Anda di halaman 1dari 15

1

INTERAKSI SOSIAL PENARI BUJANGGANONG PADA SALE


CREATIVE COMMUNITY DI DESA SALE KABUPATEN REMBANG
Nur Rachma Permatasary
R. Indriyanto
Mahasiswa Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas
Negeri Semarang
Zha_dww@yahoo.com

Sale Creative Community (SCC) merupakan gabungan dari beberapa lembaga dan
kelompok kesenian. Komunitas ini berdiri di desa Sale kabupaten Rembang.
Berdirinya komunitas ini merupakan bentuk interaksi sosial yang tumbuh dan
berkembang dari berbagai kalangan dan lembaga. Banyak anggapan bahwa
kelompok kesenian memiliki fenomena interaksi sosial yang berbeda dengan
kelompok masyarakat lainnya dan adanya pernyataan lain bahwa antara penari
memiliki karakter yang berbeda untuk dapat menyesuaikan dalam sebuah
kelompok kesenian Bujangganong.Masalah penelitian ini adalah bagaimana
interaksi sosial penari Bujangganong pada Sale Creative Community (SCC) di
desa Sale kabupaten Rembang.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya interaksi
sosial penari Bujangganong Sale Creative Community(SCC) diantaranya terjadi
kontak sosial antaraindividu, individu dengan kelompok, kelompok dengan
kelompok dan adanya komunikasi yang terjalin. Bentuk interaksi sosial yang
muncul adalah kerjasama, asimilasi, akomodasi, persaingan, pertentangan, dan
kontravensi. Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial penari
Bujangganong Sale Creative Community yaitu faktor imitasi, sugesti, identifikasi,
dan simpati.Berdasarkan hasil penelitian peneliti, diharapkan penari
Bujangganong Sale Creative Community(SCC) untuk tetap mempertahankan
nilai-nilai sosial agar terjalin hubungan yang harmonis dan mempunyai rasa
kebersamaan yang kuat dan diharapkanSale Creative Community membuat acara-
acara yang kreatif dan inovatif untuk tetap menjaga eksistensi kesenian
Bujangganong Sale Creative Community dan melestarikan kesenian
Bujangganong.

Kata Kunci: Interaksi Sosial, Bujangganong


2

PENDAHULUAN perbedaan pendapat yang dihadapi


Manusia adalah makhluk individu ataupun kelompok sehingga
sosial yang memiliki akal pikiran muncul sebuah konflik. Konflik yang
juga kemampuan berinteraksi secara muncul menjadikan hambatan dalam
individu maupun sosialdan pada proses berkomunikasi.
dasarnya manusia tidak mampu Setiap kelompok kesenian
hidup sendiri di dalam dunia ini baik memiliki berbagai macam konflik
sendiri dalam kontek fisik maupun karena sebuah perbedaan antara
dalam kontek sosial budaya.Dalam individu dengan individu, individu
kontek sosial budaya, manusia dengan kelompok dan kelompok
membutuhkan manusia lain untuk kesenian dengan kelompok kesenian
saling berkolaborasi dalam lainnya.
pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi Hasil penelitian terdahulu
sosial satu dengan lainnya dan semua yang dilakukan Sujarwanto (2012:
masyarakat pada hakikatnya 62) menyatakan bahwa konflik dapat
membudaya dan berkebudayaan. disebabkan oleh adanya perbedaan
Kesenian merupakan salah pendirian atau perasaan antar
satu perwujudan kebudayaan yang individu, adanya perbedaan
mempunyai peranan tertentu di kepribadian, adanya perbedaan
dalam masyarakat.Manusia mulai kepentingan individu atau kelompok
menciptakan berbagai macam dan adanya perubahan-perubahan
kesenian untuk pemenuhan sosial yang cepat.Muslim (2013:
kebutuhan-kebutuhan tersebut.Seni 485) juga melakukan penelitian
senantiasa hadir di tengah-tengah tentang interaksi sosial bahwa
kehidupan di masyarakat, baik kehidupan manusia selalu
sebagai ekspresi pribadi maupun dihadapkan pada berbagai fenomena
ekspresi kelompok.Seni adalah pluralitas.Dengan pluralitas tersebut
ekspresi budaya manusi yang hadir sering menjadi pemicu terjadinya
sebagai ekspresi pribadi maupun konflik.
kelompok berdasarkan budaya yang Masalah yang dihadapi
dianutya.Sehingga dapat digunakan kelompok kesenian
dan dimanfaatkan oleh orang BujangganongSale Creative
perorang atau kelompok sebagai Community (SCC) dalam
sarana interaksi sosial.Seni berinteraksi menyebabkan
merupakan salah satu media individu kesalahpahamanantara penari satu
maupun kelompok untuk dengan penari lainnya, penari dengan
mengomunikasikan berbagai macam kelompok kesenian Bujangganong
kepentingan dalam berinteraksi. Sale Creative Community (SCC) dan
Komunikasi merupakan kelompok kesenian Bujangganong
proses sosial karena komunikasi Sale Creative Community (SCC)
mentransfer lambang-lambang yang dengan kelompok kesenian lainnya.
mengandung arti. Melalui Menurut Hidayanto (2012: 2135)
komunikasi kita dapat belajar, dalam penelitiannya Bujangganong
menyesuaikan diri, berinteraksi dan adalah patih kerajaan
sebagainya. Dalam proses Bantarangin.Sosok ini digambarkan
berkomunikasi muncul berbagai dengan topeng wajah berwarna
3

