Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

KEWIRAUSAHAAN

Dikerjakan oleh :

ADINDA AYUMAS PUTRI K.D.


I0119006 (MBKM)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Langkah-Langkah Membangun atau Merintis Usaha yang Berbasis
Kompetensi Teknik Sipil

Bidang Teknik Sipil tidak hanya berkecimpung di profesi sebagai kontraktor, pekerja
perusahaan yang membawahi pembangunan konstruksi, BUMN, dsb. Namun ada banyak profesi
lain di bidang Teknik sipil contohnya wirausaha.

Perintisan awal sebuah bisnis atau usaha pasti membutuhkan beberapa strategi dan langkah-
langkah yang matang untuk mempersiapkan itu semua agar berjalan dan berkembang sesuai dengan
rencana mau apapun itu bentuk bisnis dan usahanya. Berikut adalah prosedur membangun sebuah
usaha secara terstruktur.

1. Memikirkan ide dan melakukan riset

Langkah dasar pasti kita harus sudah mendapat ide usaha apa yang akan kita kembangkan.
Setelah mendapat ide, kita harus melakukan riset dan survey mengenai ide yang telah kita ambil.
Riset yang kita telusuri contohnya dengan melihat kebutuhan pasar. Secara mudah kita riset dengan
system 5W1H. Apakah produk atau layanan yang akan ditawarkan tersebut dibutuhkan oleh
masyarakat? Siapa yang membutuhkannya? Bagaimana dengan kompetisinya, apakah ada
perusahaan lain yang menawarkan produk atau layanan serupa? Bagaimana agar bisnis yang
dijalankan sesuai dengan permintaan pasar?

2. Membuat perencanaan

Setelah melakukan riset dan mendapat ide yang matang dan cocok dengan riset maka
Langkah selanjutnya adalah melakukan perencanan. Jika ingin mencari dukungan pendanaan dari
investor atau lembaga keuangan, rencana bisnis tersebut menjadi sebuah keharusan. Karena dari
situlah mereka dapat memvalidasi ide kita sekaligus melihat prospek usaha yang kita jalani.

3. Merancang keuangan

Walaupun yang kita bangun adalah bisnis kecil namun tetap saja membutuhkan modal yang
cukup. Maka diperlukan juga investasi awal yang akan digunakan untuk menutupi pengeluaran di
awal sebelum menghasilkan keuntungan atau bahkan mash sedikit pemasukan. Ketika investasi
juga tidak asal-asalan. Kita juga harus memperkirakan apa saja yang dibutuhkan untuk
perkembangan usaha selama beberapa waktu ke depan dan berapa yang dibutuhkan mulai dari
biaya sewa, pemasaran, produksi, gaji karyawan, modal stok barang, dll.
Setelah mendapat gambaran perhitungan kasar keuangan maka kita baru memikirkan
sejumlah cara untuk mendanai usaha. Kira-kira lewat cara apa yang tepat untuk mendapatkan
modal yang dicapai entah itu dari pinjaman usaha kecil, angel investor, crowdfunding dll.

4. Menentukan struktur bisnis

Bisnis kecil Anda dapat berupa kepemilikan perseorangan, kemitraan, perseroan terbatas
(LLC), atau korporasi. Badan usaha yang Anda pilih akan memengaruhi banyak faktor mulai dari
nama bisnis Anda, terhadap kewajiban Anda, hingga bagaimana Anda mengajukan pajak.

5. Memilih dan mendaftarkan brand usaha yang kita pilih

Nama brand yang kita pilih memiliki peranan penting dan mendasar dalam setiap kegiatan
usaha yang kita jalani selanjutnya. Pastikan kita sudah memikirkan semua implikasi potensial
ketika memilih nama usaha atau brand. Setelah itu, periksa merek dagangnya untuk mendaftarkan
nama usaha tersebut agar terlindungi dari plagiarisme.

6. Mendapatkan lisensi izin usaha

Karena kita tinggal di negara hukum yang segala sesuatunya memerlukan peraturan tertulis
dari pemerintah maka kita juga harus mengurus izin untuk usaha yang kita bangun. Contoh jika
kita membangun usaha perseorangan maka harus mendaftarkan izin di Online Single Submission
(OSS) agar mendapat SIUP dan TDP perseorangan. Hal ini juga berlaku di PT dan CV. Jika akan
membangun PT maka harus mendapat izin dari notaris yang kemudian harus disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia agar berstatus sebagai badan hukum. Sedangkan jika akan
membangun CV, maka hanya perlu mendapat izin dari Sistem Administrasi Badan Usaha
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

7. Memilih system akuntansi keuangan

Usaha kecil berjalan paling efektif ketika memiliki sistem. Salah satu sistem terpenting
untuk bisnis kecil adalah sistem akuntansi untuk membuat dan mengelola anggaran, menetapkan
tarif dan harga, melakukan bisnis dengan orang lain, dan mengajukan pajak.

8. Menyiapkan lokasi bisnis

Pemilihan lokasi sangat berpengaruh dalam segala aspek usaha mulai dari pengoprasian,
mobilitas, dll. Apakah kita memilih kantor pusat, ruang kantor bersama atau pribadi, . Pilihlah
lokasi usaha yang sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Pikirkan juga apakah perlu untuk membeli
atau menyewa tempat usaha.
9. Menyiapkan tim

Sebagai permulaan kita harus menyusun tim inti atau bahasa lainnya adalah komisaris
secara sederhana. Jika akan mempekerjakan karyawan, sekaranglah saatnya untuk memulai proses
recruitment. Bagi pemilik usaha kecil baru, paling penting merekrut karyawan terutama di bagian
administrasi yang akan mencatat berbagai hal yang ada di dalam bisnis, baik dalam hal stok barang,
keuangan, pemasaran, dan lainnya.

