Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN ANATOMI TUMBUHAN

JARINGAN SKLERENKIM

Disusun Oleh:

Nama : Nico Nata Anggara


NIM : 2030801058

Dosen Pengampu Mata Kuliah Anatomi Tumbuhan:


Ike Apriani, M. Si

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan Laporan Praktikum
ANATOMI TUMBUHAN ini. Adapun tujuan disusunnya Laporan ini adalah sebagai
syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Genetika. Tersusunnya Laporan
Praktikum ini tentu bukan karena buah kerja keras penyusun semata,

melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini, diantaranya:

1. Ibu Ike Apriyani selaku Dosen pengampu mata kuliah Prak ANATOMI
TUMBUHAN

2. Orang tua, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kaman satu
persatu.

Penyusun sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
Penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan saran yang membangun agar
makalah ini bisa tersusun lebih baik lagi. Penyusun berharap semoga laporan praktikum
ini bermanfaat untuk kita semua.

Palembang, 12 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iii
ABSTRAK............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Tujuan Praktikum...................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................2


A. Sel..............................................................................................................2
B. Jaringan....................................................................................................3
C. Letak jaringan sklerenkim………………….….……………………….3
D. Macam-macam jaringan sklerenkim...................................................3

BAB III METODE PRAKTIKUM....................................................................4


A. Waktu dan Tempat..................................................................................4
B. Alat dan Bahan........................................................................................4
C. Prosedur Kerja........................................................................................4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................5


A. Pengamatan jaringan sklerenkim pada tempurung kelapa................5
B. Pengamatan jaringan sklerenkim pada batang teki............................6

BAB V SIMPULAN DAN SARAN....................................................................8


A. KESIMPULAN........................................................................................8
B. SARAN.....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................11

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Anatomi Tempurug Tanaman Kelapa 100x (Cocos nucifera)......................5


Gambar 2. Anatomi Tempurug Tanaman Kelapa 400x (Cocos nucifera)......................5
Gambar 3. Anatomi Batang Rumput Teki 100x (Cyperus rotundus).............................6
Gambar 4. Anatomi Batang Rumput Teki 400x (Cyperus rotundus).............................7

iii
Abstrak
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil penyusun suatu organisme.
Secara garis besar, sel terbagi menjadi dua yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik, sel
prokariotik contohnya bakteri dan sel eukariotik contohnya sel tumbuhan. Sel tumbuhan
mempunyai dinding yang menjadi pembeda antara sel hewan dengan sel tumbuhan.
Kumpulan dari sel-sel yang secara fungsional dan strukturak nya memiliki kesamaan
akan membentuk suatu jaringan. Jaringan pada tumbuhan di bagi menjadi beberapa
macam, secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu jaringan muda dan jaringan tua,
jaringan muda contoh nya adalah jaringan meristem yang aktif membelah sedangkan
jaringan tua adalah jaringan mati atau tersusun atas sel-sel yang telah mengalami
lignifikasi sehingga disebut dengan sel mati yang tidak dapat membelah lagi seperti
jaringan sklerenkim.
Kata kunci : Jaringan sklerenkim, tempurung kelapa, teki (Cyperus rotundus), jaringan
parenkim dan epidermis

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan,
jaringan akan membentuk organ, dan organ-organ akan membentuk sistem organ lalu
kemudian terbentuklah organisme. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya organisme
dikategorikan menjadi organisme uniseluler (bersel tunggal) dan organisme multiseluler
(bersel banyak) (Rizki Nifsi Ramdhini, Adelya I.M, dkk :2021). Organisasi dari
tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang membangun tumbuhan tersebut.Kita ketahui
setiap makhluk memiliki struktur yang menyusun bagian dari tumbuhan tersebut, misal
pada tumbuhan disusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun, bunga dan biji.
Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem,
parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis,dan jaringan pengangkut (Fadila, 2017).

Salah satu contoh jaringan yang memiliki dua jenis sel yang berbeda, yaitu jarin gan
sklerenkim yang terdapat pada tumbuhan. Jaringan sklerenkim terbagi menjadi dua jenis
sel, yaitu fiber yang berbentuk serat dan terdapat pada padi, rami, eceng gondok dan
lain-lain. Dan yang kedua adalah sklereid yang biasa disebut sel batu. Disebut sel batu
karena bentuknya yang keras dan tidak beraturan.

B. Tujuan
1. Mengamati jaringan sklerenkim pada tempurung kelapa
2. Mengamati jaringan sklerenkim pada seludang berkas pembuluh

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Sel
Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme Sel di kelilingi oleh
selaput/Membran sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan
bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran, Protoplasma
terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma. Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil mahluk
hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun
mahluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untu menjalankan fungsi kehidupan
(menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunya berfungsi), kemudian
membentuk organisme. Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara
mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat
mahluk hidup, maka sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya
(Maulana Ilham, 2021).
Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penyokong yang terdapat pada organ
tubuhtumbuhan yang telah dewasa. Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang
seluruh bagian dindingnya mengalami penebalan sehingga kuat, sel-selnya lebih kaku
dari pada sel kolenkim, sel sklerenkim tidak dapat memanjang. Jaringan sklerenkim
merupakan jaringan penguat dengan dinding sekunder yang tebal. Umumnya, jaringan
sklerenkim terdiri atas zat lignin dan tidak mengandung protoplas. Sel-sel sklerenkim
hanya dijumpai pada organ tumbuhan yangtidak lagi mengadakan pertumbuhan dan
perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas seratserat sklerenkim (fiber) dan sel-sel
batu (sklereid).(hidayat.1995)

