2 PB
2 PB
Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v22i1.13309
lu untuk membuat pembaharuan dan per- jadi unsur organisatoris (organizing elements).
ubahan kurikulum. Oleh sebab itu melalui (6) Kompetensi Dasar yang dikembangkan
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
Indonesia, Pemerintah menyiapkan dan me- memperkuat (reinforced) dan memperkaya
netapkan kurikulum baru yang disebut de- (enriched). (7) Silabus dikembangkan sebagai
ngan Kurikulum 2013. Sejak pertama kali rancangan belajar untuk satu tema satu mata
konsepnya diperkenalkan, kurikulum ini pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/
mendapat banyak perhatian dan tanggapan MAK). (8) Rencana Pelaksanaan Pembel-
pro dan kontra dari berbagai kalangan. Mes- ajaran dikembangkan dari setiap KD.
kipun demikian, pemerintah mengambil si- KTSP maupun Kurikulum 2013 me-
kap untuk tetap mengimplementasikan Ku- miliki perbedaan, mempunyai kelebihan dan
rikulum 2013 pada tahun ajaran baru bulan kekurangan masing-masing dan merupakan
Juli 2013. sebuah produk kebijakan dari pemerintah
Kurikulum 2013 mempunyai bebera- dalam sektor pendidikan. Namun pelaksana-
pa karakteristik. Secara umum Kurikulum an di lapangan seringkali tidak dievaluasi.
2013 mempunyai karakteristik sebagai beri- Padahal evaluasi sangat bermanfaat untuk
kut: (a) belajar tuntas, yaitu peserta didik mengumpulkan, menilai dan mengambil ke-
tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan putusan terhadap implementasi dan efekti-
berikutnya sebelum mampu menyelesaikan vitas suatu program termasuk kurikulum.
pekerjaan dengan prosedur yang benar, (b) Stufflebeam & Shinkfield (2014, p. 7) me-
penilaian autentik, (c) penilaian berkesinam- nyatakan bahwa, evaluasi merupakan suatu
bungan, penilaian dilakukan secara terus proses menyediakan informasi yang dapat
menerus dan berkesinambungan selama dijadikan sebagai pertimbangan untuk me-
pembelajaran berlangsung, (d) mengguna- nentukan harga dan jasa (the worth and merit)
kan teknik penilaian yang bervariasi. Teknik dari tujuan yang dicapai, desain, implemen-
penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, tasi dan dampak untuk membantu pembu-
lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, pro- atan keputusan, pertanggung jawaban dan
yek, pengamatan, dan penilaian diri, dan (e) peningkatan pemahaman terhadap feno-
berdasarkan acuan kriteria. mena.
Selain karakteristik umum tersebut, Berdasarkan pengertian evaluasi terse-
menurut Peraturan Menteri No. 70 tahun but, dapat ditarik kesimpulan bahwa evalu-
2013 (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan asi kurikulum memegang peranan penting
Republik Indonesia, 2013), Kurikulum 2013 baik dalam penentuan kebijaksanaan pendi-
memiliki karakteristik lain yaitu (1) Isi atau dikan, maupun pada pengambilan keputus-
konten kurikulum yaitu kompetensi dinyata- an dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi ku-
kan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) ke- rikulum dapat digunakan oleh para peme-
las dan dirinci lebih lanjut dalam Kompe- gang kebijakan pendidikan dan para pe-
tensi Dasar (KD) mata pelajaran. (2) Kom- ngembang kurikulum dalam memilih dan
petensi Inti (KI) merupakan gambaran s- menetapkan kebijaksanaan pengembangan
ecara kategorial mengenai kompetensi sikap, sistem pendidikan dan model pengembang-
pengetahuan, dan keterampilan (kognitif an kurikulum yang digunakan. Hasil evaluasi
dan psikomotor). (3) Kompetensi Dasar kurikulum juga dapat dipakai oleh guru, ke-
(KD) merupakan kompetensi yang dipel- pala sekolah maupun para pelaksana pendi-
ajari peserta didik untuk mata pelajaran di dikan lainnya untuk mengetahui perkem-
kelas tertentu. (4) Kompetensi Inti dan bangan siswa, memilih bahan pelajaran, me-
Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan tode serta teknik penilaian pendidikan. Eva-
dasar diutamakan pada ranah sikap sedang- luasi kurikulum memerlukan model evaluasi
kan pada jenjang pendidikan menengah yang tepat agar dapat mengarah pada per-
pada kemampuan intelektual (kemampuan baikan. Salah satu model evaluasi tersebut
kognitif tinggi). (5) Kompetensi Inti men- adalah CIPP.
tasi KTSP dan Kurikulum 2013 pada pem- Selanjutnya, hasil analisis evaluasi kon-
belajaran di SMK se-Kabupaten Belu NTT teks berdasarkan kuesioner yang dibagikan
yang dilihat berdasarkan kriteria context, kepada siswa dapat dilihat pada Gambar 2.
input, process, product.