merah, mata besar melotot, dan Gillin dan Gillin mengajukan


kumis tebal dengan rambut dua syarat yang harus dipenuhi agar
panjang.Karakter Bujangganong suatu interaksi sosial itu terjadi, yaitu
bersosok lincah, trengginas dan adanya kontak sosial (sosial contact)
cekatan. dan adanya komunikasi
Sale Creative Community (communication) (Anwar dan Adang
(SCC) merupakan salah satu 2013: 195).
komunitas yang berdiri di desa Sale Kontak Sosial
kabupaten Rembang. Berdirinya Kontak sosial merupakan
komunitas ini merupakan bentuk tindakan pertama dalam interaksi
interaksi yang tumbuh dan sosial, meskipun kontak sosial belum
berkembang dari berbagai kalangan mampu membentuk komunikasi
dan lembaga yang menjadi bagian yang berkelanjutan (Syam 2012:
dalam kehidupan masyarakat 79).
pendukungnya. Objek penelitian ini Menurut Soekanto (dalam
adalah penari Bujangganong karena Wadiyo 2008) kontak sosial dapat
banyak anggapan bahwa kelompok berlangsung dalam 3 (tiga) bentuk,
kesenian memiliki fenomena yaitu:
interaksi sosial yang berbeda dengan 1. Kontak sosial antara orang
kelompok masyarakat lainnya dan perorang
adanya pernyataan lain bahwa antara 2. Kontak sosial antara orang
penari satu dengan penari lain dengan kelompok
memiliki karakter yang berbeda 3. Kontak sosial antara satu
untukdapat menyesuaikan dalam kelompok dengan kelompok
sebuah kelompok kesenian lainnya
Bujangganong dan antara kelompok
kesenian Bujangganong Sale Komunikasi
Creative Community (SCC) dengan Menurut Syam (2013: 95)
kelompok kesenian Bujangganong bahwa dalam komunikasi ada tiga
lainnya yang mempunyai gerakan unsur penting yang selalu ada, yaitu
yang khas dan tujuan yang berbeda sumber informasi (source), saluran
dari masing-masing kelompok untuk (channel), dan penerima informasi
dapat berkolaborasi. (receiver).Sumber informasi adalah
seseorang atau intitusi yang memiliki
Interaksi Sosial bahan informasi (pemberitaan) untuk
Interaksi adalah proses disebarkan kepada masyarakat luas.
dimana orang-orang berkomunikasi Saluran (channel) yang digunakan,
saling mempengaruhi dalam pikiran dapat berupa saluran intrapersonal
dan tindakan. Pada dasarnya manusia atau pun media massa. Sementara
dalam kehidupan sehari-hari tidaklah penerima informasi (receiver) adalah
lepas dari hubungan satu dengan perorangan atau kelompok dan
yang lain, dimana kelakuan antar masyarakat yang menjadi sasaran
individu saling mempengaruhi, informasi atau yang menerima
mengubah, atau memperbaiki informasi.
kelakuan individu yang lain atau
sebaliknya (Setiadi dkk 2003: 95).
4

