SISTEM ENDOKRIN
(LAPORAN AKHIR)
DISUSUN OLEH :
Nim : 200205078
Prodi : Farmasi
2. Dasar teori
- Sistem endokrin berperan dalam homoestatis. Sistem endokrin,
salah satu dari dua sistem regulatorik tubuh, mengeluarkan hormon
yang bekerja pada sel sasaran untuk mengatur konsentrasi molekul
nutrien, air, garam, dan elektrolit lain dalam darah, selain aktivitas-
aktivitas homeostatik lain. Hormon juga berperan kunci dalam
mengontrol pertumbuhan dan reproduksi serta dalam adaptasi stres.
Sistem endokrin juga merupakan Homeostasis esensial bagi
kelangsungan hidup sel. Sel-sel memerlukan pasokan konstan nutrien
untuk menunjang reaksi-reaksi kimianya yang menghasilkan energi.
Fungsi sel normal juga bergantung pada keseimbangan air dan
berbagai elektrolit lain.
- Sistem endokrin mengatur aktivitas-aktivitas
yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. Kelenjar endokrin
mengeluarkan hormon, pembawa pesan kimiawi dalam darah yang
bekerja pada sel sasaran yang terletak jauh dari kelenjar endokrin itu
sendiri. Sebagian besar aktivitas sel sasaran yang berada di bawah
kontrol hormon ditujukan untuk mempertahankan homeostasis. Kelenjar
endokrin sentral, yang berada atau berkaitan erat dengan otak,
mencakup hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar pineal.
Hipotalamus (suatu bagian dari otak) dan kelenjar hipofisis posterior
bekerja sebagai satu kesatuan untuk mengeluarkan hormon-hormon
yang esensial untuk mempertahankan keseimbangan air; melahirkan,
dan menyusui. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon-hormon
regulatorik yang mengontrol pengeluaran hormon kelenjar hipofisis
anterior. yang mengeluarkan enam hormon yang, sebaliknya,
mengontrol pengeluaran hormon beberapa kelenjar endokrin perifer.
Satu hormon hipofisis anterior hormon pertumbuhan, mendorong pertumbuhan dan
mempengaruhi homeostasis nutrien. Kelenjar pineal adalah bagian dari otak yang
mengeluarkan suatu hormon yang penting dalam menentukan irama biologis tubuh
- Sistem endokrin terdiri dari kelenjar endokrin tanpa duktus yang
tersebar diseluruh tubuh. Meskipun kelenjar-kelenjar endokrin secara
anatomi tidak berhubungan namun secara fungsional kelenjar-kelenjar
tersebut membentuk suatu sistem. Semua kelenjar endokrin
melaksanakan fungsinya dengan mengeluarkan hormon ke dalam
darah, dan terdapat banyak interaksi fungsional di antara berbagai
kelenjar endokrin. Setelah dikeluarkan, hormon mengalir dalam darah
ke sel sasaran di tempat yang jauh, tempat bahan ini mengatur atau
mengarahkan fungsi tertentu.
- Fungsi keseluruhan sistem endokrin
1. Mengatur metabolisme organik serta keseimbangan H2O dan
elektrolit, yang secara kolektif penting dalam mempertahankan
lingkungan internal yang konstan.
2. Menginduksi perubahan adaptif untuk membantu tubuh menghadapi
situasi stres.
3. Mendorong tumbuh kembang yang lancar dan berurutan.
4. Mengontrol reproduksi
- Hormon (hormon untuk merangsang atau menggerakkan) adalah
molekul mediator yang dirilis di salah satu bagian tubuh tetapi mengatur
aktivitas sel di bagian lain dari tubuh. Kebanyakan hormon masuk
melewati ICF dan kemudian aliran darah. Darah sirkulasi dalam
memberikan hormon untuk sel di seluruh tubuh. Neurotransmiter dan
hormon mengerahkan efek mereka dengan mengikat reseptor pada
atau di sel "target" mereka.
- Hormon endokrin dibawa oleh sistem sirkulasi ke sel di seluruh
tubuh, termasuk sistem saraf pada beberapa kasus, tempat hormon tersebut
berikatan dengan reseptornya dan menginisiasi berbagai reaksi sel. Beberapa hormon
endokrin memengaruhi banyak jenis sel tubuh: contohnya, growth hormone (dari
kelenjar hipofisis anterior) menyebabkan pertumbuhan di sebagian besar tubuh, dan
tiroksin (dari kelenjar tiroid) meningkatkan kecepatan berbagai reaksi kimia di hampir
semua sel tubuh.
