Anda di halaman 1dari 37

KONFLIK HUBUNGAN INDUSTRIAL

(Studi Kasus Konflik antara Karyawan dengan Manajemen PT. Panca Rasa
Pratama Tanjungpinang)
NASKAH PUBLIKASI

Oleh

ADHITYA IVANOV

RAMADHANI SETIAWAN

WAYU EKO YUDIATMAJA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017
SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa
yang disebut dibawah ini:

Nama : ADHITYA IVANOV

NIM : 110563201110

Jurusan/Prodi : Ilmu Administrasi Negara

Alamat : Jalan Tugu Pahlawan No.37

Nomor Telp : 085668411413

Email : darkivanov93@gmail.com

Judul Naskah : KONFLIK HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi


Kasus Konflik antara Karyawan dengan Manajemen PT.Pancarasa Pratama
Tanjungpinang)

Menyatakan ilmiah dan untuk dapat diterbitkan bahwa judul tersebut sudah sesuai
dengan aturan tata tulis naskah

Tanjungpinang, 27 Maret 2017

Yang menyatakan,

Ketua Komisi Pembimbing Anggota Komisi Pembimbing

Ramadhani Setiawan, M.Soc.,Sc. Wayu Eko Yudiatmaja, MPA.


NIDN. 1026058301 NIDN.0001078704

1
KONFLIK HUBUNGAN INDUSTRIAL (Studi Kasus Konflik antara Karyawan
dengan Manajemen PT. Pancarasa Pratama Tanjungpinang)
ADHITYA IVANOV
RAMADHANI SETIAWAN
WAYU EKO YUDIATMAJA
Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Konflik merupakan sebuah aspek yang akan selalu ada dimanapun manusia
berada atau elemen yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri
karena konflik tercipta dari perilaku manusia. Bukan hanya itu, konflik akan selalu
hadir didalam aspek-aspek dari kehidupan manusia. Konflik di lingkungan industrial
merupakan salah aspek tersebut.
Kota Tanjungpinang yang hingga saat ini memiliki jumlah perusahaan yang
banyak juga tidak lepas dari adanya konflik di lingkungan industrial. Data statistik
dari Dinas Tenaga Kerja menunjukkan adanya kenaikan tingkat permasalahan
hubungan industrial dari tahun ke tahun. Kasus-kasus perselisihan yang sering terjadi
meliputi perselisihan hak, perselisihan kepentingan, perselisihan PHK, dan
perselisihan antar Serikat Pekerja/Serikat Buruh.
Dari hasil penelitian konflik hubungan industrial antara karyawan dengan
manajemen PT. Pancarasa Tanjungpinang terdapat dua jenis kasus yang
dilatarbelakangi oleh pihak yang sama. Kasus pertama adalah mengenai Pemutusan
Hubungan Kerja karyawan dan kasus kedua adalah mengenai mutasi karyawan.
Kemudian ditemukan persamaan dalam dua kasus tersebut dimana karyawan-
karyawan yang terlibat merupakan anggota serikat pekerja. Penelitian melibatkan
banyak pihak dimana serikat buruh dan pihak pemerintah turut berpartisipasi didalam
penyelesaian hubungan industrial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghasilkan pengetahuan tentang studi permasalahan konflik, buruh, dan hubungan
industrial.

Kata kunci: konflik, buruh, hubungan industrial.

2
ABSTRACT

Conflict is an aspect that will always exist as long as human being exist or
an element that cannot be separated from human life itself because conflicts are
created by human behavior. Not only that, conflict will always be present in every
aspects of human life. Conflict in the industrial environment is one of those aspect.

Tanjungpinang City, which until now has many number of companies are
also inseparable from a conflict in the industrial environment. Statistics from the
Department of Labor showed an increase in the level of industrial relations problems
from year to year. Cases of disputes that often occur include disputes over rights,
disputes over interests, disputes layoffs, and disputes between Labour / Trade Unions.

From this research which discuss on industrial conflict between employees


and the management of PT. Pancarasa Tanjungpinang there are two types of cases
surrounded by the same parties. The first case is about the Termination of employees
and the second case is about mutation for the employees. Then it was discovered
similarities between the two cases where the involved employees are members of the
union This research has involved many parties including union hernia and
government participating in the settlement of this industrial relations problem. The
purpose of this research is to create a knowledge about the study of conflict, labor
and industrial relations.

Keyword: conflict, labor, industrial relations.

3
I. PENDAHULUAN tenaga kerja untuk menciptakan

1.1 Latar Belakang produktivitas dan tenaga kerja

membutuhkan upah dari pekerjaan


Konflik di lingkungan
yang didapatkan untuk memiliki
industrial merupakan salah satu jenis
penghasilan. Namun hal ini cenderung
konflik besar yang ada di Indonesia
tidak lepas dari timbulnya konflik
dikarenakan banyaknya perusahaan-
yang mana disebabkan oleh belum
perusahaan baik itu perusahaan
terpenuhinya kebutuhan dari kedua
nasional maupun perusahaan
pihak, baik itu dari pihak perusahaan
internasional. Setiap perusahaan selalu
maupun dari pihak tenaga kerja
dihadapi dengan tantangan-tantangan
sehingga harus mengkorbankan salah
persaingan ekonomi global yang
satu pihak. Salah satu contoh konflik
mengharuskan mereka untuk selalu
industrial yang sering terjadi adalah
mempertahankan eksistensi dengan
terjadinya sebuah Pemutusan
cara meningkatkan kualitas-kualitas
Hubungan Kerja (PHK) sepihak dari
internal didalam perusahaan seiring
sebuah perusahaan tanpa didasari
dengan majunya peradaban. Untuk itu
alasan yang jelas. Penyebab hal
keseimbangan didalam perusahaan
tersebut dapat terjadi dipicu oleh
merupakan hal yang penting, dalam
berbagai faktor, hal tersebut dapat
hal ini adalah tuntutan serta kebutuhan
berupa adanya konflik individu-
antara pihak perusahaan dengan tenaga
kelompok maupun adanya sebuah
kerja. Pihak perusahaan membutuhkan
kepentingan didalam suatu perusahaan

1
yang mengharuskan perusahaan yang berkonflik sampai terwujudkan

tersebut memutuskan hubungan kerja kesepakatan damai bersama.

