Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS BUTIR SOAL KELAS X DPIB SMK NEGERI 6 BANDUNG

MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN

LAPORAN

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Teknik Bangunan yang diampu oleh Dr. Sudjani, M.Pd.

oleh :
Brian Shena Indrajati
NIM. 1804180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., yang selalu
memberikan hidayah dan rahmat-Nya. Sehingga penulis diberi kemampuan untuk
menyelesaikan tugas Analisis Butir Soal pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Teknik Bangunan ini.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa selama pengerjaan
tugas ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Sudjani, M.Pd., selaku dosen mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Teknik Bangunan.
2. Ibu Irma Widianingsih, S.Pd., M.Pd., selaku asisten dosen mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Teknik Bangunan.
3. Teman dan rekan – rekan yang memberikan dukungan dalam mengerjakan
laporan ini.
Tugas ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh
sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi
kesempurnaan tugas ini. Akhirnya semoga tugas ini bisa memberikan manfaat bagi
penulis dan bagi pembaca.

Bandung, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................3
2.1 Definisi Evaluasi Pembelajaran ...................................................................3
2.2 Pedoman Penomoran Soal............................................................................3
2.3 Reabilitas ......................................................................................................4
2.4 Analisis Butir Soal .......................................................................................4
2.4.1 Tingkat Kesukaran ....................................................................................4
2.4.2 Daya Beda.................................................................................................5
2.4.3 Kualitas Pengecoh ....................................................................................6
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .....................................7
3.1 Sumber Data .................................................................................................7
3.2 Instrumen Soal .............................................................................................7
3.3 Analisis Butir Soal .....................................................................................13
3.3.1 Reabilitas ................................................................................................14
3.3.2 Tingkat Kesukaran ..................................................................................15
3.3.3 Daya Beda...............................................................................................16
3.3.4 Korelasi Skor dengan Total Skor ............................................................17
3.3.5 Kualitas Pengecoh ..................................................................................18
3.4 Kelompok Unggul dan Asor ......................................................................19
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................21
4.1 Kesimpulan ................................................................................................21
4.2 Saran...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................22

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skor ........................................................................................................13


Tabel 3.2 Reabilitas................................................................................................14
Tabel 3.3 Klasifikasi Reabilitas Tes.......................................................................14
Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran .................................................................................15
Tabel 3.5 Daya Pembeda........................................................................................16
Tabel 3.6 Klasisfikasi Daya Beda ..........................................................................16
Tabel 3.7 Korelasi Skor dengan Total Skor ...........................................................17
Tabel 3.8 Kualitas Pengecoh ..................................................................................18
Tabel 3.9 Kelompok Unggul dan Asor ..................................................................19

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evaluasi Pembelajaran merupakan proses sistematik dalam menentukan
tingkat pencapaian tujuan instruksional. Berdasarkan definisi tersebut, perlu adanya
sistem yang saling berkaitan sehingga menciptakan pembelajaran yang paling
effesien dan effektif.
Evaluasi Pembelajaran tidak lepas dari peniliaian Acuan Norma (PAN) dan
atau Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN dan PAP ini berfungsi sebagai acuan
atau patokan pendidik untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Penilaian
merupakan upaya mengukur kemampuan peserta didik dalam kaitannya dengan
psikomotorik, affektif, dan kognitig.
Evaluasi yang baik perlu penilaian yang baik pula. Penilaian bergantung
pada metode penilaian. Salah satu metodenya adalah menggunakan ujian berupa
pilihan ganda. Oleh karena setiap butir soal haruslah memiliki kualiatas dan
kuantitas yang dihapkan. Hal tersebut dapat tercapai dengan menggunakan Analisis
Butir Soal.
Analisis butir soal adalah suatu kegiatan analisis untuk menentukan tingkat
kebaikan butir-butir soal yang terdapat dalam suatu tes sehingga informasi yang
dihasilkan dapat kita pergunakan untuk memperbaiki butir soal dan tes tersebut.
Kegiatan menganalisis butir soal merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan
guru untuk meningkatkan mutu soal yang telah ditulis. Kegiatanini merupakan
proses pengumpulan, peringkasan, dan penggunaan informasi dari jawaban siswa
untuk membuat keputusan tentang setiap penilaian (Nitko, 1996: 308).
Analisis butir soal bertujuan untuk untuk meningkatkan kualitas dari belajar
siswa. Guru akan mengetahui belajar siswa sehingga guru akan mengetahui baik
atau tidaknya soal yang telah dibuat untuk kemudiam diujikan kepada siswa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat ditentukan rumusan
masalah. Rumusan masalah adalah sebagai berikut.

