Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM KEWIRAUSAHAAN TRADE

DI UMKM ANEKA RASA KRUPUK ANGGUN


Ds. Sareng RT. 09 RW. 02 Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

LAPORAN PRAKTIKUM TRADE


Disusun Oleh :
Kelompok 16

1. A Bahruddin Ramdhan (401180134)


2. Ahmad Priyanto (401180141)
3. Avia Viviana Maharani (401180164)
4. Ayu Urip Rohmatun (401180166)
5. Isnan Faizal (401180057)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PONOROGO
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Nama dan Jenis Usaha : UMKM “Aneka Rasa Krupuk Anggun”


Tempat dan Waktu Pelaksanaan : Ds. Sareng RT. 09 RW. 02 Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun
Estimasi Anggaran :-
Anggota Team : Ketua : A Bahruddin Ramdhan
Anggota : 1. Ahmad Priyanto
2. Avia Viviana Maharani
3. Ayu Urip Rohmatun
4. Isnan Faizal
Laporan praktikum tahap I ini telah diteliti, dipresentasikan dan disahkan oleh
dosen pembimbing.
Ponorogo,

Mengesahkan :
Dosen Pembimbing Lapangan Pendamping Lapangan

Wening Purbatin Palupi S.,MBA.,M.Si. Syamsiati


NIP:
Mengetahui
Ketua Jurusan Ekonomi Syariah

Unun Roudlotul Janah,M.Ag.


NIP. 197507162005012005
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Sholawat dan
salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah menuntun kita dari zaman jahiliyah hingga zaman islamiyah,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kewirausahaan Trade
di UMKM Aneka Rasa Krupuk Anggun. Melalui laporan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada :
1. Wening Purbatin Palupi S.,MBA.,M.Si. selaku dosen pembimbing
lapangan Praktikum Kewirausahaan Trade Institut Agama Islam Negeri
Ponorogo.
2. Ibu Syamsiati selaku pemilik usaha Aneka Rasa Krupuk Anggun yang
telah mendukung dalam kegiatan praktikum tahap I kewirausahaan Trade.
3. Bapak, Ibu, Saudara yang telah membantu penulis dan tidak dapat
disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penulis berharap agar laporan ini dapat dipergunakan dengan baik dan
berguna bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Besar harapan penulis
semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca, terutama bagi penulis sendiri.

Madiun, 8 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
A. Alamat Lengkap
B. Sejarah Berdirinya Perusahaa
C. Susunan Personalia
D. Job Diskripsi
E. Portofolio Usaha (Produk)
F. Mekanisme Produksi
G. Strategi Pemasaran
H. Laporan Keuangan
BAB III ANALISIS TEORITIS
A. Aspek Hukum
B. Aspek Pasar Pemasaran
C. Aspek Teknis atau Operasi
D. Aspek Manajemen dan Organisasi
E. Aspek Keuangan
F. Aspek Ekonomi dan Sosial
G. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)
H. Aspek Sumber Daya Manusia
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kerupuk adalah makanan yang sangat populer di Indonesia. Awalnya
kerupuk diolah sebagai makanan pendamping nasi, namun karena diminati oleh
sebagian besar masyarakat maka kerupuk sering dijadikan sebagai makanan
ringan. Jenis kerupuk dapat digolongkan atas dua jenis, yaitu kerupuk berprotein
dan tidak berprotein. Mulanya kerupuk dikonsumsi oleh sebagian besar orang
karena rasanya yang enak, selain itu beberapa jenis kerupuk berprotein biasanya
ditambah dengan hasil laut (udang atau ikan) untuk meningkatkan gizi kerupuk
serta memanfaatkan bahan pangan hewani yang mudah rusak.
Kualitas kerupuk dipengaruhi dari bahan utama yang digunakan.
Kerupuk biasanya terbuat dari tapioka atau sagu atau substitusi dari kedua jenis
tepung tersebut. Tapioka memiliki kandungan utama pati, yaitu amilosa dan
amilopektin yang akan mengalami gelatinasi dan menghasilkan rongga-rongga
udara pada kerupuk yang digoreng karena pengaruh suhu. Hal tersebut akan
mempengaruhi tekstur kerupuk yang akan menentukan kualitas kerupuk.
Kerupuk dengan bahan utama tapioka akan menghasilkan kerupuk yang sangat
renyah dan kenampakan piro yang tidak rapat, sehingga kerupuk akan berasa
lebih mudah hilang di dalam mulut karena rongga udara yang banyak dan hal itu
kurang disukai oleh konsumen.
Kerupuk yang baik adalah kerupuk dengan kerenyahan yang tinggi
namun memiliki kenampakan pori yang rapat, seperti pada kerupuk udang atau
kerupuk ikan. Pada kerupuk udang atau ikan, kenampakan pori yang rapat
disebabkan kandungan protein dalam udang maupun ikan. Menurut Ridwa
(2007), adanya protein pada kerupuk akan mempengaruhi volume
pengembangan kerupuk yang semakin rendah sehingga akan berpengaruh juga
pada tekstur (daya patah) kerupuk yang akan semakin keras.

