Anda di halaman 1dari 3

METODE MDS

MULTI DIMENSIONAL SCALING

Multidimensional Scaling (MDS) adalah cara yang digunakan untuk


memvisualisasikan tingkat kesamaan kasus individu dari sebuah data set, juga dapat
digunakan untuk menerjemahkan informasi tentang jarak berpasangan antara sekumpulan
n objek atau individu ke dalam konfigurasi n poin yang dipetakan dalam ruang Cartesian
abstrak. Status keberlanjutan pada suatu kasus atau penelitian dapat dianalisis dengan
menggunakan MDS ini. kemudian hasil analisis divisualisasikan dalam diagram layang-layang
berdasarkan dimensi atau atribut yang mempengaruhi atau mendukung dari adanya sebuah
case study atau objek penelitian. Dimensi atau atribut ini dipengarui oleh faktor-faktor yang
dianggap erat kaitannya antara satu dengan yang lain. Contoh study yang menerapkan MDS
dalam analisinya adalah penelitian mengenai Prospek Industri Rumput Laut di Jawa Tengah
yang kemudian dinyatakan dalam skala keberlanjutan

Berdasarkan diagram layang-layang di atas, dapat diketahui terdapat lima dimensi


yang berbeda yang diasumsikan oleh peneliti sebagai atribut yang mempengaruhi terhadap
adanya keberlanjutan industri rumput laut.
Dari masing-masing atribut atau dimensi tersebut, terdapat faktor yang mempunyai
hubungan yang erat dan mempengaruhi pada masing-masing dimensi. Faktor-faktor
tersebut ialah:
1. Dimensi bahan baku
a. Ketersediaan bahan baku
b. Kualitas bahan baku
c. Kemudahan memperoleh
d. Fluktuasi kualitas
e. Fluktuasi harga
f. Supply chain
2. Dimensi sosial budaya
a. Pendidikan formal
b. Penerimaan masyarakat lokal
c. Ketersediaan SDM lokal
d. Toleransi masyarakat
e. Konflik sosial
f. Pengaruh pemuka masyarakat
3. Dimensi teknologi dan infrastruktur
a. Transfer teknologi termasuk fasilitas R&D
b. Penerapan sertifikasi SKP, HAACP
c. Ketersediaan dan kemudahan bahan pendukung industri
d. Ketersediaan bahan bakar
e. Ketersediaan listrik
f. Transportasi
g. Fasilitas sarana pelabuhan
h. Kemudahan memperoleh lahan
4. Dimensi kelembagaan dan hkum
a. Fasilitas lahan dan perizinan usaha
b. Dunkungan pemerintah terhadap industri
c. Keberadaan perangkat peraturan yang mendukung
d. Kerja sama lintas sektoral/kementerian
e. Kerja sama pemerintah pusat dan daerah
f. Kemitraan dengan zone 1 dan 2
5. Dimensi ekonomi
a. Kebutuhan modal
b. Akses ke pasar dalam negeri
c. Akses ke pasar luar negeri
d. Sistem pembelian bahan baku
e. Sistem penjualan LN
f. Diversivikasi produk
g. Profit
h. Fasilitas dan stimulus fiskal
Setelah itu apabila ingin ditingkatkan analisisnya pada beberapa level yang berbeda,
dapat digunakan beberapa metode seperti:
1. Analisis sensitivitas (leverage analysis) untuk menentukan peubah yang sensitif
mempengaruhi keberlanjutan
2. Analisis monte carlo untuk memperhitungkan aspek ketidak pastian
Kemudian nilai sensitivitas dari masing-masing atribut pada diagram layang-layang,
dinyatakan dalam perubahan Root Mean Square (RMS) dengan skala nilai 0-100 untuk
mengetahui tingkat keberlanjutannya. Kategorinya adalah sebagai berikut:

Nilai Indeks Kategori


0.00 – 25.00 Buruk (tidak berkelanjutan)
25.01 – 50.00 Kurang (kurang berkelanjut)
50.01 – 75.00 Cukup (cukup berkelanjutan)
75.01 – 100.00 Baik (sangat berkelanjutan)

Anda mungkin juga menyukai