1
2

1. Bagaimana proses analisis butir soal di SMK Negeri 6 Bandung?


2. Bagaimana metode yang dilakukan pada saat analisis butir soal di SMK
Negeri 6 Bandung ?
3. Bagaimana cara untuk mengetahui soal itu layak untuk diujikan?
4. Bagaimana cara untuk mengetahui siswa kelompok atas dengan kelompok
bawah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses analisis butir soal di SMK Negeri 6 Bandung.
2. Untuk mengetahui metode yang dilakukan pada saat analisis butir soal di
SMK Negeri 6 Bandung.
3. Untuk menentukan soal itu layak pakai.
4. Untuk menemukan soal yang bagus dan baik digunakan sebagai evaluasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Evaluasi Pembelajaran


Menurut UUSPN (Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional) No. 20
Tahun 2003 Pasal 1, menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi
peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Setiap siswa menginginkan hasil yang baik dalam proses pembelajarannya.
Evaluasi merupakan suatu proses berkelanjutan tentang pengumpulan dan
penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputisan yang dibuat dalam
merancang suatu sistem pembelajaran dalam bidang matematika.
Hal tersebut dijadikan tolak ukur dalam proses pembelajaran. Hasil berupa
nilai yang baik pada mata pelajaran dapat dicapai apabila terlaksananya proses
belajar mengajar yang baik. Hal tersebut harus ditunjang dengan faktor yang
mendukungnya, salah satunya adalah interaksi belajar mengajar yang terjadi antara
guru dan siswa
Dalam dunia pendidikan, evaluasi adalah sebuah mekanisme yang sangat
penting untuk bisa menilai tingkat progresivitas pembelajaran yang telah
dilakukan. Evaluasi ini akan menjadi bahan yang sangat signifikan untuk bisa
melakukan langkah-langkah perbaikan di masa mendatang pada saat suatu program
akan dimulai kembali. Karena hal ini merupakan sesuatu yang Evaluasi mempunyai
fungsi : Kurikuler (alat pengukur ketercapaian tujuan mata pelajaran), instruksional
(alat ukur ketercapaian tujuan proses belajar mengajar), diagnostik (mengetahui
kelemahan siswa, penyembuhan atau penyelesaian berbagai kesulitan belajar
siswa), placement (penempatan siswa sesuai dengan bakat dan minatnya, serta
kemampuannya) dan administratif BP (pendataan berbagai permasalahan yang
dihadapi siswa dan alternatif bimbingan dan penyuluhanya).

2.2 Pedoman Penomoran Soal


Penskoran merupakan langkah pertama dalam proses pengolahan
hasil tes pekerjaan siswa atau mahasiswa. Penskoran adalah suatu proses
pengubahan jawaban-jawaban tes menjadi angka-angka. Angka-angka hasil

3
4

penskoran itu kemudian diubah menjadi nilai-nilai melalui suatu proses pengolahan
tertentu. Penggunaan simbol untuk menyatakan nilai-nilai itu ada yang dengan
angka, seperti angka dengan rentangan 0-10, 0-100 atau 0-4 dan ada pula yang
dengan huruf A, B, C, D dan E. Cara menskor hasil tes biasanya disesuaikan dengan
bentuk soal-soal tes yang dipergunakan, apakah tes objektif atau tes essay.

2.3 Reabilitas
Menurut Sugiono (2005) pengertian Reliabilitas adalah serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran
yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes
adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat
dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun
diteskan pada situasi yang berbeda-beda (Arikunto, 1999: 193). Rumus yang
digunakan dalam menentukan reabilitas adalah sebagai berikut.

 k    b 
2

r11 =  1 − 
 k − 1  Vt 2 

Dimana :
r11 = Reabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah varian butir/item
𝑉12 = Varian total

2.4 Analisis Butir Soal


2.4.1 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi/persentase subjek yang
menjawab butir tes tertentu dengan benar. Sedangkan angka yang menunjukan
sukar atau mudahnya butir soal dinamakan indeks kesukaran yang dilambangkan
dengan huruf p, nilai p ini terletak antara 0 dan 1.
Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal
adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang dan
sukar. Tingkat kesukaran soal harus dipandang dari kesanggupan atau kemampuan
5

siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut guru (Arikunto, 2005: 208).
Menentukan taraf kesukaran (TK) digunakan rumus sebagai berikut.
B
P=
JS
Dengan :
P = Indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
Js = Jumalh seluruh siswa peserta tes

Secara lebih terperinci tentang penafsiran tingkat kesukaran dapat


diperhatikan sebagai berikut :
𝑡𝑘 < 0,20 = Sangat sukar
0,20 ≤ 𝑡𝑘 < 0,40 = Sukar
0,40 ≤ 𝑡𝑘 < 0,60 = Sedang
0,60 ≤ 𝑡𝑘 < 0,80 = Mudah
0,80 ≤ 𝑡𝑘 < 1,00 = Sangat Mudah

2.4.2 Daya Beda


Daya beda adalah analisis yang mengungkapkan seberapa besar butir tes
dapat membedakan antara siswa kelompok tinggi dengan siswa kelompok rendah.
Salah satu ciri butir yang baik adalah yang mampu membedakan antara kelompok
atas (yang mampu) dan kelompok bawah (kurang mampu). Rumus daya pembeda
adalah sebagai berikut.