Bentuk-bentuk Interaksi Sosial perhatian publik atau dengan


Menurut Gillin and Gillin mempertajam prasangka yang telah
(Setiadi dkk 2013: 101) ada dua ada, tanpa mempergunakan ancaman
macam proses sosial yang timbul atau kekerasan (Sujarwanto 2012).
sebagai akibat adanya interaksi Pertentangan merupakan bentuk
sosial, yaitu proses asosiatif dan interaksi sosial yang berupa
proses disosiatif. perjuangan yang langsung dan sadar
Bentuk interaksi asosiatif antara orang dengan orang atau
adalah kerjasama, akomodasi, dan kelompok dengan kelompok untuk
asimilasi.Kerjasama ialah suatu mencapai tujuan yang sama.
bentuk interaksi sosial dimana orang- Kontravensi merupakan bentuk
orang atau kelompok-kelompok interaksi yang berbeda antara
bekerjasama bantu membantu untuk persaingan dan
mencapai tujuan bersama. Kerjasama pertentangan.Kontravensi ditandai
timbul karena orientasi orang oleh adanya ketidakpastian terhadap
perorangan terhadap kelompoknya diri seseorang, perasaan tidak suka
dan kelompok lain (Setiadi dkk yang disembunyikan, dan kebencian
2013: 102).Akomodasi dapat terhadap kepribadian orang, tetapi
diartikan sebagai suatu keadaan, gejala-gejala tersebut tidak sampai
dimana terjadi keseimbangan dalam menjadi pertentangan atau pertikaian
interaksi antara orang perorangan (Setiadi dkk 2013: 103).
dan kelompok manusia, sehubungan
dengan norma-norma sosial dan Faktor – faktor yang
nilai-nilai sosial yang berlaku di Mempengaruhi Interaksi Sosial
dalam masyarakat (Anwar dan Menurut Setiadi dkk (2013:
Adang 2013: 196). Asimilasi 97) faktor-faktor yang
merupakan suatu proses dimana mempengaruhi interaksi sosial, yaitu
pihak-pihak yang berinteraksi faktor imitasi, faktor sugesti, faktor
mengidentifikasikan dirinya dengan identifikasi, dan faktor simpati.
kepentingan-kepentingan serta Faktor imitasi mempunyai
tujuan-tujuan kelompok dan peranan yang sangat penting dalam
merupakan pencampuran dua atau proses interaksi sosial. Salah satu
lebih budaya yang berbeda sebagai segi positifnya adalah bahwa imitasi
akibat dari proses sosial, kemudian dapat membawa seseorang untuk
menghasilkan budaya tersendiri yang mematuhi kaidah-kaidah yang
berbeda dengan budaya asalnya. berlaku. Imitasi adalah pembentukan
Bentuk interaksi disosiatif nilai melalui dengan meniru cara-
adalah persaingan, pertentangan, dan cara orang lain (Anwar dan Adang
kontravensi.Persaingan diartikan 2013: 197). Sugesti yaitu pengaruh
sebagai proses sosial, dimana psikis, baik yang datang dari dirinya
individu atau kelompok-kelompok sendiri maupun dari orang lain, yang
manusia bersaing mencari pada umumnya diterima tanpa
keuntungan melalui bidang-bidang adanya kritik dari orang lain. Sugesti
kehidupan yang ada pada suatu masa dapat diberikan dari individu kepada
tertentu menjadi pusat perhatian kelompok.Kelompok kepada
umum dengan cara menarik kelompok, kelompok kepada
5

individu.Identifikasi dalam psikologi Sale kabupaten Rembang ini


berarti dorongan untuk menjadi menggunakan pendekatan deskriptif
identik (sama) dengan orang lain, kualitatif, artinya permasalahan yang
baik secara lahiriah maupun batiniah. dibahas dalam penelitian tidak
Di sini dapat mengetahui, bahwa menggunakan angka-angka, dan
hubungan sosial yang berlangsung penelitian bertujuan untuk
pada identifikasi adalah lebih menggambarkan atau menguraikan
mendalam daripada hubungan yang tentang keadaan. Lokasi penelitian
berlangsung atas proses sugesti dan berada di desa Sale kabupaten
imitasi. Simpati adalah perasaan Rembang tepatnya di Sale Creative
tertariknya orang yang satu terhadap Community (SCC). Sasaran
orang yang lain. Simpati timbul tidak penelitian ditujukan kepada penari
atas dasar logis rasional, melainkan BujangganongSale Creative
berdasarkan penilaian perasaan Community. Teknik pengumpulan
seperti juga pada proses identifikasi. data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi,
Community (Komunitas) wawancara, dan dokumentasi.Teknik
Komunitas adalah analisis data yang digunakan dalam
sekelompok orang yang saling peduli penelitian ini mengacu pada model
satu sama lain lebih dari yang interaktifMiles and Huberman(dalam
seharusnya, dimana dalam sebuah Rohidi 1992: 16).Analisis dimulai
komunitas terjadi relasi pribadi yang sejak pengumpulan data, dilanjutkan
erat antar para anggota komunitas reduksi data, penyajian data, dan
tersebut karena adanya kesamaan verifikasiyang berputar secara terus
interest atau values (Hermawan menerus hingga masalah penelitian
2008: 55). Komunitas adalah sebuah ditemukan jawabannya sampai pada
identifikasi dan interaksi sosial yang pemaknaannya yang mendalam.
dibangun dengan berbagai kebutuhan Teknik keabsahan data yang
fungsional (Soenarno 2002: 47). digunakan melalui triangulasi.
Triangulasi adalah teknik
Bentuk Pertunjukan pemeriksaan keabsahan data yang
Bentuk pertunjukan tari dapat memanfaatkan sesuatu yang lain
diartikan sebagai rangkaian gerak untuk keperluan pengecekan atau
yang disajikan dari awal sampai sebagai pembanding terhadap data
akhir pertunjukan yang mengandung (Moeleong 2010: 330).
nilai keindahan.Menurut Jazuli
(2008: 13) ada enam unsur HASIL DAN PEMBAHASAN
pelengkap sajian tari diantaranya Gambaran Umum Lokasi
adalah iringan, tema, tatarias, tata Penelitian
busana, tempat pentas, dan tata Desa Sale teletak di jalan yang
cahaya. menghubungkan Rembang menuju
Tuban (Jawa Timur) dan menuju
METODE PENELITIAN Blora.Desa Sale merupakan salah
Penelitian interaksi sosial satu desa di wilayah Jawa Tengah
penari Bujangganong pada Sale yang berbatasan langsung dengan
Creative Community(SCC)di desa wilayah Jawa Timur.Showroom Sale
6

