Anda di halaman 1dari 7

TERM OF REFERENCE (TOR)

MONITORING DAN EVALUASI FAKTOR DETERMINAN PENYEBAB STUNTING


HASIL PENGUKURAN BULAN AGUSTUS 2020
TINGKAT KABUPATEN MANGGARAI BARAT

1. LATAR BELAKANG

a. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten


Manggarai Barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 28, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4271);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 02 Tahun 2018 tentang Standart Pelayanan
Minimal;
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 29);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
2036);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1335)
8. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Barat Nomor 12 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita
(Lembaran Daerah Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2010 Nomor 12);
9. Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2020 (Lembaran
Daerah Kabupaten Manggarai Barat Nomor 07 Tahun 2019);

10. Peraturan Bupati Manggarai Barat Nomor 52 Tahun 2019 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Manggarai Barat
Tahun Anggaran 2020 Tanggal 10 Desember 2019, Berita Daerah Nomor 52
Tahun 2019.

2. Gambaran Umum
Salah satu Intervensi penurunan Stunting terintegrasi  yang dilaksanakan
oleh Kabupaten Manggarai Barat adalah Aksi  ke 7 yaitu pengukuran dan
publikasi stunting. Pengukuran dan publikasi angka stunting adalah upaya
Kabupaten Manggarai Barat  untuk memperoleh data prevalensi stunting terkini
pada skala layanan puskesmas, kecamatan, dan desa. Hasil pengukuran tinggi
badan anak di bawah lima tahun serta publikasi angka stunting digunakan untuk
memperkuat komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam gerakan
bersama penurunan stunting.
Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat sebagai penanggung jawab
pengukuran dan publikasi stunting, telah melakukan pengukuran status gizi
terutama stunting pada balita.  Kegiatan pengukuran panjang badan atau tinggi
badan bersamaan dengan bulan penimbangan balita (dan distribusi kapsul
vitamin A) dilakukan dua kali dalam setahun yang dikoordinasikan oleh dinas
kesehatan. Data pengukuran tinggi badan balita diinput dalam aplikasi elektronik
pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat ( e- PPGBM) yang di entry
oleh petugas gizi dibantu tim entry puskesmas di Kabupaten Manggarai Barat,
apabila ada data yang bermasalah gizi di konfirmasi dan divalidasi oleh petugas
puskesmas dan dinas kesehatan.   Selain data status gizi balita juga diinput data
riwayat tindakan terhadap balita yang bermasalah gizi, kemudian  di analisa
faktor faktor determinan penyebab masalah gizi  untuk  diintervensi sesuai
penyebabnya
Berdasarkan hasil pengukuran status gizi balita pada bulan Agustus 2020 di
Kabupaten Manggarai Barat  melalui aplikasi e PPGBM  secara by name by
address   dari sasaran balita sebesar 22.850 anak  dengan jumlah balita yang
diukur antropometri sebanyak 21.928 (95,96 %) didapatkan prevalensi  angka
stunting pada balita sebesar 17,3 % (3.788 anak), sedangkan prevalensi stunting
baduta (dibawah dua tahun) sebesar 13,48 %  (1.259 anak),  prevalensi stunting
ini menurun dari penimbangan bulan Februari 2020 sebesar  19,1%  (4.040
balita) dan 16,05 % (1.479 Baduta) pada baduta dengan jumlah balita yang
diukur sebanyak 23.384 balita (100%) dibandingkan prevalensi  stunting  19,6 %
pada balita dan 15,39 % pada baduta tahun 2019 (sumber data  e PPGBM di
unduh tanggal 21 November 2020)
Dari  164  desa dan 5 kelurahan  di 12 kecamatan Kabupaten Manggarai
Barat, prevalensi stunting pada balita ada 73 desa/kelurahan (43,20%) di atas
20% atau berada di atas batas  kategori aman ( ≥ 20% kronis) yang berarti ada
43,20% yang memiliki masalah kesehatan masyarakat,  namun tetap juga
diwaspadai desa  dengan kategori sedang  dengan prevalensi 10-20% sebanyak
38 desa  (22,49%),  kategori ringan  dengan prevalensi  5-10% sebanyak  26
desa (15,38%)  dan kategori sangat ringan sebanyak 32 desa (18,93%) karena
data e-PPGBM bersifat dinamis. Faktor determinan penyebab stunting dapat
dianalisa  dari tindakan atau intervensi yang akan dilakukan oleh puskesmas dan
intervensi sensitif  oleh  OPD terkait.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka perlu dilakukan monitoring dan
evaluasi factor determinan penyebab stunting pada semua balita stunting hasil
pengukuran bulan Agustus 2020.

3. Maksud dan Tujuan


a. Maksud Kegiatan adalah :
Untuk mengetahui faktor determinan penyebab stunting pada balita stunting
hasil pengukuran bulan Agustus 2020.
b. Tujuan kegiatan ini adalah :
Memberikan gambaran kondisi real rumah tangga, kesehatan balita dan
dukungan lintas sektor terkait.