Dengan :
D : Daya pembeda item soal;
BA : Banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab benar butir
item yang bersangkutan;
BB : Banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar
butir item yang bersangkutan;
J : Banyaknya peserta tes
6

2.4.3 Kualitas Pengecoh


Efektifitas pengecoh adalah seberapa baik pilihan yang salah tersebut dapat
mengecoh peserta tes yang memang tidak mengetahui kunci jawaban yang tersedia.
Pada soal bentuk pilihan ganda ada alternatif jawaban (opsi) dimana terdapat satu
jawabab benar dan beberapa jawaban salah atau pengecoh (distractor). Butir soal
yang baik, pengecohnya akan dipilih secara merata oleh peserta didik yang
menjawab salah. Sebaliknya butir soal yang kurang baik, pengecohnya akan dipilih
secara tidak merata oleh peserta didik yang menjawab salah.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Sumber Data


Uji coba soal ini dilakukan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Negeri 6 Bandung.
Nama Sekolah : SMK Negeri 6 Bandung
Kelas : X – DPIB
Mata Pelajaran : Konstruksi Bangunan
Jumlah Siswa : 50 Orang

3.2 Instrumen Soal


1. Pada pekerjaan persiapan proyek pembuatan basement terdapat pekerjaan
penggalian dan pemadatan tanah maka alat berat yang paling tepat
digunakan yaitu?
A. Excavator dan Compactor
B. Excavator dan Dump Truck
C. Dump Truck dan Compactor
D. Bulldozer dan Excavator

2. Pada setiap proyek konstruksi memiliki metode kerja dan jadwal proyek
yang sudah direncanakan, maka pelaksana haruslah memahami jenis alat
berat dan fungsinya pada proyek konstruksi. Adapun fungsi dari alat berat
yaitu ?
A. Memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan menjadi lebih
efesien
B. Memperingkat waktu dalam bekerja
C. Memperlampat pekerjaan manusia
D. Membuat manusia nyaman dalam bekerja

7
8

3. Pada proyek konstruksi untuk pekerjaan material hasil penggalian ke dalam


truk atau membuat timbunan material agar pekerjaan lebih efisien, maka
alat yang digunakan adalah?
A. Bulldozer
B. Excavator
C. Dump Truck
D. Compactor

4. Dalam pelaksanaan bangunan bertingkat lebih dari lima lantai dan


memerlukan pemindahan bahan material dari bawah ke atas maka
memerlukan alat berat?
A. Crane Beroda Crawler Tipe
B. Tower Crane
C. Truck Crane
D. Motor Geader

5. Dalam sistem pembebanan suatu struktur konstruksi bangunan tugas


struktur pondasi yaitu?
A. Meneruskan beban bangunan yang berada di atasnya kedalam tanah
B. Menciptakan kesan artistik pada struktur bangunan
C. Meneruskan beban balok secara langsung
D. Menjaga agar struktur bangunan tetap stabil

6. Sebutkan salah syarat-syarat struktur pondasi pada suatu bangunan?


A. Kokoh, kuat, dan tahan lama
B. Kokoh, indah, dan kuat
C. Tahan lama, kokoh, dan murah
D. Terletak diatas tanah keras, dapat bergeser, dan tahan lama

7. Salah satu jenis struktur pondasi dapat dibedakan berdasarkan struktur


bangunan diatasnya, yang terbagi kedalam dua bagian yaitu?
A. Pondasi Setempat/Telapak Dan Pondasi Lajur/Menerus
9

B. Pondasi Batu Kali dan Cerucuk


C. Bored Pile dan Tiang Pancang
D. Pondasi Setempat/Telapak Pondasi Batu Kali

8. Jenis Pondasi yang dibuat pada kedalaman tanah keras kurang dari 3 meter
dipermukaan tanah termasuk jenis pondasi?
A. Pondasi Dangkal
B. Pondasi Sedang
C. Pondasi Dalam
D. Pondasi Permukaan