Creative Community (SCC) Pujangganong atau


beralamatkan di Jalan Raya Lasem- Bujangganong merupakan salah satu
Sale Rt.01 Rw.03, desa Sale, tokoh dalam pertunjukan Reog
kecamatan Sale, kabupaten Ponorogo. Bujangganong ini
Rembang.Showroom ini mempunyai menggambarkan Patih Klana Wijaya
luas tanah 18 x 50 meter dan luas yang cekatan, cerdik, jenaka, dan
bangunan showroom 6,5 x 9 meter. sakti (Lisbijanto, 2013: 18). Anak-
Showroom Sale Creative Community anak desa Sale menyebut tari
(SCC) terletak di tepi jalan raya dan Bujangganong dengan sebutan tari
terletak di pusat desa Sale, sehingga Penthul.Anak-anak sering menyebut
sangat strategis dan mudah tari Bujangganong sebagai tari
dijangkau. Penthul karena pada dasarnya
Showroom Sale Creative penthul itu adalah sebutan dari
Community (SCC) terletak di tengah sebuah topeng yang digunakan oleh
lingkungan masyarakat sehingga penari Bujangganong yang berfungsi
anggota komunitas ini dari semua sebagai penggoda Reog.
kalangan umur. Showroom Sale
Creative Community (SCC) Bentuk Pertunjukan Kesenian
seringkali menjadi tempat Bujangganong Sale Creative
berkumpulnya berbagai kelompok Community (SCC)
kesenian dari beberapa daerah untuk Kesenian Bujangganong
saling bertukar pikiran dan merupakan kesenian tradisional dan
berkolaborasi. pethilan dari kesenian Reog
Showroom Sale Creative Ponorogo.Kesenian Bujangganong
Community (SCC) sering digunakan Sale Creative Community (SCC)
sebagai tempat pertunjukan berbagai disajikan oleh 4 orang penari yang
kesenian, diantaranya Reog, gerakannya identik dengan gerak
Bujangganong, tongtongklek, teater, yang lincah dan akrobatik.
dll. Selain sebagai tempat Pertunjukan kesenian
pertunjukan kesenian, showroom Bujangganong Sale Creative
Sale Creative Community (SCC) Community (SCC) secara garis besar
juga digunakan sebagai tempat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
pameran berbagai kerajinan khas dari bagian pertama tarian persembahan,
desa Sale.Showroom Sale Creative bagian kedua atraksi, dan bagian
Community (SCC) berdekatan ketiga penutup.
dengan beberapa sekolah dasar (SD) Bagian pertama merupakan
dan sekolah menegah pertama (SMP) bagian yang isinya berupa ragam
sehingga mayoritas penari gerak tari diantaranya gerak playon,
Bujangganong adalah siswa sekolah sabetan, kebatan, sembahan dan
dasar (SD) maupun sekolah pangilon.Bagian pertama merupakan
menengah pertama (SMP). tarian persembahan yang diiringi
gendhing panaragan/ gendhing
Bujangganong Sale Creative iring-iring dan gendhing
Community (SCC) desa Sale sampak.Pada bagian ini penari
Kecamatan Sale Kabupaten Bujangganong bergantian masuk
Rembang arena pertunjukan dengan gerak
7

playon dan membuat pola lantai perjuangan seorang patih Pujangga


melingkar.Setelah itu penari Anom/ Bujangganong dalam
Bujangganong membuat pola lantai mempertahankan wilayah Ponorogo.
garis lurus dan melakukan gerak Gerak tari Bujangganong
sabetan, kebatan, sembahan, dan identik dengan gerakan yang lincah
pangilon. dan penuh atraksi.Ragam gerak tari
Bagian kedua merupakan Bujangganong Sale Creative
gerakan atraksi yang diiringi dengan Community (SCC) adalah sembahan,
gendhing obyog.Pada bagian ini sabetan, kebatan, pangilon, dan
penari Bujangganong menunjukkan playon.
kelihancahannya karena adanya Alat musik yang digunakan
gerak berjelumpitan ke semua arah, dalam pertunjukan kesenian
menekuk tubuh, kaki di atas berjalan Bujangganong adalah kethuk,
dengan tangan, menggeliat seperti kenong, kempul, gong, angklung,
cacing kepanasan.Di sela-sela penari slompret, kendang. Iringan kesenian
Bujangganong melakukan atraksi, BujangganongSale Creative
penari Bujangganong juga Community (SCC) adalah gendhing
melakukan adegan lucu untuk panaragan, gendhing sampak, dan
menghidupkan suasana dan gendhing obyog.
menghibur penonton.Setelah atraksi Tata busana penari
terkadang ada penonton yang Bujangganong diantaranya adalah
menyawer penari Bujangganong kaos berseret merah dan putih ada
karena kepiawaiannya dalam gambar singo barong, celana hitam,
beratraksi. embong gombyong, sampur merah,
Bagian ketiga merupakan ikat kepala dan topeng ganongan/
bagian penutup.Pada bagian ini penthul.
penari Bujangganong melakukan Penari Bujangganong tidak
gerak sabetan, kebatan, sembahan, memakai make up karena memakai
pangilon, playon, dan penari keluar penutup wajah yaitu
arena pertunjukan dengan diiringi topengganongan atau topeng
gendhing panaragan.Bagian ketiga penthul. Topeng ganongan yang
merupakan tanda selesainya dipakai seorang pemain
pertunjukan kesenian Bujangganong. Bujangganong dalam pertunjukan
Reog berfungsi sebagai penggoda
Unsur-unsur Pertunjukan Reog . Sosok ini mengenakan topeng
Kesenian Bujangganong Sale berwajah raksasa, hidung panjang,
Creative Community (SCC) mata melotot, mulut terbuka dengan
Unsur-unsur kesenian gigi yang besar tanpa taring, wajah
Bujangganong diantaranya : tema, merah darah dan rambut yang lebat
gerak, iringan, tata rias, tata busana, warna hitam menutup pelipis kiri dan
tempat pentas, tata cahaya (lampu), kanan.
dan properti. Properti yang digunakan
Tema yang ada pada kesenian dalam kesenian Bujangganong Sale
Bujangganong ini adalah Creative Community (SCC) adalah
keprajuritan karena kesenian pecut/ cambuk. Pecut akan
Bujangganong ini berdasarkan mengeluarkan bunyi jika disabetkan
8