Hambatan dalam Implementasi KTSP & berapa mata pelajaran kehilangan jam meng-
Kurikulum 2013 ajar. Padahal guru terikat dengan syarat
mengajar 24 jam tiap minggu. Karena itu
Berdasarkan hasil analisis data, dike-
meniadakan dan menggabungkan beberapa
tahui bahwa faktor penghambat dalam im-
mata pelajaran menjadi keresahan bagi guru.
plementasi KTSP pada pembelajaran di
Ketiga, minimnya informasi mengenai
SMK se-Kabupaten Belu adalah sebagai be-
pedoman dan sosialisasi Kurikulum 2013
rikut. Pertama, KTSP menuntut guru untuk
dan buku pedoman. Kurangnya sosialisasi
melaksanakan sistem penilaian secara man-
kurikulum kepada kepala program keahlian
diri dan berkelanjutan, namun dalam prak-
di SMK membingungkan pihak sekolah,
tiknya guru belum mampu memenuhi tun-
guru dan murid. Di samping itu terdapat
tutan ini. Guru mengalami hambatan dalam
banyak kasus kekurangan buku panduan
proses penilaian karena perbedaan karakte-
pelajaran dari pemerintah pusat pada satuan
ristik peserta didik sehingga sulit untuk
pendidikan karena belum didistribusikan
mengidentifikasi atau menghafal setiap pe-
dengan baik.
serta didik. Kedua, Guru dituntut untuk
Hal yang dilakukan guru untuk meng-
menggunakan metode pembelajaran yang
atasi hambatan dalam proses implementasi
bervariasi dan menyenangkan seperti: me-
Kurikulum 2013 pada pembelajaran di SMK
tode inquiry, discovery, contex-tual, problem
se-Kabupaten Belu antara lain: (a) berusaha
solving dan sebagainya, namun dalam pelak-
membuat format penilaian secara baik dan
sanaannya beberapa guru mengalami ham-
lebih sederhana, (b) mengatur waktu pem-
batan seperti keterbatasan waktu dan ku-
belajaran, (c) melengkapi sarana dan pra-sa-
rangnya penguasaan teknologi. Ketiga, men-
rana yang belum tersedia, (d) mengikuti
tal siswa yang kurang siap dan untuk man-
sosialisasi, diklat, dan pelatihan lebih lanjut
diri dalam belajar.
tentang implementasi Kurikulum 2013, (e)
Hambatan-hambatan tersebut tidak
menambah wawasan dengan banyak mem-
membuat guru-guru SMK di Kabupaten
baca buku, dan (f) menyesuaikan model
Belu berdiam diri. Berdasarkan hasil analisis
pembelajaran dengan materi yang diajarkan.
kuesioner terbuka yang diberikan kepada
guru diperoleh beberapa cara yang dilaku- Kelebihan dan Kekurangan KTSP dan
kan untuk mengatasi hambatan dalam pro- Kurikulum 2013
ses implementasi kurikulum. Cara-cara yang
dilakukan guru dalam mengatasi hambatan Kelebihan dan Kekurangan KTSP
dari proses implementasi KTSP pada pem- Berdasarkan angket terbuka diperoleh
belajaran di SMK yaitu (a) mencari sumber data tentang kelebihan dari implementasi
belajar lain, (b) mengikuti pelatihan seperti KTSP pada pembelajaran di SMK se-Kabu-
diklat, dan (c) menyediakan waktu tambah- paten Belu. Kelebihan KTSP adalah (a)
an untuk pelajaran yang tertinggal. fleksibel (dapat disesuaikan dengan kondisi
Selanjutnya faktor penghambat dalam sekolah) dan memberikan peluang bagi se-
implementasi Kurikulum 2013 pada pem- kolah untuk mengembangkan sendiri kuri-
belajaran di SMK se-Kabupaten Belu di- kulum yang sesuai kebutuhan, (b) memba-
ketahui sebagai berikut. Pertama, guru belum ngun kemandiran dan meningkatkan krea-
siap dan sulit mengubah pola pikir. Keber- tivitas siswa, guru, dan sekolah, (c) guru me-
hasilan pembelajaran juga tergantung pada makai sepenuhnya materi yang diajarkan, (d)
kesiapan guru melalui sosialisasi, pelatihan, penyebaran materi merata sehingga mudah
dan diklat. Pelatihan meliputi pemilihan in- dipahami dan diimplementasikan guru, (e)
struktur nasional, guru inti, guru kelas dan sistem penilaiannya sederhana, dan (f) pem-
guru mata pelajaran. Guru-guru yang tidak belajaran yang terpusat kepada siswa mem-
didampingi dan siapkan dengan baik akan buat siswa lebih aktif. Sedangkan kekurang-
cenderung menggunakan metode lama se- an KTSP dalam pembelajaran di SMK se-
perti metode ceramah. Kedua, guru pada be- Kebupaten Belu adalah, (a) kekurangan
Evaluasi Implementasi KTSP dan Kurikulum 2013 ... − 9
Lukas Lui Uran
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
buku dan sumber belajar, (b) alokasi waktu Kabupaten Belu untuk aspek produk terma-
belum sesuai, (c) kurangnya sarana dan pra- suk kategori sangat berhasil dan Kurikulum
sarana pendukung, (d) kurangnya SDM, (e) 2013 masuk dalam kategori berhasil.
