Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR

DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI


SEBAGAI PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BERBASIS WEB

SYIFAUN NAFISAH
Mahasiswi angkatan 1997/1998
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
E-mail : Syifaun@yahoo.com

NAZRUL EFFENDY, ST., MT


Staf Pengajar Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada
E-mail : nazrul.e@lycos.com

ABSTRAKSI dengan Ultra Edit® Professional Text/HEX Editor Versi


Dalam bidang kedokteran, farmakologi mempunyai 7.20a sebagai editornya. Program masih berupa prototype
tujuan agar obat dapat digunakan secara rasional yaitu dan hanya merupakan alat bantu berpikir dalam bidang
meliputi cara pemberian obat terhadap seorang pasien farmakologi dan terapi sehingga bukan satu-satunya
suatu penyakit sesuai dengan jenis penyakit dan dosis faktor penentu terciptanya pelayanan kesehatan yang
serta cara penggunaannya untuk maksud pencegahan, optimal.
diagnosis, dan pengobatan penyakit (terapi), demi
keamanan dan khasiat terapi yang diharapkan. PENDAHULUAN
Perkembangan industri yang semakin cepat dan
Mengingat banyaknya obat yang beredar khususnya di persaingan antar perusahaan yang semakin global
Indonesia, yang belum memenuhi syarat product insert menuntut setiap perusahaan untuk mampu
yang baik, sementara daya ingat manusia khususnya mengembangkan sistem pengambilan keputusan yang
seorang dokter atau paramedis non dokter mempunyai cepat, akurat dan handal. Aktifitas pengambilan
kapasitas yang terbatas untuk mengingat semua jenis obat keputusan ini banyak melibatkan pakar. Proses
yang beredar beserta dosis dan cara penggunaannya, maka pengambilan keputusan ini disamping memakan biaya
perlu dibuat program sistem pakar sebagai alat bantu bagi yang cukup besar juga tidak selalu mudah mendapatkan
dokter maupun tenaga paramedis non dokter untuk pakar pada saat dibutuhkan maupun kualifikasi
mendiagnosa penyakit berdasarkan gejala-gejala yang kepakarannya. Dengan semakin berkembangnya sistem
dialami pasien. Hasil diagnosa penyakit ini kemudian pakar, penerapan sistem pengambilan keputusan semakin
akan disesuaikan dengan kondisi pasien untuk dijadikan berkembang luas, karena sistem pengambilan keputusan
dasar penggunaan obat maupun terapi yang akan sering digunakan dalam sistem pakar untuk menentukan
diberikan kepada pasien sebagai tindakan medis yang solusi dari suatu permasalahan yang akan ditempuh.
akan ditempuh. Perkembangan ini tidak terlepas dari kemajuan teknologi
komunikasi data menggunakan jaringan komputer
Jenis representasi pengetahuan dalam sistem ini adalah (computer network) yaitu jaringan dari sistem komunikasi
menggunakan production rules dengan menggunakan data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer
metode pelacakan forward chaining. Program ini yang dihubungkan dengan jalur transmisi alat komunikasi
memanfaatkan media World Wide Web (WWW) dengan yang membentuk suatu sistem. Network merupakan cara
menggunakan media komunikasi Common Gateway yang sangat berguna untuk mengintegrasikan sistem
Interface (CGI). Tujuannya yaitu agar program dapat informasi dan menyalurkan sistem informasi dari satu
diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi area ke area lainnya (Jogiyanto, 1995). Dengan teknologi
pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi komunikasi menggunakan jaringan komputer (computer
yang telah ada. Implementasi sistem pakar bidang network) ini dimungkinkan terjadinya pertukaran
farmakologi dan terapi ini menggunakan teknik informasi baru dari suatu daerah ke daerah lain, sehingga
pemrograman prosedural berorientasi obyek semakin memperluas penyebaran informasi tentang sistem
menggunakan bahasa perl (practical and extraction report pakar dan sistem pengambilan keputusan. Penyebaran
language) versi 5.005_03 for MSWin32-x86-object informasi inilah yang menjadikan semakin