seorang karyawan. Upaya-upaya


Bertempat di Provinsi
dalam menangani konflik yang terjadi
Kepuluauan Riau, terdapat sebuah
di hubungan industrial pada saat ini
perusahaan besar di kota
telah dilakukan dengan berbagai cara,
Tanjungpinang yaitu perusahaan teh
salah satunya adalah dengan
Prendjak milik PT. Panca Rasa
melakukan mediasi. Sebuah mediasi
Pratama. Perusahaan yang memiliki
yang dilakukan oleh mediator-
jumlah tenaga kerja yang besar ini
mediator memiliki peran besar dalam
telah menghasilkan sebuah produk teh
menangani dan memberikan
yang terkenal sehingga memiliki
penyelesaian terhadap kasus-kasus
penjualan yang besar baik di dalam
konflik yang ada. Pemerintah memiliki
maupun luar negeri. Namun pada
peran sebagai mediator dimana peran
tahun 2014 telah terjadi kasus
tersebut sebagian besar ditangani oleh
pemutusan hubungan kerja. PT. Panca
Dinas Tenaga Kerja. Dalam hal ini,
Rasa Pratama telah melakukan
mereka turut berpartisipasi sebagai
pemutusan hubungan kerja terhadap 14
mediator yang berperan memberikan
karyawan yang bekerja di perusahaan
opsi-opsi serta saran dalam
tersebut, yang mana menurut
menyelesaikan konflik-konflik yang
pengakuan dari media-media yang
terjadi diantara kedua belah pihak
beredar bahwa telah terjadi sebuah

2
pemecatan sepihak dari PT. Panca Para karyawan selanjutnya

Rasa Pratama yang tidak sesuai berupaya untuk meminta penjelasan

dengan peraturan yang berlaku dan tuntutan secara langsung terhadap

terhadap 14 karyawan tersebut serta PT. Panca Rasa Pratama dengan

atas ketidakpatuhan pengusaha melakukan aksi demontrasi. Dalam

berkenaan dengan pelaksanaan aksi demontrasi tersebut yang turut

putusan Mahkamah Konstitusi No. 37 diikuti oleh Federasi Serikat Pekerja

Tahun 2011 tentang pembayaran upah. Metal Indonesia, para karyawan

Kejadian tersebut berawal ketika para meminta pihak dari PT. Panca Rasa

buruh mendapatkan selembaran surat Pratama untuk meminta penjelasan

pemberitahuan yang dikirimkan dari mengenai atas dasar apa alasan mereka

PT. Panca Rasa Pratama dimana dalam dipecat. Para demonstran pun meminta

surat tersebut menyatakan bahwa para untuk dipekerjakan kembali para

buruh tersebut telah mendapatkan karyawan tersebut dan meminta agar

pemutusan hubungan kerja oleh PT. perusahaan membayarkan upah proses

Panca Rasa Pratama. Di dalam surat mereka selama 3 bulan. Upaya mediasi

tersebut pun tidak dinyatakan pun dilakukan oleh Dinas Tenaga

kejelasan mengapa mereka Kerja kota Tanjungpinang mengenai

mendapatkan pemutusan hubungan perselisihan hubungan industrial antara

kerja dan para buruh tidak pihak eks-karyawan dengan pihak PT.

mendapatkan hak pesangon. Panca Rasa Pratama namun tidak

(www.isukepri.com).. kunjung kelar karena tidak adanya

3
respon dari pihak perusahaan. Pihak ketika pihak PT. Panca Rasa Pratama

perusahaan kemudian menjelaskan berusaha untuk memutasikan 14

mereka tidak menginginkan adanya karyawan tersebut ke Jakarta guna

perundingan karena berpotensi memperbesar cabang dari perusahaan

terjadinya perselisihan. Pihak tersebut. Namun dalam upaya mutasi

perusahaan meminta untuk para tersebut para karyawan tidak

demonstran mengedarkan tuntutan mendapatkan penjelasan mengenai

secara tertulis, dimana apabila tidak jaminan hidup di Jakarta yaitu berupa

terwujud kesepakatan antara kedua tempat tinggal, transportasi, dll.

belah pihak maka pihak perusahaan Sehingga para karyawan memutuskan

meminta untuk diteruskan ke untuk tidak merespon perintah dari

pengadilan. (www.haluankepri.com) perusahaan. Pihak perusahaan

kemudian mengeluarkan SP (Surat


Berdasarkan hasil pra
Peringatan) terhadap para karyawan
penelitian lapangan yaitu informasi
sampai SP ke-2. Tidak lama kemudian,
dari salah satu pengurus FSPMI yang
para karyawan mendapatkan informasi
berada di Tanjung Uban, 14 karyawan
dari satpam perusahaan bahwa mereka
yang telah mendapatkan pemutusan
sudah tidak lagi dipekerjakan di PT.
hubungan kerja oleh PT. Panca Rasa
Panca Rasa Pratama sehingga hal ini
Pratama merupakan anggota pengurus
memicu terjadinya demonstrasi dari
FSPMI yang berada di kota
pihak karyawan. FSPMI menjelaskan
Tanjungpinang. Kasus ini terjadi
bahwa tidak seharusnya para karyawan

4
tersebut dimutasikan ke Jakarta karena tenaga kerja atau buruh di setiap

mereka tidak mendapatkan jaminan instansi yang tersebar di setiap bagian

hidup dan para karyawan tersebut kota. Fokus utama dari penelitian ini

sudah uzur. Sebuah perundingan adalah membahas mengenai ruang

Bipartit pun telah dilakukan antara lingkup pembahasan seputar penyebab

pihak perusahaan dengan FSPMI, terjadinya sebuah konflik di dalam

namun perundingan tersebut gagal hubungan industrial antara

karena Dinas Tenaga Kerja tidak dapat karyawan/buruh dengan perusahaan

memberikan solusi yang memuaskan PT. Panca Rasa Pratama dan peran

pihak perusahaan sehingga pihak pemerintah dalam menyelesaikan

perusahaan memutuskan untuk kasus tersebut.

menyelesaikan kasus tersebut di kantor


Berdasarkan latar belakang
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
yang telah dipaparkan, maka penulis