B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan praktikum trade ini selain memenuhi salah satu
mata kuliah praktikum trade semester 6 ini juga bertujuan sebagai penambah
pengetahuan sekaligus pengalaman dalam berwirausaha. Dan bisa mendapat live
skill serta mengaplikasikan ilmu kewirausahaan yang telah ditetapkan kedalam
praktik yang sesungguhnya. Karena melalui praktikum trade ini kami dituntut
untuk berinteraksi dengan orang banyak, bagaimana cara menawarkan dengan
baik dan sopan, meyakinkan pembeli untuk membeli produk yang kita tawarkan
serta memberikan pelayanan yang terbaik agar konsumen merasa puas.

C. Manfaat
1. Dapat melatih diri dalam menumbuhkan jiwa enterpreneur.
2. Menjadikan pribadi (team work) yang baik.
3. Sebagai salah satu sarana untuk memperkaya ilmu pengetahuan.
4. Mendapatkan pengalaman yang berharga.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alamat Lengkap
Lokasi usaha ini berada di Ds. Sareng RT. 09 RW. 02 Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun.

B. Sejarah Berdirinya Usaha


Usaha ini berawal dari ketidak sengajaan dari bapak dan ibu pemilik,
dulunya bapak dan ibu pemilik usaha ini merantau di Malaysia. Setelah pulang
merantau dan dirumah bapak sakit karena tidak mempunyai pekerjaan dan sang
ibu berinisiatif untuk memberikan pekerjaan dengan alasan supaya sakit darah
tinggi dari bapak bisa sembuh karena adanya kegiatan dirumah.
Awalnya ibu mengikuti pelatihan pembuataan kerupuk di Surabaya,
setelah pulang dari pelatihan ibu mencoba membuat kerupuk pertama kalinya.
Akan tetapi respon konsumen kurang baik karena rasa dari kerupuk tersebut ada
yang kurang. Setelah mencoba beberapa kali akhirnya ibu menemukan rasa yang
pas atau dapat dikatakan enak.
Usaha ini dirintis bersama dengan bapak, setelah usaha ini jalan ibu
berkeinginan untuk membeli mesin pemontong dan mesin pengaduk adonan,
sampai ibu sakit karena keinginan nya belum tercapai. Dan ibu mencoba untuk
mencari investor guna membeli mesing tersebut, setelah mesin dapat kebeli
mungkin ini salah satu jalan dari Allah SWT supaya usaha kerupuk bapak ibu
dapat berkembang. Akhirnya usaha kerupuk ini lancar sampai sekarang yang
dirintis selama 10 tahun.
C. Susunan Personalia

KETUA
SYAMSIATI

WAKIL KETUA
SAMSUL
WIBOWO

SEKRETARIS BENDAHARA
SITI ROHMAH MARIYAM

ANGGOTA
1. SRIATI
2. SUMIATI
3. MARYUNI
4. SITI MASRUROH
5. SUPARTINI
6. SIPON
1.

D. Job Deskripsi
1. Pemilik
Pemilik usaha Aneka Rasa Krupuk Anggun ini bernama ibu Syamsiati
yang sekaligus berperan sebagai pemimpin di usaha ini.
2. Pengelola Usaha
Ibu Syamsiati dibantu oleh suaminya yaitu bapak Kusno dalam
mengelola usahanya. Pengelolaan ini mulai dari proses produksi hingga
mengelola keuangan sampai dengan melayani konsumen.
E. Portofolio Usaha (Produk)
Usaha “Aneka Rasa Krupuk Anggun” merupakan usaha dalam bidang
produksi krupuk yang memiliki berbagai aneka rasa. Rasa dalam kerupuk ini
terdapat dalam campuran yang dibuat bersama dengan kerupuk tersebut. Adapun
aneka rasa kerupuk ini yaitu kerupuk udang, kerupuk bawang, kerupuk lele, dan
kerupuk terasi.

