Anda di halaman 1dari 13

SIKAP DAN PERUBAHAN

Makalah
diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Pengantar Psikologi

oleh:
Kelompok 8 (Jurnalistik 1C)
Mohammad Rafel Nizam (1194050091)
Muhamad Fajri Hisyam (1194050092)
Muhammad Fahri Ramdani (1194050098)
Nelova Nidaunnisa (1194050119)
Sundapa Ari Mutaqin (1194050175)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


KONSENTRASI JURNALISTIK
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita
curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW tanpa adanya beliau
mungkinkah kita terbebas dari zaman kebodohan.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini yang kami
beri judul “Sikap dan Perubahannya” untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Psikologi. Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan
tentang pentingnya suatu perubahan dan pengembangan yang terjadi pada sikap
manusia.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan kami menyadari bahwa
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan. Maka, kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya-karya kami dilain waktu.

Bandung, Desember 2019

Penulis
DAFTAR ISI
PRAKATA.........................................................................................................................i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar belakang..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...........................................................................................2
1.3 Tujuan .............................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Konsep Sikap...................................................................................................3


2.2 Perbedaan Sikap dan Perilaku..........................................................................3
2.3 Ciri Ciri Sikap .................................................................................................5
2.4 Proses Pembentukan Sikap .............................................................................6

BAB 3 PENUTUP...........................................................................................................10

3.1 Kesimpulan....................................................................................................10

Daftar Pustaka..................................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut psikologi, sebuah sikap merujuk kepada satu rangkaian
emosi, kepercayaan dan perilaku terhadap objek tertentu, orang, benda atau
kejadian. Seringnya sikap merupakan hasil dari pengalaman atau pola asuh
dan dapat memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku. Sikap adalah sebuah
evaluasi umum akan objek, ide, dan orang – orang yang ditemui dalam masa
hidup seseorang dan sangat penting karena dapat mempengaruhi pikiran,
perilaku dan perasaan orang tersebut. Walaupun sikap adalah sesuatu yang
akan bertahan lama, namun sikap juga bisa berubah.

Perubahan sikap timbul ketika seseorang berubah pikiran dari positif


menjadi negatif, dari sedikit positif menjadi sangat positif atau dari tidak
menentukan sikap hingga memilikinya. Karena fungsi nilai dari sikap tersebut,
proses yang dapat merubahnya adalah sebuah fokus utama yang dipelajari
dalam psikologi sosial. Seseorang kemungkinan sudah memiliki pendapat kuat
mengenai berbagai hal dalam hidupnya mengenai berbagai pertanyaan yang
timbul. Anda mungkin saja sudah mengembangkan sikap tertentu mengenai
sejumlah isu dan sikap ini akan mempengaruhi kepercayaan Anda
sebagaimana juga terhadap perilaku Anda.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana konsep sikap?
b. Bagaimana perbedaan sikap dan prilaku?
c. Apa saja ciri-ciri sikap?
d. Bagaimana proses pembentukan sikap?

1.3 Tujuan
a. Menjelaskan bagaimana konsep sikap
b. Menjelaskan bagaimana perbedaan sikap dan prilaku
c. Menjelaskan ciri-ciri sikap
d. Menjelaskan bagaimana proses pembentukan sikap
BAB 2