1
2
berkembangnya sistem pakar dan sistem pengambilan terdistribusi berbasis hypertext yang merupakan metode
keputusan. untuk menyimpan, memanggil dan menampilkan
informasi berdasarkan pada pemrosesan kekuatan
Sistem pakar merupakan program komputer yang komputer (Widodo, D., 1995). Tujuan penggunaan media
meniru proses pemikiran dan pengetahuan pakar untuk World Wide Web (WWW) adalah agar program ini dapat
menyelesaikan suatu masalah yang spesifik (Turban, diakses secara bebas, sehingga diharapkan akan terjadi
1995). Implementasi sistem pakar banyak digunakan pertukaran informasi untuk memperlengkap informasi
untuk kepentingan komersial karena sistem pakar yang telah ada. Sehingga diharapkan dengan
dipandang sebagai cara penyimpanan pengetahuan pakar pengembangan implementasi sistem pakar dalam bidang
dalam bidang tertentu ke dalam program komputer farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan keputusan berbasis web ini akan membantu dalam
dan melakukan penalaran secara cerdas. Salah satu memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
implementasi yang dapat diterapkan adalah dalam bidang
farmakologi dan terapi. STUDI PUSTAKA
Sistem pakar dikembangkan oleh komunitas artificial
Farmakologi merupakan ilmu yang mempelajari intelligence pada pertengahan tahun 1960. Pada periode
pengetahuan tentang sejarah, sumber, sifat kimia dan ini, penelitian tentang artificial intelligence didominasi
fisika, komposisi, efek fisiologi dan biokimia, mekanisme oleh adanya kepercayaan bahwa beberapa aturan-aturan
kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi, ekskresi dan dari serangkaian pemikiran dengan memanfaatkan
penggunaan obat. Farmakologi merupakan sub bidang kemampuan komputer dapat menghasilkan performansi
ilmu yang dipelajari dalam bidang farmasi maupun bidang pakar atau setaraf dengan manusia super. Arah
kedokteran. Dalam bidang kedokteran ilmu ini dibatasi pengembangan dari sub bidang artificial intelligence ini
tujuannya agar obat dapat digunakan secara rasional untuk adalah general-purpose problem solver (GPS).
maksud pencegahan, diagnosis, dan pengobatan penyakit.
demi keamanan dan khasiat terapi yang diharapkan. General-purpose problem solver (GPS) merupakan
Penggunaan obat secara rasional yang dimaksudkan prosedur yang dikembangkan oleh Newell dan Simon
adalah pemberian obat terhadap seorang pasien suatu [1973] dari teori mesin logika, yang mempunyai tujuan
penyakit sesuai dengan jenis penyakit dan dosis serta cara untuk menghasilkan suatu komputer “cerdas”. Inilah yang
penggunaannya, karena kesalahan pemberian obat dapat kemudian dianggap sebagai pendahulu dari sistem pakar.
berakibat fatal dan membahayakan jiwa seorang pasien. Pada pertengahan tahun 1960 terjadi pergeseran dari
Kesalahan pemberian obat yang sering terjadi justru general-purpose menjadi special-purpose program
bukan karena kesalahan diagnosis, melainkan lebih sering dengan perkembangan dari DENDRAL yaitu suatu sistem
dikarenakan kurang diperhatikannya dosis dan cara mengidentifikasi struktur molekul suatu komposisi kimia
pemakaian obat yang tidak disesuaikan dengan kondisi yang dikembangkan oleh E. Feigenbaum di Stanford
pasien. Hal ini disebabkan karena banyaknya obat yang University. Mulai saat itu para peneliti mengakui bahwa
beredar sekarang ini khususnya di Indonesia, yang belum mekanisme pemecahan masalah hanya merupakan
memenuhi syarat product insert yang baik, sementara sebagian kecil dari suatu permasalahan yang komplek.
daya ingat manusia khususnya seorang dokter atau
paramedis non dokter mempunyai kapasitas yang terbatas Mulai pertengahan tahun 1970, beberapa penelitian
untuk mengingat semua jenis obat yang beredar beserta tentang sistem pakar mulai dikembangkan. Berkaitan
dosis dan cara penggunaannya, sehingga pemberian obat dengan penelitian ini, yaitu dalam bidang kesehatan, tidak