Berdasarkan kasus yang tertarik untuk melakukan penelitian

melibatkan konflik antara buruh dengan judul “Konflik Hubungan

dengan perusahaan PT. Panca Rasa Industrial (Konflik antara

Pratama tersebut maka penelitian ini Karyawan dengan Manajemen PT.

merupakan pembahasan yang penting Panca Rasa Pratama

untuk dikaji di kota Tanjungpinang Tanjungpinang)”

guna menghindari potensi adanya

konflik yang terjadi terhadap para

5
1.2 Perumusan Masalah PT. Panca Rasa Pratama

Mengacu pada uraian latar Tanjungpinang tidak bisa

belakang di atas, maka perumusan diselesaikan di luar

masalah yang disampaikan dalam pengadilan?

penelitian ini adalah:

- Bagaimana kronologis 1.3 Tujuan dan Kegunaan

terjadinya konflik antara Penelitian

karyawan dengan manajemen Adapun tujuan dalam

PT. Panca Rasa Pratama penelitian ini adalah untuk:

Tanjungpinang? - Mengetahui sejauh mana

- Apa latar belakang dan konflik antara karyawan

penyebab munculnya konflik dengan manajemen PT. Panca

antara karyawan dengan Rasa Pratama Tanjungpinang

manajemen PT. Panca Rasa


Bagi pengembangan ilmu,
Pratama Tanjungpinang?
penelitian ini diharapkan dapat:
- Siapa saja aktor-aktor yang
- Menghasilkan pengetahuan
terlibat dalam konflik antara
tentang studi permasalahan
karyawan dengan manajemen
konflik, buruh, dan hubungan
PT. Panca Rasa Pratama
industrial khususnya di kota
Tanjungpinang?
Tanjungpinang, sehingga dapat
- Mengapa konflik antara
menjadi referensi bagi peneliti
karyawan dengan manajemen

6
yang melakukan penelitian konflik hubungan industrial di

sejenis atau penelitian lanjut di kota Tanjungpinang.

kemudian hari. - Memberikan sumbangan

- Memberikan kontribusi dalam pikiran terhadap usaha – usaha

perkembangan Ilmu untuk mengatasi konflik

Administrasi Negara dimana hubungan Industrial di Kota

penelitian ini membahas unsur- Tanjungpinang.

unsur atau sebuah perilaku Bagi peneliti, penelitian ini

yang terdapat didalam sebuah diharapkan dapat:

organisasi maupun dalam - Menambah wawasan.

penyelenggaraan tugas - Mengembangkan dan

kenegaraan oleh aparatur mempraktekkan teori-teori

negara/pemerintah. yang selama ini didapat saat

- Menjelaskan bagaimana perkuliahan pada jenjang strata

Peranan Pemerintah dalam 1 (satu)

menangani konflik hubungan

industrial. 1.4 Metode Penelitian

Bagi aspek guna laksananya, 1. Jenis Penelitian

penelitian ini diharapkan dapat: Jenis penelitian yang

- Mengidentifikasi kelemahan digunakan peneliti adalah

Pemerintah dalam menangani penelitian deskriptif. Sugiyono

(2013) menjelaskan bahwa

7
penelitian deskriptif adalah populasi, karena penelitian

penelitian yang dilakukan kualitatif berangkat dari kasus

untuk mengetahui nilai variabel tertentu yang ada pada situasi

mandiri, baik satu variabel atau sosial tertentu dan hasil

lebih (independen) tanpa kajiannya tidak akan

membuat perbandingan, atau diberlakukan ke populasi,

menghubungkan dengan tetapi ditransferkan ke tempat

variabel yang lain. Pendekatan lain pada situasi sosial yang

penelitian yang digunakan memiliki kesamaan dengan

peneliti adalah pendekatan situasi sosial pada kasus yang

kualitatif. Penelitian ini untuk dipelajari. Sampel dalam

memperoleh gambaran yang penelitian kualitatif bukan

jelas mengenai Konflik dinamakan responden, tetapi

Hubungan Industrial di Kota sebagai nara sumber, atau

Tanjungpinang partisipan, informan, teman

2. Lokasi Penelitian dan guru dalam penelitian.

Lokasi penelitian ini Sampel dalam penelitian

terletak di kota Tanjungpinang. kualitatif, juga bukan disebut

3. Informan sampel statistik, tetapi sampel

Menurut Sugiyono teoritis, karena tujuan

(2013:216) dalam penelitian penelitian kualitatif adalah

kualitatif tidak menggunakan untuk menghasilkan teori.

8
untuk mencari fakta

4. Sumber Data yang berkaitan dengan

Untuk memperoleh data masalah yang diteliti.

yang diperlukan maka b. Data Skunder

dalam penelitian ini penulis Data yang

menggunakan teknik diperoleh dari pihak

sebagai berikut: lain tidak langsung

a. Data Primer diperoleh oleh peneliti

Data yang dari subjek

diperoleh langsung dari penelitiannya yaitu

subjek penelitian yang studi ke pustaka.

mengenakan alat ukur Biasanya berupa teknik

atau pengambilan data pengumpulan data atau

langsung pada subjek informasi yang

sebagai sumber menyangkut masalah

informasi yang dicari yang diteliti dengan

yaitu studi lapangan. mempelajari dari

Biasanya berupa menelaah buku, surat

pengumpulan data yang kabar atau bentuk-

diperoleh melalui bentuk tulisan lainnya

penelitian dengan turun yang ada relefansinya

ke lokasi penelitian

9
dengan masalah yang merupakan salah satu

diteliti. teknik pengumpulan

data dimana peneliti

5. Teknik Pengumpulan terjun langsung sebagai

Data partisipan atau non

a. Studi Pustaka partisipan. Dengan

Yaitu pencarian teknik observasi

referensi melalui peneliti dapat

penelusuran literatur memperoleh gambaran

dan sumber-sumber langsung dan

informasi valid lainnya mengetahui keadaan

yang digunakan sebagai yang sesungguhnya

pelengkap dan terjadi dilapangan. Alat

perbandingan data yang yang digunakan dalam

telah diperoleh serta Observasi adalah Check

mencari alternatif List (daftar periksa) dan

pemecahan masalah kamera.

yang ditemukan di c. Wawancara

lapangan. (Interview)

b. Observasi Menurut

Observasi atau Esterberg dalam

pengamatan langsung Sugiyono (2013:231)

10
wawancara merupakan alat perekam suara.