PEMBAHASAN
2.1 Konsep Sikap
Sikap pada dasarnya bukan suatu pembawaan diri sejak lahir, namun
merupakan hasil interaksi antara individu dan lingkungannya sehingga sikap
adalah sesuatu yang dinamis. Sikap juga bisa dinyatakan sebagai hasil belajar atau
dipelajari, karena itu dapat mengalami perubahan karena kondisi atau pengaruh
yang diberikan dari pembelajaran sosial, perolehan informasi dan perilaku serta
sikap yang didapatkan dari orang lain. Beberapa komponen pembentuk sikap yang
mengawali perubahan sikap dalam psikologi sosial yaitu:
 Komponen kognitif yang berisi semua pemikiran atau ide – ide yang
berkaitan dengan objek sikap.
 Komponen afektif yang meliputi perasaan atau emosi yang dirasakan oleh
seseorang terhadap objek dari sikap tersebut.
 Komponen perilaku yang dapat diketahui melalui respon dari subjek yang
berkaitan dengan objek sikap.
Sikap juga bisa tampak eksplisit dan implisit. Perilaku eksplisit adalah yang kita
sadari dan mempengaruhi perilaku serta kepercayaan kita, sedangkan sikap
implisit adalah yang tidak kita sadari namun masih memiliki efek pada keyakinan
dan perilaku kita. Ketahui perbedaan sikap dan perilaku dalam ilmu
psikologi, pengertian sikap menurut para ahli, hubungan perilaku dengan sifat,
juga macam – macam sifat manusia.

2.2 Perbedaan Sikap dan Perilaku


 Perilaku Dalam Psikologi Tampak Jelas Sedangkan Sikap Hanya Sebuah
Pandangan
 Perilaku Dalam Psikologi Adalah Akibat Sedangkan Sikap Sebuah
Awalan
Contoh : seseorang yang akan dipecat dari perusahaan akan bekerja keras mencari
lowongan kerja untuk mempertahankan hidupnya.

 Perilaku Dalam Psikologi Diarahkan Oleh Tujuan Sedangkan Sikap


Berupa Rencana
Contoh : seorang manager melihat tingkah efektifitas kerja bawahannya rendah
karena pendidikannya yang rendah maka diperlukan pelatihan atau kursus untuk
meningkatkan produktifitasnya.
 Perilaku Dalam Psikologi yang Diamati Bisa Diukur sedangkan Sikap
Tidak Bisa Diukur
Contoh : membuat laporan, menyusun program

 Perilaku dan Sikap Dalam Psikologi yang tidak Dapat Secara Langsung
Diamati
Contoh : berpikir

 Perilaku dan Sikap Dalam Psikologi Dimotivasi atau Didorong


Contoh : seseorang akan termotivasi dengan adanya sesuatu yang lebih baik.

 Perbedaan dari Kualitatif dan Kuantitatif


Sikap dalam psikologi itu bisa dilihat secara secara Kualitatif : Baik atau Buruk.
Perilaku dalam psikologi itu bisa dilihat secara Kuantitatif : seberapa sering
dilakukan sebuah tindakan/pengalaman. Contohnya : Masyarakat menilai Sikap
dalam psikologi Baik atau Buruk seorang Pemimpin terlihat dari seberapa sering
Perilaku dalam psikologi

Pemimpin tersebut bereaksi terhadap krisis. Apakah terlalu sering terburu-buru,


galak, tetap tenang, atau bijaksana dsb. Jadi lebih mudahnya, kita bisa
menunjukkan sikap dalam psikologi diri melalui perilaku dalam psikologi yang
terukur atau perilaku dalam psikologi yang terukur bisa dilakukan dengan sikap
dalam psikologi yang benar.

Contohnya: Seseorang yang berperilaku dalam psikologi sering memberikan


informasi tidak lengkap bahkan tidak mau memberikan kepada pasangannya
walau sudah ditanya, cukup jelas bukan kita bisa menilai sikap dalam psikologi
orang tersebut terhadap pasangannya?

 Sikap Memiliki Fungsi Tugas Sedangkan Perilaku Tidak


Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Sikap berfungsi sebagai
alat pengatur tingkah laku. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman-
pengalaman. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian.

