JARINGAN SKLERENKIM
Disusun Oleh:
Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan Laporan Praktikum
ANATOMI TUMBUHAN ini. Adapun tujuan disusunnya Laporan ini adalah sebagai
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Genetika. Tersusunnya Laporan
Praktikum ini tentu bukan karena buah kerja keras penyusun semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini, diantaranya:
1. Ibu Ike Apriyani selaku Dosen pengampu mata kuliah Prak ANATOMI
TUMBUHAN
2. Orang tua, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kaman satu
persatu.
Penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
Penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini bisa tersusun lebih baik lagi. Penyusun berharap semoga laporan praktikum
ini bermanfaat untuk kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iii
ABSTRAK............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Tujuan Praktikum...................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
Abstrak
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil penyusun suatu organisme.
Secara garis besar, sel terbagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik, sel
prokariotik contohnya bakteri dan sel eukariotik contohnya sel tumbuhan. Sel tumbuhan
mempunyai dinding yang menjadi pembeda antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
Kumpulan dari sel-sel yang secara fungsional dan strukturak nya memiliki kesamaan
akan membentuk suatu jaringan. Jaringan pada tumbuhan di bagi menjadi beberapa
macam, secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu jaringan muda dan jaringan tua,
jaringan muda contoh nya adalah jaringan meristem yang aktif membelah sedangkan
jaringan tua adalah jaringan mati atau tersusun atas sel-sel yang telah mengalami
lignifikasi sehingga disebut dengan sel mati yang tidak dapat membelah lagi seperti
jaringan sklerenkim.
Kata kunci : Jaringan sklerenkim, tempurung kelapa, teki (Cyperus rotundus), jaringan
parenkim dan epidermis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan,
jaringan akan membentuk organ, dan organ-organ akan membentuk sistem organ lalu
kemudian terbentuklah organisme. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya organisme
dikategorikan menjadi organisme uniseluler (bersel tunggal) dan organisme multiseluler
(bersel banyak) (Rizki Nifsi Ramdhini, Adelya I.M, dkk :2021). Organisasi dari
tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang membangun tumbuhan tersebut.Kita ketahui
setiap makhluk memiliki struktur yang menyusun bagian dari tumbuhan tersebut, misal
pada tumbuhan disusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun, bunga dan biji.
Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem,
parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis,dan jaringan pengangkut (Fadila, 2017).
Salah satu contoh jaringan yang memiliki dua jenis sel yang berbeda, yaitu jarin gan
sklerenkim yang terdapat pada tumbuhan. Jaringan sklerenkim terbagi menjadi dua jenis
sel, yaitu fiber yang berbentuk serat dan terdapat pada padi, rami, eceng gondok dan
lain-lain. Dan yang kedua adalah sklereid yang biasa disebut sel batu. Disebut sel batu
karena bentuknya yang keras dan tidak beraturan.
B. Tujuan
1. Mengamati jaringan sklerenkim pada tempurung kelapa
2. Mengamati jaringan sklerenkim pada seludang berkas pembuluh
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sel
Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme Sel di kelilingi oleh
selaput/Membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran, Protoplasma
terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma. Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil mahluk
hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun
mahluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untu menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunya berfungsi), kemudian
membentuk organisme. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara
mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat
mahluk hidup, maka sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya
(Maulana Ilham, 2021).
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ
tubuhtumbuhan yang telah dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang
seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku
dari pada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat memanjang. Jaringan sklerenkim
merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal. Umumnya, jaringan
sklerenkim terdiri atas zat lignin dan tidak mengandung protoplas. Sel-sel sklerenkim
hanya dijumpai pada organ tumbuhan yangtidak lagi mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas seratserat sklerenkim (fiber) dan sel-sel
batu (sklereid).(hidayat.1995)
Serat-serat sklerenkim
Sel-sel batu
Sel-sel batu terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit
kayu, pembuluh tapis,dalam buah atau dalam biji. Pada tempurung kelapa
(Cocos nucifera) hampir seluruhnya terdiriatas sel-sel batu. Sel-sel batu pada
2
buah dapat memberikan ciri khas, misalnya tekstur berpasir pada kulit buah dan
daging buah pir 3 (Pyres communis) atau butiran seperti pasir pada daging buah
jambu biji (Psidium guajava).
