difikirkan oleh umat manusia. Hujan asam merupakan istilah umum untuk
menggambarkan turunnya asam dari atmosfir ke bumi. Sebenarnya turunnya asam dari
atmosfir ke bumi bukan hanya dalam kondisi “basah” Tetapi juga “kering”. Sehingga
dikenal pula dengan istilah deposisi ( penurunan / pengendapan ) basah dan deposisi
kering. Hujan asam dapat terjadi ketika ada reaksi antara air, oksigen dan zat-zat asam
lainnya di atmosfer. Sinar matahari akan mempercepat terjadinya reaksi antar zat-zat
tersebut.
Deposisi basah mengacu pada hujan asam , kabut dan salju. Ketika hujan asam ini
mengenai tanah, ia dapat berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan , tergantung dari
konsentrasi asamnya, kandungan kimia tanah , buffering capacity ( kemampuan air atau
tanah untuk menahan perubahan pH ), dan jenis tumbuhan/hewan yang terkena.
Deposisi kering mengacu pada gas dan partikel yang mengandung asam. Sekitar 50%
keasaman di atmosfir jatuh kembali ke bumi melalui deposisi kering. Kemudian angin
membawa gas dan partikel asam tersebut mengenai bangunan, mobil, rumah dan
pohon. Ketika hujan turun, partikel asam yang menempel di bangunan atau pohon
tersebut akan terbilas, menghasilkan air permukaan (runoff) yang asam. Angin dapat
membawa material asam pada deposisi kering dan basah melintasi batas kota dan
Negara sampai ratusan kilometer. Untuk mengukur keasaman hujan asam igunakan pH
meter. Hujan dikatakan hujan asam jika telah memiliki pH dibawah 5,0 ( Air murni
mempunyai pH 7 ). Makin rendah pH air hujan tersebut , makin berat dampaknya bagi
mahluk hidup.
Beberapa pengertian hujan asam yabg lainnya seperti segala macam hujan dengan
pH di bawah 5,6 yang bersifat basa karena karbondioksida (CO 2) di udara yang larut
dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah.
B. SUMBER
Ada 3 jenis polutan utama yang menyebabkan terjadinya hujan asam yaitu sulfur
dioksida(SO2), nitrogen oksida (NOx) dan volatile organic compounds (VOCs) atau zat-
zat organic yang mudah menguap. Sumber dari kandungan sulfur alami diudara
sebagian besar sekitar 25 sampai 30% berasal dari letusan gunungapi seperti di El
Chichon tahun 1982 atau
3
Gunung Pinatubo pada tahun 1991. Hidrokarbon juga dapat menyebabkan hujan asam,
asam karboksilik, HCOO, dan asam metilkarboksilik, CH3CO, merupakan hasil dari
oksidasi emisi biota laut maupun darat. Selain secara alami gas sulfur juga berasal dari
pembakaran batubara dan berasal dari emisi industri. . Pada tahun 1983 United
Nations Environment Programme memperkirakan besarnya sulfur yang dilepaskan
antara 80-288 juta ton tiap tahunnya dan sekitar 69 juta ton diantaranya berasal dari
aktivitas manusia.
Nitrogen oksida (NOr = NO + NO2) selain berasal dari letusan gunungapi, sumber
dari zat ini adalah dari emisi tanah, kilat, pertukaran gas stratosfer-troposfer, dan
pembakaran biomassa. NO merupakan hasil pembakaran bahan bakar hidrokarbon,
baik bahan bakar fosil maupun dari biomassa. besarnya oksida nitrogen yang
dilepaskan antara 20-90 juta ton tiap tahunnya dari alam dan sekitar 24 juta ton
diantaranya berasal dari aktivitas manusia. Amoniak dihasilkan dari emisi pupuk.
Sumber-sumber pencemar ini berasar dari pembuangan asap mesin (kendaraan
bermotor dan stasiun pembangkit energy) dan pembakaran biomassa. Produksi N2O
(termasuk CO2, HNO3, dan CH4) dapat menyebabkan dampak lain yaitu efek rumah
kaca dimana N2O memiliki masa tinggal lebih dari 150 tahun di atmosfer sebelum
terurai.
