Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MOTIVASI BELAJAR

DAN PENGEMBANGAN DIRI

Dosen Pengampu :

H. Zamziri, Ns.,M.Kes
NIK. 0212127799004

Disusun Oleh :

Lia Irawati
NIM. 21010069

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN PANGKALPINANG
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Motivasi Belajar dan Pengembangan Diri “.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Motivator dan Pengembangan Kepribadian. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “ Motivasi Belajar dan
Pengembangan Diri ” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Motivator dan Pengembangan Kepribadian yang telah memberikan kepercayaan
kepada penulis untuk mengerjakan dan menyelesaikan makalah ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan dengan bidang studi
yang ditekuni. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.

Penulis menyadari makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan dari makalah ini.

Belinyu, 18 November 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Penulisan ............................................................................. 1


1.2 Rumusan Penulisan ....................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3

2.1 Pengertian Motivasi ...................................................................................... 3


2.2 Jenis Motivasi ............................................................................................... 3
2.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar .................................................................... 5
2.4 Hal Yang Memengaruhi Motivasi Belajar .................................................... 6
2.5 Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar ....................................................... 7

BAB III PENUTUP........................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 9


3.2 Saran ............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu
situasi, bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan
motif-motif yang ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses
belajar tidak dapat mencapai hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan
kekuatan yang mendorong (motivasi). Belajar mengajar merupakan suatu proses
yang sangat kompleks, karena dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar
menerima dan menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa
dapat melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran dan tindakan pedadogis yang
harus dilakukan, agar hasil belajarnya lebih baik dan sempurna. Dari proses
pembelajaran tersebut siswa dapat menghasilkan suatu perubahan yang bertahap
dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan sikap. Adanya
perubahan tersebut terlihat dalam prestasi belajar yang dihasilkan oleh siswa
berdasarkan evaluasi yang diberikan oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap
prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat
belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai
keinginan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh jadi
siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena
kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi
yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini
bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil
dalam membangkitkan motivasi siswa.
Motivasi sangat berperan dalam belajar, dengan motivasi inilah siswa
menjadi tekun dalam proses belajar mengajar, dan dengan motivasi itu pula hasil
belajar siswa dapat diwujudkan dengan baik. Siswa yang dalam proses belajar
mempunyai motivasi yang kuat dan jelas akan tekun dan berhasil dalam
belajarnya. Tingginya motivasi dalam belajar berhubungan dengan tingginya

1
prestasi belajar. Bahkan pada saat ini kaitan antara motivasi dengan perolehan
dan atau prestasi tidak hanya dalam belajar.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis membuat makalah yang ini
yang berjudul “ Motivasi Belajar dan Pengembangan Diri “.

1.2 Rumusan Penulisan


A. Apa pengertian motivasi?
B. Apa jenis-jenis motivasi?
C. Apa fungsi motivasi dalam belajar?
D. Hal-hal apa sajakah yang memengaruhi motivasi belajar?
E. Bagaimana upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar?

1.3 Tujuan Penulisan


A. Untuk mengetahui pengertian motivasi
B. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi
C. Untuk mengetahui fungsi motivasi dalam belajar
D. Untuk mengetahui hal-hal yang memengaruhi motivasi belajar
E. Untuk mengetahui upaya dalam menumbuhkan motivasi belajar

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Motivasi

Banyak pakar yang merumuskan definisi motivasi sesuai dengan kajian


yang diperdalamnya. Rumusannya beraneka ragam, sesuai dengan sudut
pandang dan kajian perspektif bidang telaahnya. Namun demikian, ragam
definisi tersebut memiliki ciri dan kesamaan. Di bawah ini dideskripsikan
beberapa kutipan pengertian motivasi. Michel J. Jucius (Onong Uchjana
Effendy, 1993: 69-70) menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan
dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan
yang dikehendaki. Menurut Dadi Permadi (2000: 72) motivasi adalah dorongan
dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif.
Sedangkan menurut Ngalim Purwanto (2004: 64-65), apa saja yang
diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting, yang berbahaya
maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa
pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai
dorongan ia melakukan tindakannya itu. Jadi, setiap kegiatan yang dilakukan
individu selalu ada motivasinya. Lantas, Nasution (2002: 58), membedakan
antara motif dan motivasi. Motif adalah segala daya yang mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah usaha-usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi, sehingga orang itu mau atau ingin melakukannya.
Berdasarkan deskripsi di atas, motivasi dapat dirumuskan sebagai sesuatu
kekuatan atau energi yang menggerakkan tingkah laku seseorang untuk
beraktivitas.

2.2 Jenis Motivasi

a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar. Dalam buku

3
lain motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang
atau motivasi yang erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya : ingin
memahami suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan dan sebagainya.
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intrinsik adalah:
 Adanya kebutuhan
 Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
 Adanya cita-cita atau aspirasi

Ada 2 jenis motivasi intrinsik:


 Determinasi diri
Dalam pandangan ini, murid ingin percaya bahwa mereka melakukan
sesuatu karena kemauan sendiri, bukan karena kesuksesan atau imbalan
eksternal. Di sini, motivasi internal dan minat intrinsik dalam tugas sekolah naik
apabila murid punya pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab
personal atas pembelajaran mereka.
 Pilihan personal
Pengalaman optimal ini berupa perasaan senang dan bahagia yang besar.
Pengalaman optimal ini kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu
menguasai dan berkonsentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas.
Pengalaman optimal ini terjadi ketika individu terlibat dalam tantangan yang
mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah.

b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal atau keadaan yang datang dari luar individu
siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Bentuk motivasi
ekstrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan
dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah
yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, pujian dan hadiah, peraturan atau tata
tertib sekolah, suri tauladan orang tua, guru dan lain-lain merupakan contoh
konkrit dari motivasi ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Perlu ditegaskan, bukan berarti motivasi ekstrinsik tidak baik dan tidak penting.
Dalam kegiatan belajar mengajar tetap penting, karena kemungkinan besar

4
keadaan siswa itu dinamis berubah-ubah dan juga mungkin komponen-
komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang menarik bagi
siswa sehingga siswa tidak bersemangat dalam melakukan proses belajar
mengajar baik di sekolah maupun di rumah. Bahwa setiap siswa tidak sama
tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan
dapat diberikan secara tepat.