F. Mekanisme Produksi
Tahap pembuatan dalam produksi kerupuk ini yatiu :
1) Mencampurkan berbagai bahan dasar pembuatan kerupuk, bahan
dasarnya yaitu seperti bawang, obat kerupuk, udang atau rasa yang akan
dibuat, garam, dan bumbu pelengkap lainya.
2) Kemudian membuat adonan tambahan dari campuran tepung terigu
dengan tepung tapioka dan air, diaduk dengan rata menggunakan mesin aduk
khusus, setelah itu kedua adonan diatas dicampurkan kedalam wadah besar
dan adonan dituangkan kedalam plastik sepanjang 60 cm.
3) Setelah seluruh adonan kerupuk selesai dimasukkan kedalam plastik dan
ditali dengan tali rafia.
4) Selanjutnya direbus selama kurang lebih 3 jam, lalu ditiriskan hingga
dingin.
5) Setelah dingin dimasukkan kedalam kulkas pendingin selama 4 jam.
6) Lalu dilakukan proses pemotongan di mesin khusus.
7) Setelah dipotong, disusun diatas anyaman bambu dengan rapi lalu
dijemur dibawah terik sinar matahari sampai kering.
8) Proses pengemasan.

G. Strategi Pemasaran
1. Product
Produk adalah salah satu komponen yang penting dalam strategi pemasaran.
Semua aktivitas pemasaran dimulai dengan produk. Usaha aneka rasa krupuk
Anggun ini mempunyai beberapa varian rasa antara lain: Bawang, Ebi,
Terasi
2. Price
Harga adalah nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh atau memiliki produk suatu perusahaan. Harga dari produk
usaha ini cukup terjangkau dibanding olahan kerupuk lainnya meskipun
bahan yang digunakan adalah bahan yang tergolong berkualitas baik.
3. Place
Tempat usaha ini kurang strategis yang berada sekitar permukiman warga
dan tidak didekat jalan raya. Disisi lain, usaha ini berada jauh dari tempat
pembelian bahan baku.
4. Promotion
Untuk strategi pemasaran yang dilakukan usaha “Aneka Rasa Krupuk
Anggun” ini ada dua metode. Pertama, menggunakan media sosial grup
WhatsApp. Kedua, menggunakan door to door (sales marketing dari orang
ke orang).

H. Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi
Aneka Rasa Krupuk Anggun
Per 31 Januari 2021
Pendapatan :
Pendapatan Usaha Rp. 750.000,-
Jumlah Pendapatan Rp. 750.00,-

Biaya Usaha :
Biaya Bahan Baku Rp. 465.000,-
Biaya Lain-Lain Rp. 35.000,-
Jumlah Biaya Usaha Rp. 500.000,-
Laba Bersih Rp. 250.000,-
Pendapatan 1 kali produksi Rp.250.000,- x 15 kali produksi =
Rp.3.750.000,-. Jadi, pendapatan usaha Aneka Rasa Krupuk Anggun selama 1
bulan adalah Rp. 3.750.000,-.
BAB III
ANALISIS TEORITIS

Secara umum, aspek-aspek yang perlu dikaji dalam studi kelayakan


bisnis adalah sebagai berikut :
A. Aspek Hukum
Aspek hukum merupakan aspek pertama yang perlu diteliti dalam suatu
usaha, mengingat sangat pentingnya aspek tersebut. Tujuan dari aspek
hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari
dokumen-dokumen  yang dimiliki. Selain itu dalam aspek hukum dapat
mengetahui dalam bentuk apa badan hukum usaha tersebut tergolong. Jenis–
jenis badan hukum usaha terdiri dari perseorangan, firma, Perseroan
Terbatas, perseroan komanditer, perusahaan negara, perusahaan daerah,
yayasan dan koperasi. Keabsahan dan kesempurnaan dokumen dapat
diperoleh dari pihak-pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan dokumen
tersebut.
Bentuk badan hukum Aneka Rasa Krupuk Anggun ini adalah usaha
perseorangan dimana perusahaan tersebut hanya dimiliki oleh perseorangan
saja. Dalam menilai kelayakan usaha dalam aspek hukum suatu usaha
meliputi badan hukum, izin-izin yang dimiliki, sertifikat tanah, Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP) atau dokumen lainnya yang mendukung usaha
tersebut. Maka Usaha Aneka Rasa Krupuk Anggun telah layak dikatakan
secara aspek hukum, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SIUP) dengan Nomor 757/13-32/SIUP-K/402.302/2012.
B. Aspek Pasar Pemasaran
Secara sederhana pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.1 Sedangakan pengertian
pemasaran seperti yang dikemukakan oleh ahli pemasaran dunia yaitu Philip
Kotler adalah: “Suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

Kasmir, Kewirausahaan, (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2018, 169.