4
C. PROSES TERJADI HUJAN ASAM
1. Udara tercemar gas Sulfur Oksida dan Nitrogen Oksida. Gas-gas ini didominasi
oleh asap pabrik, asap kendaraan, kebakaran hutan, dan lain-lain.
2. Gas Sulfur Oksida dan gas Nitrogen Oksida bereaksi dengan uap air membentuk
Asam Sulfat dan Asam Nitrat.
Hujan asam diukur menggunakan skala pH, air murni memiliki pH sekitar 7
sedangkan hujan yang normal bersifat agak asam karena adanya kandungan karbon
dioksida yang terlarut didalamnya sehingga pH-nya sekitar 5,5. Pengukuran hujan asam
dapat menggunakan botol, kemudian air hujan ditampung dalam botol tersebut. Dengan
menggunakan indicator pH maka tingkat kebasaan maupun keasaman hujan dapat
diketahui. Jika ingin mengetahui pengaruh hujan asam pada batuan sesuatu yang dapat
dilakukan adalah menampung air hujan pada botol dengan corong terbalik, kemudian
air yang tertampung diteteskan pada batuan yang diuji. Pengujian dapat dilakukaan
pada batuan beku dan batuan sedimen. Sebagai contoh batuan beku yang diambil untuk
sampel adalah batu andesit sedangkan batu sedimen berupa batu gamping. Sifat batu
granit yang sudah asam maka ketika terkena tetes air hujan yang asam, batu tersebut
tidak ikut terlarut. Sebaliknya, pada batu gamping yang memiliki sifat basa, maka batu
gamping akan terlarut dan air yang melarutkan batu tersebut menjadi keruh.
5
E. DAMPAK HUJAN ASAM
Semakin tinggi tingkat keasaman dari sebuah hujan asam, maka akan semakin
buruk dampaknya bagi lingkungan, diantaranya adalah semakin tingginya konsentrasi
logam-logam tertentu pada daerah yang mengalami hujan asam, karena keasaman akan
mempengaruhi tingkat kelarutan logam-logam yang tersedia. Organisme sulit untuk
tumbuh, seperti sebuah sungai yang memiliki tingkat keasaman yang tinggi, maka bisa
dipastikan hewan seperti ikan tak akan bisa hidup dengan kondisi pH yang sangat
rendah.
Hujan asam juga berdampak pada terjadinya korosi yang lebih meningkat.
Beberapa material logam yang terpapar dengan hujan asam secara langsung akan lebih
cepat mengalami korosi atau pengkaratan.
Dampak lain yang mungkin terjadi karena hujan asam antara lain :
Melarutkan kalsium, potasium dan nutrien lain yang berada dalam tanah. Akibatnya
Cara lain yang juga dapat digunakan untuk mengurangi hujan asam :
penghematan energi yang menggunakan hasil olahan batu bara dan minyak bumi
pengontrolan pembakaran batu bara dan minyak bumi
bila telah tanah telah menjadi asam, tambahkan kapur untuk menetralkan kembali pH
tanah tersebut
4
e. Melakukan Reboisasi
Dengan melakukan program reboisasi dan rehabilitasi lahan akan meningkatkan
produktivitas lahan dan kualitas lingkungan.
KESIMPULAN
Dari penjelasan yang telah disampaikan dapat disimpulkan bahwa hujan asam memiliki
dampak positif dan dampak negatif, yaitu:
DAMPAK POSITIF
Dampak positif hujan asam adalah melarutkan mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan
binatang tetapi dengan kadar keasaman rendah (pH dibawah 5,7) jika kadar keasaman tinggi
(pH diatas 5.7) lebih banyak dampak negatifnya daripada dampak positifnya.
DAMPAK NEGATIF
PERAIRAN : - Merusak ekosistem laut, danau, dan sungai
- Membunuh ikan ikan
PERKOTAAN : - Merusak bangunan dan gedung gedung
- Terjadi pelapukan patung patung dalam kota
UHAN : - Pohon pohon sulit untuk tumbuh karena nutrisi dalam tanah tersapu oleh hujan
asam
- Daun daun berwarna coklat karena meningkatnya elemen toksik, seperti alumunium
SIA : - Berbahaya bagi kesehatan manusia
- Menyebabkan kelainan jantung dan paru paru
- Mengurangi jarak pandang 50% hingga 70%
HUJAN ASAM (ACID RAIN)
Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith berkaitan dengan dampak
polusi industri di Inggris. Hujan asam di sebabkan oleh peningkatan gas buang seperti NH3,
NO2,SO2, dan aerosol akan memengaruhi kadar keasaman air hujan.Kondisi normal air
hujan di atmosfer 5,6. Hujan asam menyebabkan kerusakan hutan atau gangguan pada
kehidupan air, algae,perikanan , menimbulkan korosi(karat) pada bangunan, mengganggu
kesehatan, melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi
kualitas air tanah dan air permukaan.
