Anda di halaman 1dari 7

JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3.

NOPEMBER 2014 144

KONTROL POMPA AIR LIMBAH MENGGUNAKAN


SENSOR WLC OMRON 61F – G

Ni Wayan Rasmini
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Bali
Bukit Jimbaran, Tuban Badung – BALI
Phone : +62-361-701981, Fax : +62-361-701128
Email : rasmini64@gmail.com

Abstrak : Air adalah esensial untuk kehidupan, kebutuhan air tidak hanya menyangkut kuantitas, melainkan
juga kualitas dan kontinyuitasnya. Di Provinsi Bali, industri pariwisata di samping sebagai penyumbang
pendapatan daerah terbesar, membutuhkan air yang sangat besar pula dan dikawatirkan sebagai perusak dan
pencemar lingkungan yang tinggi. Dalam kegiatan industri pariwisata air dipergunakan untuk kegiatan MCK,
laundry, aktivitas dapur/restoran, dan aktivitas kebun (landskap hotel). Limbah yang dihasilkannya tidak layak
dibuang langsung ke lingkungan, harus diolah untuk kelayakan. Untuk hotel yang berada di kawasan BTDC
Nusa Dua, limbah cair yang dihasikan diolah terlebih dahulu dan hasil olahannya dimanfaatkan untuk irigasi.
Pengolahan dilakukan di IPAL PT. BTDC yang sering disebut Laguna PT. BTDC. Untuk menyalurkan air
limbah dari collection pit hotel ke sistem pengolahan air limbah ini diperlukan pompa air, dimana sistem kerja
pompa mesti diatur dengan rangkaian kontrol secara otomatis maupun semi otomatis, supaya kerja pompa
tersebut sesuai dengan kebutuhan sistem pengolahan air tersebut. Dari dasar pemikiran di atas, maka dibuatlah :
” Kontrol Pompa Air Limbah Menggunakan Sensor WLC Omron 61F-G”
Untuk dapat merancang sistem kontrol pompa air limbah ini, harus dipahami deskripsi kerja dari pompa
yang diinginkan, dan syarat keandalan, keam anan dan ekeonomi harus dipenuhi. Agar rangkaian kontrol ini
dapat diimplementasikan, hendaknya diperhatikan kapasitas pompa yang akan dipergunakan, yang selanjutnya
akan dipergunakan sebagai perhitungan untuk menentukan kapasitas: kabel, MCB dan kontaktor utama pada
rangkaian kontrol.

Kata Kunci : Kontrol Pompa, Air Limbah, WLC Omron 61F-G

Wastewater Pump Control Sensor Using WLC Omron 61F-G


Abstract: Water is essential for life, Needs on water is not only concerning quantity but also quality and its
continuity. In Bali province, tourism industry, beside being the biggest contributor, also needs very abundant
quantity of water, thus it is assumed to be the major cause of natural destruction. In the industry, water is used
in a number activities or outlets, including toilets, laundry, kitchen or restaurant, and garden or landscape.
Their waste is not worth discharging to environment thus is needs processing prior to further usage. For hotels
located at BTDC area, Nusa Dua, the waste is processed before being used for irrigation. Processing is done in
water waste processing unit (IPAL) PT. BTDC known as laguna PT. BTDC. To Transfer the waste from hotel
collection pit to the processing unit, a water pump is needed, where the pump work system shall be regulated
with an automatic or semi automatic electric control in order for the pump work properly based on system need.
Pursuant to the brainstorm, a water waste pump control using WLC Omron 61F-G sensor was designed.
In order to design the system, work description of the required pump, its reliability condition, safety, economy
shall be comprehended. The pump capacity shall also be taken into consideration, which will be then be used to
calculate capacity, including cable, MCB and main contactor control circuit.