pertemuan dua orang Sedangkan tempat yang

untuk bertukar digunakan untuk

informasi dan ide wawancara adalah

melalui tanya jawab, tempat yang akan

sehingga dapat ditentukan oleh

dikontruksikan makna informan-informan

dalam suatu topik yang terlibat.

tertentu. Wawancara

yang dilakukan secara 1.5 Teknik Analisa Data

langsung ditujukan
Analisis data yang
kepada pihak-pihak
dipergunakan dalam penelitian ini
yang mengetahui
adalah analisis secara kualitatif dengan
perihal konflik
menggunakan model analisis
hubungan industrial
interaktif. Miles dan Huberman dalam
yang terjadi antara
Sugiyono (2003:246), mengemukakan
karyawan dengan
bahwa “ aktivitas dalam analisis data
manajemen PT. Panca
kualitatif dilakukansecara interaktif
Rasa Pratama. Alat
dan berlangsung secara terus-menurus
yang digunakan dalam
sampai tuntas, sehingga datanyasudah
wawancara ini adalah

daftar pertanyaan dan

11
jenuh”. Aktifitas dalam analisa data, menjawab permasalahan-

yaitu : permasalahan yang diteliti.

3. Penarikan Kesimpulan
1. Reduksi Data
Dari awal pengumpulan
(Pemilahan/Sortir)
data, peneliti harus sudah
Merupakan bagian dari
memahami apa arti dari
proses analisis yang
berbagai hal yang ditemui
mempertegas, memperpendek,
dengan melakukan pencatatan
membuat fokus, membuang
peraturan-peraturan, pola-pola,
hal-hal yang tidak penting dan
pernyataan-pernyataan, arahan,
mengatur data sedemikian rupa
sebab-akibat dan berbagai
sehingga dapat membuat
proporsi, kesimpulan perlu di
kesimpulan akhir.
verifikasi agar penelitian yang

dilakukan benar dan bisa

dipertahankan.

2. Sajian Data II. LANDASAN TEORI


Merupakan suatu 2.1 Konflik
rakitan organisasi informasi
Konflik berasal dari kata
deskriptif. Sajian data harus
kerja Latin configere yang berarti
mengacu pada rumusan
saling memukul. Dalam Kamus Besar
masalah sehingga dapat

12
Bahasa Indonesia, konflik dapat Dalam pandangan

diartikan sebagai percekcokan. pluralistik yang liberal, konflik

Perselisihan, dan pertentangan. merupakan suatu hal yang

Webster (dalam Pruitt dan Rubin, “rasional dan tidak dapat

2004: 9) lebih lanjut mendefinisikan terelakkan”. Konflik

konflik sebagai persepsi mengenai disebabkan oleh aspek

perbedaan atau suatu kepercayaan, struktural hubungan industrial,

bahwa aspirasi pihak-pihak yang bukan aspek personal. Konflik

berkonflik tidak dapat dicapai secara terjadi antara kelompok

stimulan. Pandangan ini kemudian manajer dan kelompok buruh.

dipakai Dean G. Pruitt dan Jefrey Z. Hal ini terjadi karena

Rubin (2004: 21) untuk pertentangan logika antara

mendefinisikan konflik sebagai kedua kelompok tersebut.

perbedaan kepentingan (perceived Kelompok manajer

divergence of interest). menekankan nilai efisiensi,

produktivitas, dan keuntungan.


Muhtar Habibi (2009: 20)
Sementara kelompok buruh
mencoba menjelaskan pengertian
menuntut upah yang lebih
konflik dalam hubungan industrial
tinggi, kondisi kerja yang baik
melalui 3 pandangan, yaitu:
maupun keamanan kerja yang
1. Pandangan Neoliberal
lebih besar. Dengan demikian,

konflik industrial adalah

13
rasional karena merupakan yang tidak terhindarkan, yaitu

konflik yang ditujukan untuk konflik industrial yang sinonim

merubah struktur hubungan dengan konflik politik dan

industrial bagi masing-masing sosial.

pihak.
3. Pandangan Pancasila

2. Perspektif Marxian
Dalam hubungan

Dalam pandangan industrial Pancasila, konflik

Marx, konflik dalam hubungan merupakan sesuatu yang

industrial bukan hanya negatif. Konflik dapat

merefleksikan ketegangan dan menganggu proses produksi

permintaan organisasi, namun dan karenanya dapat

juga yang lebih penting adalah merugikan perekonomian.

konflik tersebut merupakan


2.2 Faktor-faktor Penyebab Konflik
suatu yang alami inheren
Mc Farland (dalam Yayat,
terjadi dalam sistem ekonomi
2008:102) menyebutkan bahwa
dan sosial kapitalisme. Semua
terdapat sejumlah faktor-faktor yang
konflik dipercaya sebagai
dapat menyebabkan terjadinya konflik,
akibat dari perusahaan antara
antara lain:
pemilik dan bukan pemilik alat

produksi. Hal tersebut pada a. Ketidaktepatan komunikasi

gilirannya menuju ke suatu hal eselon

14
b. Perbedaan minat antara d. Overlap dalam

anggota eselon tanggung jawab atau

c. Kurangnya komunikasi pekerjaan.

yang menyebabkan e. Kegagalan manajemen

terbentuknya persepsi yang waktu dalam

serasi diantara eselon- pelaksanaan tugas.

eselon yang ada. f. Stress, karena

kecemasan atas kondisi


Menurut Yayat Hayati
keuangan, keluarga,
Djatmiko (2008:104), penyebab
benturan, perselisihan
terjadinya konflik antara lain:
dengan orang lain.
a. Perbedaan tujuan,
g. Ketidaksetujuan
kebutuhan, nilai.
terhadap imbalan, hak-
b. Persaingan dan ambisi
hak, status, atau
pribadi dalam hal
peranan.
promosi, kenaikan
h. Prasangka atas
upah, yang dapat
kesukuan, ras, agama,
merusak semangat
usia, sex.
kerja.
i. Salah urus sehingga
c. Pelaksanaan kerja yang
terjadi aturan kerja
buruk (mengesalkan
yang tidak adil.
pekerja yang lain).