9. Pasangan pondasi batu kali menggunakan campuran spesi dengan


perbandingan volume 1 : 5. Apabila dalam satu kali adukan digunakan pasir
sebanyak 25 ember, maka harus diberikan semen sebanyak ...
A. 20 Ember
B. 15 Ember
C. 10 Ember
D. 5 Ember

10. Yang termasuk kedalam jenis pondasi dalam, Kecuali?


A. Pondasi Tiang Pancang
B. Pondasi Footplat
C. Pondasi Bored Pile
D. Pondasi Minipile

11. Berdasarkan kedalamannya Pondasi Tiang Pancang, Sumuran dan Bored


Pile termasuk pada jenis pondasi?
A. Pondasi Dangkal
B. Pondasi Sedang
C. Pondasi Dalam
D. Pondasi Memanjang
10

12. Sebutkan tiga bagian pondasi batu kali yang ditunjuk tanda panah?

A. Pasir Urug, Anstamping, Batukali


B. Tanah Urug, Anstamping, Batukali
C. Dinding, Tanah Urug, Batukali
D. Anstamping, Dinding, Sloof

13. Untuk mendapatkan dinding tembok yang kokoh maka ikatan ½ bata harus
memenuhi syarat?
A. Hubungan harus dibuat sesederhana mungkin
B. Hindari penggunaan potongan bata yang kurang dari ½ bata
C. Dalam arah mendatar atau tegak siar harus meliputi seluruh tebal
tembok
D. Pada dua lapis berturut-turut siar tegak saling berselisih ½ strek (tidak
berimpit) pada bagian luar atau dalam

14. Pada saat pemasangan batako ada syarat-syarat yang perlu diperhatikan
yaitu?
A. Batako/batu cetak harus dalam keadaan kuat dan cukup kering
B. Usahakan menggunakan batako yang sejenis dan seukuran
C. Saat pemasangan tidak perlu lagi dibasahi terlebih dahulu dan tidak
boleh direndam air
D. Bila diinginkan batako yang diplester, maka tembok perlu sedikit
dibasahi/diperciki air agar adukan plester dapat melekat dengan baik
11

15. Material dinding yang pembuatannya memerlukan pembakaran agar


mencapai kekerasan yang diharapkan dan sebelum pemasangan
memerlukan perendaman yaitu?
A. Hebel
B. Batu Bata
C. Batako
D. Bambu Haur

16. Menurut SII ( Standar Industri Indonesia) Jika ukuran Tebal 50 mm, Lebar
110 maka panjangnya adalah?
A. 215 mm
B. 220 mm
C. 225 mm
D. 230 mm

17. Syarat Mutlak Ukuran Batu Bata adalah?

A. 1 strek = 2 kop + 1 siar


B. 1 strek = 1 kop + 2 siar
C. 2 strek = 1 kop + 1 siar
D. 2 strek = 2 kop + 1 siar

18. Pada saat pembuatan ikatan dinding ½ bata maka tebal siar yang diizinkan
adalah?
A. 8 mm s.d 10 mm
B. 10 mm s.d 12 mm
C. 8 mm s.d 15 mm
D. 10 mm s.d 15 mm
12

19. Pada saat pekerjaan lantai dua konstruksi dinding diharuskan memiliki
beban yang ringan dan ketahanan yang kokoh maka alternatif bahan yang
digunakan adalah?
A. Bata merah
B. Hebel
C. Bambu Haur
D. Batako

20. Dari gambar berikut manakah jenis ikatan bata bertemu?

A.

B.

C.

D.
13

3.3 Analisis Butir Soal


Tabel 3.1 Skor
14

3.3.1 Reabilitas
Tabel 3.2 Reabilitas

Klasifikasi reliabilitas suatu tes :


Tabel 3.3 Klasifikasi Reabilitas Tes

Reliabilitas adalah tingkat kekonsistenan dari suatu tes. Berdasarkan hasil


tabel yang disajikan diatas menunjukan bahwa reliabilitasnya termasuk dalam
golongan tinggi dengan reliabilitas ganjil genap tesnya adalah 0,67. Hal ini
menunjukan masih layak untuk diujikan kepada siswa yang akan mengerjakan ujian
tersebut.
15

3.3.2 Tingkat Kesukaran


Tabel 3.4 Tingkat Kesukaran

Berdasarkan hasil tabel diatas maka didapatkan hasil adalah sebagai berikut :
Sangat Mudah : 6 soal
Mudah : 4 soal
Sedang : 8 Soal
Sukar : 2 soal
Sangat Sukar : 0 soal
16

3.3.3 Daya Beda


Tabel 3.5 Daya Pembeda

Hasil analisis menunjukan daya beda tiap-tiap butir soal :


Tabel 3.6 Klasisfikasi Daya Beda

Berdasarkan hasil tabel diatas maka didapatkan hasil adalah sebagai berikut :
1. Untuk Soal yang Tidak baik maka soal tersebut haruslah dibuang.
17

2. Untuk Soal yang Baik maka Soal tersebut dapat diterima dan dapat diujikan
kembali karena dapat membedakan antara kelompok atas dengan kelompok
bawah (siswa yang pintar dengan yang kurang pintar).