2.3 Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses belajar
mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil
belajarnya. Makin tepat motivasi yang diberikan, makin berhasil pelajaran itu.
Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha belajar bagi siswa.
Adapun fungsi motivasi ada tiga, yaitu :
 Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi
 Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai
 Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut
Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus,
tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya
untuk bermain atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Selain itu
ada juga fungsi lain yaitu, motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha
dan pencapaian prestasi, karena secara konseptual motivasi berkaitan dengan
prestasi dan hasil belajar. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan
menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, adanya usaha yang tekun dan
terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat
menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.

5
2.4 Hal Yang Memengaruhi Motivasi Belajar

Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi motivasi belajar seseorang


dalam bekerja dapat dikategorikan sebagai berikut:

 Tujuan

Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu seseorang dalam bekerja.
Namun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak
sejalan dengan kebutuhan dan tujuan.

 Tantangan

Manusia di karuniai mekanisme pertahanan diri yang disebut “figth” atau


“fligt syndrome”, ketika dihadapkan pada suatu tantangan,secara naluri manusia
akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan itu (figth ) atau
menghindari (fligth). Dalam banyak kasus tantangan yang ada merupakan suatu
rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain tantangan tersebut
merupakan motivator.

 Tanggungjawab

Secara umum setiap orang akan terstimulisasi ketika diberi suatu


tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk
membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Seseorang yang diberi
tanggungjawab dan otoritas yang proposional cenderung akan memiliki motivasi
kerja yang tinggi.

 Kesempatan untuk maju

Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan


diri, mempelajari konsep dan keterampilan baru, serta melangkah menuju
kehidupan yang lebih baik. Jika seseorang dapat memberikan konsep dan
keterampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika
seseorang merasa bahwa ia dapat memberikan peluang untuk melakukan hal-hal
tersebut diatas maka akan tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi. Hal ini

6
penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi
individu dalam mengingatkan harga diri.

 Kepemimpinan (leadership)

Tidak dapat dipungkiri bahwa leadership merupakan faktor yang berperan


penting dalam mendapatkan komitmen. Leader berperan dalam menciptakan
kondisi yang kondusif untuk bekerja dengan tenang dan harmonis.

2.5 Upaya Menumbuhkan Motivasi Belajar

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas bahwa motivasi merupakan


faktor yang mempunyai arti penting bagi siswa. Apalah artinya bagi seorang
siswa pergi ke sekolah tanpa mempunyai motivasi belajar. Bahwa diantara
sebagian siswa ada yang mempunyai motivasi untuk belajar dan sebagian lain
belum termotivasi untuk belajar. Seorang guru melihat perilaku siswa seperti itu,
maka perlu diambil langkah-langkah untuk membangkitkan motivasi belajar
siswa. Membangkitkan motivasi belajar tidaklah mudah, guru harus dapat
menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa. Cara
membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah:
 Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan dalam
kurikulum dan kegunaannya untuk kehidupan
 Mengkaitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar
lingkungan sekolah
 Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang
 Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu tugas
yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai intensitas
untuk belajar dan menjelaskan tugas dengan sebaik mungkin
 Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan
siswa
 Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu
semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa

7
yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang
berprestasi
 Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin
 Menggunakan bentuk-bentuk kompetisi (persaingan) antar siswa. Guru
berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya
 Memberikan pujian, sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk
diberikan penghargaan atau pujian. Tentunya pujian yang bersifat
membangun bagi siswa
 Memberikan hukuman, hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat
kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan
harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu
motivasi belajarnya
 Membangkitkan dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya
adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik
 Membentuk kebiasaan belajar yang baik
 Membantu kesulitan belajar anak didik secara individual maupun
kelompok
 Menggunakan metode yang bervariasi
 Menggunakan media yang baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Motivasi manusia selalu dari motif bawaan dari lahir tidak selalu timbul
dengan sendirinya, tetapi motivasi ditimbulkan ,dikembangkan dan diperkuat.
Makin kuat motivasi seseorang, makin kuat pula usahanya untuk mencapai
tujuan yang akan dicapainya. Motivasi berkembang sesuai dengan taraf
kesadaran seseorang akan tujuan yang hendak dicapainya. Semakin luas dan
semakin sadar orang akan tujuan yang hendak dicapainya, akan semakin kuat
pula motivasi untuk mencapainya.

3.2 Saran

Dalam proses belajar-mengajar ada baiknya seorang guru bisa


menyelipkan sedikit materi terkait dengan motivasi. Seperti yang dijelaskan
diatas bahwa motivasi memiliki peranan penting dalam proses belajar siswa.
Motivasi sangat memengaruhi siswa dalam menerima ilmu pengetahuan yang
diberikan oleh seorang guru, Oleh karena itu, guru wajib memberikan ilmu
motivasi setiap jam pelajaran di sekolah.

9
DAFTAR PUSTAKA

 https://contohmakalah5.blogspot.com/2014/12/makalah-motivasi-
belajar.html
 https://www.academia.edu/37583618/makalah_motivasi_belajar_doc
 https://memecihuy.wordpress.com/2013/02/07/makalah-motivasi-
pengembangan-kepribadian/

10

Anda mungkin juga menyukai