10. Mempromosikan bisnis yang kita jalani

Setelah bisnis berjalan, kita harus mulai menarik klien dan pelanggan, maka saatnya untuk
membuat rencana pemasaran. Kemudian, jelajahi ide-ide pemasaran bisnis kecil sebanyak mungkin
sehingga kita dapat memutuskan bagaimana cara mempromosikan bisnis yang paling efektif.
Karena sekarang sudah di era teknologi, kita bisa mempromosikannya lewat media sosial, internet,
dll.

10 poin diatas adalah Langkah-langkah membangun bisnis yang baik dan terstruktur.
Namun diluar hal-hal yang telah disebutkan kita sebagai wirausaha harus tetap memiliki keuletan
dan komitmen yang tinggi demi keberlangsungan usaha yang kita kembangkan.

Ulasan diatas membahas tentang pembangunan usaha secara umum. Pada tahap yang
selanjutnya saya akan mengerucutkan usaha khusus dalam bidang Teknik sipil. Disini saya
memiliki ide untuk membangun usaha sendiri yaitu dengan mendirikan CV dengan sahabat saya
sebagai contoh kegiatan berwirausaha.

CV adalah Comanditaire Venootschap atau sering disebut dengan Persekutuan Komanditer


secara umum adalah sebuah badan usaha alternatif dengan permodalan yang terbatas yang didirikan
karena terdapat kerjasama antara dua orang atau lebih yang terdiri dari orang yang bertanggung
jawab mengatur perusahaan dan orang yang memberikan tanggung jawab terbatas pada perusahaan.
CV adalah jenis badan usaha persekutuan yang belum memiliki badan hukum. Pendirian CV atau
Persekutuan Komanditer dengan menggunakan akta dan harus didaftarkan. Langkah-langkah
membangun CV sama dengan 10 poin mendasar yang saya sebutkan diatas.

Disini saya memiliki ide membangun CV dengan sahabat saya yang juga bisa dibilang
sebagai produsen property material yang sedang marak dibutuhkan pasar. Kemudian saya
melakukan riset property material mana yang paling sering digunakan untuk konstruksi masa
sekarang. Setelah saya melakukan riset, ternyata baja ringan adalah salah satu property material
yang sering digunakan akhir-akhir ini selain bata putih. Maka dari itu, saya memiliki ide untuk
membangun CV yang bergerak di bidang penyediaan baja ringan untuk pembangunan.
Setelah saya memutuskan untuk mengembangkan ide tersebut, saya mulai melakukan
perencanaan seperti membuat gambaran kasar darimana asal pemasok baja ringan tersebut, hanya
sebagai distributor atau memang produsennya, memikirkan darimana dan berapa modal yang akan
saya gunakan untuk pendanaan CV di tahap selanjutnya.

Jika gambaran kasar pendanaan sudah didapat, maka saya akan melakukan perancangan
keuangan. Di langkah ini saya juga memperhitungkan harga alat dan bahan, berapa karyawa yang
akan saya pekerjakan dan berapa masing-masing gajinya, apakah saya butuh untuk mengontrak
gudang perletakan baja ringan tersebut atau tidak, dam masih banyak kebutuhan CV lainnya yang
akan saya rancang.

Ketika sudah mendapat beberapa gambaran kasar dasar dari pengembangan CV barulah
kita bisa membuat nama brand CV untuk keterlibatan pada izin dan lisensi kegiatan promosi dan
sebagainya. Pembuatan CV tidak ada aturan yang terkait dan boleh sekreatif wirausahawan sesuai
dengan bidang yang akan ia kembangkan. Contohnya seperti CV. Tangguh Abadi dan masih
banyak contoh nama CV lainnya. Agar nama brand yang telah kita ciptakan tidak terkena kasus
plagiarisme, maka kita harus segera mengurus izin dan lisensi untuk CV. Contoh izin khusus
pembangunan CV meliputi persyaratan pendirian CV, proses lengkap pendirian CV, FAQ
(Frequently Asked Question) dan Istilah Umum (OSS, NPWP, NIB, SIUP, dll). Dengan memenuhi
hal-hal tersebut maka usaha kita akan dilindungi oleh badan hukum yang membawahi di bidang
ini.

Lokasi bisnis juga hal penting yang harus dipikirkan. Jika untuk CV apakah mobilitas dari
perusahaan mudah untuk mengakses lokasi pengambilan dan pengantaran bahan. Hal ini juga harus
didiskusikan dengan kerabat kerja tim inti yang membangun CV tersebut agar mendapat gambaran
dari banyak sisi.

Yang terakhir, dalam pembangunan CV juga tetap harus mencari cara strategi promosi
terbaik. Sebagai contoh misalkan CV ini adalah sebagai distributor besar dari sebuah baja ringan,
maka sebisa mungkin mencari relasi, mungkin dari produsen atau lingkungan luar agar CV kita
bisa menggandeng distributor-distributor yang lebih kecil atau konsumen perseorangan agar
mengambil barang dari CV kita.

Sekian hal-hal yang dapat saya sampaikan mengenai langkah-langkah pembangunan usaha
secara umum dan dikerucutkan lagi khusus di bidang Teknik sipil berdasarkan implementasinya.

Anda mungkin juga menyukai