 Perilaku Menimbulkan Penyimpangan Sedangkan Sikap Masih Bisa


Diarahkan
Penyimpangan karena terjadinya perilaku yang berbeda dengan sikap individu
dilakukan oleh seorang individu.   Biasanya terjadi di lingkungan keluarga.
Penyimpangan karena terjadinya perilaku yang berbeda dengan sikap kelompok
adalah penyimpangan karena terjadinya perilaku yang berbeda dengan sikap sosial
yang dilakukan oleh kelompok yang tidak sesuai dengan norma di dalam
masyarakat.
 Perilaku dan Sikap Sama Sama Memiliki Bentuk Positif dan Negatif
Penyimpangan karena terjadinya perilaku yang berbeda dengan sikap karena
terjadinya perilaku yang berbeda dengan sikap sosial yang positif biasanya akan
memberikan dampak positif pada masyarakat. Hanya saja perilaku tersebut tidak
umum dilakukan oleh masyarakat. Misalnya, muncul fenomena wanita karir yang
sejalan dengan emansipasi wanita, berbagai bentuk kejahatan kriminal, perjudian,
penyalahgunaan narkotik, dan sebagainya.

2.3 Ciri-Ciri Sikap


Sikap memiliki berbagai perbedaan dengan stimulus – stimulus lain yang
ada pada diri manusia. Untuk membedakan sikap dengan stimulus yang lain, ada
beberapa cirinya yaitu:

 Sikap tidak dibawa sejak lahir


Pada waktu dilahirkan, manusia belum membawa sikap – sikap tertentu, yang
berarti bahwa sikap tersebut terbentuk berkat perkembangan pribadi individu yang
bersangkutan. Itu berarti bahwa sikap bisa dipelajari dan dapat mengalami
perubahan sikap dalam psikologi sosial.

 Selalu berhubungan dengan objeknya


Sikap selalu terbentuk dan berhubungan dengan objek – objek tertentu melalui
persepsi seseorang terhadap objek tersebut . Koneksi positif atau negatif yang
dialami seseorang dengan objek tertentu akan membantu menentukan perubahan
sikap dalam psikologi sosial terhadap objek tersebut juga.

 Sikap bisa tertuju pada sekumpulan objek


Sikap yang ditujukan pada suatu objek bisa meluas kepada sekumpulan objek
yang sama baik itu sikap positif atau negatif, terlihat ada kecenderungan untuk
menyama ratakan semua objek sikap tersebut. Ketahui mengenai contoh
independensi dalam sikap mental, cara membaca karakter seseorang, teori sikap
dalam psikologi, juga hubungan perilaku dengan sikap.
 Sikap itu relatif
Sikap yang telah terbentuk dan bergabung dengan nilai – nilai dalam kehidupan
seseorang, maka secara relatif sikap tersebut akan bertahan lama di dalam diri
orang tersebut. Sikap akan sulit berubah dan walaupun ada perubahan sikap dalam
psikologi sosial akan membutuhkan waktu yang lama. Sebaliknya, apabila sikap
belum tertanam dalam di diri seseorang, maka sikap itu tidak akan bertahan lama
dan mudah mengalami perubahan sikap dalam psikologi sosial secara relatif.

2.4 Proses Pembentukan Sikap


Unsur – unsur yang membentuk sikap menciptakan suatu nuansa tertentu
yang bisa menjelaskan adanya perbedaan sikap orang – orang terhadap objek yang
sama. Ketiga unsur tersebut berhubungan erat dan konsisten, sehingga
menggambarkan sikap individu terhadap stimulus yang dihadapi dan juga
menentukan perubahan sikap dalam psikologi sosial. Sikap bersumber dari tiga
hal yaitu:

 Pengalaman pribadi  – Sikap terbentuk secara langsung sebagai hasil dari


pengalaman tertentu. Pengalaman tersebut bisa muncul dari pengalaman pribadi
langsung atau berdasarkan pengamatan.
 Faktor sosial – Peraturan sosial dan norma sosial bisa memiliki pengaruh
kuat pada perilaku. Peraturan sosial berhubungan pada bagaimana orang – orang
diharapkan untuk berperilaku dalam peran atau konteks tertentu. Norma sosial
melibatkan peraturan masyarakat untuk perilaku apa yang dipandang pantas.
 Proses belajar – Sikap bisa dipelajari dalam banyak cara, misalnya melalui
pengamatan pada citra yang menarik dan menyebabkan seseorang memiliki
asosiasi positif dengan sesuatu hal.
 Pengamatan  – Sikap juga bisa terbentuk dari pengamatan terhadap orang
– orang di sekitar mereka. Ketika Anda mengagumi seseorang yang menunjukkan
sikap tertentu, lebih mungkin jika Anda juga mengadopsi keyakinan yang sama.
Misalnya anak – anak yang mengamati perilaku orang tua mereka pada akhirnya
akan mulai memperlihatkan sikap yang sama.
Kita sering mengasumsikan bahwa perilaku orang – orang sejalan dengan sikap
mereka. Namun para psikolog sosial menemukan bahwa perilaku dan sikap nyata
tidak selalu sejalan. Para peneliti menemukan bahwa orang – orang lebih mungkin
berperilaku menurut sikap mereka dalam beberapa kondisi tertentu:

 Ketika sikap terbentuk sebagai hasil pengalaman pribadi


 Ketika Anda adalah ahli pada subjek tertentu
 Ketika sedang mengharapkan hasil yang baik
 Ketika sikap diekspresikan secara berulang – ulang
 Ketika sedang bertahan untuk menang atau kehilangan sesuatu dalam satu
masalah.
Perubahan Sikap Untuk Menyamai Perilaku

Dalam beberapa kasus, orang mungkin benar – benar akan merubah sikap mereka
agar dapat lebih sejalan dengan perilaku mereka. Sikap bisa memiliki efek yang
kuat pada perilaku, namun hal itu tidaklah permanen. Pengaruh sama yang
mengarah kepada pembentukan perilaku juga dapat menciptakan perubahan sikap.
Proses perubahan sikap dalam psikologi sosial bisa terjadi melalui beberapa
pendekatan, antara lain dengan pendekatan proses ganda. Proses ganda ini terjadi
ketika seseorang melakukan upaya kognitif dengan intensitas yang relatif sedikit
atau rendah, dan ketika seseorang melakukan upaya kognitif dengan intensitas
tinggi.

A.Proses Rendah Upaya

Perubahan sikap dalam psikologi sosial bisa terjadi ketika faktor – faktor yang
memotivasi seseorang untuk berpikir rendah dan melakukan proses usaha rendah.
Jenis proses rendah upaya dalam perubahan sikap pada psikologi sosial. Proses
rendah upaya ini terbagi lagi menjadi beberapa tipe:

1.Pengkondisian klasik – Adalah salah satu cara untuk menghasilkan perubahan


sikap dalam psikologi sosial dengan berulang kali mengasosiasikan objek sikap
yang awalnya netral dengan stimulus lain yang sudah bermakna positif atau
negatif.
2.Priming Afektif – Dalam proses ini melibatkan dua jenis rangsangan yang
ditemui tepat sebelum menemukan objek sikap baru dan tidak menemukan dengan
cara mengikutinya. Reaksi terhadap stimulus positif atau negatif ini akan
menghasilkan perubahan sikap dalam psikologi sosial.
3.Paparan yang Lebih – Cara ini merupakan paparan berulang terhadap suatu
objek sikap yang pada akhirnya akan menghasilkan perubahan sikap, misalnya
dari positif menjadi negatif dan sebaliknya. Efeknya paling kuat terjadi ketika
objek diulang diluar kesadaran.
4.Keseimbangan – Satu proses inferensial untuk perubahan perilaku melibatkan
keseimbangan kognitif, yang dicapai ketika orang – orang setuju dengan apa yang
mereka sukai dan tidak setuju pada apa yang tidak disukai.
5.Atribusi – Pada tingkat yang paling umum, atribusi terkait dengan kesimpulan
yang dibuat seseorang mengenai dirinya sendiri dan orang lain setelah melihat
perilaku dan situasi dimana terjadinya hal tersebut.
6.Heuristik – Adalah aturan mengenai keputusan sederhana yang didasarkan pada
pengalaman atau pengamatan yang dilakukan sebelumnya. Aturan sederhana ini
dapat digunakan untuk membentuk evaluasi ketika motivasi dan kemampuan
berpikir yang ada berada dalam tahap rendah.
B. Proses Upaya Tinggi

Proses ini membutuhkan penggunaan sumber daya mental yang lebih besar
sehingga disebut upaya tinggi.

