MEMBRAN SEL
Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing:
Biomedik Fakultas
Kedokteran Universitas
Andalas
Tahun 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis. Maka dalam kesempatan ini penulis menguturkan
rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
dalam
pembuatan makalah ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima saran, kritik dan
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. i i
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
2.5.3 Anabolisme................................................................................................................ 2
2
2.5.4 Katabolisme............................................................................................................... 2
2
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
dasar dari semua makhluk hidup. Kata sel berasal dari bahasa Latin ‘cella’ yang berarti
ruangan yang kecil, dan pertama kali ditemukan oleh seorang ahli mikroskop yang meneliti
struktur gabus.
Sel itu sendiri tersusun atas organel-organel yang memiliki peran masing-masing
untuk melaksanakan proses kehidupan sel. Beberapa diantara organel tersebut adalah membran
sel dan dinding sel yang terletak di permukaan sel. Sel hewan dan sel tumbuhan memiliki
membran plasma. Akan tetapi dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan.
Maka dengan itu makalah ini kami buat untuk mengetahui tentang membran sel secara
khusus dan mendetail.
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Membran sel atau sering juga disebut membran plasma (plasma membrane, cell
membrane, plasmalemma) adalah salah satu bagian terluar yang dimiliki oleh setiap sel hidup,
baik itu tumbuhan, hewan, bakteri atau organisme lainnya. Membran sel membatasi semua
organel isi sel dengan lingkungan luar sel. Membran sel terbuat dari lapisan ganda lipid khusus,
yang dikenal sebagai fosfolipid.
a. Model Danielli – Davson
Mereka membandingkan tegangan permukaan yang terjadi antara tetes minyak pada
ekstrak selaput air. Tegangan permukaan antara tetes minyak dengan ekstrak sel ternyata
lebih rendah dibandingkan dengan tegangan permukaan yang terjadi antar tetes minyak
dengan air. Hal ini menunjukkan adanya zat tertentu pada ekstrak sel yang mampu
menurunkan tegangan permukaan pada batas kedua fasa.
Pengamatan ini kemudian menghasilkan model selaput plasma yang disebut Model
Danielli-Harvey dan disempurnakan lagi sebagai model Danielli-Davson. Kelemahan
dari teori ini adalah ketebalan selaput plasma yang tidak jelas.
3
b. Model Robertson
Pengamatan dengan mikroskop elektron terhadap myelin dan beberapa selaput sel
lainnya, menunjukkan gambaran dua garis sejajar seperti rel kereta api. Dari situlah
Roberton mengusulkan konsep struktural yang baru, yaitu selaput kesatuan. Dalam
konsep tersebut digambarkan lapisan lipida sebagai dua membran lipida (dwilembar
lipida) yang bagian hidrofiliknya bersinggungan dengan lapisan molekul protein. Dengan
model ini diduga bahwa lapisan lipida membentuk ketebalan 3,5nm dan lapisan molekul
protein setebal 2nm. Model Roberton dapat menjelaskan tebal selaput plasma yang
umumnya mencapai 7,5 nm.
Membran sel membatasi isi sel dengan lingkungannya. Disusun oleh senyawa-senyawa
lipida, protein dan karbohidrat, senyawa penyusun itulah yang menyebabkan membran sel
bersifat hidrofobik dan hidrofolik.
4
Table 1 Komposisi Membran Plasma pada Berbagai Organela
Membran sel terutama disusun dari molekul-molekul lipida dan protein. Kedua jenis
molekul tersebut dapat mengalami glikosilasi menjadi glikolipida dan glikoprotein.
Macam, panjang rantai dan pola ikatan glikosil sangat menentukan sifat dan fungsi
selaput plasma. Dengan demikian, membran sel setiap organela dan sel memiliki
5
keanekaragaman komposisi penyusunnya. Molekul-molekul lipid dari membran sel
tersusun dari 3 jenis, yaitu:
a) Fosfolipid
Fosfolipid adalah jenis lipid yang paling berlimpah di membran sel. Banyak jenis
protein yang terjebak di dalam lapisan bilayer atau berikatan dengan salah satu
permukaan untuk menjalankan fungsi protein. Contohnya, beberapa protein
membentuk jembatan dalam lapisan bilayer yang lainnya memompa zat untuk
memompa membran. Struktur membran ini mempunyai fungsi membangun,
memodifikasi, dan memperkuat sel. Molekul fosfolipid tersebut memiliki kepala
sebagai ujung polarnya, dan dua ekor sebagai ujung nonpolarnya.
