Anda di halaman 1dari 8

NAMA : YESSICA NOVALIA

NIM : 858774156
SEMESTER : 5-E
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD

Silahkan kerjakan Latihan 1 ini dengan benar!


No. Soal Skor

1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 15


3 landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan
humanisme. John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan William James
merupakan tokoh-tokoh yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah
dari ketiga landasan tersebut sehingga mendorong lahirnya pembelajaran
terpadu. Serta uraikan keterkaitan landasan tersebut terhadap kegiatan
pembelajaran.

2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial 25


dalam pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu
siswa merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai
fasilitator bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2
guru dengan karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula
yang memahami teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi
mengajar di kelas masih minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah
pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku dengan
pembelajaran satu arah. Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama
sehinga mampu menguasai dengan baik keterampilan menjelaskan dan
bertanya dalam pembelajaran terpadu. Berikan beberapa contoh dari
implementasi kedua keterampilan tersebut.

3 Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan 25


daerah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya
menghentikan sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan
mengalihkannya dengan Learning from home (Pembelajaran di rumah).
Rancanglah Satuan Pembelajaran Terpadu dengan memilih salah satu
subtema, jabarkan melalui kegiatan pembelajaran serta evaluasi (penilaian)
yang mampu dilaksanakan secara mandiri oleh siswa (kolaborasi dengan
orang tua). Pertimbangkan Satuan Pembelajaran Terpadu tersebut dengan
mengadakan variasi dalam penggunaan media sebagai bagian integral dalam
pembelajaran.
Skor Total 65

JAWABAN

1. Benang merah dari landasan progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme sehingga mendorong
lahirnya pembelajaran terpadu adalah karena dari tiga landasan tersebut melihat siswa dari keunikan,
potensi dan motivasi yang dimilikinya, dan landasan tersebut ketika berjalan beriringan akan bersifat
saling melengkapi dan akan menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh.
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan
kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan memperhatikan pengalaman
siswa. Aliran progresivisme menyatakan bahwa pembelajaran seharusnya berlangsung selama alami
dan tidak artifisial atau dibuat- buat. Pembelajaran yang terjadi di sekolah sekarang ini tidak seperti
keadaan dalam dunia nyata sehingga tidak memberikan makna kepada kebanyakan siswa.
Progresivisme hadir sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap formalisme yang bersifat tradisional dan
terkesan sangat kaku dan kurang mendalam.
Progresivisme berpandangan bahwa pendidikan selalu dalam proses perkembangan yang
bersifat dinamis. Pendidikan selalu siap untuk memodifikasi metode dan kebijakan ketika berhadapan
dengan berbagai pengetahuan baru dan perubahan lingkungan/masyarakat. Progresivisme didasarkan
pada keyakinan bahwa pendidikan harus berpusat pada siswa (child-centered) bukan memfokuskan
pada guru atau bidang muatannya. Namun hal ini tidak berarti bahwa siswa diizinkan untuk megikuti
semua keinginannya, karena belum cukup matang untuk menentukan tujuan yang memadai.
Pembelajaran tematik juga dikembangkan menurut aliran kontrukstivisme yang menyatakan
bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari
belajar bermakna. Aliran ini memandang pengalaman langsung yang dikontruksi sendiri oleh siswa
merupakan kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau
bentukan manusia melalui hasil interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan.
Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswanya, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Esensi dari teori konstruktivis adalah ide harus
ditemukan sendiri oleh siswa dan mentransformasikan sendiri suatu informasi tersebut apabila
menginginkan informasi tersebut menjadi miliknya.
Aplikasi teori humanisme lebih menonjolkan kebebasan setiap individu siswa/i memahami
materi pembelajaran untuk memperoleh informasi/pengetahuan baru dengan caranya sendiri, selama
proses pembelajaran.dalam teori ini peserta didik berperan sebagai subjek didik, peran guru dalam
pembelajaran humanisme adalah fasilitator. Peserta Didik Dalam pembelajaran yang humanis
ditempatkan sebagai pusat (central) dalam aktifitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam
memaknai pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian , peserta didik diharapkan mampu
menemukan potensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara memaksimal. Peserta didik bebas
berekspresi cara-cara belajarnya sendiri. Peserta didik menjadi aktif dan tidak sekedar menerima
informasi yang disampaikan oleh guru.
Kombinasi ketiga landasan diadaptasi pada pembelajaran terpadu yang mengedepankan proses
pembelajaran yang pengetahuan dibentuk sendiri oleh siswa sehingga terbentuk pembelajaran
bermakna, pembentukan kreatifitas, berpusat pada siswa, bebas berekspresi serta aktif.

2. Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru karena sebagian besar
percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa adalah berupa
penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan
siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal
kepada peserta didiknya. Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan
berpikir peserta didik. Misalnya guru akan menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah
anak usia TK (4 – 5 tahun) maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata.
Pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu,
keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus mumpuni sehingga siswa
mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh guru selain untuk memberikan pemahaman, juga
untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan,
keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan.
Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan ini
memungkinkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya,
mengestimasi tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya,
serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Keterampilan menjelaskan
merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam proses belajar – mengajar, tidak hanya
penting bagi siswa, tetapi juga sangat penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dengan penjelasan guru yang memicu siswa, maka siswa dapat berbalik mengungkapkan atau
mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat
mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam belajar.
Keterampilan menjelaskan dan bertanya perlu untuk diasah. Guru A yang merupakan pendidik
mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun memiliki pengalaman mengajar yang
masih minim. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku
dengan pembelajaran satu arah (teori belum berkembang). Untuk menjadi lebih baik dalam proses
pembelajaran, kedua guru ini dapat saling bekerja sama serta bertukar pikiran terkait pembelajaran.
Guru A dapat belajar serta mengasah keterampilan bertanya, menjelaskan serta penguasaan kelas
kepada guru B yang sudah memiliki lebih banyak pengalaman. Sementara guru B dapat belajar kepada
guru A terkait metode pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, innovative dan efektif, karena
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kurikulum bersifat dinamis, sehingga
diperlukan adanya perbaikan metode pembelajaran secara terus menerus, agar didapatkan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu serta terbentuk pengetahuan
dari dirinya sendiri.
Permasalahan suatu pembelajaran bisa muncul bersamaan dengan berkembang dan
meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan
kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dalam
pelurusan masalah, mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan
suasana kegiatan belajar mengajar yang yang diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, guru
harus lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satunya dengan cara
memberikan suatu pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian penjelasan yang bisa diterima
siswa dengan mudah. Salah satu contohnya adalah dengan mengulangi pertanyaan yang diungkapkan
oleh siswa kemudian menyebarkan pertanyaan tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari
jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang
sebenarnya.
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat di antaranya
untuk:membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang sedang dipelajari;meningkatkan
keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui:
a. memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan;
b. meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan penjelasan
yang bermakn bagi siswa
c. membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber;
d. mengatasi kekuranganberbagai sumber belajar yang diperlukan;
e. menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat di antaranya untuk:
a. meningkatkan kegiatan belajra yang lebih bervariasi dan bermakna;
b. mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi;
c. memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya;
d. meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual;
e. menumbuhkan keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan;
f. menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas.

Bagi guru sekolah dasar, keterampilan bertanya dalam pelaksanaan pembelajaran


terpadu sangat diperlukan karena saat ini pada umumnya guru masih cenderung mendominasi
kelas dengan metode penuturan atau ceramah. Banyak guru yang masih melakukan peran sebagir
sumber belajar/informasi utama bagi para siswanya, sedangkan siswa sendiri dianggap sebagai
penerima pesan/informasi. karena anggapan yang demikain mengakibatkan siswa bersikap kurang
dan selalu menerima segala hal yang disampaikan guru tanpa keingina/keberanian untuk
mempertanyakan hal-hal yang menimbulkan keraguannya.
Dengan dikuasainya keterampilan bertanya. oleh guru sekolah dasar maka siswa akan menjadi
lebih aktif dalam belajar, kegiatan belajar-mengajar menjadi lebih bervariasi, siswa pun dapat
berperan sebagai sumber informasi.
Kesempatan bertanya yang diberikan guru tidak banyak dimanfaatkan oleh siswa ditambah lagi
tidak berusaha untuk menggugah keinginan siswa untuk bertanya. Hal lain yang dapat dijadikan
alasan pentingnya keterampilan bertanya dikuasai guru, yaitu berkaitan dengan karakteriastik dari
belajar yang menuntut keaktifan secara mental, baik intelektual (proses berpikir) maupun
emosional (proses merasakan).
3. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : .....
Kelas/Semester :1/1
Tema : Diriku (Tema 1)
Sub Tema : Aku dan Teman Baru (Sub Tema 1)
Pembelajaran ke :1
Alokasi waktu : 1 hari
1) Tujuan Pembelajaran
a. Melalui lagu, siswa dapat memperkenalkan diri dengan menyebut nama panggilan.
b. Melalui permainan “Suara siapakah itu?”, siswa dapat mendengar perbedaan warna suara teman.
c. Saat bernyanyi dan melakukan permainan, siswa dapat menyebut nama teman dengan benar.
d. Setelah selesai bernyanyi dan melakukan permainan, siswa dapat mengingat semua nama
teman dengan benar dan warna suara masing-masing teman.
e. Dengan berbagi cerita, siswa dapat memberikan informasi dan memeragakan tentang
aturan di rumahdengan memberi salam pada orang tua saat ke luar rumah.

2) Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


waktu
Pendahuluan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 15 menit
Dilanjutkan Dengan MembacaDoa (Orientasi)
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi yang
akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan dengan
pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari. (Motivasi)
(Sintak Model Discovery Learning)
A. Ayo Berlatih
1. Pembelajaran 1 di buku siswa dibuka dengan gambar
seorang anak yang hendak ke sekolah. Anak
tersebut lalu mencium tangan kedua orang tuanya
sebelum berangkat.
B. Ayo Mencoba
1. Pada awal pelajaran, guru memberi salam dan
mengucapkan selamat datang kepada siswa.
2. Guru menyapa beberapa siswa dan menanyakan
namanya. (Communication)
3. Guru lalu menanyakan, “Apakah kalian sudah
berpamitan kepada orang tua masing-masing saat
hendak ke sekolah?” (lihat buku siswa halaman 2)
“Bagaimana cara kalian berpamitan dengan orang
tua?”
4. Guru menerima jawaban siswa yang beragam. Ada
yang mengucapkan salam saja, ada yang
mengucapkan salam sambil mencium tangan, dan
ada juga yang tidak berpamitan dengan orang tua.
5. Guru menyampaikan kepada siswa pentingnya
berpamitan kepada orang tua. Guru meminta siswa
agar esok berpamitan kepada orang tua saat hendak
pergi ke sekolah.
6. Setelah itu, guru mengajak siswa untuk saling
berkenalan.
7. Demikian seterusnya hingga seluruh siswa
memperkenalkan diri.
C. Ayo Bernyanyi
1. Setelah semua siswa memperkenalkan diri, guru
mengajak siswa untuk bernyanyi sambil
menyebutkan kembali nama masing-masing. Guru
menggunakan lagu yang ada di buku siswa halaman
D. Ayo Bermain Peran
1. Kegiatan berkenalan dengan berbagai cara
memudahkan siswa untuk mengingat nama teman-
teman di kelas.

3) Assesment
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian
sebagai berikut.
LAMPIRAN

1. Penilaian Sikap: Observasi dan pencatatan sikap siswa selama kegiatan


a. Contoh Format Jurnal Sikap Spiritual

Nama
No Tanggal Peserta Catatan perilaku Butir Sikap

Didik
1. Mengajak teman untuk Berdoa sebelum dan
berdoa sesudah melakukan
Kegiatan

b. Contoh Format Jurnal Sikap Sosial

Nama
No Tanggal Peserta Catatan perilaku Butir Sikap
Didik
1. Menjenguk teman yang Peduli
sakit

c. Contoh Format Penilaian Diri Aspek Sikap:

2. Penilaian pengetahuan
 Tes lisan tentang nama-nama teman di kelas
(guru menyusun pertanyaan yang akan digunakan untuk tes lisan)
3. Penilaian keterampilan:
a. Penilaian Unjuk Kerja
 Rubrik kegiatan bercerita pengalaman beristirahat.
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup Pendampingan
Aspek/ Kriteria (4) (3) (2) (1)
Jumlah Kalimat Jumlah kalimat Jumlah kalimat 7- Jumlah kalimat 4- Kurang dari 3
lebih dari 10 10 kalimat 6 kalimat kalimat
kalimat
Volume suara Suara terdengar Suara terdengar Suara hanya Suara tak
oleh semua hanya sebagian terdengar oleh terdengar
anggota kelas anggota kelas guru

Isi cerita Ada pembukaan, Hanya memenuhi 3 Hanya memenuhi 2 Belum mau
bentuk istirahat, kriteria kriteria bercerita
bagaimana
beristirahat,
manafaat istirahat
* Kriteria penilaian masing-masing memiliki poin 25 di setiap bobot angka. Jika bobotnya 4, maka
skornya adalah 4 x 25 = 100, dan seterusnya.
 Instrumen Penilaian Kegiatan Bercerita

Kriteria 1 ( √ ) Kriteria 2 ( √ ) Kriteria ( √ )


No Nama siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
3
dst

T : Terlihat ; BT : Belum Terlihat


Kriteria 1: Banyak kalimat di atas 10
kalimat Kriteria 2: Suara terdengar
Kriteria 3: Menggunakan bahasa baku
b. Memperkenalkan diri lewat permainan dan nyanyian
Perlu
Kriteria Baik Baik Cukup
Pendampingan
sekali 3 2 1
4
1. Kemampuan Siswa Siswa Siswa hanya Siswa belum
memperkena mampu mampu mampu mampu
lkan diri menyebutkan menyebutkan menyebutkan memperkenalkan
nama panjang nama panjang nama diri
dan nama panggilan
Panggilan
2. Kemampuan Siswa mampu Siswa Siswa mampu Siswa belum
menjalankan melakukan mammpu melakukan mampu
peraturan permainan melakukan sesuai aturan melakukan
pada sesuai dengan permainan tetapi dengan permainan sesuai
permainan intruksi tanpa sesuai aturan lebih dari 1 dengan aturan
pengarahan tetapi dengan 1 kali arahan
ulang. kali arahan ulang
3. Kemampuan Siswa Siswa Siswa Siswa belum
melakukan mampu melempar dan melempar dan mampu
gerakan melempar menangkap menangkap melempardan
melempar dan bola, tetapi 1- boal, tetapi menangkap
dan menangkap 2kali meleset lebih dari 3
menangkap bola dengan kali meleset
akurat (tidak
pernah
meleset)
Refleksi Guru

Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..

Anda mungkin juga menyukai