Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

BAB I

ORGANISASI

1.1. PENDAHULUAN

1.1.1. Tujuan

Program Keamanan Angkutan Udara ini bertujuan untuk menciptakan


keamanan, keselamatan dan ketertiban dengan memberikan
perlindungan terhadapa aset perusahaan, karyawan, penumpang dan
barang-barang yang diangkut oleh pesawat PT. Semuwa Aviasi Mandiri
dari tindakan secara melawan hukum.
Program Keamanan Angkutan Udara ini disusun berdasarkan ketentuan
Internasional yang tercantum dalam Annex 17 atau peraturan lainnya
yang terkait dengan ICAO Convention (International Civil Aviation
Organization) dan ketentuan nasional yang tertuang dalam Program
Keamanan Penerbangan Nasional.
Program Keamanan Angkutan Udara di lingkungan Bandara merupakan
bagian dari upaya Bandara untuk menciptakan suatu sistem dan
prosedur pengamanan, guna menjaga keamanan semua personil, aset
dan informasi milik perusahaan serta segala kegiatan adalah menjadi
tanggung jawab security.
Program Keamanan Angkutan Udara adalah suatu program kegiatan
pengamanan PT. Semuwa Aviasi Mandiri di lingkungan Bandara yang
merupakan pedoman bagi setiap petugas, khususnya petugas security
yang secara umum harus melaksanakan pengamanan selama kegiatan
berlangsung.

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-1
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

1.2. DEFINISI

1) Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan


batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara
mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat barang,
dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas Keselamatan dan Keamanan Penerbangan,
serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya;
2) Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di
atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena reaksi
udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk penerbangan;
3) Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN) adalah dokumen
tertulis yang memuat peraturan, prosedur dan langkah-langkah
pengamanan yang diambil untuk melindungi penerbangan dari tindakan
melawan hukum;
4) Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme)
adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur dan langkah langkah
serta persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Unit Penyelenggara
Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara untuk memenuhi
ketentuan yang terkait dengan operasi penerbangan di Indonesia;
5) Program Keamanan Angkutan Udara (Aircraft Operator Security
Programme) adalah dokumen tertulis yang memuat prosedur dan
langkah-langkah serta persyaratan yang wajib dilaksanakan oleh Badan
Usaha Angkutan Udara untuk memenuhi ketentuan yang terkait dengan
operasi penerbangan di Indonesia;
6) Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan
perlindungan kepada penerbangan dari tindakan melawan hukum melalui
keterpaduan pemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas, dan prosedur.

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-2
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

7) Tindakan Melawan Hukum (Acts of Unlawful Interference) adalah


tindakan-tindakan atau percobaan yang membahayakan keselamatan
penerbangan dan angkutan udara, berupa:

a. Menguasai pesawat udara secara melawan hukum

b. Melakukan pengrusakan/penghancuran pesawat udara di darat (in


service);

c. Menyandera orang di dalam pesawat udara atau di Bandar udara;

d. Masuk ke dalam pesawat udara, bandar udara atau tempat tempat


aeronautika secara paksa;

e. Membawa senjata, peralatan berbahaya atau bahan-bahan yang


dapat digunakan untuk tindakan melawan hukum secara tidak sah;

f. Menggunakan pesawat udara di darat (in service) untuk tindakan


yang menyebabkan mati, cederanya seseorang, rusaknya harta
benda atau lingkungan sekitar; dan memberikan informasi palsu
yang membahayakan keselamatan pesawat udara dalam
penerbangan maupun di darat, penumpang, awak pesawat udara,
personel darat atau masyarakat umum pada bandar udara atau
tempat-tempat fasilitas penerbangan lainnya.
8) Ancaman Bom adalah suatu ancaman lisan atau tulisan dari seseorang
yang tidak diketahui atau sebaliknya, yang menyarankan atau
menyatakan, apakah benar atau tidak, bahwa keselamatan dari sebuah
pesawat udara yang dalam penerbangan atau di darat, atau bandar udara
atau fasilitas penerbangan, atau seseorang mungkin dalam bahaya karena
suatu bahan peledak;

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-3
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

9) Sabotase adalah suatu tindakan pengrusakan atau penghilangan terhadap


harta benda, yang dapat mengancam atau menyebabkan terjadinya
tindakan melawan hukum pada penerbangan dan fasilitasnya;
10) Pesawat Udara Dalam Penerbangan (Aircraft In Flight) adalah
pesawat udara yang digunakan untuk penerbangan dimulai dari waktu
pergerakan ketika pintunya ditutup di embarkasi sampai pada waktu
pintunya dibuka di debarkasi;
11) Pengawasan Keamanan (Security Supervision) adalah penerapan
suatu teknik atau tindakan untuk mencegah disusupkannya / terbawanya
Barang Dilarang (Prohibited Items) yang dapat digunakan untuk
melakukan tindakan melawan hukum;
12) Pemeriksaan Keamanan (Security Screening) adalah penerapan suatu
teknik atau cara lain untuk mengenali atau mendeteksi Barang Dilarang
(Prohibited Items) yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan
melawan hukum;
13) Pemeriksaan Keamanan Pesawat Udara (Aircraft Security Check)
adalah pemeriksaan di bagian dalam pesawat udara yang dapat dicapai
oleh penumpang dan pemeriksaan tempat penyimpanan untuk
menemukan barang yang mencurigakan dan Barang Dilarang
(Prohibited Items);
14) Penyisiran Keamanan Pesawat Udara (Aircraft Security Search)
adalah pemeriksaan menyeluruh pada bagian luar dan dalam pesawat
udara dengan maksud untuk menemukan barang yang mencurigakan
dan Barang Dilarang (Prohibited Items);
15) Penumpang yang tidak patuh adalah Seorang penumpang yang
melakukan tindakan yang membahayakan keselamatan pesawat terbang
atau penumpang atau properti di dalamnya atau melanggar ketertiban
dan disiplin selama sebelum penerbangan (keberangkatan), dalam
penerbangan, dan setelah penerbangan (kedatangan);

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-4
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

16) Bagasi Tercatat adalah barang penumpang yang diserahkan oleh


penumpang kepada pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara
yang sama;
17) Bagasi Kabin adalah barang yang dibawa oleh penumpang dan berada
dalam pengawasan penumpang itu sendiri;
18) Barang Bawaan adalah barang yang dibawa oleh orang atau
penumpang yang memasuki Daerah Keamanan Terbatas dan/atau yang
akan diangkut dengan pesawat udara;
19) Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara selain
benda pos, barang kebutuhan pesawat selama penerbangan yang habis
pakai, dan bagasi yang tidak ada pemiliknya atau bagasi yang salah
penanganan;
20) Bahan Peledak (Explosive Device) adalah bahan yang dapat dipicu
untuk meledak;
21) Barang Berbahaya (Dangerous Goods) adalah benda padat, cair dan
gas yang dapat membahayakan kesehatan manusia, keselamatan
penerbangan, properti pesawat, bila diangkut dengan pesawat udara
tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku;
22) Barang Dilarang (Prohibited Items) adalah barang yang dilarang
diangkut dengan pesawat udara karena akan membahayakan
keselamatan penerbangan, seperti senjata, dangerous substances, bahan
peledak (explosive), dangerous article dapat digunakan untuk
melumpuhkan, melukai dan menghilangkan nyawa orang lain serta
untuk melakukan tindakan melawan hukum yang meliputi alat peledak,
barang berbahaya, alat-alat berbahaya dan senjata;
23) Alat-alat Berbahaya (Dangerous Articles) adalah alat, atau benda
tumpul yang dapat dipergunakan untuk mengancam, mencederai,
melumpuhkan, membuat orang tidak berdaya terhadap keselamatan
penumpang dan pesawat;

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-5
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

24) Senjata (Weapon) adalah suatu benda atau alat yang dirancang untuk
membunuh, melukai, melumpuhkan, dan membuat orang tidak berdaya;
25) Dangerous Substances adalah bahan cairan yang berbahaya yang dapat
membahayakan keselamatan penerbangan seperti: zat yang mudah
terbakar, zat asam (ASAM) korosif, radio aktif, dan zat yang
menimbulkan bakteri;
26) Security Items adalah senjata atau alat berbahaya yang dilarang dibawa
ke dalam kabin pesawat udara dan hanya diijinkan sebagai bagasi
tercatat atau disimpan dalam kotak khusus (security item box) yang
cukup kuat dan terkunci;
27) Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area) adalah
daerah-daerah tertentu di dalam bandar udara maupun di luar bandar
udara yang diidentifikasi sebagai daerah berisiko tinggi untuk
digunakan kepentingan Penerbangan, penyelenggara bandar udara, dan
kepentingan lain dimana daerah tersebut dilakukan pengawasan dan
untuk masuk dilakukan pemeriksaan keamanan;
28) Daerah Steril (Sterile Area) adalah daerah tertentu di dalam Daerah
Keamanan Terbatas yang merupakan daerah pergerakan penumpang
sampai dengan naik ke pesawat udara dan di daerah tersebut selalu
dalam pengawasan dan pengawasan;
29) Daerah Terbatas (Restricted Area) adalah daerah tertentu di Bandar
udara dimana penumpang dan/atau non-penumpang memiliki akses
masuk dengan persyaratan tertentu;
30) Daerah Publik (Public Area) adalah daerah-daerah pada Bandar udara
yang terbuka untuk umum/public;
31) Personel Keamanan Penerbangan adalah personel yang mempunyai
lisensi yang diberi tugas dan tanggung jawab di bidang Keamanan
Penerbangan;

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-6
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

32) Personel Fasilitas Keamanan Penerbangan adalah personel yang


mempunyai lisensi dan rating yang diberi tugas dan tanggung jawab di
bidang pemeliharaan fasilitas Keamanan Penerbangan;
33) Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang yang telah
memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di
bidangnya dalam jangka waktu tertentu;
34) Rating adalah tanda bukti kewenangan Personel Fasilitas Keamanan
Penerbangan untuk melakukan penilaian dalam pemeliharaan dan
pengujian fungsi jenis peralatan Keamanan Penerbangan;
35) Unit Penyelenggara Bandar Udara adalah lembaga pemerintah di
bandar udara yang bertindak sebagai penyelenggara bandar udara, yang
memberikan jasa pelayanan kebandarudaraan untuk Bandar udara yang
belum diusahakan secara komersial;
36) Badan Usaha Bandar Udara adalah badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan
terbatas atau koperasi yang kegiatan utamanya mengoperasikan bandar
udara untuk pelayanan umum.
37) Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usaha milik negara,
badan usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk
perseroan terbatas atau koperasi, yang kegiatan utamanya
mengoperasikan pesawat udara untuk digunakan mengangkut
penumpang, kargo, dan/atau pos dengan memungut pembayaran;
38) Perusahaan Angkutan Udara Asing adalah perusahaan angkutan
udara niaga yang telah ditunjuk oleh negara mitrawicara berdasarkan
perjanjian bilateral dan/atau multilateral dan disetujui oleh Pemerintah
Republik Indonesia;
39) Kepala Bandar udara adalah Pimpinan Unit Penyelenggara Bandar
Udara dan Pimpinan Badan Usaha Bandar Udara atau Pimpinan Bandar
Udara Khusus yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan
operasional bandar udara;
Disusun oleh: Disetujui oleh:
PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-7
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

40) Otoritas Bandar Udara adalah lembaga pemerintah yang diangkat


oleh Menteri dan memiliki kewenangan untuk menjalankan dan
melakukan pengawasan terhadap dipenuhinya ketentuan peraturan
perundang-undangan untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan
pelayanan penerbangan;
41) Pegawai/Karyawan adalah personel yang melakukan kegiatan di
bandar udara;
42) Lapangan terbang (Aerodrome) adalah area tertentu di Ground
(termasuk instalasi, bangunan dan peralatan) yang digunakan atau
bermaksud untuk digunakan baik keseluruhan atau sebagian, untuk
keberangkatan, kedatangan dan permukaan pesawat udara;
43) Sisi udara (Airside) adalah wilayah pergerakan di suatu bandara, yang
berdekatan dengan bangunan atau bagian dari bandara serta akses yang
selalu dikontrol;
44) Apron adalah area tertentu dalam sisi udara yang diperuntukan
menampung pesawat untuk tujuan menurunkan / memasukkan
penumpang, pos, kargo, pengisian bahan bakar, parkir atau perawatan
pesawat;
45) Check-in adalah proses pelaporan diri seorang calon penumpang
terhadap operator pesawat untuk di terima pada penerbangan tertentu;
46) Deportee adalah Warga Negara Asing yang telah memasuki wilayah
Indonesia dan dikarenakan suatu alasan atau telah melakukan suatu
pelanggaran keimigrasian maka di tangkap dan di tahan oleh petugas
keimigrasian untuk dipulangkan ke Negara asal;
47) Tahanan (Custody) adalah orang yang telah ditangkap dan didakwa
oleh penegak hukum atau badan penegak hukum Indonesia dan harus
dikawal didalam penerbangan;
48) Agen pelayanan di darat (Ground Handling Agent) adalah suatu unit
bisnis yang ditunjuk oleh perusahaan penerbangan untuk menangani

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-8
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

semua pelayanan penumpang, bagasi, dan kargo yang diangkut melalui


pesawat udara;
49) Pos (Mail) adalah surat kiriman pos dan barang lain yang dikirim
melalui kantor pos sesuai dengan aturan pos secara universal yang
disebut Universal Postal Union (UPU);
50) Pilot-in-command (PIC) adalah seseorang yang bertanggung jawab
menerbangkan pesawat tanpa di bawah arahan dari pilot lain di
pesawat, yang berwenang terhadap semua yang melakukan kesalahan
dan sebagai pengambil keputusan selama penerbangan;
51) Security Audit adalah pemeriksaan yang terjadwal, sistematis dan
mendalam terhadap prosedur, fasilitas, personil, dan dokumentasi
organisasi penyedia jasa penerbangan untuk mengetahui tingkat
kepatuhan terhadap peraturan;
52) Security Inspeksi adalah pemeriksaan penerapan suatu atau lebih
langkah-langkah dan prosedur keamanan untuk menentukan efektifitas
penerbangan;
53) Security Survey adalah evaluasi kebutuhan keamanan termasuk
identifikasi terhadap kerentanan yang dapat di manfaatkan untuk
melakukan tindakan melawan hukum dan rekomendasi terhadap
tindakan korektif;
54) Security Test (Pengujian) adalah pengujian terhadap kemampuan dari
kinerja personil, prosedur, fasilitas keamanan dan daerah yang di
identifikasikan rawan dengan simulasi tindakan melawan hukum;
55) Security Equipment (Peralatan Keamanan) adalah rangkaian
peralatan yang bersifat khusus untuk digunakan, secara individual atau
sebagai bagian dari suatu sistem, dalam presentasi atau deteksi tindakan
yang melanggar hukum dengan penerbangan sipil dan fasilitasnya.
56) Menteri adalah Menteri yang membidangi urusan penerbangan.
57) Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-9
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

58) Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.


59) Direktur adalah Direktur Keamanan Penerbangan.
60) Direktorat adalah Direktorat yang membidangi Keamanan
Penerbangan.
61) Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.

1.3. DASAR HUKUM

1.3.1. Nasional

1) Undang-undang Nomor 2 Tahun 1976 tentang Pengesahan


Konvensi Tokyo 1963, The Hague 1970 dan Konvensi Montreal
1971;
2) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan
(Lembaran Negara Nomor 1 Tahun 2009, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4956);
3) Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Keamanan dan
Keselamatan Penerbangan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor
9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4075);
4) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 127 Tahun
2015 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional;
5) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 90 Tahun
2013 tentang Keselamatan Pengangkutan Barang Berbahaya ke
Pesawat Udara;
6) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 32 Tahun
2015 Tentang Pengamanan Kargo dan Pos Serta Rantai Pasok
(Supply Chain) Kargo Dan Pos Yang Diangkut Dengan Pesawat
Udara;

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-10
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

a. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 33 Tahun


2015 Tentang Pengendalian Jalan Masuk (Access Control) Ke
Daerah Keamanan Terbatas di Bandar Udara;
b. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 92 Tahun
2015 Tentang Program Pengawasan Keamanan Penerbangan
Nasional;
c. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 137 Tahun
2015 Tentang Program Pendidikan dan Pelatihan Keamanan
Penerbangan Nasional;
d. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
SKEP/275/XII/1998 tentang Pengangkutan Bahan dan/atau
Barang Berbahaya dengan Pesawat Udara;
e. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/100/VII/2003 tentang Petunjuk Teknis Penanganan
Penumpang Pesawat Udara Sipil yang Membawa Senjata Api
beserta Peluru dan Tata Cara Keamanan Pengawalan Tahanan
Dalam Penerbangan Sipil;
f. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/43/III/2007 tentang Penanganan cairan, aerosol dan gel
(Liquid, aerosol and gels) yang dibawa penumpang dalam
kabin pesawat udara pada penerbangan internasional;
g. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/95/IV/2008 tentang Petunjuk teknis penanganan
personel keamanan dalam penerbangan (In-Flight Security
Officer/Air Marshal) pesawat udara niaga berjadwal asing;
h. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/160/VIII/2008 tentang Sertifikat kecakapan personel
keamanan penerbangan sipil;

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-11
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

i. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:


SKEP/161/VIII/2008 tentang Revisi SKEP/252/XII/2005
tentang Program Nasional Pendidikan dan Pelatihan
Pengamanan Penerbangan Sipil;
j. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:
SKEP/2765/II/2010 tentang Tata Cara Pemeriksaan Keamanan
Penumpang, Personil Pesawat Udara dan Barang Bawaan
Yang Diangkut Dengan Pesawat Udara dan Orang
Perorangan.
k. Surat Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor: KP 26 Tahun 2014 tentang Lisensi Personil
Penanganan Pengangkutan Barang Berbahaya.
l. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: KP
412 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Keselamatan
Pengangkutan Barang Berbahaya Memalui Udara.

1.3.2 Internasional

1) Annex 17 to the Convention on Civil Aviation on Security;


2) ICAO Document 8973 – Aviation Security Manual;
3) Annex 18 to The Convention on Civil Aviation on The Safe
Transport of Dangerous Goods by Air;
4) ICAO Document 9284 Technical Instructions of The Safe
Transport of Dangerous Goods by Air.

1.4. Pembagian Tanggung Jawab

1) Direktur Utama (President Director)

a. Direktur Utama PT. Semuwa Aviasi Mandiri mempunyai


kewenangan unuk menentukan arah, kebijakan, strategi
serta perencanaan dari perusahaan.
Disusun oleh: Disetujui oleh:
PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-12
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

b. Direktur Utama bertanggung jawab dan mewakili


perusahaan dalam menentukan segala hal yang terkait
masalah operasional bisnis.
c. Direktur Utama mengarahkan semua departemen dalam
perusahaan untuk melaksanan semua kebijakan / prosedur
perusahaan.
d. Direktur Utama bertanggung-jawab sebagai koordinator
semua departemen agar melaksanakan fungsi operasional
perusahaan secara nyata.
e. Direktur Utama bertanggung jawab dalam masalah
keselamatan dan keamanan dari PT. Semuwa Aviasi
Mandiri.

2) Direktur

Direktur bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama


PT. Semuwa Aviasi Mandiri. Dibawah kewenanangan yang
diberikan oleh Direktur Utama, Direktur bertanggung jawab
atas operasional perusahaan, termasuk operasi darat, operasi
penerbangan dan perawatan.

Direktur diberikan kewenangan sebagai berikut:


a. Menangani pengawasan administrasi atas operasi pesawat
udara termasuk, operasi darat, operasi penerbangan dan
perawatan.
b. Mewakili PT. Semuwa Aviasi Mandiri mengembangkan
dan membuat program kerjasama dalam segi kemampuan
operasi dan perawatan pesawat udara.
c. Mengulas dan mengambil tindakan yang sesuai mengenai
persoalan-persoalan yang terkait dengan kualitas dan
keselamatan.

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-13
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

d. Mendelegasikan kewenangaan semua manajemen dari


perawatan pesawat dan rekayasa kepada Manajer Teknik.

3) Quality, Safety & Security Manager

Quality, Safety & Security Manager bertanggung jawab


langsung kepada Direktur,
Tanggung jawab dan uraian kerja sebagai berikut:
a. Membantu dan memberikan saran kepada Direktur tentang
masalah keamanan;
b. Melaksanakan progam rencana penerapan Safety
Management System (SMS) dan Program Kemanan
Angkutan Udara,
c. Merencanakan dan mempersiapkan instruksi awal yang
ditetapkan dalam prosedur keamanan dan dikoordinasikan
dengan station;
d. Memastikan efektifitas pelaksanaan prosedur keamanan
melalui evaluasi dan pemeriksaan teratur;
e. Mengkoordinasikan dengan internal dan eksternal kegiatan
keamanan penerbangan;
f. Memfasilitasi kegiatan analisa identifikasi bahaya dan
resiko;
g. Menyiapkan secara berkala tentang kemampuan
keselamatan yang meliputi peralatan dan sumber daya
manusia (SDM);
h. Melaksanakan dokumentasi mengenai Safety Management
System (SMS);
i. Membuat rencana dan mengorgainisir pendidikan dan
pelatihan personel Keselamatan.
j. Menyiapkan dan memberikan advis secara mandiri kepada

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-14
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

Direktur dan para Manajer;


k. Melaporkan semua kejadian yang berhubungan dengan
masalah keamanan.
l. Menyusun dan melaksanakan, mempertahankan dan
mengevaluasi program pegawasan internal keamanan
penerbangan;
m. Menyusun kegiatan pengawasan keamanan setiap tahun
secara berkesinambungan;
n. Melaksanakan kegiatan pengawasan internal keamanan
penerbangan;
o. Melakukan evaluasi terhadap hasil kegiatan pengawasan
keamanan penerbangan;
p. Menetapkan tindakan korektif berdasarkan hasil kegiatan
pengawasan keamanan penerbangan;
q. Melakukan pengawasan penyelesaian tindakan korektif
yang dilakukan objek pengawasan;
r. Mendokumentasikan laporan kegiatan pengawasan
keamanan penerbangan;
s. Melaporkan hasil kegiatan pengawasan keamanan
penerbangan kepada Direktur.

4) Operation Manager
Operation Manager bertanggung jawab kepada: Direktur
a. Job Description: Bertanggung jawab untuk
merencanakan, mengawasi dan mengendalikan operasi
pesawat perusahaan.
b. Tugas dan tanggung jawab:
a) Memimpin dan mengelola operasional
penerbangan PT. Semuwa Aviasi Mandiri
berdasarkan strategi operasi dan memastikan
Disusun oleh: Disetujui oleh:
PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-15
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

bahwa strategi operasi mendukung strategi


perusahaan.
b) Menetapkan kebijakan, struktur organisasi, sistem
manajemen dan proses yang akan memenuhi
operasional penerbangan dengan aman, efisien dan
efektif.
c) Mengelola operasional penerbangan perusahaan
dalam jangka panjang.
d) Ditunjuk sebagai penanggung jawab terhadap
operasional penerbangan perusahaan.
e) Menyusun strategi guna mencapai tujuan operasi
yang ditetapkan perusahaan.
f) Memastikan bahwa operasional penerbangan
memenuhi kriteria kerja.
g) Memastikan operasi penerbangan perusahaan
dilakukan untuk memenuhi kewajibannya
sebagai pemegang AOC.
h) Melaksanakan koordinasi kegiatan sehari-hari di
Departemen Operasi.
i) Memastikan bahwa kebijakan, prosedur, dan
operasi penerbangan memenuhi semua persyaratan
yang tertuang di dalam manual perusahaan.
j) Pengembangan, implementasi dan pengawasan
sistem manajemen untuk mendukung fungsi
operasi perusahaan.
k) Mengevaluasi dan mengupdate Manual Operasi
secara berkala. Mengesahkan dan
mendistribusikan revisi manual serta memastikan

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-16
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

pendistribusiannya sesuai dengan daftar distribusi


penerima.
l) Penanggung jawab utama berkaitan dengan
tindakan keselamatan perusahaan.
m) Ikut serta menanggapi isu-isu yang berkaitan
dengan regulasi sesuai dengan kewajiban
pemegang AOC.
n) Memastikan bahwa operasio penerbangan telah
direncanakan guna mendukung tujuan komersial
perusahaan, mencakup sumber daya, fasilitas,
proses, dan sistem yang memadai.
o) Membantu investigasi kecelakaan / insiden saat
dibutuhkan.

5) Base Station Manager


Bertanggung jawab kepada: Direktur
Deskripsi Tugas:
a. Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan
dan mengendalikan kelancaran tugas di Base Station.
b. Melaporkan ke pejabat fungsional tentang hambatan
yang mengganggu terhadap kegiatan antara lain pada
bidang operasional, maintenance, finance dan
administrasi.
Tugas Fungsional:
a. Memonitor kegiatan pemeliharaan pesawat
(Maintenance) dan kelayakan terbang (Airwhortiness).
b. Melaksanakan koordinasi dengan senior engineer dan
atau engineer tentang kesiapan pesawat dalam
melaksanakan operasi penerbangan.

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-17
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

c. Memonitor kondisi kesiapan pesawat yang berhubungan


dengan inspeksi pesawat/aircraft inspection dan temuan
“discrepancy” / ketidaksesuaian.
d. Memonitor terhadap kelengkapan dokumen pesawat
(document to be carried).
e. Memonitor pelaksanaan fungsi perawatan dan
penyiapan pesawat yang dilakukan oleh para engineer
pemegang AMEL.
f. Kegiatan Operasi Penerbangan
a) Melaksanakan koordinasi dengan senior pilot/pilot
tentang kesiapan untuk melaksanakan penerbangan.
b) Memonitor fungsi dispatcher/Flight Support, fungsi
radio komunikasi.
g. Kegiatan Urusan Perkantoran dan Administrasi
a) Melaksanakan pengendalian terhadap para
karyawan agar karyawan melaksanakan tugas
sesuai fungsinya.
b) Mengatur dan mengawasi unit perkantoran, ruang
operasi, gudang sparepart, gudang bahan bakar
(Dangerous Goods) dan lain-lain sesuai fungsinya
dan kebersihan.
c) Melaporkan kepada pimpinan tentang semua hal
yang perlu dilaporkan kepada Pimpinan
Perusahaan/direksi terkait dan dilengkapi dokumen
administrasi yang diperlukan guna mendukung
laporan.
h. Urusan Langganan/Customer dan Penjadwalan
a) Melakukan pemasaran/marketing untuk
mendapatkan pelanggan/customer dengan cara –
cara yang simpatik dan prinsip “melayani”.
Disusun oleh: Disetujui oleh:
PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-18
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

b) Menyusun penjadwalan penerbangan dengan


pendekatan “pelayanan” kepada customer yang
telah menyelesaikan biaya administrasi
penerbangan dengan prinsip “first pay, first
service”.

1.4.1 Unit Keamanan Penerbangan

1) Dalam situasi normal Direktur Utama sebagai pimpinan


tertinggi Manajemen PT. Semuwa Aviasi Mandiri bertanggung
jawab terhadap seluruh kebijakan termasuk masalah keamanan.
namun demikian, dalam mengelola keamanan sehari-hari
Direktur Utama mendelegasikan wewenangnya kepada Quality,
Safety & Security Manager;
2) Quality, Safety & Security Manager bertanggungjawab
menerapkan secara konsisten kebijakan keamanan dengan
penilaian kemananan, pengembangan, pengkajian dan
pemeliharaan program keamanan PT. Semuwa Aviasi Mandiri;
3) Base Manager bertanggung jawab atas pelaksanaan Program
Keamanan PT. Semuwa Aviasi Mandiri dan sebagai
koordinator keamanan di bandara Base Station, menerapkan
secara kompatibel Program Keamanan Bandara.
4) Manajer lainnya bertanggung jawab untuk mengelola
kemananan sesuai dengan Program Keamanan PT. Semuwa
Aviasi Mandiri.

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-19
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

1.4.2 Handling Agent

Ground Handling

1) Untuk penanganan pelayanan handling services dan Aircraft


Cleaning di Bandar Udara keberangkatan (departure) dan
tujuan (destination), PT. Semuwa Aviasi Mandiri bekerjasama
dengan perusahaan ground handling agent PT. Semuwa
Dirgantara. (Terlampir)
2) Perusahaan Ground Handling bertanggung jawab terhadap
keamanan dalam melaksanakan handling operasional
penerbangan PT. Semuwa Aviasi Mandiri di bandar udara.

1.5 KEBIJAKAN KEAMANAN

Keselamatan dan keamanan merupakan fungsi bisnis utama dalam


perusahaan, PT. Semuwa Aviasi Mandiri mempunyai komitmen dalam
pengembangan, penerapan dan peningkatan strategi serta proses yang
meyakinkan bahwa semua aktivitas yang berhubungan dengan keamanan
berjalan sebagaimana mestinya yang mengalokasikan sumber-sumber yang
bertujuan mencapai standar keamanan tingkat tinggi yang sesuai dengan
standar nasional maupun internasional.

Semua level dalam manajemen bertanggung jawab melakukan hasil kerja


tingkat tinggi, dimulai dengan Direktur Utama untuk melakukan:
1) Melindungi penumpang, kru, personil darat dan publik secara umum
dalam operasi penerbangan PT. Semuwa Aviasi Mandiri secara
keseluruhan terhadap tindakan melawan hukum;
2) Menyelenggarakan, memproduksi, menyebarkan, melaksanakan dan
mempertahankan sosialisai Program Keamanan secara terus menerus
sehingga sesuai dengan kewajiban Negara dan konsisten dengan
peraturan pemerintah;
Disusun oleh: Disetujui oleh:
PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-20
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

3) Melaksanakan efektifitas Program Keamanan PT. Semuwa Aviasi


Mandiri secara berkesinambungan dengan cara evaluasi, survei, inspeksi
dan proses audit keamanan internal ke semua stasiun domestic termasuk
ke semua pihak ketiga;
4) Mempertahankan semua lingkungan kerja operasi udara PT. Semuwa
Aviasi Mandiri aman dan terjaga serta bebas dari hal – hal yang
melanggar hukum;
5) Memberikan pengetahuan dan pelatihan yang sesuai tentang Program
Keamanan kepada semua pegawai.
6) Menganalisa tingkat ancaman terhadap penerbangan PT. Semuwa Aviasi
Mandiri secara konsisten sehingga secara efektif dapat mencegah
terjadinya ancaman tersebut;
7) Memastikan Program Keamanan Angkutan Udara, terkini dan terjaga
informasinya dari waktu ke waktu sesuai dengan keadaan yang terus
berubah;
8) Melaporkan semua insiden/kecelakaan yang melanggar hukum terhadap
operasional PT. Semuwa Aviasi Mandiri kepada Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara dan Kantor Otoritas.
9) PT. Semuwa Aviasi Mandiri akan bekerjasama dengan pihak ketiga yang
memiliki personel keamanan penerbangan di setiap station yaitu dengan
AVSEC bandara; (terlampir)

10) Bentuk kerjasama sebagaimana dimaksud dalam butir 9 (Sembilan)


adalah dengan membuat nota kesepakatan (MOU) yang meliputi:
a. Pihak ke 3 memiliki personil keamanan penerbangan
b. Kontrak kerjasama berlaku minimum 1 tahun
c. Pihak ketiga membuat Laporan bulanan kepada Quality, Safety &
Security Manager.
d. Pada saat melaksanaan tugas pengamanan sehari-hari personil
keamanan penerbangan dari pihak ketiga harus membuat laporan ke

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-21
PROGRAM KEAMANAN PESAWAT UDARA

PT. SEMUWA AVIASI MANDIRI

dalam form Aviation Security Report dan akan dilakukan evaluasi


jika ada hal yang perlu di pertimbangkan.

Disusun oleh: Disetujui oleh:


PT. Semuwa Aviasi Mandiri Direktorat Keamanan Penerbangan

Edisi : Initial Tanggal Persetujuan: Hal.


Amandemen : 00 1-22

Anda mungkin juga menyukai