kadang hanya bersifat uji coba. Sifat uji coba ini justru banyak penelitian yang berhasil dikumpulkan. Hal ini
akan menimbulkan efek samping negatif yang merugikan dikarenakan minimnya referensi dan pengetahuan yang
baik bagi pasien suatu penyakit maupun bagi seorang dimiliki penulis. Hasil penelitian yang dapat dikumpulkan
dokter atau paramedis non dokter itu sendiri. dan dijadikan sebagai bahan pembanding terhadap hasil
penelitian untuk mengukur unjuk kerja sistem pakar yang
Untuk alasan tersebut diatas, maka perlu dibuat sedang dibuat dalam penelitian ini antara lain :
program komputer yang berkecerdasan untuk 1. MYCIN
mendiagnosa penyakit. Hasil diagnosa penyakit ini akan MYCIN dikembangkan di Stanford Medical School
dijadikan dasar penggunaan obat yang akan diberikan pada tahun 1970 oleh Dr. Edward H. Shortliffe.
kepada pasien sebagai tindakan medis yang akan Program ini merekam diagnosa-diagnosa yang
ditempuh. Penggunaan obat yang dimaksud disini berkaitan dengan infeksi pada darah dan
meliputi jenis obat, dosis dan cara penggunaanya yang pengobatan-pengobatannya yang performansinya
disesuaikan dengan kondisi pasien. Program tersebut setaraf dengan seorang pakar.
akan dihubungkan dengan internet dengan menggunakan 2. CADUCEUS
media World Wide Web (WWW), yaitu suatu sistem
3
CADUCEUS merupakan program sistem pakar untuk membantu tugas-tugas dokter dalam memberikan
mendeteksi penyakit. pelayanan kesehatan pada masyarakat.
3. PUFF
Program sistem pakar ini merupakan program yang Secara garis besar sistem pakar dalam bidang
digunakan untuk mengukur fungsi dari paru-paru. farmakologi dan terapi dibuat dengan tuntutan untuk
4. Toxic Master melakukan tugas sebagai berikut : (1). Mengambil data-
Toxic Master dibuat di Universitas Bina Nusantara data hasil pemeriksaan kondisi pasien, (2). Memasukan
oleh David, Elisa dan Antony pada tahun 1999. dan membandingkan data-data tersebut ke dalam kaidah-
Penekanan pada program ini adalah untuk kaidah yang telah dituliskan dalam basis pengetahuan, (3).
mendeteksi kandungan racun yang terserap oleh Mendeskripsikan kondisi pasien berdasarkan kesimpulan
tubuh. yang didapat dari hasil membandingkan seperti yang telah
dilakukan pada tugas (2). Deskripsi kondisi pasien
SISTEM PAKAR DALAM BIDANG sebagai output sistem pakar dalam bidang farmakologi
dan terapi memuat kondisi umum pasien, diagnosis
FARMAKOLOGI DAN TERAPI penyakit dan terapi-terapi yang dapat dilakukan, baik
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi dengan obat, herbal maupun suplemen.
dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
berbasis web dibuat dengan dasar pemikiran sebagai
berikut : farmakologi dan terapi merupakan suatu sistem Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi
yang besar dan komplek. Tugas farmakologi dan terapi dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
adalah mencari dasar penggunaan obat secara rasional berbasis web merupakan suatu program yang terdiri dari
untuk tindakan medis yang tepat, cepat dan akurat pada dua jenis program. Kedua jenis program tersebut adalah
saat diperlukan. Dasar penggunaan obat tersebut program konvensional dan program sistem pakar.
disesuaikan dengan diagnosis penyakit yang dilakukan Program konvensional digunakan untuk proses iterasi dan
secara cermat berdasarkan keluhan-keluhan yang untuk mengolah basis data, sedangkan program sistem
dirasakan oleh pasien. Implementasi farmakologi dan pakar digunakan dalam proses inferensial dan untuk
terapi di lapangan secara konvensional dituangkan dalam mengolah basis pengetahuan. Adapun gambaran sistem
buku panduan yang dikeluarkan oleh dokter yang secara konseptual ditunjukkan Gambar 1.
bersangkutan dan dilaksanakan oleh pihak-pihak yang SISTEM PAKAR DALAM BIDANG FARMAKOLOGI DAN TERAPI
bertanggungjawab terhadap masalah farmakologi dan
Data-data hasil pemeriksaan