- kelenjar-kelenjar Endokrin
Kelenjar endokrin termasuk pituitari, tiroid, paratiroid, adrenalin, dan
kelenjar pineal. Selain itu, beberapa organ dan jaringan tidak eksklusif
diklasifikasikan sebagai kelenjar endokrin tetapi mengandung sel-sel
yang mengeluarkan hormon. Ini termasuk hipotalamus, timus,
pankreas, ovarium, testis. Diambil bersama-sama, semua kelenjar
endokrin dan sel-sel yang mensekresi hormon merupakan sistem
endokrin.
b.Hipofisis posterior
Hipotalamus dan hipofisis posterior membentuk suatu sistem
neuroendokrin yang terdiri dari suatu populasi neuron
neurosekretorik yang badan selnya terletak di dua kelompok di
hipotalamus (nukleus supraoptikus dan nukleus paraventrikel)
(Sherwood, 2009).
Hormon yang disekresikan berupa
• Vasopresin
Vasopresin (hormon antidiuretik, ADH) memiliki dua efek
utama yang sesuai dengan namanya:
(1) meningkatkan retensi
H2O oleh ginjal (efek antidiuretik), dan
(2) menyebabkan kontraksi otot polos arteriol (suatu efek presor pembuluh). Efek
pertama memiliki peran fisiologi lebih penting. Pada kondisi
normal, vasopresin adalah faktor endokrin utama yang mengarur
pengeluaran H2O dalam urin dan keseimbangan H2O secara
keseluruhan. Sebaliknya, vasopresin dalam kadar biasa hanya
berperan minimal dalam mengatur tekanan darah melalui efek
presornya.
• Oksitosin
Oksitosin merangsang kontraksi otot polos uterus untuk
membantu mengeluarkan janin selama persalinan, dan hormon
ini juga merangsang penyemprotan (ejeksi) susu dari kelenjar
mamaria (payudara) selama menyusui. Sekresi olsitosin
ditingkatkan oleh refleks-refleks yang berasal dari jalan lahir
selama persalinan dan oleh refleks yang terpicu ketika bayi
menghisap payudara.
c. Hipofisis anterior
Tidak seperti hipofisis posterior, yang mengeluarkan hormon
yang disintesis oleh hipotalamus, hipofisis anterior itu sendiri
membentuk hormon-hormon yang akan dibebaskannya ke dalam darah. Berbagai
populasi dari hipofisis anterior mengeluarkan enam hormon peptida utama
• Hormon pertumbuhan (growth bortnone, GH, somatotropin),
hormon primer yang bertanggung jawab mengatur
pertumbuhan tubuh keseluruhan, jrg" penting dalam
metabolisme intermediat.
• Thryroid-stimulating hormone (TSH, tirotropin) merangsang
sekresi hormon tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.
• Hormon adrenokortikotropik (adrenocorticotropic hormone,
ACTH, adrenokortikotropin) merangsang sekresi kortisol oleh
korteks adrenal dan mendorong pertumbuhan korteks adrenal.
• Follicle-stimulating hormone (FSH) memiliki fungsi berbeda
pada wanita dan pria. Pada wanita, hormon ini merangsang
penumbuhan dan perkembangan folikel ovarium, tempat
berkembangnya or,rrm atau sel telur. Hormon ini juga
mendorong sekresi hormon esuogen oleh ovarium. Pada pria
FSH diperlukan untuk produksi sperma.
• Luteinizing hormone (LH) juga berfungsi berbeda pada wanita
dan pria. Pada wanita LH berperan dalam ovulasi dan
luteinisasi (yaitu, pembentukan korpus luteum penghasil
hormon di ovarium setelah ovulasi).