4. Indikator Keluaran dan Keluaran


a. Indikator Keluaran :
Indikator Keluaran (Kuantitatif)
Adanya profil sebaran faktor determinan dari 3.788 balita stunting berbasis
desa, puskesmas dan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Manggarai
Barat.

b. Keluaran
Output kegiatan ini adalah dokumen laporan kegiatan dan data yang
diperoleh dilapangan untuk di tindaklanjuti oleh desa dan petugas
puskesmas berupa :
1. Cakupan ASI Eksklusif
2. Cakupan Balita kurus Mendapat PMT
3. Cakupan Vitamin A pada Balita
4. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap
5. Cakupan MP-ASI Dini
6. Cakupan Kecacingan
7. Cakupan Balita Pneumoni
8. Cakupan K4
9. Cakupan Bumil KEK mendapat PMT
10. Cakupan Bumil mendapat Fe 90 Tablet
11. Cakupan Pelayanan Ibu Nifas
12. Cakupan IMD
13. Cakupan kehadiran di posyandu
14. Cakupan ibu hamil dengan malaria
15. Cakupan balita diare mendapat zinc
16. Cakupan kepemilikan JKN

17. Cakupan Rumah Tangga Menggunakan Jamban Sehat


18. Cakupan Sanitasi Dasar Layak (sarana CTPS)
19. Cakupan Rumah Tangga Menggunakan Air Bersih yang Layak
20. Cakupan Rumah Tangga Merokok
21. Cakupan Bantuan PKH
22. Cakupan keluarga penerima manfaat PKH yang mengikuti FDZ Gizi
23. Cakupan Bantuan Sosial Lainnya.
24. Cakupan anak usia 3 – 6 tahun yang menjadi peserta PAUD
25. Cakupan orangtua yang punya anak 2 – 6 tahun yang ikut kelas
parenting
26. Cakupan kelas ibu hamil
27. Cakupan orang tua yang mengikuti konseling PMBA
28. Cakupan balita gizi buruk yang mendapatkan perawatan
29. Cakupan keluarga yang memiliki sumber tanaman dan ternak untuk
pangan (nanti dikoordinasikan dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan )

5. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan pengamatan langsung pada rumah tangga
sasaran dengan menggunakan kuisioner (terlampir) dan penelusuran buku KIA
dari balita stunting disertai dengan sosialisasi/edukasi stunting pada rumah
tangga.
- Jumlah sampel : Masing2 desa akan diambil berapa sampel?
- Data entry dan cleaning data
- Analisa data

6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan di 164 Desa dan 5 Kelurahan diwilayah Kabupaten
Manggarai Barat

7. Pelaksana, Penanggungjawab dan Penerima Manfaat Kegiatan


a. Pelaksana Kegiatan adalah :
- Bidang Kesehatan Masyarakat Pada Dinas Kesehatan Kabupaten
Manggarai Barat;
- 21 Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Manggarai Barat
b. Penanggung jawab Kegiatan adalah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat
c. Penerima Manfaat Kegiatan adalah :
Balita Stunting, Keluarga Balita Stunting, Pemerintah Desa, Pemerintah
Kecamatan dan Pemerintah Kabupaten serta Lintas Sektor terkait

8. Jadwal Kegiatan
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada akhir Desember 2020

9. Biaya
Biaya pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada BOK STUNTING Kabupaten
Manggarai Barat T.A 2020 sebesar Rp. 178.250.000,- dengan rincian
pembiayaan kegiatan terlampir.

10. Penutup
Demikian Kerangka Acuan kegiatan ini dibuat sebagai dasar pelaksanaan
kegiatan Monitoring dan Evaluasi Faktor Determinan Penyebab Stunting Pada
Balita Stunting Hasil Pengukuran Bulan Agustus 2020.

Labuan Bajo, 14 Desember 2020

Menyetujui Pelaksana Kegiatan


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Kepala Seksi Kesga dan Gizi,

AdrianusOjo, S.Si, Apt Magdalena Laeltakaeb


Pembina NIP 19691102 199212 2 005
NIP. 19760928 200501 1004

Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Manggarai Barat,
Paulus Mami, SKM
Pembina
NIP. 19650414 198701 1 002

Lampiran :
DEFINISI OPERASIONAL
JKN/BPJS : jika anak tersebut memiliki kartu keanggotaan badan penyelenggaraan
jaminan social (bpjs) kesehatan dan atau kartu kepersertaan asuransi kesehatan
lainnya (beri catatan & alasan jika sasaran balita bermasalah tidak memiliki jkn, bpjs,
jamkesda dll).
Air Bersih : jika keluarga tersebut memiliki akses dan menggunakan air leding pdam
atau sumur pompa, atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan sehari –
hari.
Anggotan Keluarga Tidak ada yang merokok : jika tidak ada seorang pun dari
anggota keluarga tersebut yang sering atau kadang – kadang menghisap rokok atau
produk lain tembakau. Termasuk disini adalah jika anggota keluarga tidak pernah atau
sudah berhenti dari kebiasaan dari kebiasaan menghisap rokok atau produk lain dari
tembakau.
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat : jika keluarga
tersebut memiliki akses dan menggunakan sarana untuk buang air besar berupa kloset
leher angsa atau kloset plengsengan (beri catatan jika jambannya masih bergabung
dengan rumah tangga lain).
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap : jika dikeluarga terdapat bayi (usia 12-23
bulan ) bayi tersebut telah mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,
DPT-HB3, POLIO1, POLIO2, POLIO3, POLIO4, CAMPAK sesuai kondisi umur terakhir.
Riwayat ibu hamil :status gizi ibu hamil saat mengandung anak tersebut (stuntuing/gizi
buruk/gizi kurang)
Penyakit penyerta : penyakit penyerta anak saat melakukan penimbangan /konfirmasi.
Kecacingan : apakah anak pernah mengalami kecacingan dari feses ? jika tidak pernah
di periksa maka sebutkan ciri-ciri anak kecacingan kepada ibunya.

Anda mungkin juga menyukai