1
cara mencipatakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak
lain.”2
Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa pasar dan pemasaran
tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Suatu usaha
harus paham betul bagaimana target pemasaran produknya, agar tercapai
laba yang diharapkan dan dapat mencapai tujuan perusahaan. Usaha kerupuk
“Aneka Rasa Krupuk Anggun” tidak memiliki target konsumen khusus,
menerima semua pesanan kerupuk dari semua kalangan mulai dari instansi
maupun dari perorangan. Dalam memasarkan produknya, pemilik
mengandalkan pemasaran dari mulut ke mulut dan media sosial pribadi yaitu
aplikasi WhatsApp. pemilik yang terkadang mengupload beberapa produk
hasil usahanya.
Jadi secara aspek pasar dan pemasaran usaha kerupuk “Aneka Rasa
Krupuk Anggun” telah layak, walaupun pelaksanaanya masih dilakukan
secara sederhana namun telah memenuhi target produksi dan tidak pernah
kekurangan pelanggan.
C. Aspek Teknis atau Operasi
Aspek teknis atau operasi juga dikenal sebagai aspek produksi. Penilaian
kelayakan terhadap aspek ini sangat penting dilakukan sebelum perusahaan
dijalankan. Penentuan kelayakan teknis atau operasi perusahaan menyangkut
hal-hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi, sehingga apa bila tidak
dianalisis dengan baik maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dalam
perjalanannya di kemudian hari.3 Analisis dari aspek operasi adalah untuk
menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahnya dengan menilai
ketetapan lokasi, luas produksi dan layout serta kesiagaan mesin-mesin yang
akan digunakan.
Lokasi usaha kerupuk “Aneka Rasa Krupuk Anggun” berada di rumah
pribadi pemilik yang beralamatkan di Ds. Sareng RT. 09 RW. 02 Kecamatan
Geger Kabupaten Madiun yang terbilang cukup strategis karena dekat

Ibid, 171.
2

Kasmir, Studi Kelayakan Bisnis, 150.


3
dengan jalan raya dan dekat juga dengan pemukiman warga. Luas
produksinya terbilang masih dalam skala kecil, usaha “Aneka Rasa Krupuk
Anggun” memiliki 6 karyawan. Akan tetapi di masa berwirausaha dengan
karyawan, karyawan hanya berkerja sebagai penata potongan kerupuk
mentah saja dan pergi atau pulang ketika potongan kerupuk sudah selesai
terjemur. Namun disaat hujan secara mendadak para karyawan tidak sempat
kembali bekerja sedangkan kerupuk yang sudah terjemur harus segera
diangkat agar tidak basah terkena hujan. Oleh karena itu, bapak dan ibu
pemilik mengurangi karyawanyan. Jadi dapat disimpulkan bahwa, secara
aspek usaha “Aneka Rasa Krupuk Anggun” tidak terpenuhi dan tidak layak.
D. Aspek Manajemen dan Organisasi
Proses pemanfaatan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi atau
perusahaan tidak akan berjalan dengan optimal apabila prinsip-prinsip
managemen perusahaan tersebut tidak diterapkan secara konsisten. Pada
setiap kegiatan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian harus dikendalikan secara berkesinambungan.
Sistem manajerial yang dijalankan oleh “Aneka Rasa Krupuk Anggun”
dapat dikatakan masih kurang terstruktur, karena tidak ada pembagian job
desk yang jelas, yang sementara ini dimasa pademi dan dimusim hujan
pemilik usaha mampu mengkoordinir pesanan dari konsumen. Sedangkan
ketika dimasa new normal nanti dan sudah masuk pada musim kemarau
otomatis tingkat produksi akan meningkat. Sedangkan belum ada karyawan
yang membantu produksi, secara tidak langsung ibu dan bapak pemilik
usaha akan keberatan ketika tingkat produksi meningkat dan tidak ada
karyawanyang membantu. Jadi, dalam aspek manajemen dan organisasi ini
usaha “Aneka Rasa Krupuk Anggun” masih kurang layak dan perlu
perbaikan lagi.
E. Aspek Keuangan
Aspek keuangan adalah aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
perusahaan secara keseluruhan. Aspek ini sama pentingnya dengan aspek
lainnya, namun juga bias dianggap yang paling utama karena aspek ini jelas
dapat menggambarkan keuntungan sebuah usaha, sehingga aspek ini adalah
salah satu yang sangat penting untuk di teliti kelayakannya modal dalam
setiap tahun tidak menentu. Untuk pendapatan yang dihasilkan dan
keuntungan bersih perbulan bisa mencapai kurang lebih Rp. 4.000.000,00.
Tetapi keuntungan yang didapatkan tidak selalu tetap setiap bulannya,
karena tergantung dari cuaca dan permintaan konsumen.
F. Aspek Ekonomi dan Sosial
Dalam aspek ekonomi dan sosial yang perlu ditelaah apakah jika usaha
atau proyek dijalankan akann memberikan manfaat secara ekonomi dan
sosial kepada berbagai pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek
ekonomi dan sosial ini perlu dipertimbangkan, karena dampak yang akan
ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah dalam melakukan penilaian
1. Aspek ekonomi bagi masyarakat :
b. Terbukanua lapangan pekerjaan bagi masyarakat
c. Melayani konsumen dengan produk yang dibutuhkan dan
memuaskan.
2. Aspek sosial bagi masyarakat :
Menimbulkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat dengan
adanya usaha kolam renang. Analisis persaingan ini dilakukan dengan
analisis SWOT.
a. Strengths (kekuatan)
1) Memiliki tim yang berkreativitas tinggi, penuh inovasi
dan terampil serta kejujuran yang tinggi.
2) Lokasi berada pada tempat yang strategis.
3) Layanan yang memuaskan.
b. Weaknesses (kelemahan)
1) Kurangnya tenaga kerja
c. Opportunities (peluang)
1) Peluang pasar yaitu masih sedikitnya pengusaha krupuk
yang di dirikan di kecamatan geger.
2) Banyak diminati.
d. Threaths (ancaman)
1) Krisis ekonomi dan menurunnya daya beli masyarakat.