Respons Kognitif – Sikap orang yang berubah melalui upaya kognitif tinggi
menghasilkan beberapa aspek yang penting untuk dipertimbangkan. Tanggapan
secara kognitif terhadap suatu objek sikap dan pesan persuasi jenis apapun yang
diterima oleh topik tertentu.

1.Proses Nilai – Harapan – Semakin besar kemungkinan suatu objek sikap


dihubungkan dengan konsekuensi positif maka sikap yang dihasilkan semakin
positif.
2. Proses Disonansi – Teori disonansi kognitif menyatakan bahwa orang
mendapatkan motivasi agar dapat memiliki sikap yang konsisten.  Rata – rata
orang yang mengalami ini akan merasakan peningkatan detak jantung, telapak
tangan yang berkeringat, dan lain sebagainya.
Jenis Perubahan Sikap
Perubahan sikap dalam psikologi sosial bisa digolongkan dalam beberapa jenis
yaitu:

 Incongruent Change – Perubahan sikap yang bertentangan dan ditandai


dengan perbedaan dari sikap semula.
 Congruent Change – Perubahan sikap yang tandanya melalui arah
perubahan yang sejalan dengan sikap semula, atau berupa sikap yang menguatkan
sikap awalnya.
 Education – Perubahan dari perilaku yang dilakukan melalui proses
pembelajaran sejak pemberian informasi.
Karakteristik terpenting dari sikap salah satunya adalah kekuatannya untuk
mengalami perubahan sikap dalam psikologi sosial. Kekuatan dikaitkan dengan
sikap yang gigih, menolak perubahan dan memiliki kemampuan untuk
memprediksi perilaku yang akan timbul setelahnya. Sikap lebih tinggi yang
dihasilkan oleh proses kognitif ada memperkuat karakteristik ini. Sikap sering
didasarkan pada infoemasi yang lebih konsisten, informasi yang lebih
berkembang, juga dipegang oleh orang besar yang menghasilkan .
BAB 3

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sikap merupakan sebuah reaksi atau proses dimana seseorang masih
tertutup atau belum terpapar pada stimulus atau objek. Sikap memang tidak bisa
terlihat secara langsung, melainkan hanya bisa diartikan dari perilaku yang
tertutup terlebih dahulu. Secara nyata, sikap akan menunjukkan suatu kesesuaian
reaksi yang diberikan terhadap stimulus tertentu yang diterima.  Sikap menurut
psikologi merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan
tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek, keadaan mental dan saraf dari
kesiapan yang diatur melalui pengalaman, yang memberikan pengaruh dinamik
atau terarah terhadap respons individu pada semua objek dan situasi yang
berkaitan dengannya. 
DAFTAR PUSTAKA
 https://dosenpsikologi.com/perbedaan-sikap-dan-perilaku-dalam-ilmu-
psikologi
 https://dosenpsikologi.com/tingkatan-sikap-dalam-psikologi
 https://www.google.com/search?
q=hubungan+sikap+dan+psikologi&rlz=1C1JZAP_enID856ID856&oq=h
ubungan+sikap+dan+psikologi&aqs=chrome..69i57j0.11545j0j7&sourcei
d=chrome&ie=UTF-8
 https://dosenpsikologi.com/perubahan-sikap-dalam-psikologi-sosial

Anda mungkin juga menyukai