OLEH:
AFRIANTI
(2122040001)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat,
rahmat dan hidayah-Nya, laporan ini dapat terselesaikan. Dalam menyelesaikan laporan ini,
penyusun mengalami banyak kesulitan yang dihadapi. Namun, berkat bimbingan dan
motivasi dari berbagai pihak, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Oleh karena itu, sudah selayaknya penyusun menyampaikan banyak terima kasih
kepada Dosen mata kuliah, orang tua, dan teman-teman serta semua pihak atas motivasi
serta bantuannya baik secara materil maupun spiritual.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini, masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penyusun sangat mengharapkan saran, kritik yang bersifat
positif dalam penyempurnaan laporan ini.
Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua, sebagai gerbang pembuka
cakrawala berpikir untuk kita.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................................... 1
A. Waktu..................................................................................................................... 5
B. Tempat................................................................................................................... 5
A. Hasil....................................................................................................................... 6
B. Pembahasan.......................................................................................................... 6
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran...................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas tanaman perkebunan
yang berperan dalam meningkatkan pendapatan negara. Perkembangan kakao terus
mendapatkan perhatian karena tanaman kakao merupakan salah satu komoditas tanaman
perkebunan penghasil ekspor yang berperan penting bagi perekonomian. Raharjo (2011)
menyatakan bahwa kebutuhan kakao di dunia terus mengalami peningkatan, sehingga
perluasan dan peningkatan produksi kakao juga harus menjadi perhatian untuk ditingkatkan.
Di Indonesia perluasan areal pertanaman kakao terus ditingkatkan, dengan laju perluasan
rata-rata areal tanaman kakao diatas 20% per tahun.
Perkembangan luas areal pertanaman kakao dapat kita lihat dari segi sumbangannya
sebagai komoditas ekspor dalam meningkatkan pendapatan negara. Pada tahun 2015, luas
perkebunan kakao menurut status pengusahaan di Indonesia mencapai 1.709.284 ha
dengan produksi 593.331 ton. Pada tahun 2016, luas perkebunan kakao menurut status
pengusahaan di Indonesia mencapai 1.701. 351 ha dengan produksi 656.817 ton. Pada
tahun 2017, luas perkebunan kakao menurut status pengusahaan di Indonesia mencapai
1.691.334 juta ha, dengan produksi 688.345 ton.
Tanaman kakao menjadi salah satu komoditas unggulan perkebunan di Sumatera Barat.
Pada tahun 2015, luas lahan perkebunan kakao di Sumatera Barat adalah 158.863 ha
dengan produksi 58.882 ton. Pada tahun 2016 terjadi penurunan luas lahan menjadi
158.370 ha namun terjadi peningkatan produksi menjadi 66.137 ton. Pada tahun 2017, luas
lahan menurun lagi menjadi 153.862.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan ini yaitu untuk mengetahui cara-cara membudidayakan
;tanaman kakao.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Tanaman Kakao
Berdasarkan batang nya klasifikasi botani tanaman kakao adalah sebagai Tjitrosoepomo
(2010)
Devisi : Spermatophyta,
Kelas : Dicotyledoneae,
Ordo : Malvales,
Famili : Sterculiaceae,
Genus : Thebroma
Spesies : Theobroma Cacao L.
2
keras,dan tipsa, halus dan memiiki panjang 10 hingga 30 cm, tergantung pada kultivar dan
faktor lingkungan selama perkembangan buah.
5. Morfologi Bunga
Bunga tanaman kakao tumbuh dibekas ketiak daun (kauliflori). Bunga tanaman kaka
sendiri memiiki 5 kelopak , 5 mahkota, 10 tangkai sari, dan 5 daun buah.
Warna bunga kakao sebenarnya sangat cantik yaitu putih, ungu, atau kemerahan
berbeda-beda disetiap kultivanya. Panjang mahkota bunganya pun kecil hanya sekitar 1-1,5
cm.
C. Syarat Tumbuh
1. Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor lingkungan yang cukup berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan keberhasilan budidaya tanaman, termasuk budidaya kakao. Lingkungan
yang alami bagi tanaman kakao adalah hutan tropis seperti (curah hujan, suhu, kelembaban
udara, intensitas cahaya, dan angin) merupakan faktor pembatas penyebaran tanaman
kakao. Curah hujan yang sesuai untuk pertanaman kakao adalah 1100-3000 mm, dengan
distribusi curah hujan sepanjang tahun. Curah hujan di atas 4500 mm pertahun kurang baik
untuk tanaman kakao karena kondisi hujan seperti ini akan mendorong kelembaban tinggi
sehingga dapat menyebabkan berkembangnya penyakit busuk buah kakao yang merupakan
penyakit utama pada tanaman ini.