3.3.4 Korelasi Skor dengan Total Skor


Tabel 3.7 Korelasi Skor dengan Total Skor
18

Catatan : Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut :


df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01
10 0,576 0,708 60 0,250 0,325
15 0,482 0,606 70 0,233 0,302
20 0,423 0,549 80 0,217 0,283
25 0,381 0,496 90 0,205 0,267
30 0,349 0,449 100 0,195 0,254
40 0,304 0,393 125 0,174 0,228
50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208

Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung.

3.3.5 Kualitas Pengecoh


Tabel 3.8 Kualitas Pengecoh
19

Pada kualitas pengecoh ada beberapa kriteria yaitu :


1. Jika pilihan jawaban itu tanpa ada kolom warna merah maka pengecoh itu
berfungsi dengan baik seperti pada soal nomor 2,5,6,7,9,13,14,15,16,17,18,
dan 19. Nomor tersebut adalah memiliki kualitas pengecoh yang baik dan
masih layak untuk digunakan lagi.
2. Jika pilihan jawaban itu terdapat kolom warna merah maka pengecoh itu
tidak berfungsi dengan baik. seperti pada soal nomor 1,3,4,8,10,11,12, dan
20. Nomor-nomor tersebut adalah tidak memiliki kualitas pengecoh yang
baik, namun ada sebagian nomor yang masih layak digunkan dengan catatan
harus direvisi pilihan jawabannya agar kualitas pengecohnya menjadi baik.
3. Jika pilihan jawaban itu terdapat tanda negatif dan tidak ada yang memilih
maka pilihan jawaban tersebut sia-sia dan kualitas pengecohnya buruk.
Apalagi dengan kriteria diatas yaitu jika terdapat (-) tanda negatifnya satu
maka disebut kurang, jika (--) tanda negatifnya dua maka disebut buruk, dan
jika (---) tanda negatifnya tiga maka kualitasnya sangat buruk.

3.4 Kelompok Unggul dan Asor


Tabel 3.9 Kelompok Unggul dan Asor
20

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa jumlah presentasi kelompok


Unggul adalah sebesar 28% (14 dari 50 siswa), dan presentasi kelompok Asor
adalah 28% (14 dari 50 siswa) juga.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Analisis butir soal adalah suatu kegiatan analisis untuk menentukan tingkat
kebaikan butir-butir soal yang terdapat dalam suatu tes sehingga informasi yang
dihasilkan dapat kita pergunakan untuk memperbaiki butir soal dan tes tersebut.
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka analisis butir soal ini dapat
digunakan sebagai alat untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Dengan menggunakan software Anates maka dapat diketahui apakah soal ini bagus
dan layak untuk diujikan lagi atau tidak layak.

4.2 Saran
Berdasarkan analisis yamg telah dilakukan, maka dapat diberikan saran-
saran sebagai berikut :
1. Data yang akan dianalisis adalah data yang benar-benar dikerjakan oleh
siswa sendiri dengan sungguh-sungguh agar hasil analisis nya baik.
2. Aplikasi Anates membutuhkan kesabaran dalam penggunaannya karena
dalam menginput data-data kita harus menginput satu-persatu.
3. Pengiputan data harus sesuai data yang ada agar hasil analisis dapat sesuai
dengan data yang ada.
4. Pembobotan nilai tidak dapat menggunakan angka desimal sehingga kurang
efektif penggunaannya.
5. Data dari Anates tidak bisa di copy, sehingga untuk meng-copy data tersebut
diperlukan aplikasi print screen / screenshot.

21
DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Panduan Analisis Butir Soal


Evaluasi Pembelajaran. Wikipedia. Dikutip dari : Evaluasi pembelajaran -
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Edi Elisa. 2021. Pengertian Pembelajaran. Education Channel Indonesia. Dikutip
dari : Pengertian Pembelajaran (educhannel.id)
Reabilitas. Dosen Pendidikan. 2021. Dikutip dari : Reliabilitas - Jenis, Tujuan,
Contoh, Cara, Konsep, Faktor (dosenpendidikan.co.id)

22

Anda mungkin juga menyukai