Disusun Oleh :
Alfiyan Nuritama Nugroho
D.111.18.0040
I. Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada hari Minggu 18 April 2021,pukul 07:30 –
selesai.
Pembahasan
VIII. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang sudah didapatkan ,maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Cepat atau lamanya fermentasi dipengaruhi oleh sampel bahan yang
digunakan
2. Gula digunakan sebagai sumber energi dan sumber karbon yang
digunakan untuk membentuk material penyusun sel baru
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses fermentasi untuk
menghasilkan etanol adalah: sumber karbon, gas karbondioksida, pH
substrat, nutrien, temperatur, dan oksigen
IX. Daftar Pustaka
Hidayat, dkk. (2006). Mikrobiologi Industri. Yogyakarta: C.V Andi Offset
http://id.wikipedia.org/wiki/Fermentasi
http://melammalia.blogspot.com/2012/10/laporan-praktikum-biologi-
fermentasi.html
http://cuenk.blogspot.com/2010/02/respirasi-respirasi-merupakan-
suatu.html
ACARA PRAKTIKUM 2
PEMBUATAN ANEKA TAPE (KETAN PUTIH)
I. Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 22 – 24 April 2021
Pembahasan
Tapai merupakan hasil dari proses fermentasi dari bahan-bahan yang
mengandung karbohidrat seperti beras ketan dan ubi kayu. Dalam proses
fermentasi yang melibatkan aktifitas mikroorganisme ini terjadi proses
pengubahan karbohidrat menjadi etanol, sehingga bahan makanan hasil
fermentasi menjadi lebih enak rasanya (Sutanto, 2006).
Tapai mempunyai rasa sedikit manis dengan sedikit rasa alkohol dan
aroma semerbak yang khas. Tekstur lunak dan berair serta mengasilkan
cairan yang merupakan efek dari efek fermentasi. Rasa manis pada tapai
dipengaruhi oleh kadar gula dari tapai itu sendiri (Santosa, 2010).
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat
diketahui bahwa tapai yang telah disimpan selama 3 hari mengalami
perubahan rasa dan aroma. Jika di analisis fermentasi hari ke 3 didapatkan
pertumbuhan mikroorganisme rendah. Hasil pengamatan menyatakan
bahwa tapai ketan putih memiliki aroma berbau alkohol dengan rasa yang
manis. Tape ketan putih memiliki tekstur lembek, ini disebabkan proses
lama pengukusan. Air tape yang dihasilkan pada waktu fermentasi sangat
sedikit baik pada tape ketan putih, hasil ini didasarkan atas perbandingan
volume bahan tape dan air tape yang dihasilkan. Ditinjau dari segi warna
tape ketan putih tidak mengalami perubahan yang jauh berbeda dari bahan
semula .
VIII. Kesimpulan
Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae)
mengeluarkan enzim yang dapat memecah karbohidrat pada ketan putih
menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape terasa manis
apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya. Kegagalan
dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi
Saccharomyces cereviceaetidak pecah apabila terdapat udara yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut
Fermentasi yang terjadi pada tape ketan terjadi selama 2-3 hari.
Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada hal-hal yang harus
diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara
sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh
karena itulah, proses fermentasi pada ketan harus tertutup rapat.Lamanya
proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.
ACARA PRAKTIKUM 3
PEMBUATAN FERMENTASI SAYURAN
I. Waktu Praktikum
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 20-24 April 2021,di rumah saya
sendiri
2. Sayuran Asin
Menurut Devi, Asinan merupakan salah satu olahan sayuran dan buah-
buahan yang dikonsumsi dalam keadaan mentah. Makanan ini merupakan
hidangan sehat, kaya antimikroba dan antioksidan. Asinan juga mengandung
zat penangkal kanker dan hipertensi, serta membuat awet muda dan bebas
osteoporosis. Asinan sayuran merupakan sayuran yang diawetkan dengan
jalan fermentasi asam. Bakteri yang digunakan adalah Lactobacillus sp.,
Streptococcus sp., dan Pediococcus. Mikroorganisme tersebut mengubah zat
gula yang terdapat dalam sayuran menjadi asam laktat. Asam laktat yang
terbentuk dapat membatasi pertumbuhan mikroorganisme lain dan
memberikan rasa khas pada sayuran yang difermentasi.
3. Fermentasi Sayur Asin
Menurut Devi Seperti sebagian besar dari fermentasi sayuran,
fermentasi sayur asin merupakan fermentasi spontan yaitu proses fermentasi
tanpa digunakan starter dan terjadi dengan sendirinya dengan bantuan
mikroflora alami. Karakteristik dari proses ini adalah adanya bakteri asam
laktat yang termasuk bakteri heterofermentatif. Bakteri asam laktat penting
dalam pencapaian produk yang stabil dengan rasa dan aroma yang khas. Hasil
pertumbuhan bakteri asam laktat menghasilkan asam laktat, asam asetat,
etanol, manitol, dekstran, ester dan CO2. Kombinasi dari asam, alkohol dan
ester akan menghasilkan rasa yang spesifik dan disukai. Dalam proses
fermentasi sayuran digunakan bakteri alami yang terdapat dalam sayur-
sayuran, seperti sawi hijau, kubis, dsb. Jenis bakteri asam laktat yang
dibiarkan aktif adalah Leuconostoc mesenteroide, Lactobacillus cucumeris,
L.Plantarum dan L.Pentoaceticus. Pada awal fermentasi, bakteri yang aktif
dalam jumlah besar adalah bakteri coliform, seperti Aerobacter cloacer, yang
menghasilkan gas dan asam-asam yang mudah menguap dan pada kondisi
tersebut aktif pula bakteri Flavo-bacterium rhenanus, yang menghasilkan
senyawa-senyawa pembentuk cita rasa yaitu kombinasi dari asam dan alkohol
pembentuk ester. Fermentasi dilakukan dalam keadaan anaerob, namun bila
dalam tempat fermentasi ada udara, akan mengakibatkan terjadinya proses
pembusukan pada sayur asin.
Pembahasan
Pada awal fermentasi, bakteri yang aktif dalam jumlah besar adalah
bakteri coliform, seperti Aerobacter cloacer, yang menghasilkan gas dan
asam-asam yang mudah menguap dan pada kondisi tersebut aktif pula
bakteri Flavo-bacterium rhenanus, yang menghasilkan senyawa-senyawa
pembentuk cita rasa yaitu kombinasi dari asam dan alkohol pembentuk
ester. Fermentasi dilakukan dalam keadaan anaerob, namun bila dalam
tempat fermentasi ada udara, akan mengakibatkan terjadinya proses
pembusukan pada sayur asin.
VIII. Kesimpulan
1. Pada pembuatan sayuran asin menggunakan respirasi anaerob, tidak
menggunakan bantuan oksigen dalam proses pembuatan sawi asin
tetapi menggunakan bantuan bakteri yang terdapat pada sawi yang
terseleksi oleh garam.
2. Rasa asam dan turunnya PH disebabkan adanya aktivitas bakteri asam
laktat
3. Perubahan warna agak coklat pada sawi terjadi karena degradasi
klorofil akibat adanya air dan keasaman
4. Peremasan bertujuan untuk perusakan jaringan sehingga larutan
fermentasi bisa masuk kedalam rongga-rongga sel sawi sehingga
proses fermentasi akan berjalan sempurna.
X. Lampiran