2. Tanah
Tanaman kakao dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, asal persyaratan fisik dan
kimia tanah yang berperan terhadap pertumbuhan dan produksi kakao terpenuhi.
Kemasaman tanah (pH), kadar bahan organik, unsur hara, kapasitas adsorbsi, dan
kejenuhan basa . jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman kakao yaitu lempung liat
berpasir dengan komposisi 30-40% fraksi liat, 50% pasir, dan 10-20% debu 30 - 40 %.
tanaman kakao memerlukan kedalaman efektif > 60 cm dengan struktur tanah remah, tata
udara dan air baik serta kemiringan tanah < 45%.
3
- Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya.
- Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang
sama.
4. Pemeliharaan Kakao
- Penyiraman dilakukan 2 kali sehari (pagi dan sore) sebanyak 2-5 Liter per
pohon.
- Dibuat lubang pupuk disekitar tanaman dengan cara dikoak. Pupuk
dimasukkan dalam lubang pupuk kemudian ditutup kembali.
4
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 04 Oktober 2021. Penelitian diakukan di Kebun
Percobaan Polliteknik Pertanian Negeri Pangkep, Jurusan Budidaya Tanaman Perkebunan,
Prodi Budidaya Tanaman Perkebunan.
B. Tempat
Yang berlokasi di Jalan Poros Makassar-Parepare Km. 83, Mandalle, Pangkep,
Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan, Sulawesi Selatan 90761.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Dari hasil perlakuan terhadap proses pembibitan diperoleh hasil sebagai berikut:
B. Pembahasan
Proses pembibitan tanaman kakao dimulai dari proses pemilihan biji yang berkualitas
baik, dimana biji tersebut berasal dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari
tanaman yang sudah cukup umur. Setelah didapat biji yang berkualitas baik selanjutnya biji
dibersihkan menggunakan abu gosok hingga seluruh bagian lendir pada lapisan luar biji
hilang secara menyeluruh. Untuk menghilangkan sisa-sisa abu gosok di biji di cuci
menggunakan air bersih serta membasahi karung goni akar karung goni dapat menjadi
media perkecambahan serta mampu menjaga kelembapan biji. Biji yang telah bersih
diletakkan pada karung goni yang telah dibasahkan sebelumnya dan disimpan ditempat
khusus sampai biji berkecambah.
Sebelum biji berkecambah, maka kita harus menyiapkan media tanam terlebih dahulu.
Media tanam yang digunakan yaitu campuran tanah dengan pupuk kompos dengan
perbandingan 1 : 1. Media tanam yang telah di aduk rata dimasukkan pada polybag
berukuran 4*17*25. Polybag yang telah terisi media tanam disimpan pada Green House
hingga biji kakao siap di pindahkan ke media tanam.
Pada tabel di atas, dapat di simpulkan bahwa pertumbuhan bibit kakao tidak sama rata
karna faktor dari cara tanamnya yang berbeda beda. Tinggi rendahnya dan banyaknya
jumlah daun pada hasil tanaman Kakao diatas sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan
tanah juga sangat dipengaruhi oleh bahan tanam (bibit) yang digunakan. Bibit itu sendiri
6
mempunyai potensi berproduksi (potensi genetis) sedangkan iklim dan kesuburan tanah
sebagai faktor lingkungan akan memberikan kesempatan bagi bibit untuk mencapai
potensinya. Syarat tumbuh tanaman kakao adalah curah hujan yaitu 1.100 - 3.000 mm per
tahun. Temperaturnya yaitu 30˚C - 32˚C (maksimum) dan 18˚C-20˚C (minumun). Kakao
tumbuh baik pada tanah pH 6 - 7,5. Sedangkan lingkungan hidup tanaman kakao yakni
hutan tropis yang pada pertumbuhannya memerlukan naungan untuk menghindari
pencahayaan penuh.
7
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan bibit kakao (Theobroma cacao L.)
terhadap faktor letak biji pada buah tidak memberikan pengaruh nyata pada parameter
pengamatan tinggi tananam, jumlah daun, diameter batang, berat basah tanaman sampel
dan berat kering tanaman sampel.
B. Saran
Perlu dilakukan penekitian lanjutan dengan dosis yang berbeda sehingga didapatkan
dosis yang terbaik untuk pemberian pupuk organik cair dalam pembibitan tanaman kakao.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://fredikurniawan.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kakao/
http://id.scrbd.com/doc/305725119/Makalah-Budidaya-Tanaman-Kakao
http://perpustakaan.pancabudi.ac.id./dl_file/penelitian/20266_7_BAB_VII.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/85412/Teknik-Budidaya-Kakao/