• Prolaktin (PRL) meningkatkan perkembangan payudara dan
produksi susu padawanita. Fungsiya pada pria belum jelas,
meskipun bukti menunjukkan bahwa hormon ini mungkin
merangsang produksi reseptor LH di testis. Selain itu, studi-
studi terakhir mengisyaratkan bahwa prolaktin mungkin
meningkatkan sistem imun dan menunjang pembentukan
pembuluh darah baru di tingkat jaringan pada kedua jenis
kelamin-kedua efek ini sama sekali tidak berkaitan dengan
perannya dalam fisiologi reproduksi
3. Cara kerja
- Alat dan bahan
- Ikan mas (berukuran 4 -5 cm) 1 ekor
- Insulin 40 UI/mL
- Glukosa
- Beker glass 500 mL
- Alat suntik 1 mL
- Syringe
- Ember
- Torso sistem endokrin
- Langkah kerja
a. Efek insulin terhadap ikan:
- Tempatkan seekor ikan dalam wadah berisi 100 – 200 mL air
- Teteskan 10 tetes sediaan insulin ke dalam air tersebut
- Amati gejala-gejala yang muncul pada ikan tersebut.
- Akibat difusi insulin ke dalam tubuh ikan melalui membran insang, akan timbul
gejala : iritabilitas, gerakan konvulsi dan akhirnya koma. Mengapa hal ini terjadi ?
- Apabila tercapai tahap koma, masukkan ikan ke dalam 100-200 mL air berisi
setengah sendok teh glukosa.
- Dengan adanya glukosa, keadaan ikan pulih kembali, mengapa ?
- Setelah pulih, kembalikan ikan ke tempat asalnya.
- Bahas gejala-gejala yang Saudara amati.
b. Amati dan isilah bagian-bagian anatomi system endokrin pada manusia
4. Hasil pratikum
1. Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang terletak di bawah leher bagian depan ini menghasilkan hormon tiroid yang
mengatur metabolisme tubuh. Hormon tiroid juga berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan tulang otak dan sistem saraf pada anak-anak. Selain itu, hormon tiroid juga
membantu menjaga tekanan darah, detak jantung, dan fungsi reproduksi.
2. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah dua pasang kelenjar kecil yang tertanam di setiap sisi permukaan
kelenjar tiroid. Kelenjar kecil ini melepaskan hormon paratiroid yang berfungsi untuk
mengatur kadar kalsium dalam darah dan metabolisme tulang.
3. Hipotalamus
Hipotalamus mengeluarkan hormon yang merangsang dan menekan pelepasan hormon yang
disekresikan menuju kelenjar hipofisis melalui arteri. Hipotalamus juga mengeluarkan hormon
somatostatin yang menyebabkan kelenjar pituitari menghentikan pelepasan hormon
pertumbuhan. Selain itu, letaknya yang berada di tengah bagian bawah otak memiliki peran
penting dalam pengaturan rasa kenyang, metabolisme, dan suhu tubuh.
4. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau kelenjar pituitari letaknya berada di dalam otak, tepatnya di bawah
hipotalamus. Setelah mendapatkan rangsangan dari hipotalamus, kelenjar hipofisis akan
memproduksi hormon yang membantu mengatur pertumbuhan, produksi dan pembakaran
energi, menjaga tekanan darah, serta berbagai fungsi pada organ tubuh lainnya.
5. Kelenjar Adrenal
Kelenjar berbentuk segitiga yang berada di atas setiap ginjal ini terdiri dari dua bagian.
Pertama, bagian luar atau biasa disebut dengan korteks adrenal dan bagian keduanya adalah
medula adrenal yang terletak di bagian dalam. Bagian luar menghasilkan hormon yang disebut
kortikosteroid, yang mengatur metabolisme, fungsi seksual, sistem kekebalan, serta
keseimbangan garam dan air dalam tubuh. Sementara, bagian dalam atau medula adrenal
menghasilkan hormon yang disebut katekolamin yang berfungsi untuk membantu tubuh
mengatasi tekanan fisik dan emosional dengan meningkatkan denyut jantung dan tekanan
darah.
6. Kelenjar Reproduksi
Pria dan wanita memiliki kelenjar reproduksi yang berbeda. Pada pria terdapat di testis yang
mengeluarkan hormon androgen yang memengaruhi banyak karakteristik pria seperti
perkembangan seksual, pertumbuhan rambut wajah, dan produksi sperma. Sementara pada
wanita terletak di ovarium yang menghasilkan estrogen dan progesteron serta telur. Hormon-
hormon ini mengontrol perkembangan karakteristik wanita seperti pertumbuhan payudara,
menstruasi, dan kehamilan.
7. Pankreas
Pankreas adalah organ memanjang yang terletak di perut bagian belakang. Pankreas memiliki
fungsi pencernaan dan hormonal misalnya pankreas eksokrin yang mengeluarkan enzim
pencernaan. Selain itu, terdapat pankreas endokrin yang mengeluarkan hormon insulin serta
glukagon yang mengatur kadar gula dalam darah.