15
j. Ketidakmampuan sehingga dapat menimbulkan

mendelegasikan terjadinya konflik.

pekerjaan.
- Tujuan yang Berbeda
k. Perselisihan antar nilai
Konflik dapat terjadi
pribadi.
apabila pihak yang satu dengan
l. Kecerobohan dalam
yang lain memiliki tujuan yang
pelaksanaan kerja.
berbeda. Namun terkadang
Menurut Wirawan (2009)
dengan tujuan yang sama pun
penyebab konflik disebabkan beberapa
konflik dapat terjadi ketika
faktor sebagai berikut:
untuk mencapai tujuan tersebut

- Keterbatasan Sumber masing-masing pihak memiliki

strategi pencapaian yang


Setiap individu untuk
berbeda.
memenuhi kebutuhan hidupnya

seringkali harus bersaing - Interdependensi Tugas

dengan orang lain untuk


Konflik terjadi apabila
memperoleh sesuatu (sumber)
peran pihak yang satu dengan
yang dianggap dapat
yang lain dapat mempengaruhi
memberikan kelangsungan
keberhasilan tugasnya.
dalam hidup karena setiap

manusia memiliki keterbatasan

16
- Diferensiasi Organisasi - Komunikasi yang Tidak

Baik
Perbedaan deskripsi

tugas antara yang satu dengan Komunikasi dapat

yang lain juga dapat menjadi penyebab konflk

menimbulkan konflik karena apabila dalam penyampaian

adanya perbedaan baik dari informasi adanya

segi perilaku, orientasi waktu, ketidakjelasan, gaya berbicara

dan pemikiran yang berbeda. yang dianggap tidak sesuai

dengan budaya, serta perilaku


- Ambiguitas Yuridiski
dalam berkomunikasi yang
Adanya ketidakjelasan
berbeda antara masing-masing
antara pembagian tugas dan
pihak.
kewenangan antara unit kerja
- Perlakuan Tidak
yang satu dengan yang lain.
Manusiawi
- Sistem Imbalan yang Tidak
Pelanggaran terhadap
Layak
hak asasi manusia yang
Imbalan atas jasa/
dianggap tidak manusiawi
kinerja yang dianggap tidak
dapat menimbulkan
sesuai dapat menjadi pemicu
pertentangan bagi pihak yang
terjadinya konflik.
dirugikan.

17
- Keragaman Sistem Sosial a) Persaingan terhadap sumber-

sumber (competition resources)


Keragaman suku,

budaya, agama, bahasa, yang b) Ketergantungan terhadap

dimiliki suatu bangsa dapat tugas (task interdependence)

menjadi penyebab konflik


c) Kekaburan deskripsi tugas
dalam kehidupan
(jurisdictional ambiguity)
bermasyarakat.
d) Masalah status (status
- Pribadi Orang
problem)

Konflik dapat timbul


e) Rintangan komunikasi
dari sifat dan karakteristik yang
(communication barriers)
dimiliki seseorang dalam
f) Sifat-sifat individu
berhubungan dengan orang
(individual traits)
lain.

2.3 Konflik dan Mediasi


Robin, Walton dan Duton

(dalam Wijono 2012) menjelaskan Salah satu cara dalam

tentang sumber konflik menyelesaikan konflik yang terjadi

antarpribadi/kelompok melalui didalam hubungan industrial adalah

kondisi-kondisi pemula (antecedent dengan melakukan mediasi. Mediasi

conditions) yang meliputi: merupakan sebuah perundingan yang

dilakukan antara kedua pihak yang

18
saling bertentangan lalu dipimpin oleh Kamus Besar Bahasa Indonesia

pihak ketiga atau mediator yang mengandung tiga unsur penting,

berfungsi untuk memberikan solusi- pertama, mediasi merupakan proses

solusi atau jalan keluar untuk penyelesaian perselisihan atau

menyelesaikan konflik perselisihan sengketa yang terjadi antara dua pihak

kedua belah pihak. atau lebih. Kedua, pihak yang terlibat

dalam penyelesaian sengketa adalah


Secara etimologi (bahasa),
pihak-pihak yang berasal dari luar
mediasi berasal dari bahasa latin
pihak yang bersengketa. Ketiga, pihak
mediare yang berarti “berada di
yang terlibat dalam penyelesaian
tengah” karena seorang yang
sengketa tersebut bertindak sebagai
melakukan mediasi (mediator) harus
penasihat dan tidak memiliki
berada di tengah orang yang bertikai.
kewenangan apa-apa dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia,
pengambilan keputusan.
memberikan batasan bahwa ”mediasi

adalah proses pengikutsertakan pihak Peraturan Mahkamah Agung

ketiga dalam penyelesaian suatu No. 1 Tahun 2008 mengemukakan

perselisihan sebagai penasihat. pengertian mediasi dan pengertian

Mediator adalah perantara mediator. Pengertian mediasi adalah

(penghubung, penengah) bagi pihak- cara penyelesaian sengketa melalui

pihak yang bersengketa itu”. proses perundingan untuk memperoleh

Pengertian mediasi yang diberikan kesepakatan para pihak dengan dibantu

19
oleh mediator. Sedangkan pengertian pendekatan mufakat atau

mediator adalah pihak netral yang konsensus para pihak;

membantu para pihak dalam proses - Para pihak meminta bantuan

perundingan guna mencari berbagai pihak lain yang bersifat tidak

kemungkinan penyelesaian sengketa. memihak yang disebut

mediator;
Menurut Takdir Rahmadi
- Mediator tidak memiliki
(2010:12), mediasi adalah suatu proses
kewenangan memutus, tetapi
penyelesaian sengketa antara dua
hanya membantu para pihak
pihak atau lebih melalui perundingan
yang bersengketa dalam
atau cara mufakat dengan bantuan
mencari penyelesaian yang
pihak netral yang tidak memiliki
dapat diterima para pihak.
kewenangan memutus. Pihak netral

tersebut disebut mediator, dengan Menurut Libertus Jehani

tugas memberikan bantuan prosedural (2007:22), mediasi adalah

dari substansial. Dengan demikian, penyelesaian perselisihan hak,

dari definisi atau pengertian mediasi perselisihan kepentingan, perselisihan

ini dapat diidentifikasikan unsur-unsur PHK, dan perselisihan antara serikat

esensial mediasi, yaitu: pekerja/serikat buruh dalam satu

perusahaan melalui musyawarah yang


- Mediasi merupakan cara
ditengahi oleh seorang atau lebih
penyelesaian sengketa melalui

