DI
S
U
S
U
N
OLEH:
KELAS XI.MIA 1
NURINZANI (7545)
NUR AULIAH SAKINAH (7540)
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil
menyelesaikan laporan kami yang berjudul “Laporan Praktikum Biologi (Cara
Pembuatan Telur Asin)”.
Kami menyadari bahwa laporan kami ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu
kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam pembuatan
telur asin dan penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ……………………...…………………………………3
1.2 Tujuan …………………………...…………………………………………4
1.3 Variabel ...................................................................5
Bab IV Penutup
4.1 Kesimpulan ………………………………………….………...…………12
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan telur asin.
2. Mengetahui proses osmosis pada pembuatan telur asin.
3. Mengetahui perbandingan warna sebelum dan sesudah di asinkan.
4. Memperlambat proses pembusukan (pengawetan).
5. Mengatahui bahwa pembuatan telur asin dapat dijadikan sebagai ide
membuat wirausaha.
6. Mengetahui takaran yang tepat untuk membuat telur asin.
1.4 Variabel
1. Variabel terikat : telur asin
2. Variabel bebas : abu gosok dan garam dapur
BAB II
METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1 Tempat Praktikum
Rumah masing-masing siswa yang melakukan praktikum
2.2 Waktu Praktikum
Hari,tanggal : Senin, 9-08-2021
Pukul : 08.00 – selesai
2.4 Cara Kerja
1. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk). Bersihkan telur
dangan cara dicuci lalu dilap agar kering,
2. Buat adonan pengasin dari campuran abu gosok, air,dan garam, kemudian
aduk hingga tercampur rata,
3. Bungkus telur dengan menggunakan adonan hingga telur bena- benar
tidak terlihat. Simpan telur dalam wadah toples plastik
atau tupperware selama sekitar 7-14 hari. Usahakan telur tidak pecah atau
retak pada waktu penyimpanan, simpan di tempat bersih dan terbuka.
4. Setelah dirasa atau pemeraman cukup waktunya (+/- 7-14 hari). segera
bongkar adonan pembalut pada telur. Agar tidak merusak telur pada saat
pengbongkaran adonan pembalut, sebaiknya tambahkan sedikit air hingga
adonan yang kering menjadi sedikit basah dan gembur. Dengan demikian,
adonan dapat dibongkar dengan lebih mudah dan aman.
5. Selanjutnya cuci telur asin hingga bersih, kemudian rebus hingga benar-
benar matang.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan
1) Telur asin yang kami buat yaitu menggunakan metode pembungkusan
dengan garam dan abu gosok, dengan perbandingan perbandingan 1:1 ( 100
gr garam : 100 gr abu gosok). Pembuatan telur asin ini diawali dengan
mencuci telur dengan menggunakan air biasa. Telur dilapisi atau dibungkus
menggunaka adonan berupa garam dan abu gosok, kemuian di tambahkan air
secukupnya agar dapat merekat.
2) Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
3) Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi
osmosis, ion Na di dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari air,
dengan demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan kadar air berkurang,
akibatnya telur menjadi asin.
4) Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta, dan
juga perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu
pembuatan pasta.
5) Semakin sedikit kandungan air yang terkandung dalam telur akan membuat
telur semakin awet.