesia, republik yang berkedaulatan rakyat dan dasar
negara
Indonesia.
b) UUD 1945 Pasal 1 ayat 1 dan 2 Pasal 1 ayat 1.
Pasal ini menunjukkan bahwa dalam negara Indonesia,
rakyatlah
yang berkuasa menurut undang-undang dasar.
Kekuasaan rakyat
sepenuhnya dipercayakan kepada Majelis
Permusyawaratan Rakyat
(MPR) yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan
Rakyat (DPR)
dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Hal ini berarti
MPR, DPR,
dan DPD memiliki kekuasaan legislatif yang sama.
c) Sila keempat dari pancasila yaitu "kerakyatan yang
dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan
perwakilan".
3. Tuliskan landasan hukum kedaulatan Hukum yang
dianut negara RI!
UUD 1945 Pasal 1 Ayat 3 yg berbunyi
"Negara Indonesia adalah Negara Hukum."
4. Tuliskan 2 ciri –ciri pemerintahan demokrasi di bawah
Rule of Law!
A. Adanya Supremasi Aturan-aturan Hukum
seseorang baru boleh dikenakan sanksi hukum jika
memang dirinya melakukan pelanggaran hukum.
Supremasi hukum ini bisa dilihat sebagai sebuah
unsur utama yang menjadi dasar terciptanya
masyarakat yang demokratis dan adil. Jika hukum
bisa benar-benar ditegakkan, tidak akan ada
kecenderungan pihak yang kuat bisa bersikap
sewenang-wenang dan pihak yang lemah menerima
ketidakadilan.
B. Adanya Kesamaan Kedudukan Di Depan Hukum
Semua orang, baik masyarakat biasa maupun
pejabat negara berkedudukan sama di hadapan
hukum. Maka, seluruh lapisan masyarakat harus
memiliki ketundukan yang setara kepada hukum
umum negara yang dijalankan oleh Mahkamah
hukum umum tanpa terkecuali. Pihak yang lemah
bisa dicabut haknya, bukan karena pihak yang kuat
lebih berhak, melainkan karena pihak yang lemah
memang melakukan kesalahan. Hukum memegang
otoritas tertinggi dan semua warga negara, termasuk
para pejabat pemerintahan, tunduk pada hukum dan
sama-sama memiliki hak untuk dilindungi.
5. Tuliskan perkembangan demokrasi di Indonesia!
Secara umum, periode demokrasi dapat dibagi menjadi
tiga yakni:

A. Demokrasi Parlementer/Liberal (1950-1959)


demokrasi parlementer menonjolkan peranan
parlementer serta partai-partai. Akibatnya, persatuan
yang digalang selama perjuangan melawan musuh
bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina
menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
Banyak para ahli menilai bahwa demokrasi
parlementer kurang cocok untuk Indonesia. Karena
lemahnya benih-benih demokrasi sistem parlementer
memberi peluang untuk dominasi partai-partai politik
dan Dewan Perwakilan Rakyat.
Demokrasi Terpimpin (1959-1966)
Demokrasi terpimpin ini telah menyimpang dari
demokrasi konstitusional dan lebih menampilkan
beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini kuat
ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh
komunis dan peran ABRI sebagai unsur sosial-politik
semakin meluas. Berakhirnya pemerintahan
Soekarno menjadi akhir dari berlakunya demokrasi
terpimpin di Indonesia, yang kemudian digantikan
dengan demokrasi pancasila.
B. Demokrasi Pancasila (1966-1998)
Era Orde Baru (1966-1998)

Demokrasi pancasila merupakan demokrasi


konstitusional yang menonjolkan sistem presidensial.
Dalam perkembangannya peran presiden justru
semakin dominan terhadap lembaga-lembaga
Negara yang lain.
Melihat praktik demokrasi pada masa ini, nama
pancasila hanya digunakan sebagai legitimasi politik
penguasa pada saat itu. Sebab kenyataannya yang
dilaksanakan tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Pemerintahan Orde Baru sendiri berakhir
pada tahun 1998 setelah Soeharto dilengserkan oleh
rakyatnya pada Mei 1998.

Reformasi (1998-kini)
Setelah Orde Baru berakhir, Indonesia mulai
memasuki era Reformasi di mana pemerintah
Habibie mulai menjalankan demokrasi dengan
menyuburkan kembali alam demokrasi di Indonesia
dengan jalan kebebasan pers dan kebebasan
berbicara. Keduanya dapat berfungsi sebagai check
and balances serta memberikan kritik supaya
kekuasaan yang dijalankan tidak menyeleweng
terlalu jauh. Dalam perkembangannya demokrasi di
Indonesia setelah rezim Habibie diteruskan oleh
presiden Abdurahman Wahid sampai dengan
Pemerintahan Joko Widodo.

Anda mungkin juga menyukai