b) Kolesterol
Kolesterol adalah bentuk steroid yang paling umum, kolesterol ini disusun menjadi
banyak molekul seperti garam empedu (yang membantu untuk mencerna lemak) dan
vitamin D (dibutuhkan untuk menjaga gigi dan tulang tetap kuat). Kolestrol akan
berperan dalam menghambat pergerakan fosfolipid sehingga mencegah fosfolipid
menjadi terlalu cair, namun saat suhu lingkungan dingin kolestrol akan bekerja
dengan menghambat interaksi antar lemak sehingga menjaga membran dari beku
dan mempertahankan struktur membran cukup cair. Kolestrol terdapat pada
membran sel hewan, sedangkan pada membran sel tumbuhan fungsinya digantikan
oleh sterol
c) Glikolipid
Glikolipid ialah molekul karbohidrat yang menempel pada lemak, sedangkan
glikoprotein ialah molekul karbohidrat yang menempel pada molekul protein.
Glikolipid dan glikoprotein berfungsi sebagai tanda pengenal bagi sel.
Ketiga jenis lipid tersebut amfifatik, yang berarti molekulnya memiliki ujung
hidrofobik atau nonpolar (menjauhi air) dan ujung hidrofilik atau polar (menyenangi
air). Apabila molekul-molekul lipid yang bersifat amfifatik tersebut dikitari oleh
lingkungan air, maka molekul-molekul tersebut cenderung akan menyusun diri
sedemikian rupa sehingga bagian ekor yang hidrofobik terlindung dari air.
6
2. Struktur dan Fungsi Protein Membran Sel
Protein pada membran sel terdiri dari beberapa bentuk, antara lain adalah:
Protein membran sel mempunyai fungsi yang sangat luas, antara lain fungsi sebagai
pembawa (carrier ) senyawa yang melewati membran sel, menerima isyarat (signal) hormonal
dan meneruskan isyarat tersebut kebagian sel sendiri atau ke sel lainnya. Protein membran sel
juga berfungsi sebagai pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton dengan senyawa-
senyawa ekstra seluler. Molekul-molekul protein permukaan luar memberikan ciri-ciri
individual tiap sel dan macam protein dapat berubah sesuai dengan diferensiasi sel. Protein-
protein tersebut banyak yang berfungsi sebagai enzim (biokatalisator).
Semua sel eukariota memiliki molekul karbohidrat pada permukaan luarnya. Senyawa-
senyawa tersebut dapat berupa oligosakarida dan polisakarida. Berat keseluruhan karbohidrat
di dalam selaput berkisar antara 2-10% dari berat total selaput. Membran sel merupakan
membran yang asimetris, molekul polipeptida yang tersembul dari kedua lembaran dwilapis
lipida tersebut berbeda. Istilah selubung sel atau glikokalis pada sel-sel eukariota di gunakan
untuk menyebutkan daerah permukaan luar selaput sel yang mengandung banyak
karbohidrat. Karbohidrat merupakan senyawa penting untuk membran sel terutama di tinjau
dari fungsinya. Di duga karbohidrat berfungsi dalam proses pengenalan sel dengan sel atau sel
dengan substansi antar sel.
ngsi utama sebagai pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel. Adapun selain fungsi utama tersebut, membran sel ternyata mem
7
1. Memperkokoh sel
Membran sel memiliki fungsi sebagai penahan sitoskeleton. Fungsi tersebut membuat
sel mempunyai bentuk tertentu sehingga dapat membantu sel untuk bergabung
dengan sel-sel lainnya dalam membentuk jaringan. Fungsi membran sel dalam
memperkokoh sel sangat vital bagi tersusunnya jaringan yang kemudian bersatu
menjadi organ dan sistem organ
2. Mencegah agar sel tidak pecah
Sitoplasma yang dimiliki sel hidup dikelilingi oleh membran sel. Sitoplasma terdiri atas
cairan yang didalamnya terlarut molekul-molekul kecil berukuran 0,001-0,1 mikron.