2) Munculnya pesaing modal yang kuat.

3) Munculnya pesaing dengan harga yang lebih murah sesuai


keinginan pasar.

G. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)


Pendirian usaha “Aneka Rasa Krupuk Anggun” sesuai dengan alternatif
terbaik menurut analisis lokasi yang nantinya baik secara langsung maupun
tidak langsung akan mempengaruhi masyarakat sekitar lingkungan di lokasi
usaha dan pertumbuhan ekonomi masyarakat tersebut.
Sejalan dengan perkembangan usaha yang pesat dewasa ini dan
kemungkinan di masa yang datang, serta menyadari kemungkinan
dampaknya terhadap lingkungan, maka pengembangan usah yang dijalankan
ini tidak memberikan dampak yang negatif terhadap lingkungan karena
limbah yang dihasilkan hanya berupa plastik dan dibuang pada tempat yang
semestinya. Jadi, secara aspek AMDAL usaha ini telah layak.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha ini berawal dari ketidak sengajaan dari bapak dan ibu pemilik,
dulunya bapak dan ibu pemilik usaha ini merantau di Malaysia. Setelah pulang
merantau dan dirumah bapak sakit karena tidak mempunyai pekerjaan dan sang
ibu berinisiatif untuk memberikan pekerjaan dengan alasan supaya sakit darah
tinggi dari bapak bisa sembuh karena adanya kegiatan dirumah.
Awalnya ibu mengikuti pelatihan pembuataan kerupuk di Surabaya, setelah
pulang dari pelatihan ibu mencoba membuat kerupuk pertama kalinya. Akan
tetapi respon konsumen kurang baik karena rasa dari kerupuk tersebut ada yang
kurang. Setelah mencoba beberapa kali akhirnya ibu menemukan rasa yang pas
atau dapat dikatakan enak.
Usaha “Aneka Rasa Krupuk Anggun” merupakan usaha dalam
bidang produksi krupuk yang memiliki berbagai aneka rasa. Rasa dalam kerupuk
ini terdapat dalam campuran yang dibuat bersama dengan kerupuk tersebut.
Adapun aneka rasa kerupuk ini yaitu kerupuk udang, kerupuk bawang, kerupuk
lele, dan kerupuk terasi. Sebagian besar aspek-aspek yang dalam analisis teoritis
usaha ini telah terpenuhi dan telah dikatakan layak.
B. Saran
Saran kami sebaiknya dalam menjalankan usaha Aneka Rasa Krupuk
Anggun ini, pemilik harus lebih teliti dan detail dalam mengelola keuangannya.
Dengan keuntungan yang besar pemilik harus pintar dalam mengelola
keuangannya untuk memajukan usahanya. Selain itu pemilik juga harus tetap
mempertahankan kualitas cita rasanya atau bisa juga untuk terus meningkatkan
cita rasa yang lebih berkelas lagi agar banyak masyarakat yang tertarik dengan
Aneka Rasa Krupuk Anggun. Serta alangkah lebih baik jika pihak usaha ini mau
menambah karyawan lagi agar pekerjaannya lebih efisien dan tidak keteteran
ketika ada pesanan yang meningkat.

Anda mungkin juga menyukai