terapi. Kenyataannya dengan menggunakan buku panduan Modul Modul


Identitas Riwayat
terdapat beberapa kelemahan diantaranya : Penyakit
Pasien
• Prosedur yang tertulis sangat baku sehingga Keluarga
memasung inovasi dan improvisasi operator.
• Perlu dilakukan revisi secara berkala menyesuaikan Kondisi
kondisi yang ada. Modul Modul Umum
Keadaan Gejala-
• Kurang komunikatif bagi para operator yang belum Umum gejala
Pasien
berpengalaman. Pasien Penyakit
Kelemahan seperti ini menyebabkan tidak jarang para Diagnosis
Fakta-fakta Awal

Program Konvensional Penyakit


operator melaksanakan tugasnya hanya didasarkan pada
pengetahuannya masing-masing, padahal tidak ada Penyimpangan
jaminan mereka memiliki kemampuan yang sama Terapi-
(Prakasa, 1996), khususnya dalam hal farmakologi dan terapi
Memori
terapi. Oleh karena itu perlu dibuat suatu sistem pengolah Kerja
informasi yang berkecerdasan untuk membantu tugas- Basis Fasilitas
tugas dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit pada saat Basis Pengeta Penjelas
Data huan
diperlukan untuk kemudian diambil keputusan
ANTAR-
penggunaan obat yang sesuai. MUKA
OUTPUT
Implementasi sistem pakar dalam bidang farmakologi MESIN INFERENSI
dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
Sistem Pakar
berbasis web diharapkan dapat digunakan untuk
mendukung terciptanya sistem informasi berkecerdasan
berbasis komputer dalam bidang kesehatan yang
Antarmuka Input
mendudukkan paramedis non dokter dan mahasiswa Yes-no Question
kedokteran sebagai dokter pada saat diperlukan dan
GAMBAR 1. GAMBARAN KONSEPTUAL SISTEM PAKAR BIDANG
FARMAKOLOGI DAN TERAPI (TURBAN, 1995)
4

PERANCANGAN SISTEM Beberapa metode yang digunakan selama proses


Perancangan sistem adalah penggambaran, akuisisi pengetahuan diatas tidak sepenuhnya
perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari menghasilkan fakta-fakta yang dapat secara mudah
beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan dikonversikan ke dalam bentuk kaidah-kaidah tertentu.
yang utuh dan berfungsi. Tujuan dari perancangan secara Agar dapat disusun dalam suatu bentuk kaidah maka
umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum terlebih dahulu pengetahuan tersebut dibagi menjadi dua
kepada pengguna tentang implementasi sistem pakar bagian utama, yaitu bagian fakta dan bagian kesimpulan.
dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung Selanjutnya bagian fakta sendiri dikelompokkan lagi
pengambilan keputusan berbasis web. Teknik yang menjadi fakta-fakta yang lebih spesifik untuk kemudian
digunakan pada desain implementasi sistem pakar bidang Start
farmakologi dan terapi sebagai pendukung pengambilan
keputusan berbasis web adalah teknik prototyping.
Identitas Pasien, Keadaan
Mengingat farmakologi dan terapi merupakan suatu Umum, Riwayat Penyakit
Keluarga, Gejala-gejala
cabang ilmu yang terus berkembang, maka perancangan
sistem yang akan dibuat menuntut keluwesan. Adanya
penambahan data-data terkomputerisasi maupun
perubahan data-data input diharapkan dapat diantisipasi Kaidah Berbasis
oleh sistem pakar dalam bidang farmakologi dan terapi Aturan
sebagai pendukung pengambilan keputusan berbasis web
tanpa pemrograman ulang. Namun demikian unsur
keamanan program dan faktor kecepatan program
merupakan hal yang tidak dapat diabaikan. Ya Kaidah Tdk
telah sesuai
?
Perancangan sistem dapat dirancang dalam bentuk
physical system yang dirancang dalam bentuk bagan alir
sistem (systems flowchart), yang merupakan alat
berbentuk grafik yang dapat digunakan untuk
menunjukkan urutan-urutan proses dari sistem. Adapun File Basis Pengetahuan
bentuk bagan alir dari sistem pakar bidang farmakologi
dan terapi sebagai pendukung pengambilan keputusan
berbasis web ditunjukkan oleh Gambar 2.
Diagnosis

