Anda di halaman 1dari 2

Modul Praktikum Departemen Biokimia, FMIPA

Biokimia
NamaUmum:………………………………… Institut Pertanian Bogor
NRP:…………………………….
Modul Praktikum
Biokimia Umum

B. KOLOID, BUFFER, & TEKANAN OSMOTIK (PRAKTIKU MINGGU-3)

PENDAHULUAN
KOLOID
Koloid dapat didefinisikan sebagai suatu larutan yang ukuran dispersinya
1m sampai 0.1  yaitu terletak diantara larutan sejati/molekular dengan larutan
kasar/suspensi. Akibat perbedaan ukuran partikel dengan lurutan sejati maupun
larutan suspensi maka sifat kimia-fisik larutan koloid berbeda dari kedua larutan
tersebut.

BUFER
Larutan bufer atau larutan penyangga ialah campuran asam lemah dan
garamnya atau basa lemah dan garamnya. Larutan bufer ini mempunyai
kemampuan untuk menyangga pH suatu larutan bila ke dalam larutan tersebut
ditambah sedikit asam atau basa (secara kimia).
a. Bufer karbonat
Bila dalam metabolisme terbentuk ion H3O+ dan ion ini masuk ke dalam
darah, maka ion ini akan bergabung dengan ion HCO3- membentuk H2CO3.
H3O+ + HCO3- H2CO3 + H2O
Kelebihan H2CO3 akan diubah menjadi H2O dan CO2 yang dikeluarkan
melalui paru-paru. Dengan cara ini pH dipertahankan tetap. Sebaliknya
bila ion H3O dikeluarkan dari darah, maka kekurangan ini akan diatasi dengan
+

ionisasi asam karbonat, dengan demikian kenaikan pH dapat dicegah.


H2CO3 + H2O H3O+ + HCO3-
Perhatikan bahwa disini tidak pernah disinggung adanya ion OH, karena
memang dalam makhluk hidup ion ini tidak terbentuk.
Asam karbonat dan garamnya berperan sebagai bufer. Sebagai contoh, bila
terdapat asam laktat hasil kontraksi otot, maka asam yang cukup kuat ini akan
direaksikan dengan ion bikarbonat membentuk ion laktat ( basa konjugasi yang
lemah) dan asam karbonat yang tak mengurai.

b. Bufer fosfat
Bufer fosfat terdiri dari ion-ion HPO4= dan H2PO4- mekanisme kerja bufer
tersebut adalah sebagai berikut :
H3O+ + HPO4= H2O + H2PO4-
Bila ion H3O+ kurang, H2PO4- dapat terionisasi membentuk ion H3O+. Bufer
fosfat terutama terdapat dalam plasma dan ion-ionnya berasosiasi dengan
natrium.

TEKANAN OSMOTIK
Tekanan osmotik(Pos) 1 g molekul zat non elektrolit pada 00 C dengan
volume 1 liter ialah 22.4 atm. Pada kondisi ideal (00 C, 1 atm) sama halnya seperti
pada Pgas yaitu berbanding lurus dengan temperatur absolut dan dengan
konsentrasi. Akibatnya konsentrasi setara dengan molekul dari semua zat non
elektrolit mempunyai Pos sama atau isotonik.
Tekanan osmotik larutan elektrolit lebih tinggi dari Pos non elektrolit, karena
sebuah ion teoritis mempunyai Pos efektif sama dengan sebuah molekul. Contoh

8
Nama :………………………………… NRP:…………………………….

larutan NaCl terdiri dari Na+ dan Cl- mempunyai dua kali Pos suatu larutan setara
molar non elektrolit, seperti larutan glukosa atau urea.
Partikel koloid sama halnya seperti molekul atau ion yang mempunyai P os
efektif. Tekanan osmotik larutan koloid jauh lebih rendah dari Pos larutan sejati
yang bobotnya sama karena partikelnya jauh lebih besar dari molekul atau ion
dan jumLahnya pada bobot yang sama lebih sedikit.
Tekanan osmotik larutan koloid walaupun sangat kecil amat penting dalam
biologi karena biasanya tidak dapat menembus selaput membran. Biasanya zat
yang tidak dapat menembus selaput membran akan mempengaruhi aliran osmose
seperti halnya pada sel hidup. Misalnya Pos koloid kira-kira 0.5 dari 1% Pos total
darah. Akibatnya koloid darah merupakan faktor yang menentukan mengalirnya
cairan secara osmosis melalui mambran fisiologi. Kadar air yang tetap dan normal
dari sel hewani atau nabati ditetapkan dengan Pos –nya.

PROSEDUR PERCOBAAN

PERCOBAAN KOLOID
1. Larutan Koloid Liofil
a. Koloid gelatin 2% (sudah dibuat)
Pada gelas piala 250 mL campuran 2 g gelatin dengan 25 mL akuades dingin,
biarkan sampai semua gelatin menarik air (liofil) dan mengembang. Kemudian
tuangkan 75 mL air mendidih dan aduk. Anda telah membuat larutan koloid
liofil yaitu gelatin 2%.

b. Koloid pati 2% (sudah dibuat)


Pada gelas piala 250 mL campurkan 2 g pati dengan 10 mL air dingin dan
aduk sampai homogen. Kemudian tuangkan 90 mL air mendidih dan aduk lagi.
Anda telah membuat larutan koloid pati 2%.

2. Koloid Liofob
a. Koloid biru berlin (sudah dibuat)
Pipet 10 mL campuran kalium ferosianida K4Fe(CN)6 0.2 N dan feriklorida
FeCl3 0.02 N ke dalam gelas piala 100 mL dan aduk sampai homogen. Ambil
kira- kira 5 mL campuran tadi ke dalam tabung reaksi dan encerkan seperlunya
untuk
mengetahui ada tidaknya endapan ! Anda telah membuat larutan koloid liofob
yaitu koloid biru berlin.

b. Koloid ferihidroksida
Pipet 1 mL ferihidroksida 33% dan tambahkan ke dalam 200 mL akuades
mendidih dalam gelas piala. Setelah campuran homogen perhatikan warna yang
terjadi ! Anda telah membut larutan koloid liofob yaitu koloid ferihidroksida.
Amati koloid liofil dan liofob yang telah Anda buat ! Bagaimana membedakan
keduanya ?

Anda mungkin juga menyukai