Keywords: Pump Control, Wastewater, WLC Omron 61F-G

I. PENDAHULUAN ekonomi kurang lebih 75 % adalah industri pariwisata.


Air adalah esensial untuk kehidupan, kebutu- Industri pariwisata membutuhkan air yang sangat
han air tidak hanya menyangkut kuantitas, melainkan besar jumlahnya. Disamping sebagai penyumbang
juga kualitas dan kontinyuitasnya. Disamping berman- terbesar pendapatan daerah (Bali khususnya), industri
faat secara positif yang dapat mempertahankan pariwisata juga dikawatirkan sebagai perusak dan
kehidupan, namum apabila pengelolaannya kurang pencemar lingkungan yang tinggi di Bali. [1]
baik dan air tercemar oleh bahan-bahan yang berba- Kegiatan industri pariwisata tidak terlepas dari kebutu
haya maka air dapat berakibat buruk bagi kehidupan. han akan air. Dalam kegiatan industry pariwisata air
Salah satu industri di Provinsi Bali yang dipergunakan untuk kegiatan MCK, laundry, aktivitas
mampu memberikan dampak terhadap perkembangan dapur/restoran, dan aktivitas kebun (landskap hotel).
JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER 2014 145

Limbah yang dihasilkannya tidak layak dibuang permasalahan sama yaitu ingin melakukan pembuktian
langsung ke lingkungan, harus diolah untuk kelayakan dan mencari pemecahan suatu permasalahan yang ada.
bahkan hendaknya dapat dipergunakan kembali seperti Dalam merencanakan sistem kontrol harus
untuk penyiraman kebun sebagai salah satu upaya memenuhi beberapa persyaratan sehingga rangkaian
penghematan penggunaan air atau dibuang kembali ke kontrol dapat berfungsi dengan baik dan benar.
lingkungan tanpa menyebabkan pencemaran air Syarat-syarat yang harus dipenuhi diantaranya :
lingkungan. Proses daur ulang limbah industri atau
Water Treatment Recycle Process adalah salah satu 2.1 Persyaratan sistem Kontrol
syarat yang harus dimiliki oleh industri yang Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam merancang
berwawasan lingkungan [1]. sistem kontrol diantaranya :
Hotel-hotel wajib membangun Instalasi Pengolahan a. Syarat keandalan
Air Limbah (IPAL) untuk mengolah air limbah dari Keandalan dalam istilah sehari-hari adalah
kamar mandi, dapur dan laundry serta utilitas lainnya. kemampuan atau tingkat berfungsinya suatu alat
Air limbah yang dibuang ke lingkungan tanpa diolah, atau komponen. Suatu alat dikatakan andal jika
atau diolah dengan tidak memadai (tidak efektif) akan alat tersebut dapat berfungsi dengan baik, dan
mencemari air permukaan, air tanah dan tanah itu dikatakan tidak andal jika alat tersebut tidak dapat
sendiri. berfungsi sebagaimana mestinya.
Untuk hotel yang berada di kawasan BTDC Keandalan juga menyatakan tingkat peluang suatu
Nusa Dua, limbah cair yang dihasikan seperti limbah piranti menjalankan fungsi yang telah didefinisi -
kamar mandi, toilet, loundry, kolam renang, kan kepadanya sesuai dengan tujuan desain peranti
pendingin ruangan (AC), dapur dan semua kegiatan tersebut secra memuaskan dalam kondisi operasio-
hotel yang menggunakan air, diolah terlebih dahulu nal tertentu dalam periode waktu tertentu pula.
dan hasil olahannya dimanfaatkan untuk irigasi. Penginstalasian suatu sistem kontrol harus dibuat
Pengolahan dilakukan di IPAL PT. BTDC yang sedemikian rupa sehingga keandalannya benar-
sering disebut Laguna PT. BTDC.[4] benar terjamin, dan bila terjadi gangguan maka
Setiap hotel menampung limbah dari masing – gangguan tersebut dapat segera diatasi.
masing bagian hotel/restoran dalam suatu collection b. Syarat keamanan
pit yang selanjutnya dipompa ke saluran pipa limbah Syarat keamanan merupakan syarat utama
utama PT. BTDC. Dari pipa limbah utama tersebut, dalam penginstalasian sistem kontrol. Aman dalam
limbah akan mengalir secara grativitasi menuju ke lift hal ini berarti bebas dari ganguan-gangguan yang
pump station (LPS) yang terdekat dan pompa dapat membahayakan seperti : gangguan hubung
submersible di LPS akan bekerja secara otomatis me- singkat, gangguan beban lebih, kebocoran isolasi,
mompa limbah tersebut ke laguna PT. BTDC. [4] dan lain sebagainya.
Untuk menyalurkan air limbah dari collection c. Syarat ekonomi
pit hotel ke sistem pengolahan air limbah ini Prinsip ekonomi tidak dapat diabaikan didalam
diperlukan pompa air, dimana sistem kerja pompa merencanakan suatu sistem kontrol, dimana selalu
mesti diatur dengan rangkaian kontrol baik secara diusahakan dengan biaya yang sekecil-kecilnya
otomatis maupun semi otomatis, supaya kerja pompa mendapatkan hasil yang maksimal dalam batas
tersebut sesuai dengan kebutuhan sistem pengolahan yang telah ditentukan.
air tersebut. Dari dasar pemikiran di atas, maka
dibuatlah ”Kontrol Pompa Air Limbah Mengguna- 2.2 Pengumpulan Data
kan Sensor WLC Omron 61F-G” Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yaitu
Mengingat banyak dan pentingnya mengumpulkan data yang diperlukan atau data
penggunaan control pompa air limbah diindustri- yang mendukung desain dan analisis, diantaranya :
industri yang menghasilkan air limbah, maka tujuan a. Deskripsi kerja Pompa
penelitian ini adalah : Deskripsi kerja pompa yang diinginkan adalah
1. untuk dapat membuat rancang bangun sistem sebagai berikut :
kontrol pompa air limbah menggunakan sensor Dua buah pompa dipergunakan untuk memindah-
WLC Omron Tipe 61F-G1. kan air kotor/limbah cair dari bak penampung air
2. Dapat mengimplementasikan sistem kontrol kotor / limbah cair ke tempat pengolahan, dimana
tersebut pada penyaluran air limbah industri, system kerja pompa diatur oleh kerja rangkaian
dengan harapan dapat menunjang kerja sistem control dengan system kerja sebagai berikut :
sehingga sistem dapat bekerja dengan baik. · Pompa dapat dioperasikan secara manual dan
otomatis.
II. METODE PENELITIAN Pada posisi manual pompa dioperasikan dengan
Metode penelitian pada dasarnya merupakan tombol tekan start untuk pompa ON, dan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tombol tekan stop untuk pompa OFF.
dan kegunaan tertentu. Suatu penelitian mengan- · Pada posisi otomatis kerja pompa sebagai
dung dimensi yang sangat luas dengan berbagai berikut : pompa 1 dan pompa 2 bekerja
permasalahan yang cukup kompleks, tetapi pokok bergantian memindahkan air kotor dari bak
JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER 2014 146