Hujan asam adalah hujan yang memiliki derajat keasaman (Ph)lebih kecil dari 5,6.Air hujan
yang turun di muka bumi menjadi asam karena terkontaminasi oleh sulfur dioksida dan
nitrogen oksida. Sumber pencemaran yang berasal dari sulfur dioksida adalah industri dengan
bahan bakar batu bara, sedangkan sumber nitrogen oksida adalah kendaraan bermotor. Hujan
asam akan mengakibatkan kerugian dan kerusakan pada bangunan, ekosistem danau, hutan
serta tanaman pertanian. Jadi, hujan asam ini akan terjadi dimana saja, terutama pada
kawasan industri.
Hujan asam adalah hujan dengan pH air kurang dari 5,7. Hujan asam biasanya
terjadi karena adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat dalam polusi udara.
Hal ini biasanya terjadi karena peningkatan emisi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida (NOx) di atmosfer.
Polutan asam yang dapat menyebabkan hujan asam adalah polutan bahan bakar
fosil (misalnya, minyak, batu bara, dll) yang ditemukan dalam kadar tinggi dari
knalpot mesin pembakaran internal (misalnya knalpot mobil). Hujan asam juga dapat
terjadi dalam bentuk lain seperti salju.
Hujan asam terjadi ketika gas-gas yang tercemar menjadi terjebak di dalam awan.
Awan bisa melayang hingga ratusan bahkan ribuan kilometer sebelum akhirnya
melepaskan hujan asam.
Hujan asam biasanya sulit dibedakan dari hujan air biasa karena warna dan rasanya
hampir sama.
Tapi kulit bisa merasakan hujan asam jika air hujan yang mengenai kulit langsung
membuat gatal-gatal, memerah. Untuk orang dengan kekebalan tubuh rendah akan
langsung mengalami pusing.
Bahaya yang dirasakan oleh manusia juga tidak terjadi secara langsung, bahkan
untuk beberapa orang yang tidak terlalu sensitif dengan perubahan pH, berenang di
kolam yang sudah tercemar hujan asam tidak akan menyebabkan efek langsung,
seperti dilansir epa.gov, Selasa (15/3/2011).
Tapi polusi yang menyebabkan hujan asam yaitu sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen
oksida (NOx) dapat membahayakan dan merusak kesehatan manusia.
Gas-gas ini di atmosfer berinteraksi untuk membentuk sulfat halus dan partikel nitrat
yang dapat dibawa hingga jarak yang jauh oleh angin dan terhirup jauh ke dalam
paru-paru manusia.
Partikel halus juga bisa menembus ruangan. Banyak studi ilmiah telah
mengidentifikasi hubungan antara peningkatan kadar partikel halus dan peningkatan
penyakit dan kematian dini karena gangguan jantung dan paru-paru, seperti asma
dan bronkitis.
Sedangkan efek ekologi hujan asam paling jelas terlihat pada pohon, danau, sungai,
hutan dan hewan. Bahkan bangunan bisa mengalami efek korosif karena hujan
asam, yang dapat merusak komponen pembangkit listrik, pabrik dan kendaraan
bermotor.
Hujan asam dapat membunuh beberapa spesies ikan yang rentan dengan
perubahan pH air dan menurunkan keragaman hayati. Selain itu, untuk pH rendah
juga dapat meningkatkan level aluminium di dalam air yang dapat membuat ikan
stres kronis dan keracunan.
Hujan asam termasuk kedalam pencemaran tanah dan berkaitan langsung dengan
polusi udara.
Coba lihat gambar diatas, gambar tersebut memberi penjelasan bagaimana asap
dari pabrik pabrik dan asap kendaraan yang mengandung gas CO2, NO2, SO2,
menempel atau menyatu di awan, lalu awan tertiup dan terbawa angin sampai ke
tempat yang jauh, kemudian ketika hujan, awan tersebut melarutkan partikel partikel
polutan (zat penyusun polusi) sehingga membentuk senyawan zat asam seperti
H2SO4 dan HNO3.