 Serat-serat sklerenkim

Serat-serat sklerenkim terdapat dalam bentuk untaian atau dalam bentuk


lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serat-serat sklerenkim biasanya
merupakan suatu seludang yang berhubungandengan berkas pengangkut atau
dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan floem. Serat-serat sklerenkim
berukuran antara 2 mm–25 cm.

 Sel-sel batu

Sel-sel batu terdapat dalam semua bagian tumbuhan, terutama di dalam kulit
kayu, pembuluh tapis,dalam buah atau dalam biji. Pada tempurung kelapa
(Cocos nucifera) hampir seluruhnya terdiriatas sel-sel batu. Sel-sel batu pada
2
buah dapat memberikan ciri khas, misalnya tekstur berpasir pada kulit buah dan
daging buah pir 3 (Pyres communis) atau butiran seperti pasir pada daging buah
jambu biji (Psidium guajava).
B. Jaringan
Sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan,
jaringan akan membentuk organ, dan organ-organ akan membentuk sistem organ lalu
kemudian terbentuklah organisme. Berdasarkan jumlah sel penyusunnya organisme
dikategorikan menjadi organisme uniseluler (bersel tunggal) dan organisme multiseluler
(bersel banyak) (Rizki Nifsi Ramdhini, Adelya I.M, dkk :2021). Organisasi dari
tumbuhan itu sendiri yaitu struktur yang membangun tumbuhan tersebut.Kita ketahui
setiap makhluk memiliki struktur yang menyusun bagian dari tumbuhan tersebut, misal
pada tumbuhan disusun atas berbagai organ seperti akar, batang, daun, bunga dan biji.
Organ-organ tersebut juga tersusun dari berbagai jaringan, seperti jaringan meristem,
parenkim, sklerenkim, kolenkim, epidermis,dan jaringan pengangkut (Fadila, 2017).

C. Letak Jaringan Sklerenkim


Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian
dinding selny amengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, 4
serta di antara xilem danfloem. Jaringan sklerenkim pada bagian keras biji dan buah
berupa sklereida. Sklereid juga terdapat di berbagai bagian tubuh. Sel-selnya
membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil
daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut
sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut (hidayat.1995)
D. Macam-macam Jaringan Sklerenkim
 Sklereid Terdapat di berbagai tempat dalam tubuh tumbuhan. Sklereid berhimpun
menjadi kelompok selkeras diantara sel parenkim di sekelilingnya. Sklereid dapat
dibagi empat macam : (Estiti B. Dan Hidayat, 1995)
1. Brakisklereid atau sel batu yang bentuknya hampir isodiametrik, misalnya floem
kulit kayu pohon.
2. Makrosklereid yang berbentuk batang sering ditemukan dalam kulit biji, misalnya
pada leguminosae.
3. Osteosklereid yang berbentuk tulang dengan ujung-ujungnya yang membesar
kadang-kadang sedikit bercabang.
4. Asterosklereid yang bercabang-cabang dan berbentuk bintang sering terdapat pada
daun.

3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Praktikum Anatomi Tumbuhan tentang Komponen Protoplasmik ini di lakukan
pada tanggal 12 november 2021 di rumah masing-masing mahasiswa. Sedangkan untuk
pengambilan gambar (foto) dari beberapa sampel sel telah di ambil terlebih dahulu oleh
Dosen pengampu Mata Kuliah di Laboratorium Terpadu Uin Raden Fatah Palembang.
Dan sebelum di lakukan pembuatan laporan, telah di berikan arahan oleh Ibu Ike
Apriani M.Si melalui Zoom meeting pada tanggal 8 november 2021.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang di gunakan pada praktikum pengamatan jaringan skelrenkim
pada tempurung kelapa dan jaringan sklerenkim pada seludang berkas pembuluh adalah
sebagai berikut:
Alat : Mikroskop, silet, pipet, kaca penutup, kaca preparate.
Bahan :Tempurung kelapa (Cocos nucifera), batang rumput teki (Cyperus rotundus)
dan air
C. Prosedur Kerja
Metode kerja pada praktikum pengamatan jaringan sklerenkim ini adalah terlebih
dahulu membuat preparat basah. Untuk pengamatan jaringan sklerenkim pada
tempurung kelapa di buat dengan cara mengikis bagian luar tempurung kelapa, hasil
kikisan tersebut kemudian di letakkan di atas kaca preparat, di tetesi air dan di tutup
dengan kaca penutup. Sedangkan untuk preparat pengamatan jaringan sklerenkim pada
batang teki (Cyperus rotundus) di sayat bagian batang nya secara melintang, kemudian
sayatan tersebut di letakkan di atas kaca preparat, di tetesi air dan kemudian di tutup
dengan kaca penutup. Setelah kedua preparat tersebut di buat kemudian di amati
menggunakan mikroskop.