perundingan berdasarkan

20
mediator yang netral yang terdaftar di dan kepentingan yang berbeda. Dalam

instansi ketenagakerjaan. kasus ini ini terlihat sebuah konflik

yang terjadi antara PT. Pancarasa


Kesimpulannya, teori-teori diatas
Pratama dengan karyawan yang
menjelaskan bahwa mediasi
tergabung didalam kepengurusan
merupakan sebuah perundingan antara
Federasi Serikat Pekerja Metal
pihak-pihak yang berkonflik dengan
Indonesia. Fenomena tersebut dapat
menggunakan mediator sebagai pihak
disesuaikan melalui kajian konflik
menengah, dimana mediator tidak
hubungan industrial dalam pandangan
memiliki wewenang untuk
neo-liberal yang dijelaskan oleh
menyelesaikan kasus yang terjadi
Muhtar Habibi dimana konflik
antara pihak yang saling bertentangan
disebabkan oleh aspek struktural
namun dapat memberikan saran-saran
hubungan industrial, bukan aspek
serta solusi untuk menyelesaikan kasus
personal. Konflik terjadi antara
tersebut.
kelompok manajer dan kelompok
III. PEMBAHASAN DAN
buruh yang disebabkan oleh adanya
DISKUSI
pertentangan logika antara kedua

Pada umumnya konflik dapat kelompok tersebut. Kelompok manajer

diartikan sebagai sebuah pertentangan menekankan nilai efisiensi,

yang terjadi antara pihak-pihak produktivitas, dan keuntungan.

berbeda yang disebabkan oleh alasan Sementara kelompok buruh menuntut

upah yang lebih tinggi, kondisi kerja

21
yang baik maupun keamanan kerja 1 tahun kemudian saat mulai terbentuk

yang lebih besar. Fenomena kembali. Bentuk perlawanan halus

perselisahan konflik tersebut kemudian yang dilakukan oleh pihak perusahaan

memiliki kesamaan terhadap melalui pemberangusan pengurus

pengertian konflik yang diungkapkan serikat secara perlahan melahirkan

Handoko yaitu konflik Hirarki yang persepsi bahwa perusahaan tidak

merupakan konflik antara berbagai menginginkan adanya sebuah

tingkatan organisasi dan secara umum kepengurusan serikat terbentuk

terjadi antara manajemen dan dilingkungan perusahaan.

karyawan. Pemahaman konflik


Ada beberapa faktor penyebab
mengenai pertentangan antara
terjadinya konflik antara pihak
beberapa pihak telah dikemukakan
perusahaan dengan karyawan. Stephen
oleh Webster. Hal tersebut dapat
P. Robbins dan Wirawan menjelaskan
terlihat dari adanya indikasi Union
salah satu lahirnya konflik di dalam
Busting yang disampaikan oleh pihak
organisasi disebabkan oleh komunikasi
Federasi Serikat Pekerja Metal
yang kurang sempurna sehingga
Indonesia dan Dinas Tenaga Kerja.
menimbulkan salah pengertian dan
Proses pemberangusan serikat pekerja
ketidakjelasan yang ada. Hal ini
tersebut mulai terlihat ketika terjadi
tercerminkan berdasarkan keluhan dari
pemecatan 14 karyawan yang berstatus
karyawan yang mengemukakan bahwa
sebagai pengurus serikat sampai
pihak perusahaan menganggap
dengan terjadinya kembali pemecatan

22
karyawan telah melanggar beberapa Setelah gagalnya perundingan

peraturan perusahaan sedangkan para Bipartit antara pihak karyawan dengan

karyawan mengemukakan bahwa pihak perusahaan, Dinas Tenaga Kerja

mereka tidak mendapatkan lembaran turut berpartisipasi dalam proses

peraturan perusahaan sehingga terjadi penyelesaian masalah yaitu dengan

kebingungan antara karyawan. Pihak diadakannya perundingan Mediasi dan

serikat juga mengeluhkan peraturan berperan sebagai mediator. Didalam

perusahaan mengenai mekanisme surat perundingan tersebut, Dinas Tenaga

peringatan yang tidak masuk akal. Kerja berkontribusi dalam

Selanjutnya adalah faktor terjadinya memberikan opsi-opsi penyelesaian

konflik berupa ketidaksetujuan masalah tanpa memberikan putusan

terhadap imbalan, hak-hak. status, atau dan berpihak pada kedua kubu yang

peranan yang dipaparkan oleh Yayat berkonflik dengan tujuan agar tercipta

Hayati Djatmiko menjadi acuan opsi yang dapat disepakati oleh kedua

terhadap penyebab lahirnya kasus belah pihak. Identifikasi akan unsur-

perseturuan antara 4 karyawan yang unsur yang tampak dalam perundingan

dipecat secara sepihak oleh pihak Mediasi tersebut telah sesuai dengan

perusahaan pada tahun 2015, dimana 4 pengertian Mediasi yang dipaparkan

karyawan tidak mendapatkan hak-hak oleh Takdir Rahmadi dan juga tidak

berupa biaya hidup apabila dimutasi ke jauh berbeda dari pendapat Libertus

Jakarta dan tidak mendapatkan hak- Jehani. Kemudian berdasarkan

hak karyawan usai diberhentikan. kedudukan dan peranan yang

23
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja positif konflik antara kelompok in

maka hal tersebut telah sesuai dalam group yang berkonflik dimana

Peraturan Mahkamah Agung No. 1 meningkatnya solidaritas diantara

Tahun 2008 dan penjelasan dari teori kelompok.

Takdir Rahmadi.
Penelitian berjudul Konflik

Selanjutnya peneliti akan Politik dalam Proses Pemilihan Kepala

mencoba melakukan perbandingan Desa Tahun 2007 di Desa Tarempa

antara penelitiian terdahulu yang Barat Kecamatan Siantan Kabupaten

relevan dengan penelitian yang peneliti Kepulauan Anambas yang ditulis oleh

lakukan. Penelitian berjudul Konflik Chevy Fantastic (2014) menjelaskan

Buruh Bongkar Muat di Perairan didalam hasil penelitiannya bahwa

Kampung Bugis di Tanjungpinang terdapat konflik didalam proses

yang ditulis oleh Haidir (2015) kampanye desa yang disebabkan oleh

menjelaskan didalam hasil adanya indikasi pemaksaan, ancaman

penelitiannya bahwa kelompok buruh kekerasan, permainan money politic,

di Kampus Bugis telah terjadi konflik fanatisme serta kepentingan-

internal dan external yang disebabkan kepentingan politik lainnya yang

oleh adanya masalah pembagian kerja dilakukan oleh calon kepala desa yang

dan upah serta diskriminasi antara ingin berkuasa.

buruh junior dan buruh senior.