BASIS PENGETAHUAN
Basis pengetahuan merupakan bentuk konfigurasi
tertentu dari semua pengetahuan yang didapatkan selama Kontra indikasi
Ya terhadap obat Tdk
proses akuisisi pengetahuan. Basis pengetahuan dapat
?
berisikan konsep maupun prosedur praktis
pengelompokkannya. Terapi-terapi Terapi-terapi
1 n
Basis pengetahuan yang dimiliki oleh sistem pakar
dalam bidang farmakologi dan terapi sebagai pendukung
pengambilan keputusn berbasis web merupakan hasil
Stop
akuisisi terhadap beberapa sumber pengetahuan. Sumber
pengetahuan tersebut antara lain : (1). Buku DOI, data
Obat di Indonesia, Grafidian Jaya, edisi 9 tahun 1994, (2).
Buku Farmakologi dan Terapi, Bagian Farmakologi GAMBAR 2. BAGAN ALIR SISTEM
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, edisi
4 tahun 1995, oleh Ganiswarna, G.S., dkk, (3). Buku masing-masing kelompok fakta akan membentuk sebuah
Pedoman Penatalaksanaan Praktis kedaruratan Medik kaidah yang memiliki sebuah kesimpulan tertentu.
oleh Purwadianto.A. dan Sampurna.B. , edisi revisi tahun
2000, (3). PC CD-ROM berjudul Integrative Medicine Dalam setiap pengambilan keputusan penggunaan obat
Professional Access 2 maupun terapi-terapi lain didasarkan pada beberapa
pertimbangan antara lain : (1). Identitas Pasien meliputi
faktor umur dan jenis kelamin yang ada dalam identitas
5
pasien digunakan untuk mempertimbangkan jenis obat salah satu fakta masukan sudah diisikan oleh pengguna.
dan dosis penggunaan obat, (2). Riwayat Penyakit Proses pencocokan kode masukan terhadap kaidah yang
Keluarga yaitu berkaitan dengan faktor kontra indikasi juga sudah dikodekan terus berlangsung sampai pada
pasien, untuk menentukan jenis terapi yang akan akhirnya ada kesesuaian kombinasi masukan dengan
diberikan untuk tindakan medis, (3). Keadaan Umum kombinasi kode suatu kaidah. Bila tercapai kesesuaian
Pasien yang digunakan untuk menentukan bentuk dan maka kaidah tersebut akan memanggil kesimpulan
jenis terapi yang akan diberikan karena berkaitan dengan berkode tertentu, untuk memberikan tanggapan terhadap
kerjasama pasien untuk melaksanakan tindakan medis. fakta masukan. Tanggapan itulah yang merupakan output
dari sistem
Jenis representasi pengetahuan yang dipilih untuk
mengkonfigurasikan fakta-fakta pengetahuan adalah KESIMPULAN
representasi jenis production rules. Representasi jenis ini Ada beberapa kemajuan yang dapat dicatat dengan
tersusun atas kaidah-kaidah yang mengikuti pola : adanya penelitian tersebut diatas. Dibandingkan dengan
If Kondisi Then Aksi penelitian terdahulu, penelitian kali ini mulai
Kondisi yang dimaksud adalah kondisi yang berupa memanfaatkan sistem pakar untuk mendukung
gejala-gejala penyakit dan keadaan umum pasien yang pengambilan keputusan. Pada penelitian terdahulu lebih
didapat dari hasil pemeriksaan terhadap pasien. ditekankan untuk kepentingan diagnosis sedangkan pada
penelitian kali ini lebih ditekankan pada kepentingan
BASIS DATA tindakan medis baik berupa pencegahan maupun
Basis data dari sistem merupakan hasil pencatatan pengobatan penyakit yang disesuaikan dengan kondisi
input-input yang telah dilakukan. Basis data sistem dapat pasien. Disamping itu pemanfaatan media World Wide
dibaca dan diisi oleh pengguna pada saat menjalankan Web memungkinkan program dapat diakses secara bebas
