Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 858774156
SEMESTER : 5-E
MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TERPADU DI SD
JAWABAN
1. Benang merah dari landasan progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme sehingga mendorong
lahirnya pembelajaran terpadu adalah karena dari tiga landasan tersebut melihat siswa dari keunikan,
potensi dan motivasi yang dimilikinya, dan landasan tersebut ketika berjalan beriringan akan bersifat
saling melengkapi dan akan menghasilkan anak didik yang handal dan tangguh.
Aliran progresivisme memandang proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan
kreatifitas, pemberian sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah dan memperhatikan pengalaman
siswa. Aliran progresivisme menyatakan bahwa pembelajaran seharusnya berlangsung selama alami
dan tidak artifisial atau dibuat- buat. Pembelajaran yang terjadi di sekolah sekarang ini tidak seperti
keadaan dalam dunia nyata sehingga tidak memberikan makna kepada kebanyakan siswa.
Progresivisme hadir sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap formalisme yang bersifat tradisional dan
terkesan sangat kaku dan kurang mendalam.
Progresivisme berpandangan bahwa pendidikan selalu dalam proses perkembangan yang
bersifat dinamis. Pendidikan selalu siap untuk memodifikasi metode dan kebijakan ketika berhadapan
dengan berbagai pengetahuan baru dan perubahan lingkungan/masyarakat. Progresivisme didasarkan
pada keyakinan bahwa pendidikan harus berpusat pada siswa (child-centered) bukan memfokuskan
pada guru atau bidang muatannya. Namun hal ini tidak berarti bahwa siswa diizinkan untuk megikuti
semua keinginannya, karena belum cukup matang untuk menentukan tujuan yang memadai.
Pembelajaran tematik juga dikembangkan menurut aliran kontrukstivisme yang menyatakan
bahwa pengetahuan dibentuk sendiri oleh individu dan pengalaman merupakan kunci utama dari
belajar bermakna. Aliran ini memandang pengalaman langsung yang dikontruksi sendiri oleh siswa
merupakan kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil konstruksi atau
bentukan manusia melalui hasil interaksi dengan objek, fenomena, pengalaman dan lingkungan.
Pengetahuan tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada siswanya, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Esensi dari teori konstruktivis adalah ide harus
ditemukan sendiri oleh siswa dan mentransformasikan sendiri suatu informasi tersebut apabila
menginginkan informasi tersebut menjadi miliknya.
Aplikasi teori humanisme lebih menonjolkan kebebasan setiap individu siswa/i memahami
materi pembelajaran untuk memperoleh informasi/pengetahuan baru dengan caranya sendiri, selama
proses pembelajaran.dalam teori ini peserta didik berperan sebagai subjek didik, peran guru dalam
pembelajaran humanisme adalah fasilitator. Peserta Didik Dalam pembelajaran yang humanis
ditempatkan sebagai pusat (central) dalam aktifitas belajar. Peserta didik menjadi pelaku dalam
memaknai pengalaman belajarnya sendiri. Dengan demikian , peserta didik diharapkan mampu
menemukan potensinya dan mengembangkan potensi tersebut secara memaksimal. Peserta didik bebas
berekspresi cara-cara belajarnya sendiri. Peserta didik menjadi aktif dan tidak sekedar menerima
informasi yang disampaikan oleh guru.
Kombinasi ketiga landasan diadaptasi pada pembelajaran terpadu yang mengedepankan proses
pembelajaran yang pengetahuan dibentuk sendiri oleh siswa sehingga terbentuk pembelajaran
bermakna, pembentukan kreatifitas, berpusat pada siswa, bebas berekspresi serta aktif.
2. Keterampilan menjelaskan merupakan aspek yang sangat penting bagi guru karena sebagian besar
percakapan pembelajaran yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemahaman siswa adalah berupa
penjelasan. Penguasaan keterampilan menjelaskan yang didemonstrasikan guru akan memungkinkan
siswa memiliki pemahaman yang mantap tentang masalah yang dijelaskan, serta meningkatnya
keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menjelaskan berbagai hal
kepada peserta didiknya. Penjelasan yang disampaikan harus sesuai dengan tingkat kemampuan
berpikir peserta didik. Misalnya guru akan menjelaskan konsep ”atas”. Jika peserta didiknya adalah
anak usia TK (4 – 5 tahun) maka dia harus menjelaskan konsep tersebut secara konkret dan nyata.
Pada hakikatnya fungsi utama menjelaskan adalah sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu,
keterampilan guru untuk menjelaskan masalah atau teori kepada siswa harus mumpuni sehingga siswa
mudah menerima dan menyerapnya. Penjelasan oleh guru selain untuk memberikan pemahaman, juga
untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan,
keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan.
Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan adalah dengan penguasaan ini
memungkinkan dapat meningkatkan efektivitas penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya,
mengestimasi tingkat pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya,
serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar. Keterampilan menjelaskan
merupakan salah satu keterampilan yang sangat penting dalam proses belajar – mengajar, tidak hanya
penting bagi siswa, tetapi juga sangat penting bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Dengan penjelasan guru yang memicu siswa, maka siswa dapat berbalik mengungkapkan atau
mengekspresikan gagasan atau pendapat, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat
mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam belajar.
Keterampilan menjelaskan dan bertanya perlu untuk diasah. Guru A yang merupakan pendidik
mula yang memahami teori pengajaran dengan baik namun memiliki pengalaman mengajar yang
masih minim. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya pengalaman namun masih terpaku
dengan pembelajaran satu arah (teori belum berkembang). Untuk menjadi lebih baik dalam proses
pembelajaran, kedua guru ini dapat saling bekerja sama serta bertukar pikiran terkait pembelajaran.
Guru A dapat belajar serta mengasah keterampilan bertanya, menjelaskan serta penguasaan kelas
kepada guru B yang sudah memiliki lebih banyak pengalaman. Sementara guru B dapat belajar kepada
guru A terkait metode pembelajaran yang lebih aktif, kreatif, innovative dan efektif, karena
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi serta kurikulum bersifat dinamis, sehingga
diperlukan adanya perbaikan metode pembelajaran secara terus menerus, agar didapatkan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa, menumbuhkan rasa ingin tahu serta terbentuk pengetahuan
dari dirinya sendiri.
Permasalahan suatu pembelajaran bisa muncul bersamaan dengan berkembang dan
meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan
kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dalam
pelurusan masalah, mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan
suasana kegiatan belajar mengajar yang yang diinginkan. Oleh karena itu, secara tidak langsung, guru
harus lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam kelas, yang salah satunya dengan cara
memberikan suatu pelurusan kepada siswa dengan cara penyampaian penjelasan yang bisa diterima
siswa dengan mudah. Salah satu contohnya adalah dengan mengulangi pertanyaan yang diungkapkan
oleh siswa kemudian menyebarkan pertanyaan tersebut kepada seluruh kelas. Selanjutnya dari
jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa, guru menyimpulkan atau meluruskan jawaban yang
sebenarnya.
Keterampilan menjelaskan dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat di antaranya
untuk:membantu siswa memahami berbagai konsep dari tema yang sedang dipelajari;meningkatkan
keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui:
a. memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan;
b. meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan penjelasan
yang bermakn bagi siswa
c. membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber;
d. mengatasi kekuranganberbagai sumber belajar yang diperlukan;
e. menggunakan waktu secara efektif dan efisien.
Keterampilan bertanya dalam pembelajaran terpadu dapat memberi manfaat di antaranya untuk:
a. meningkatkan kegiatan belajra yang lebih bervariasi dan bermakna;
b. mendorong siswa untuk berperan sebagai sumber informasi;
c. memupuk kebiasaan siswa untuk selalu bertanya;
d. meningkatkan keterlibatan siswa secara mental-intelektual;
e. menumbuhkan keberanian siswa untuk mengajukan pertanyaan;
f. menguji pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas.
2) Kegiatan Pembelajaran
3) Assesment
Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan
sikap, tes pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian
sebagai berikut.
LAMPIRAN
Nama
No Tanggal Peserta Catatan perilaku Butir Sikap
Didik
1. Mengajak teman untuk Berdoa sebelum dan
berdoa sesudah melakukan
Kegiatan
Nama
No Tanggal Peserta Catatan perilaku Butir Sikap
Didik
1. Menjenguk teman yang Peduli
sakit
2. Penilaian pengetahuan
Tes lisan tentang nama-nama teman di kelas
(guru menyusun pertanyaan yang akan digunakan untuk tes lisan)
3. Penilaian keterampilan:
a. Penilaian Unjuk Kerja
Rubrik kegiatan bercerita pengalaman beristirahat.
Perlu
Sangat Baik Baik Cukup Pendampingan
Aspek/ Kriteria (4) (3) (2) (1)
Jumlah Kalimat Jumlah kalimat Jumlah kalimat 7- Jumlah kalimat 4- Kurang dari 3
lebih dari 10 10 kalimat 6 kalimat kalimat
kalimat
Volume suara Suara terdengar Suara terdengar Suara hanya Suara tak
oleh semua hanya sebagian terdengar oleh terdengar
anggota kelas anggota kelas guru
Isi cerita Ada pembukaan, Hanya memenuhi 3 Hanya memenuhi 2 Belum mau
bentuk istirahat, kriteria kriteria bercerita
bagaimana
beristirahat,
manafaat istirahat
* Kriteria penilaian masing-masing memiliki poin 25 di setiap bobot angka. Jika bobotnya 4, maka
skornya adalah 4 x 25 = 100, dan seterusnya.
Instrumen Penilaian Kegiatan Bercerita
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..