kurang maksimal mencapai hasil non- Kelima, hambatan paling dominan
akademik (siswa), dan (f) guru lebih aktif yang dialami dalam implementasi KTSP
daripada siswa dalam proses pembelajaran. adalah guru belum secara maksimal meme-
nuhi tuntutan untuk melaksanakan sistem
Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013 penilaian secara mandiri dan berkelanjutan,
Berdasarkan hasil analisis penelitian serta belum mahir menggunakan metode
ini diketahui bahwa implementasi Kuriku- pembelajaran yang variatif dan menyenang-
lum 2013 pada pembelajaran di SMK se- kan. Hambatan ini diatasi dengan aktif
Kabupaten Belu memiliki kelebihan dan ke- mencari sumber belajar di luar bahan yang
kurangan. Kelebihan-kelebihan Kurikulum disediakan oleh pemerintah. Keenam, ham-
2013 adalah: (a) ketersediaan silabus dan batan utama dari implementasi Kurikulum
buku pengesahan bagi guru, (b) kemudahan 2013 adalah format penilaian yang belum
dalam menyusun RPP, (c) siswa sebagai pu- maksimal dipahami oleh guru SMK. Ham-
sat pembelajaran (student center), dan (d) batan ini diatasi dengan cara guru mencari
mendorong peningkatan kreativitas guru format penilaian yang lebih sederhana, ber-
dan siswa. Sedangkan kekurangan imple- usaha untuk mengikuti setiap sosialiasi dan
mentasi Kurikulum 2013 adalah, (a) penilai- diklat yang berhubungan dengan Kurikulum
an yang terlalu rumit, (b) kurangnya sosia- 2013.
lisasi dan pelatihan untuk guru, (c) terbatas- Ketujuh, kelebihan dari implementasi
nya buku dan literatur, (d) kurangnya fasi- KTSP yang paling dominan adalah fleksibel
litas, sarana dan prasarana penunjang dalam dan memberikan peluang bagi sekolah un-
proses pembelajaran, dan (e) belum semua tuk mengembangkan kurikulum yang sesuai
guru mampu dan paham untuk mengimple- kebutuhan sedangkan kekurangannya adalah
mentasikan Kurikulum 2013. Dari kekurang- keterbatasan buku dan sumber literatur bel-
an-kekurangan di atas, yang paling dominan ajar. Kedelapan, kelebihan Kurikulum 2013
adalah belum semua guru mampu dan paling dominan adalah meningkatkan kreati-
paham untuk mengimplementasikan Kuri- vitas guru dan siswa sedangkan kekurangan-
kulum 2013. nya adalah belum semua guru memahami
dan mampu menggunakan Kurikulum 2013.
Simpulan Hasil simpulan penelitian ini dapat
Berdasarkan rumusan masalah, uraian digunakan bahan masukan kepada Dinas
teoretis dan analisis data hasil penelitian da- Pendidikan Kabupaten Belu. Pertama, Ke-
pat ditarik beberapa simpulan sebagai be- pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah-
rikut. Pertama, implementasi KTSP dan raga Kabupaten Belu untuk mempertim-
Kurikulum 2013 pada SMK se-Kabupaten bangkan menggunakan kembali Kurikulum
Belu untuk aspek konteks masuk dalam ka- 2013 dalam proses pembelajaran. Selain itu
tegori sangat berhasil. Kedua, implementasi perlu untuk meningkatkan sosialisasi kuriku-
KTSP dan Kurikulum 2013 pada SMK se- lum bagi para guru dan membuat pelatihan-
Kabupaten Belu untuk aspek input ter- pelatihan yang berkaitan dengan kurikulum
masuk kategori sangat berhasil, sedangkan karena masih ada guru yang mengalami ke-
Kurikulum 2013 untuk responden siswa sulitan dalam membuat penilaian. Selain itu,
masuk dalam kategori berhasil. Dinas Pendidikan perlu untuk meningkat-
Ketiga, implementasi KTSP dan Ku- kan sarana dan prasaran pendidikan di be-
rikulum 2013 pada SMK se-Kabupaten Belu be-rapa SMK dengan persediaan yang be-
untuk kriteria proses termasuk dalam kate- lum memadai. Di samping itu perlu pe-
gori sangat berhasil. Keempat, Implementasi merataan penempatan tenaga guru di SMK.
KTSP dan Kurikulum 2013 pada SMK se-