B. Jaringan
Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan,
jaringan akan membentuk organ, dan organ-organ akan membentuk sistem organ lalu
kemudian terbentuklah organisme. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya organisme
dikategorikan menjadi organisme uniseluler (bersel tunggal) dan organisme multiseluler
(bersel banyak) (Rizki Nifsi Ramdhini, Adelya I.M, dkk :2021). Organisasi dari
tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang membangun tumbuhan tersebut.Kita ketahui
setiap makhluk memiliki struktur yang menyusun bagian dari tumbuhan tersebut, misal
pada tumbuhan disusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun, bunga dan biji.
Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem,
parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis,dan jaringan pengangkut (Fadila, 2017).
3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengamatan Jaringan Sklerenkim Pada Tempurung Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa atau bahasa ilmiah nya Coccus nucifera merupakan tumbuhan monokotil
dengan akar serabut dan arah batang yang tumbuh tegak ke atas (erectus). Mempunyai
buah yang bulat dengan berisikan air kelapa, tempurung kelapa dan daging buah kelapa.
Jika buah dari kelapa di kupas kulit luar nya dan di dapati tempurung nya
(endocarf), dikikis dan kikisan tersebut di letakkan di atas kaca preparat di tetesi air dan
di tutup dengan kaca penutup kemudian di lihat menggunakan mikroskop dengan 100×
dan 400× perbesaran, maka dapat di lihat pada Gambar Berikut ini :
5
Berdasarkan Gambar 2. Di atas, di dapati bahwa tanda panah a menunjukkan
bagian sklereid pada jaringan sklerenkim tempurung kelapa dan tanda panah b
menunjukkan serat pada tempurung kelapa. Setelah di amati, sklereid pada jaringan
sklerenkim endocarp Cocos nucifera adalah bertipe Makrosklereid. Makro sklereid
adalah Makrosklereid yang berbentuk batang/ memanjang sering ditemukan dalam kulit
biji. Menurut Estiti B. Hidayat (1995).
Jika bagian batang dari rumput teki ini di sayat secara melintang, kemudian
sayatan tersebut di letakkan di atas kaca preparat, ditetesi air dan di tutup dengan kaca
penutup, untuk selanjutnya di amati menggunakan mikroskop. Sehingga dapat dilihat
6
Gambar 4. Batang Cyperus rotundus L. 400× perbesaran
Berdasarkan pengamatan pada batang Cyperus rotundus L. Di atas, di dapati
bahwa tanda panah a menunjukkan bagian seludang pembuluh yang merupakan jaringan
sklerenkim, tanda panah b menunjukkan bagian jaringan pengangkut dan tanda panah c
menunjukkan bagian jaringan sklerenkim (yang terlihat berbentuk segitiga). Pada
batang teki (Cyperus rotundus L.) Terdapat dua area atau bagian yang terdapat jaringan
sklerenkim, yaitu di sekitar jaringan pengangkut.
7
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Sklereid pada jaringan sklerenkim endocarp Cocos nucifera adalah bertipe
Makrosklereid. Makro sklereid adalah Makrosklereid yang berbentuk batang/
memanjang sering ditemukan dalam kulit biji. Menurut Estiti B. Hidayat (1995),
2. Pada batang teki (Cyperus rotundus L.) Terdapat dua area atau bagian yang
terdapat jaringan sklerenkim, yaitu di sekitar jaringan pengangkut (berbentuk
seperti cincin yang hampir mengelilingi seluruh jaringan pengangkut) dan
terdapat di antara jaringan kolenkim dan di bawah jaringan epidermis (yang
berbentuk segitiga).
B. SARAN
Penutupan dengan kaca penutup harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
terdapat gelembung udara pada objek. Selain itu, harus lebih teliti dalam melihat
gambar agar tidak terjadi kesalahan ketika menentukan gambar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Estiti B. Hidayat. 1995 . Anatomi Tumbuhan Berbiji, Jurusan Biologi: FMIPA ITB
Sutrian, Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan.
Jakarta: PT Rineka Cipta