dengan keras. Pecut digunakan kabupaten Rembang kontak sosial


penari Bujangganong untuk menarik antara orang perorangan, perorangan
perhatian penari lainnya saat dengan kelompok, dan kelompok
pertunjukan. dengan kelompok.
Pementasan kesenian
Bujangganong Sale Creative Kontak Sosial antara Orang
Community (SCC) desa Sale sering Perorangan
menggunakan arena terbuka yaitu di Sale Creative Community
halaman depan show roomSale (SCC) memiliki manfaat sebagai
Creative Community (SCC). media interaksi antara kalangan
Menurut Bapak Praptomo, dalam anak-anak, remaja, maupun
penataan panggung tidak begitu dewasa.Saat pertunjukan
diperhatikan kerena gerak penari berlangsung hubungan antar penari
yang akrobatik membutuhkan tempat Bujangganong satu dengan penari
yang luas. Tempat iringan serta lainnya sangat terlihat ketika para
pengiring kesenian Bujangganong penari dapat memunculkan
Sale Creative Community (SCC) kesadaran masing-masing penari
berada di belakang panggung arena yang saling bekerja sama untuk dapat
yaitu berada di teras show roomSale menjadikan pertunjukan tersebut
Creative Community (SCC). berjalan lancar dan dinikmati oleh
Pementasan kesenian penonton. Para penari juga saling
BujangganongSale Creative mengimbangi satu sama lain, dalam
Community (SCC) dilaksanakan hal ini terlihat ketika penari lama
setiap 2 minggu sekali dan selalu memberi contoh gerakan pada penari
dipentaskan pada waktu malam hari baru.
pukul 19.00 WIB. Tata cahaya yang Hubungan kontak sosial
digunakan hanya menggunakan antara orang perorangan terlihat saat
lampu yang berada di teras show pertunjukan berlangsung pada bagian
room Sale Creative Community pertunjukan kedua (bagian atraksi)
(SCC) dan yang berada di halaman yaitu adanya percakapan antara
show room Sale Creative Community penari Bujangganong Sale Creative
(SCC).Meskipun tata cahaya Community (SCC)dengan pemusik,
sederhana tetapi suasana tetap sebagai berikut:
meriah. Penari : “Sik, sik,
mendhek dhisik!”
Interaksi Sosial Penari Pemusik : “Kepiye mas
Bujangganong pada Sale Creative bro? Ono opo?”
Community (SCC) Penari : “Aku nyuwun
Interaksi sosial yang terjadi, kendhangane mas bro!”
yaitu adanya kontak sosial (sosial Pengendhang : “Siap,
contact) dan adanya komunikasi. dados.”
Terjemahan :
Kontak Sosial Penari : “Sebentar,
Kontak sosial yang terjadi sebentar, berhenti dulu!”
pada penari bujangganong padaSale Pemusik : “Bagaimana
Creative Community di desa Sale mas bro? Ada apa?”
9