sistem. Data-data yang diisikan ke dalam basis data dengan maksud untuk mendapatkan pertukaran informasi
adalah identitas pasien, riwayat penyakit keluarga, yang dibutuhkan. Manfaat yang dapat diberikan oleh
keadaan umum pasien dan gejala-gejala penyakit yang penelitian ini adalah sebagai berikut : (1). Membantu
dirasakan. Setelah proses pelacakan dan didapatkan paramedis non dokter dalam menentukan penyakit dan
kesimpulan, hasil kesimpulan yang didapat juga akan jenis obat dari berbagai jenis penyakit sebagai tindakan
tersimpan dalam basis data. medis yang tepat agar penggunaan obat dapat dilakukan
secara rasional, (2). Memungkinkan paramedis non dokter
Basis data tidak terhubung langsung dengan basis berlaku sebagai dokter sehingga pada suatu saat
pengetahuan maupun mesin inferensi, karena pada saat dibutuhkan dapat mengambil tindakan yang tepat sesuai
memasukan data-data input tidak dilakukan pengolahan dengan pengetahuan dan prosedur inferensi yang
data secara langsung. Maksud pengolahan disini adalah dilakukan oleh seorang dokter, (3). Meningkatkan kualitas
suatu cara bagaimana memasukkan data ke dalam sistem keputusan yang akan diambil dalam tindakan medis yang
pakar sehingga dapat ditentukan tindakan medisnya. akan dilaksanakan, (4). Menangkap dan menyimpan
Maka dari itu sistem harus memberikan keluwesan kepada informasi tentang farmakologi dan terapi yang bernilai
pengguna untuk menginterpretasikan data yang tercatat bila ditinggalkan dokter-dokter dalam bentuk yang aktif
pada basis data untuk dapat disesuaikan dengan masukan (knowledge base), (5). Mengintegrasikan sumber
yang dibutuhkan oleh sistem. Data identitas pasien, pengetahuan farmakologi dan terapi yang tersebar pada
riwayat penyakit keluarga dan keadaan umum pasien beberapa dokter, (6). Mampu menganalisis informasi dan
dapat digunakan secara langsung untuk masukan pada merekomendasikan solusi, (7). Membuat kepakaran
sistem, sedangkan nama penyakit dan gejala penyakit bidang farmakologi dan terapi semakin tersedia luas.
harus diinterpretasikan menjadi bentuk yang dapat
dikenali sistem terlebih dahulu sehingga dapat dijadikan REFERENSI
data masukan bagi sistem. [1] ________., DOI data Obat di Indonesia, Grafidian
Jaya, edisi 9., 1994. [2] ________., Farmakologi dan
MESIN INFERENSI Terapi, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran
Metode yang digunakan dalam sistem adalah metode Universitas Indonesia, Jakarta, edisi 4., 1995. [3] Agung,
pelacakan ke depan (forward chaining) yaitu dimulai dari Gregorius., Membuat Homepage Interaktif dengan
sekumpulan fakta-fakta tentang suatu gejala yang CGI/Perl, PT Elex Media Komputindo Kelompok
dirasakan pasien sebagai masukan sistem untuk kemudian Gramedia, Jakarta.,1999. [4] Nugroho, Eko., Pengenalan
dilakukan pelacakan sampai tercapainya tujuan akhir Komputer, Andi Offset, Yogyakarta., 1993. [5] Turban,
berupa kesimpulan tindakan medis. Cara pelacakannya Efraim., Expert System and Applied Artificial Intelligence,
diawali dengan pengkodean masing-masing fakta Macmillan Publishing Company, New York., 1992. [6]
masukan. Kode hanya diberikan kepada suatu fakta jika Turban, Efraim., Decision Support and Expert System,
Prentice-Hall International, Inc., Fourth Edition., 1995.
6

Anda mungkin juga menyukai