penampung ke tempat pengolahan, setiap


kondisi air pada bak penampung penuh (max
level) dan OFF pada min Level.
Misal pada kondisi penuh pertama pompa 1 ON
maka kondisi penuh berikutnya pompa 2 yang
ON, demikian seterusnya secara bergantian.
· Bila air pada bak penampung pada posisi min
(min llevel) kedua pompa OFF.
b. Komponen-komponen pada control pompa
penyaluran air limbah yaitu :

Relay Gambar 2 Stapping relay [2]


Relay adalah alat yang dioperasikan dengan
listrik yang secara mekanis mengontrol WLC (Water Level Control)
penghubungan rangkaian listrik. Relay adalah Gambar 3 (a) di bawah adalah unit control dan
bagian yang penting dari banyak system control, sensornya. Sedangkan gambar 3 (b) adalah gambar
bermanfaat untuk control jarak jauh dan terminal yang ada pada unit control. Pertama
pengontrolan alat tegangan dan arus tinggi dengan adalah terminal S0, S1 dan S2 sebagai terminal
sinyal control tegangan dan arus rendah. power supply. S0 sebagai common dan jika supply
dengan tegangan 110 VAC disambung ke S1 dan
Tombol Tekan [2] untuk tegangan 220 VAC ke S2. Berikutnya
Tombol tekan atau disebut sakelar ON/OFF adalah terminal kontak output relay yaitu Ta, Tb,
banyak digunakan sebagai alat penghubung atau dan Tc. Terminal ini adalah output contact (relay)
pemutus rangkaian kontrol. Memiliki dua kontak, sehingga dipergunakan untuk memerintah pompa
yaitu NC dan NO. Artinya saat sakelar tidak agar ON/OFF. Kemudian terminal E1, E2 dan E3
digunakan satu kontak terhubung Normally Close, dipergunakan untuk sensor ke air. Urutan harus
dan satu kontak lainnya Normally Open. Ketika sesuai dengan gambar yaitu E1 yang paling atas
kontak ditekan secara manual kondisinya berbalik dan seterusnya, jangan dibolak balik. Material
posisi menjadi NO dan NC. sensor hanya konduktor biasa tetapi yang tahan
korosi karena dicelup ke air.
Selector Switch
Selector Switch merupakan alat yang di
gunakan untuk memilih posisi kerja rangkaian
kontrol. Kerja dari selector switch yaitu
menyambung rangkaian sesuai dengan yang
ditunjuk oleh tangkai selector. Banyak sekali type
selector switch, tapi biasanya hanya dua type yang
sering di gunakan, yaitu 2 posisi, (ON-OFF/Start- (b) Terminal pada unit control
(a) Unit control & sensor
Stop/0-1, dll) dan 3 posisi (ON-OFF-ON/Auto- Gambar 3 WLC Omron 61F-G
Off-Manual,dll)

III . HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari deskripsi kerja pompa yang telah diuraikan
diatas dapat digambarkan diagram kerja pompa
sebagai berikut :
E3 E2 E1

Gambar 1 Selektor switch [2] MAX

Stapping Relay (Latching relay)


Stapping relay sama dengan magnetic
kontaktor yaitu jenis saklar magnet tetapi prinsip
kerjanya seperti saklar impuls, yaitu posisi MIN P2
kontaknya akan berubah setiap mendapat impuls P1
atau dengan kata lain posisi kontak stapping relay
BAK PENAMPUNG
baru akan berubah bila koilnya diberi tegangan LIMBAH CAIR
sesaat. TEMPAT
PENGOLAHAN
Gambar 4 Diagram kerja pompa LIMBAH
JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER 2014 147

3.1 Cara Kerja Rangkaian Kontrol Pompa


Gambar diagram control Pompa dapat dilihat pada
gambar 7 halaman berikut. Start 1 Tekan
Rangkaian dapat bekerja secara manual dan otomatis Lepas
Start 2 Tekan
dengan memposisikan selector switch pada posisi Lepas
MAN/AUTO. Stop 1 Tekan
Lepas
Pada posisi “MAN”, untuk mengoperasikan pompa 1 Stop 2 Tekan
Lepas
yaitu dengan menekan tombol START 1 maka K16 Pompa 1 ON
akan ON dan pompa 1 beroperasi. Untuk mematikan OFF
Pompa 2 ON
pompa 1 yaitu dengan menekan tombol STOP 1. OFF
untuk mengoperasikan pompa 2 yaitu dengan Gambar 5 Diagram fungsi control pada posisi Manual
menekan tombol START 2 hingga K18 akan ON dan
pompa 2 beroperasi. Untuk mematikan pompa 2 yaitu
dengan menekan tombol STOP 2. Level air MAX
MIN
SR Menutup
Membuka
Posisi ”AUTO” SR Menutup
Membuka
Pada posisi ini pompa bekerja secara otomatis ON
K22 OFF
tergantung level limbah pada bak penampung.
K23 ON
Misal limbah pada posisi MAX, WLC akan bekerja OFF
karena ketiga elektrodanya terendam air dan Pompa 1 ON
OFF
kontaknya akan pindah posisi dari Tc-Tb ke Tc-Ta, Pompa 2 ON
sehingga K22 atau K23 akan ON, tergantung posisi OFF
stapping relay (SR). Bila posisi SR seperti pada Gambar 6 Diagram fungsi control pada posisi Auto
gambar maka K22 yang akan ON, lalu meng ON kan
K26 dan pompa 1 beroperasi.
Dengan beroperasinya pompa 1 maka limbah akan
teralirkan ke tempat pengolahan hingga volume
limbah pada bak penampung akan berkurang, sampai
pada min level dan WLC akan OFF, kontaknya
kembali keposisi Tc-Tb maka K22 dan K16 OFF
hingga pompa 1 juga OFF.
Bila limbah cair pada bak penampung penuh lagi
(level MAX), WLC ON kembali, kontaknya pada
posisi Tc-Ta, sedangkan kontak SR yang NO akan
menutup dan NC membuka, sehingga K23 dan K18
yang akan ON sehingga Pompa 2 beroperasi.
Beroperasinya pompa 2, limbah pada bak penampung
akan terkuras makin lama makin berkurang, sampai
level min WLC akan OFF, K23 dan K18 juga OFF,
pompa 2 juga OFF. Demikian seterusnya, WLC akan
ON setiap posisi limbah pada max level, stapping
relay berubah posisi, pompa 1 dan pompa 2 bekerja
bergantian.