H2SO4 adalah nama lain dari asam sulfat atau yang lebih dikenal dengan air aki,
dan HNO3 adalah lambang senyawa asam nitrat yang termasuk kategori air keras,
digunakan untuk campuran yang mampu melarutkan emas dan juga sebagai bahan
peledak.
Wah kalau sampai tanah terkena air hujan asam maka bisa dipastikan tanah
tersebut menjadi tidak subur, mikroorganisme tanah mati, dan tumbuhan pun akan
bernasib demikian, dan jika kadar zat asam dalam hujan asam sangat tinggi, dapat
membuat tembok ataupun genting bangunan menjadi rapuh,
lihat, akibat dari hujan asam yang merusak hutan pinus di eropa.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah hujan asam adalah dengan memasang
filter polusi di setiap pabrik pabrik, serta mengurangi kendaraan yang menghasilkan
asap
Kata Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan apapun.
Makalah yang berjudul “Ozon” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Metorologi dan Klimatologi Semester I Prodi Pendidikan Geografi FKIP UNS 2012.
Dalam kesempatan ini kami berterima kasih atas bimbingan, bantuan, serta saran dari
berbagai pihak seperti :
1) Allah SWT atas segala ni’mat yang diberikan-Nya.
2) Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan moril maupuun materil.
3) Ibu Dr. Ch. Muryani sebagai dosen pengampu mata kuliah Meteorologi dan
Klimatologi.
4) dan masih banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
Dalam penyusunan makalah ini tentu masih banyak terdapat kekurangan. Untuk itu
penulis mengaharapkan kritik dan saran yang membangun demu terwujudnya penulisan
makalah yang akan datang yang lebih baik.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
memberikan sumbangan bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya Geografi.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Dampak Positif
Beberapa dampak positif dari sinar ultraviolet antara lain :
1. Sebagai penghangat
2. Pembentukan vitamin D untuk tulang
3. Membasmi & membunuh bakteri
4. Energi bagi tumbuhan
5. Menghilangkan depresi
Oleh sebab itu disarankan untuk “sering” berjemur secara sehat di pagi hari selama 30 menit.
Untuk mendapatkan vitamin D dan agar tak gampang terserang osteoporosis. Itupun
disarankan hanya pada muka dan tanggan saja dan hanya dilakukan di pagi hari.
Sedangkan dalam perindustrian, ozon digunakan untuk:
1. Mengenyahkan kuman sebelum dibotolkan (antiseptik),
2. Menghapuskan pencemaran dalam air (besi, arsen, hidrogen sulfida, nitrit, dan
bahan organik kompleks yang dikenal sebagai warna),
3. Membantu proses flokulasi (proses pengabungan molekul untuk membantu
penapis menghilangkan besi dan arsenik),
4. Mencuci, dan memutihkan kain (dipaten),
5. Membantu mewarnakan plastik,
6. Menentukan ketahanan getah.
Destruksi besar-besaran dari ozon yang pada akhirnya membentuk lubang ozon terjadi hanya
ketika sinar matahari pertama menyinari atmosfer Antartika setelah periode malam di kutub,
memecah Cl2 menjadi dua atom klorin (Cl2 => 2 Cl). Sekarang destruksi ozon dapat dimulai
lagi melalui reaksi Cl + O3 => ClO +O2. Karena terdapat banyak sekali klorin dalam bentuk
aktif pada akhir malam di kutub (September di Antartika) lubang ozon dapat meluas ke
ukuran yang lebih besar dari pada wilayah Amerika Serikat. Pada kutub selatan, level ozon
dibawah 100 Dobson unit sekarang telah secara frekuentif diobservasi pada akhir September
dan awal Oktober.
Temperatur paling dingin di Kutub Selatan terjadi pada bulan Agustus dan September. awan
tipis terbentuk pada kondisi dingin ini, dan reaksi kimia pada partikel awan membantu gas
klorin dan bromin secara cepat menghancurkan ozon. Pada awal Oktober, temperatur
biasanya mulai menghangat dan kemudian lapisan ozon mulai terbentuk kembali.