Bila membran sel tak ada, maka cairan dan organel sel yang terdapat dalam
sitoplasma akan tercerai berai sehingga tidak akan dapat menjalankan fungsinya dalam
mendukung metabolisme sel.
3. Membran sel menjaga komponen-komponen sel tetap terisolasi dari lingkungan luar
Komponen intraseluler dari lingkungan ekstraseluler yang terpisahkan oleh fungsi
membran sel telah membuat berbagai ancaman yang akan masuk ke dalam sel
(misalnya seperti infeksi virus) dapat dikendalikan secara penuh. Terutama pada
jamur,
bakteri, dan tumbuhan, fungsi membran sel ini lebih optimal karena membran sel
dibantu dengan adanya dinding sel. Dinding sel yang terdapat pada sel ketiga organisme
tersebut menyediakan dukungan mekanik bagi sel dalam menghalang ancaman-
ancaman dari lingkungan luar sel.
4. Sebagai reseptor dari rangsangan luar
Fungsi membran sel selanjutnya adalah sebagai reseptor terhadap rangsangan yang
muncul dari luar sel. Membran sel memiliki peran penting sebagai media komunikasi
sel dengan lingkungannya. Melalui mekanisme ini, fungsi inti sel dan organel sel yang
terdapat dalam sitoplasma dapat menyesuaikan lingkungan luar sel sehingga mampu
bertahan hidup.
5. Sebagai tempat pertukaran zat atau transpor molekul Membran sel mampu mengatur
zat apa saja yang boleh masuk dan keluar dari sel. Kemampuan ini diperoleh karena
membran sel bersifat semi permeabel atau selektif permeabel. Sifat selektif
permeabel tersebut dimiliki karena struktur membran sel yang terdiri atas gabungan 2
lapisan utama yaitu fosfolipid dan protein (lipoprotein). Sifat selektif permeabel yang
dimiliki membran sel sangat penting bagi transportasi (pengangkutan) bahan-bahan
yang diperlukan sel dalam melangsungkan metabolismenya. Transpor melalui
membran sel dilakukan secara aktif maupun pasif.
8
6. Sebagai media berlangsungnya reaksi-reaksi kimia.
7. Penyedia berbagai fungsi enzim karena protein yang menyusun strukturnya dapat
menjadi katalisator dalam reaksi tertentu.
8. Membran sel berfungsi seperti filter yang mencegah organisme patogen seperti virus
masuk ke dalam sel.
9. Sebagai pembatas antara isi sel dengan bagian luar sel.
10. Melindungi bagian sel yang terletak lebih dalam.
Transportasi melalui membran sel sangat penting bagi kelangsungan hidup sel.
Substansi tertentu misalnya, harus bergerak masuk ke dalam sel untuk menyokong agar sel
itu tetap hidup, demikian juga sebaliknya. Zat-zat buangan yang dihasilkan dari metabolisme
sel harus dikeluarkan dari dalam sel yang selanjutnya dibuang ke luar tubuh. Seperti sudah
digambarkan sebelumnya, membran plasma berfungsi sebagai dinding atau pembatas antara
zat hidup dan zat non-hidup, membran intraseluler diantara beberapa ruang sitoplasmik.
Zat-zat yang diperbolehkan memasuki ruang dalam sel, beberapa diantaranya disaring
dengan hanya melalui sebuah proses difusi sebagai respons terhadap perbedaan tingkat
konsentrasi di antara membran. Dalam hal ini, membran plasma bertindak sebagai sebuah
pagar yang dapat menutup dan membuka. Beberapa zat yang lain dibawa melalui membran
sehingga tetap terjaga tingkat konsentrasinya yang tinggi ketika berada dalam sel, membran
plasma berfungsi sebagai pompa molekul. Beberapa zat yang lainnya termasuk cairan dimana
zat tersebut berada, dapat dipersilakan masuk ke dalam sel oleh formasi vesikel dari membran
plasma. Salah satu konsekuensi terpenting dari kedudukan membran plasma sebagai sebuah
9
membran selektif permeabel adalah kapasitasnya untuk memisahkan ion-ion yang ada dan
karenanya menimbulkan adanya perbedaan potensial listrik diantara bagian-bagiannya.
Perbedaan potensial listrik ini merupakan sesuatu yang berbahaya untuk sesuatu yang dikenal
sebagai sel pengganggu, neuron dan sel tubuh, tetapi pada saat bersamaan juga memainkan
peranan penting dalam hal kemampuan setiap sel untuk merespon lingkungannya.
Impuls pada sel neuron. Perbedaan potensial antarbagian pada neuron menyebabkan
terjadinya mekanisme transpor ion (K+ serta Na+).
Pengaturan terhadap zat-zat tersebut tidak hanya terbatas pada pergerakannya dari luar
ke dalam sel oleh membran plasma. Berbagai sekat intraseluler juga harus berhubungan satu
sama lainnya. Tidak ada organel yang independen, masing-masing bergantung pada
pertukaran zat pada kedua arah diantara membran dimana mereka terikat. Secara umum
terdapat dua macam proses transpor melalui membran sel yaitu transpor pasif dan transpor
aktif.
Transpor pasif yaitu gerakan sederhana suatu zat dengan perbedaan konsentrasi di
dalam dan di luar sel. Jika konsentrasi di luar sel lebih tinggi, maka terjadi gerakan
molekul dari luar menuju ke dalam, sebaliknya jika konsentrasi di dalam sel lebih tinggi,
gerakan molekul dari sel kelingkungan. Perbedaan konsentrasi sel dengan lingkungannya
disebut gradient konsentrasi. Transpor pasif dalam responnya terhadap gradien konsentrasi
tidak memerlukan energi.
10
Beberapa proses yang berlangsung yang menunjukkan transpor pasif :
2.5.1.1 Difusi
1) Difusi Sederhana/Bebas
Pada difusi sederhana molekul bergerak searah dengan gradien konsentrasi. Pada difusi
bebas, zat berdifusi langsung atau bebas tanpa memerlukan protein carrier (pembawa). Pada
umumnya metabolit yang dapat melintasi membran melalui difusi sederhana ini merupakan
metabolit dengan berat molekul yang kecil, seperti; air, O2, ethanol, CO2, senyawa-senyawa
lemak dan molekul-moekul kecil lain yang polar tak bermuatan dapat menembus secara
langsung pada sela-sela lipid. Selain itu juga protein juga punya saluran ditengahnya.
Mekanisme difusi bebas yaitu, molekul yang dilarutkan bersifat tetap, bergerak, dan
bertabrakan berulangkali setiap detik. Tabrakan molekul terjadi secara acak. Akhirnya
pergerakan secara acak tersebut membawa beberapa molekul ke daerah yang berbeda, sehingga
tidak ada perubahan pada konsentrasi antara dua wilayah. Perbedaan derajat konsentrasi antara
sisi luar dan dalam membran akan hilang pada saat difusi telah selesai. Difusi secara bebas
dan sederhana ini bukan merupakan mekanisme transpor yang terlalu penting pada membran
karena berjalan lambat.
11
2) Difusi Bersyarat/Berfasilitas
Pada prinsipnya difusi berfasilitas sama dengan difusi bebas, yaitu dalam hal
diperlukan adanya perbedaan konsentrasi dan dalam prosesnya tidak memerlukan energi.
Sedangkan
perbedaannya adalah pada proses difusi dimana gerakan senyawa melewati membran jauh
lebih cepat karena adanya protein carrier pada membran. Pada difusi berfasilitas, difusi juga
dipengaruhi kejenuhan protein carrier terhadap zat itu. Protein carrier mengangkut senyawa-
senyawa yang tidak bisa melewati lapisan lipid secara langsung, misalnya ion-ion dan senyawa
lain yang polar bermuatan. Bilayer lipid sangat tidak permeabel terhadap semua ion sekalipun
ion kecil seperti H+ dan Na+, sehingga pengangkutan harus melalui protein carrier.
1) Tahap awal
Tahap pengenalan (recognition) dari molekul metabolit yang akan mengalami
transpor ke dalam sel dengan protein carrier.
2) Tahap pengikatan
Molekul carrier yang terdapat di dalam membran akan membentuk kompleks spesifik
dengan metabolit yang berada di luar membran.
3) Tahap gerakan
Gerakan dari kompleks tersebut ke bagian yang lebih dalam dari membran. Cara
geraknya dapat melalui mekanisme difusi, rotasi, osilasi dan gerakan lainnya.
4) Tahap pelepasan
12