Ternyata banyak sekali manfaatnya sistem endokrin. Jadi kamu harus menjaga kesehatan
kelenjar endokrin dan organnya, ya. Kalau kamu mau tahu lebih banyak mengenai sistem
endokrin, langsung tanyakan saja pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat
fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol kapan dan di mana saja dengan dokter
ahli tanpa perlu ke luar rumah.
5. Pembahasan
Jawaban :
• Hormon antidiuretik (ADH) atau vasopressin: Hormon ini dihasilkan ginjal untuk
meningkatkan penyerapan air dalam darah, mengurangi jumlah air yang keluar dalam
urin, dan membantu menyimpan air dalam tubuh.
• Oksitosin: Oksitosin memberi sinyal pada rahim untuk memulai proses persalinan.
Hormon ini juga bertanggung jawab merangsang produksi ASI.
2. Kelenjar tiroid
Terletak di leher dan mensekresikan hormon tiroid T3 & T4
3. Kelenjar paratiroid
Terletak di leher dan mensekresikan parathormone.
4. Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terletak pada kedua ginjal dan terdiri dari 2 bagian: korteks luar dan
medulla dalam.
6. Ginjal
Menghasilkan renin angiotensin yang membantu mengendalikan tekanan darah.
7. Kelenjar pineal
Kelenjar ini terletak di dalam otak dan bekerja sebagai jam biologis tubuh. Fungsi
kelenjar pineal mensekresikan melatonin, hormon yang salah satunya mengatur siklus
tidur dan bangun.
8. Kelenjar gonad
Fungsi kelenjar gonad adalah menghasilkan hormon seks:
• Testis: Menghasilkan hormon pria testosteron yang memberikan karakter pria seperti
jenggot, otot dan lainnya. Testosteron disekresikan dalam jumlah besar pada pria dan
jumlah kecil pada wanita.
• Indung telur: Mensekresikan estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini
dihasilkan hanya pada wanita dan mengatur siklus reproduksi.
- Hipotalamus adalah bagian dari otak yang mengeluarkan bahan kimiawi berupa
hormon yang dibutuhkan tubuh untuk membantu mengendalikan organ dan sel-
sel tubuh. Fungsi hipotalamus yang paling utama adalah homeostasis, yaitu
memastikan dan mempertahankan semua sistem tubuh berjalan stabil.
Hipotalamus menghasilkan hormon-hormon yang mengendalikan produksi hormon
di kelenjar pituitari. Hormon-hormon yang dihasilkan memiliki manfaat penting dan
menjaga berbagai aspek kesehatan manusia. Jika fungsi hipotalamus mengalami
gangguan, maka keseimbangan hormon dalam tubuh secara keseluruhan akan
terpengaruh.
- Umpan balik negatif (Negative Feedback) Umpan balik negatif terjadi ketika produk
umpan kembali untuk mengurangi produksi sendiri. Jenis umpan balik membawa
sesuatu kembali normal setiap kali mereka mulai menjadi terlalu ekstrim. Kelenjar
tiroid adalah contoh yang baik dari jenis regulasi ini. Hal ini dikendalikan oleh loop
umpan balik negatif yang ditunjuk. Sedangkan proses umpan balik ini memberi
dampak pada sekresi gonadotropin. Pada wanita terjadinya kegagalan pernbentukan
gonad primer dan proses menopause disebabkan karena peningkatan kadar LH dan
FSH yang dapat ditekan oleh terapi estrogen dalam jangka waktu yang lama.
6.Kesimpulan
Dengan materi ini kita dapat mengetahui tujuan,alat dan bahan serta langkah-langkah untuk
melakukan pratikum percobaan pada system endokrin dan pastinya mendapatkan hasil dari
percobaan tersebut
7.Daftar Pustaka
• Gerard Tortora, 2014, Principles of Anatomy and Physiology,.
• Sanders Tina, Scanlon Valerie, 2006, Essentials of Anatomy and Physiology,.
• Saladin, 2003, Anatomy and Physiology The Unity of Form and Function.
• Rizzo C Donald, 2015, Fundamentals of Anatomy and Physiology.
• Marieb Elaine Nicpon, 2013, Human Anatomy and Physiology