I. Contoh Kasus
1. Dilema Lubang Ozon dan Kerusakan Ozon di Inggris Akibat Kondisi Cuaca Arktik
- Ketika Es Antartika Terancam oleh Pulihnya Lubang Ozon
Kalau lubang ozon sudah terpulihkan, apakah kemudian pemanasan global bisa teratasi?
Ternyata studi terkini menunjukkan pulihnya lubang ozon di atas Antartika malah
menyebabkan lebih banyak es mencair pada dekade mendatang. Ketika lubang ozon pulih,
pola angin yang melindungi interior wilayah kutub dari udara yang hangat menjadi terbuka,
mengakibatkan Antartika menghangat, demikian juga kondisi yang lebih hangat dan kering di
Australia.
Kendati suhu global meningkat, interior Antartika mempunyai situasi yang unik karena
cenderung mendingin pada musim panas dan gugur selama beberapa dasawarasa belakangan.
Ilmuwan mengaitkan pendinginan tersebut dengan adanya lubang pada lapisan ozon yang
mempengaruhi pola sirkulasi atmsofer dan memperkuat angin yang mengarah ke barat dan
berputar-putar di dalam benua Antartika. Angin tersebut mengisolasi interior Antartika dari
pola pemanasan, sebagaimana yang teramati pada semenanjuang Antartika serta bagian lain
dunia.
Upaya untuk mencegah terjadinya lubang pada ozon telah dilakukan semenjak lama. Protokol
Montreal tahun 1987 telah berhasil mengupayakan pelarangan bahan-bahan perusak ozon,
sehingga kerusakan yang lebih parah bisa terhindarkan. Tetapi permasalahan tidak
sesederhana itu. Studi telah dilakukan pada dinamika antara ozon strastosfer dan kondisi
atmosfer dari tahun 1950 sampai akhir abad ke dua puluh; hasilnya menunjukkan bahwa
ketika tingkat ozon terpulihkan, lapisan bawah stratosfer di atas Antartika - 10-20 km di atas
permukaan Bumi - akan menyerap radiasi ungu-ultra, dan menaikkan temperatur sampai 9
derajat C, mengurangi gradien temperatur utara-selatan yang kuat. Kalau sudah begitu,
temperatur menjadi lebih ’suam-suam kuku’ di Antartika, bersamaan dengan itu, angin yang
mengarah ke barat menjadi lebih lemah dan menghasilkan temperatur yang lebih hangat dan
kering di Australia dan meningkatnya presipitasi di Amerika Selatan.
Model iklim, sebagaimana yang dipergunakan oleh IPCC (Intergovernmental Panel on
Climate Change’s) tidak memperhitungkan detil mengenai kimiawi ozon. Banyak model
tidak menyertakan situasi pada 30 km di atas permukaan Bumi, sementara untuk menjelaskan
stratosfer itu paling tidak membutuhkan ketinggian sampai 60 km. Tentu saja ini menjadi
tantangan bagi ilmuwan yang bekerja pada analisis iklim untuk memperhitungkan perubahan
ozon dari pengurangan sampai penyembuhannya selama abad dua puluh dan dua puluh satu.
Jika didapatkan umpan-balik bahwa ternyata pencairan es berdasarkan model yang ada masih
kurang tepat, maka tingkat aman karbon-dioksida yang ditetapkan selama ini juga salah.
Produktivitas biologi di lautan ditentukan oleh pola sirkulasi lautan dan atmosfer, sehingga
studi mendatang harus bisa menggandeng sekaligus dinamika lautan pada kimiawi ozon dan
iklim.
3. Metana (4-9%)
Metana yang merupakan komponen utama gas alam juga
termasuk gas rumah kaca. Ia merupakan insulator yang efektif,
mampu menangkap panas 20 kali lebih banyak bila dibandingkan
karbondioksida. Metana dilepaskan selama produksi dan
transportasi batu bara, gas alam, dan minyak bumi. Metana juga
dihasilkan dari pembusukan limbah organik di tempat pembuangan
sampah (landfill), bahkan dapat keluarkan oleh hewan-hewan tertentu,
terutama sapi, sebagai produk samping dari pencernaan. Sejak
permulaan revolusi industri pada pertengahan 1700-an, jumlah
metana di atmosfer telah meningkat satu setengah kali lipat.