Penelitian berjudul Analisis
Kemudian dijelaskan terdapat fungsi
Konflik Pedagang (Studi Kasus

24
Relokasi Pedagang dari Simpang KM Pangke Barat diantaranya terkait

16 ke Pasar Tani Bintan) yang ditulis masalah akses kekuasaan, besaran

oleh Dina Kartika (2015) menjelaskan ganti rugi, serta interaksi yang

didalam hasil penelitiannya bahwa membuat berbagai hal terkait

konflik yang terjadi disebabkan oleh pemberian bantuan tidak tersampaikan

relokasi yang dilakukan oleh secara merata di masyarakat.

pemerintah terhadap lokasi berjualan


Berdasarkan hasil penelitian-
disimpang KM 16 namun dapat
penelitian terdahulu yang membahas
menciptakan dampak positif yaitu
mengenai konflik, peneliti menemukan
memperkuat solidaritas antar
adanya beberapa perbedaan dimana
pedagang-pedagang tersebut.
studi mengenai konflik lebih

Penelitian berjudul Konflik membahas mengenai permasalahan di

CSR PT. Saipem Indonesia di Desa lingkungan internal pemerintahan dan

Pangke Barat Kecamatan Meral Barat rukun masyarakat. Peneliti kemudian

Kabupaten Karimun yang ditulis oleh menemukan adanya studi konflik yang

Sri Puspita Ningsih (2014) mendiskusikan permasalahan buruh

menjelaskan didalam hasil namun yang menjadi perbedaan

penelitiannya bahwa terhentinya didalam penelitian ini permasalahan

program sustainability PT. Saipem buruh dalam penelitian sebelumnya

Indonesia dapat menjadi potensi lebih memfokuskan studi pembahasan

terjadinya konflik di masyarakat desa konflik antara sesama buruh

25
sedangkan penelitian ini lebih pembahasan atau pengetahuan

membahas mengenai konflik antara mengenai studi-studi tentang konflik,

buruh/karyawan dengan manajemen buruh dan hubungan industrial.

perusahaan. Penelitian ini kemudian

lebih melibatkan banyak pihak dimana


IV. PENUTUP
pihak serikat buruh yaitu Federasi
4.1 Kesimpulan
Serikat Pekerja Metal Indonesia pihak

pemerintah yaitu Dinas Tenaga Kerja, Kasus-kasus perselisihan

dan Pengadilan Hubungan Industrial hubungan industrial kerap tidak dapat

turut berpartisipasi dalam proses dipisahkan didalam lingkungan kerja

penyelesaian konflik. Kemudian industrial, yang mana dapat

peneliti berpendapat bahwa sebagian disebabkan oleh berbagai macam

besar topik permasalahan yang terjadi faktor. Kasus-kasus tersebut dapat

dalam konflik perselisihan antara PT. berupa perselisihan hak, perselisihan

Pancarasa Pratama dengan karyawan kepentingan, perselisihan PHK,

sesuai dengan beberapa kajian teori maupun perselisihan antar serikat

yang membahas mengenai konflik, buruh/serikat pekerja. Konflik

faktor-faktor penyebab terjadinya perselisihan hubungan industrial yang

konflik, dan perundingan mediasi. terjadi antara pihak karyawan dengan

Sehingga peneliti berpendapat bahwa manajemen PT. Pancarasa Pratama

permasalahan didalam penelitian ini Tanjungpinang merupakan salah satu

telah sesuai dalam memberikan

26
contoh dari adanya kasus perselisihan dilakukan oleh pihak

hubungan industrial yang hingga saat perusahaan dikarenakan

ini belum dapat diselesaikan secara adanya dugaan praktek

baik. Maka dari itu dapat diambil pemberangusan serikat

kesimpulan atas pembahasan kerja atau Union Busting.

penelitian ini yaitu: Hal ini dikarenakan dalam

2 kasus tersebut para


a. Terdapat dua jenis kasus
karyawan memiliki status
yang terjadi didalam
sebagai anggota Federasi
konflik perselisihan antara
Serikat Pekerja Metal
karyawan dengan
Indonesia.
manajemen PT. Pancarasa
c. Selain para karyawan dan
Pratama namun melibatkan
manajemen PT. Pancarasa
aktor atau pihak yang sama.
Pratama. Ada aktor-aktor
Yang menjadi pembeda
lain yang turut
adalah jenis kasus dimana
berpartisipasi dalam
kasus pertama merupakan
penyelesaian konflik antara
kasus PHK sedangkan
kedua belah pihak. Federasi
kasus kedua merupakan
Serikat Pekerja Metal
kasus mutasi karyawan.
Indonesia berperan dalam
b. Penyebab terjadinya PHK
membantu menyelesaikan
dan mutasi karyawan yang
permasalahan anggotanya

27
dengan berpartisipasi dalam adalah karena pihak

perundingan bipartit, manajemen PT. Pancarasa

mediasi, dan sidang Pratama merasa benar

Pengadilan Hubungan dengan keputusan

Industrial. Dinas Tenaga perusahaan bahwa para

Kerja turut berkontribusi karyawan telah melanggar

dalam menyediakan aturan perusahaan.

perundingan Mediasi antara e. Sesuai dengan

kedua belah pihak dan permasalahan didalam

memberikan masukan- penelitian ini maka kajian

masukan serta jalan keluar mengenai kasus konflik

dalam menyelesaikan perselisihan antara PT.

konflik. Pengadilan Pancarasa Pratama dengan

Hubungan Industrial juga karyawan telah

berkontribusi didalam berkontribusi dalam

memberikan putusan yang memberikan pembahasan

adil terhadap kondisi atau pengetahuan mengenai

pertikaian antara kedua studi-studi mengenai ruang

belah pihak. lingkup konflik, buruh dan

d. Alasan mengapa konflik hubungan industrial.