4
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pengamatan Jaringan Sklerenkim Pada Tempurung Kelapa (Cocos nucifera)
Kelapa atau bahasa ilmiah nya Coccus nucifera merupakan tumbuhan monokotil
dengan akar serabut dan arah batang yang tumbuh tegak ke atas (erectus). Mempunyai
buah yang bulat dengan berisikan air kelapa, tempurung kelapa dan daging buah kelapa.
Jika buah dari kelapa di kupas kulit luar nya dan di dapati tempurung nya
(endocarf), dikikis dan kikisan tersebut di letakkan di atas kaca preparat di tetesi air dan
di tutup dengan kaca penutup kemudian di lihat menggunakan mikroskop dengan 100×
dan 400× perbesaran, maka dapat di lihat pada Gambar Berikut ini :

Gambar 1. Endocarp Cocos nucifera 100× perbesaran

Dari Gambar 1. Di atas, dapat di amati bahwa tanda panah a menunjukkan


bagian dinding sel sklerenkim dan tanda panah b menunjukkan bagian kumpulan sel-sel
sklerenkim yang membantuk suatu jaringan sklerenkim. Untuk lebih jelas nya dapat di

Gambar 2. Endocarp Cocos nucifera 400× perbesaran

5
Berdasarkan Gambar 2. Di atas, di dapati bahwa tanda panah a menunjukkan
bagian sklereid pada jaringan sklerenkim tempurung kelapa dan tanda panah b
menunjukkan serat pada tempurung kelapa. Setelah di amati, sklereid pada jaringan
sklerenkim endocarp Cocos nucifera adalah bertipe Makrosklereid. Makro sklereid
adalah Makrosklereid yang berbentuk batang/ memanjang sering ditemukan dalam kulit
biji. Menurut Estiti B. Hidayat (1995).

B. Pengamatan Jaringan Sklerenkim Pada Batang Teki (Cyperus rotundus)


Tumbuhan Cyperus rotundus L. Atau yang lebih kita kenal dengan sebutan
tumbuhan teki adalah tumbuhan yang oleh para petani di anggap gulma, karena dapat
merugikan atau mengganggu pertumbuhan tanaman yang di rawat seperti padi dan lain-
lain.

Jika bagian batang dari rumput teki ini di sayat secara melintang, kemudian
sayatan tersebut di letakkan di atas kaca preparat, ditetesi air dan di tutup dengan kaca
penutup, untuk selanjutnya di amati menggunakan mikroskop. Sehingga dapat dilihat

Gambar 3. Batang Cyperus rotundus L. 100× perbesaran


Dari Gambar 3. Di atas, dapat di amati bahwa tanda panah a menunjukkan bagian
epidermis, tanda panah b menunjukkan bagian jaringan pengangkut, dan tanda panah c
menunjukkan bagian korteks (jaringan parenkim) dsri batang teki (Cyperus rotundus
L ).
Jika batang teki di amati lagi pada mikroskop dengan 400× perbesaran, maka dapat
di lihat seperti pada Gambar 7. Dibawah ini :

6
Gambar 4. Batang Cyperus rotundus L. 400× perbesaran
Berdasarkan pengamatan pada batang Cyperus rotundus L. Di atas, di dapati
bahwa tanda panah a menunjukkan bagian seludang pembuluh yang merupakan jaringan
sklerenkim, tanda panah b menunjukkan bagian jaringan pengangkut dan tanda panah c
menunjukkan bagian jaringan sklerenkim (yang terlihat berbentuk segitiga). Pada
batang teki (Cyperus rotundus L.) Terdapat dua area atau bagian yang terdapat jaringan
sklerenkim, yaitu di sekitar jaringan pengangkut.

7
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
1. Sklereid pada jaringan sklerenkim endocarp Cocos nucifera adalah bertipe
Makrosklereid. Makro sklereid adalah Makrosklereid yang berbentuk batang/
memanjang sering ditemukan dalam kulit biji. Menurut Estiti B. Hidayat (1995),
2. Pada batang teki (Cyperus rotundus L.) Terdapat dua area atau bagian yang
terdapat jaringan sklerenkim, yaitu di sekitar jaringan pengangkut (berbentuk
seperti cincin yang hampir mengelilingi seluruh jaringan pengangkut) dan
terdapat di antara jaringan kolenkim dan di bawah jaringan epidermis (yang
berbentuk segitiga).
B. SARAN
Penutupan dengan kaca penutup harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak
terdapat gelembung udara pada objek. Selain itu, harus lebih teliti dalam melihat
gambar agar tidak terjadi kesalahan ketika menentukan gambar.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tjitroseoepomo G. 1989 . Morfologi Tumbuhan, Fakultas Biologi: Universitas Gadjah


Mada

Estiti B. Hidayat. 1995 . Anatomi Tumbuhan Berbiji, Jurusan Biologi: FMIPA ITB
Sutrian, Yayan. 2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-tumbuhan Tentang Sel dan Jaringan.
Jakarta: PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai