Anda di halaman 1dari 7

MATERI KELOMPOK MINAT

CLIMBING
A guide to the great outdoors
Antara hidup dan mati
Tak kan pernah aku kembali
Niatku sudah terpatri
Antara hidup dan mati
Darah keringat di batu
Terikat tali kehidupan
Rasa takut dan ragu-ragu
Mengundang dewa kematian
Berada di ketinggian
Menjawab segala tekanan
Angin kencang sebagai godaan
Kita harus mampu bertahan
Lagu pemanjat
Bukan lagu orang sekarat
Lagu pemanjat
Lagu orang yang kuat
Lagu pemanjat
Bukan hanya sekedar kuat
Lagu pemanjat
Lagu jiwa yang liat
Dinding dingin tebing terjal
Terus melambai lambaikan…
THE BEST VIEW COMES AFTER THE HARDEST CLIMBIING

SEJARAH PANJAT TEBING


KELAS DAN GRADE
SUB BAGIAN PEMANJATAN

Sejarah Panjat Tebing ; Keberhasilan suatu pendakian yang sukar berarti keunggulan
terhadap rasa takut terhadap perjuangan melawan diri sendiri.
1786, Dr. Paccard dan pemandu Balmant berhasil mencapai puncak Mt. Blanc (4.807m)
yang awalnya sebagai pengamatan ilmiah.
Kegiatan ini semakin populer dan Pegunungan Alpen setelah Sir Alfred Willis pada 1854
mencapai puncak Matterhorn (3708m), saat itu disebut sebagai masa emas alpinisme dan
merupakan cikal bakal terbentuknya perkumpulan pendaki gunung tertua, Britisih Alpine
Club (1857)
Kelas dan Grade Dalam Climbing

Kelas 1 : Cross Country Hiking , Perjalanan biasa tanpa bantuan tangan untuk menambah
ketinggian
Kelas 2 : Scrambling : Sedikit dengan bantuan tangan, tanpa tali
Kelas 3 : Easy Climbing , Menggunakan dasar teknik pendakian, pendaki telah menggunakan
tali
Kelas 4 : Rope Climbing With Belaying, Pengaman dipasang pada tambatan (anchor) alami atau
buatan dan berfungsi sebagai pengaman
Kelas 5 : Dibagi menjadi 14 tingkatan (5.1 sampai 5.14) dimana semakin tinggi angka
dibelakang semakin tinggi tingkat kesulitannya
SISTEM PENDAKIAN

ALPINE STYLE ; Dikembangkan di pegunungan Eropa, pendakian ini


menitikberatkan bahwa semua pendaki harus sampai di puncak dan itu dianggap
berhasil

HIMALAYAN STYLE; Rute pendakian yang panjang sehingga diperlukan waktu yang
lama. Berkembang di pegunungan Himalaya. Terdiri dari BC dan Fly camp. Berhasilnya
1 orang , pendakian dianggap berhasil
Pembagian Pendakian Berdasarkan Pemakaian Alat

Free Climbing ; alat pengaman yang paling baik ialah diri sendiri. Dengan latihan yang baik, otot tangan
dan kaki akan cukup kuat dan terlatih. Begitu pula dengan keseimbangan tubuh dan gerakan akan terlatih
dengan sendirinya.
Pada Free Climbing, peralatan berfungsi hanya sebagai alat pengaman. Tali, Carabiner, Sling, Chock dan
piton tetap dipakai namun hanya berfungsi sebagai pengaman bila jatuh.

Free Soloing ; Bagian dari Free Climbing namun pendaki melakukannya dengan segala resiko yang akan
dihadapi seorang diri.
Resiko yang akan dihadapi sangat fatal dan hanya pendaki profesinal dan mampu yang dapat
melakukannya

Artificial Climbing ; Pemanjatan dengan bantuan tambahan alat seperti piton, bor, stirrup dll.
Digunakan ketika menghadapi medan blank face.
Selain sebagai pengaman , peralatan tersebut dijadikan sebagai tumpuan

Anda mungkin juga menyukai