tidak bisa diselesaikan

diluar sidang pengadilan

28
4.2 Saran mampu mengidentifikasikan

atau melacak adanya kasus


Saran yang dapat peneliti
perselisihan hubungan
berikan sesuai dengan topik
industrial lebih baik di kota
permasalahan dalam skripsi ini adalah:
Tanjunpinang untuk
a. Agar sektor pemerintahan
meminimalisir terjadinya
khususnya Dinas Tenaga Kerja
kasus-kasus tersebut di masa
dan Pengadilan Hubungan
depan.
Industrial tetap efektif didalam
d. Agar sektor hubungan
menjalankan tugasnya yaitu
industrial khususnya pihak
turut berkontribusi didalam
buruh dan pihak perusahaan
menyelesaikan konflik atau
saling mampu dalam
perselisihan hubungan
menciptakan sebuah hubungan
industrial
yang baik dan komunikasi yang
b. Agar pihak mediator mampu
jelas sehingga dapat mencegah
dalam menyediakan atau
timbulnya perselisihan.
menciptakan saran-saran yang
e. Agar media massa mampu
efektif dalam penyelesaian
khususnya di wilayah kota
perselisihan di perundingan
Tanjungpinang mampu dalam
mediasi
memberikan informasi yang
c. Agar pihak pemerintah
akurat dan lengkap terkait
khususnya Dinas Tenaga Kerja

29
kasus perselisihan hubungan PT. RAJAGRAFINDO
PERSADA: Jakarta.
industrial
Soetopo Hendyat. 2010.
Perilaku Organisasi. PT.
REMAJA ROSDAKARYA:
Daftar Pustaka
Bandung.

Djatmiko Hayati Yayat. 2008. Sopiah. 2008. Perilaku


Perilaku Organisasi. Penerbit Organisasi. C.V ANDI
CV ALFABETA: Bandung. OFFSET: Yogyakarta.

Jehani Libertus. 2007. Hak- Sugiyono. 2013. Metode


Hak Pekerja Bila di-PHK.
Penelitian Kuantitatif dan
VisiMedia: Tanggerang.
Kualitatif.
Pruitt G. Dean, Rubin Z.
Jeffrey. 2009. Teori Konflik JURNAL
Sosial. PUSTAKA PELAJAR:
Anwar Choerul. 2015.
Yogyakarta.
Manajemen Konflik Untuk
Putra Purnama Febri Gede. Menciptakan Komunikasi yang
2009. Meretas Perdamaian Efektif (Studi Kasus Di
dalam Konflik Pilkada Departemen Purchasing PT.
Langsung. Penerbit Gava Sumi Rubber Indonesia).
Media: Yogyakarta
Fantastic Chevy. 2014. Konflik
Rahmadi Takdir. 2010. Politik dalam Proses Pemilihan
Mediasi Penyelesaian Sengketa Kepala Desa Tahun 2007 di
Melalui Pendekatan Mufakat. Desa Tarempa Barat

30
Kecamatan Siantan Kabupaten Barat Kecamatan Meral Barat
Kepulauan Anambas. Kabupaten Karimun.

Haidir. 2015. Konflik Buruh Nisa Jakiatin. 2015. Resolusi


Bongkar Muat di Perairan Konflik dalam Perspektif
Kampung Bugis di Komunikasi.
Tanjungpinang.
Nugraheni Fitri. 2007. Wajah
Kartika Dina. 2015. Analisis Konflik dalam Organisasi:
Konflik Pedagang (Studi Kasus Penguasaan Manajemen
Relokasi Pedagang dari Konflik oleh Pemimipin.
Simpang KM 16 ke Pasar Tani
Suhardono Wisnu. 2015.
Bintan).
Konflik dan Resolusi.
Kurniawan Dedi, Syani Abdul.
Wahyudi Andri. Konflik,
Faktor Penyebab, Dampak dan
Konsep Teori dan
Strategi Penyelesaian Konflik
Permasalahan.
Antar Warga di Kecamatan
Way Panji Kabupaten DOKUMEN DAN BACAAN
Lampung Selatan.
LAINNYA

Narjono Isnoer Arijo. 2014.


Peraturan Mahkamah Agung
Manajemen Konflik Organisasi
dalam Pandangan Islam Republik Indonesia Nomor 01
(Organizational Conflict
Tahun 2008. Tentang Prosedur
Management in Islamic View)
Mediasi di Pengadilan
Ningsih Puspita Sri. 2014.
Konflik CSR PT. Saipem
Indonesia di Desa Pangke

31
Internet Kota Tanjungpinang, (1 Januari

2017),
Berita Resmi Statistik, (25
<https://id.wikipedia.org/wiki/
Januari 2017), <
Kota_Tanjungpinang>
https://tanjungpinangkota.bps.g

o.id/Brs/view/id/142> Konflik, (31 Januari 2015)


<http://kbbi.web.id/konflik>
Inflasi Bulanan Kota
Konflik, (31 Januari 2015)
Tanjungpinang Tahun 2016,
<https://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
(25 Januari 2017), < >

https://tanjungpinangkota.bps.g Konflik dalam Organisasi, (31

o.id/linkTabelStatis/view/id/58 Januari 2015),


<https://wennynugraha16.word
>
press.com/2015/01/31/>

Kepri Memang Tak Punya Mediasi, (31 Januari 2015),

Kebun Teh tapi Punya Oleh- <http://kbbi.web.id/mediasi>

Oleh Khas, Teh Prendjak, (25 Mediasi: Pengantar Teori dan


Prakter, (31 Januari 2015),
Januari 2017), <
<http://wmc-
http://batam.tribunnews.com/2
iainws.com/artikel/16-mediasi-
016/03/31/kepri-memang-tak- pengantar-teori-dan-praktek>

punya-kebun-teh-tapi-punya- Pengertian Mediasi menurut

oleh-oleh-khas-teh-prendjak> Pakar, (31 Januari 2015),


<http://www.pengertianpakar.c

32
om/2015/03/pengertian-
mediasi-menurut-pakar.html>

Upah Minimum Regional


(UMR) Tanjungpinang 2006 –
2016, (25 Januari 2017, <
https://tanjungpinangkota.bps.g
o.id/linkTabelStatis/view/id/3>

33

Anda mungkin juga menyukai