Cara kerja/system kerja pompa pada posisi Manual


maupun Auto dapat digambarkan seperti diagram
fungsi berikut ini.
JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER 2014 148

1
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

a
F6
MCB MCB
F13 F14
b 10 A 10 A
OL16 OL16 OL18

c OL18

K16 K18
d MAN 1
AUTO
OL18
e OL16
Badan Panel STOP 1 STOP 2 2
K18 K16
f Pintu Panel START 1 START 2
K16 K18
K22 K23
Rangka Panel
g
H15 K16 H17 K18 H19

Pompa 2 kerjA

Pompa 2
Pompa 1 kerjA

Pompa 1

Pompa Over
i R S T N E U V W E U V W E

load
SUPPLY POMPA 1 POMPA 2
j
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 7 Diagram rangkaian power dan kontrol pompa [3]

2
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

b S2 SO

c
U U
SR WLC Omron
d Type 61F - G
U
Ta Tc Tb E3 E2 E1
e
1

f 2
Elektrode

SR
g
K22 K23 H24 H25 Max

h
Min
HIGH LEVEL

LOW LEVEL
Relay bantu
Relay bantu

j
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Gambar 7 Lanjutan [3]
JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER 2014 149

IV. SIMPULAN DAN SARAN


4.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan
beberapa hal diantaranya :
1. Untuk dapat merancang sistem kontrol pompa air
limbah ini, disamping harus memenuhi syarat yang
telah diuraikan diatas yang lebih penting harus
dipahami deskripsi kerja dari pompa yang
diinginkan.
2. Agar rangkaian kontrol ini dapat diimplemen-
tasikan, hendaknya diperhatikan kapasitas pompa
yang akan dipergunakan, yang selanjutnya akan
dipergunakan sebagai perhitungan untuk
menentukan kapasitas: kabel, MCB dan kontaktor
utama (F13, F14, K16, K18 pada gambar 7).

4.2 Saran
Penggunaan WLC Omron sebagai sensor level
limbah cair cukup praktis dan ekenomis, tetapi
bagian elektrodanya harus dirawat dengan baik
agar konduktivitasnya tetap baik.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Sudipa,N. dan Mahendra, M.S, Studi kualitas
Hasil Pengolahan Air Limbah Salah Satu Hotel
Berbintang di Bali, Ecotrophic Volume 1 No 2
November 2009.
[2] Suryawan, M. dan, Sukamdi, T. Perakitan dan
Pengujian Panel ATS – AMF produksi PT Berkat
Manunggal Jaya, WWW.elektro.undip.ac.id
(akses 8 Agustus 2012)
[3] Suhana, S. (2002). Rangkaian Kontrol Panel
Genset. ITB. Bandung
[4] Unit Pengolahan Limbah PT BTDC Nusa Dua,
WWW.btdc.co.id/profil-bali (akses April 2014).
JURNAL LOGIC. VOL. 14. NO. 3. NOPEMBER 2014 150

Anda mungkin juga menyukai