Penari : “Aku minta Pelatih : “Ayo saya


kendhangannya mas bro!” ajari atraksi meroda yang
Pengendhang : “Siap, jadi.” benar.”
Para penari : “Iya Pak.”
Kontak Sosial antara Orang Per
Orang dengan Satu Kelompok Kontak Sosial antara Satu
atau Sebaliknya. Kelompok dengan Kelompok
Hubungan ini terjadi antara Lainnya.
penari Bujangganong dengan Sale Creative Community
kelompok penari Bujangganong (SCC) sering mengadakan
mempengaruhi penari bujangganong kolaborasipertunjukan Bujangganong
saling bersatu dalam segala hal antara kelompok
terutama pada saat pertunjukan. Para kesenianBujangganong Sale Creative
penari Bujangganong Sale Creative Community (SCC) dengan kelompok
Community (SCC) melakukan kontak kesenianBujangganong dari desa
sosial dengan kelompok kesenian ataupun daerah lainnya. Dengan
Bujangganong Sale Creative adanya kolaborasi menunjukkan
Community (SCC) dengan cara para rasa bersatu dan bekerja sama untuk
penari Bujangganong Sale Creative saling melengkapi karya masing-
Community (SCC) berlatih dengan masing kelompok kesenian
sungguh-sungguh dan menaati aturan Bujangganong meskipun setiap
yang telah ditetapkan bersama demi kelompok kesenian Bujangganong
kelancaran pertunjukan. memiliki ciri khas yang berbeda.
Hubungan kontak sosial
antara perorangan dengan kelompok Komunikasi
terlihat saat latihan berlangsung yaitu Menjaga hubungan tetap
adanya percakapan antara pelatih terjaga dengan baik antara pelatih
kesenian Bujangganong Sale dan penari Bujangganong sebelum
Creative Community (SCC) dengan maupun sesudah latihan dan setelah
kelompok penari kesenian pertunjukan selesai selalu diadakan
Bujangganong Sale Creative evaluasi bersama dengan
Community, sebagai berikut: memberikan saran, kritik, motivasi,
Pelatih : “Ayo padha saling bertukar pikiran,
ngadek kabeh.” menyelesaikan masalah, menyatukan
Para penari : “Nggeh Pak. tujuan, dan saling terbuka antara satu
Wonten punapa?” dengan yang lainnya sehingga
Pelatih : “Ayo padha keadaan selalu kondusif dan tidak
tak warai atraksi salto sing sampai terjadi pertentangan bahkan
bener.” pertikaian. Komunikasi yang terjadi
Para penari : “Nggeh tersebut ditunjukkan dalam
Pak.” percakapan antara pelatih kesenian
Terjemahan : Bujangganong Sale Creative
Pelatih : “Ayo berdiri Community (SCC) dengan penari
semua.” Bujangganong Sale Creative
Para penari : “Iya Pak. Community (SCC) sebagai berikut:
Ada apa?”
10

Pelatih : “Ojo padha kesenian Bujangganong lainnya.


balik mulih! Ayo padha Kolaborasi antara kelompok
ngumpul dhisik kanggo kesenian Bujangganong Sale
ngevaluasi pertunjukane Creative Community(SCC) dengan
awake dhewe mau.” kelompok kesenian Bujangganong
Para penari : “Nggeh dari desa ataupun daerah lainnya
Pak.” saling bertukar ide dalam berkarya
Terjemahan : dan saling membantu dalam
Pelatih : “Jangan memainkan alat musik, saling
pulang dulu! Ayo semuanya bertukar alat yang mereka butuhkan
berkumpul dulu untuk dan saling membantu meski bukan
mengevaluasi pertunjukan anggota kesenian Bujangganong Sale
kita tadi.” Creative Community (SCC).
Para Penari : “Iya Pak.” Kerjasama yang lain ialah
Menurut Bapak Susanto pada saat kolaborasi diadakan, para
pelatih kesenian Bujangganong jika penari tidak hanya saling bekerja
komunikasi terjalin dengan baik sama membantu memainkan alat
maka hubungan antara penari dengan musik, tetapi mereka bekerja sama
penari, pelatih dengan pelatih, penari saat menyiapkan tempat pertunjukan
dengan pelatih, maupun kelompok dan menyiapkan alat-alat yang
kesenian Bujangganong Sale dibutuhkan ketika pertunjukan
Creative Community (SCC) dengan berlangsung. Kerjasama tersebut
kelompok kesenian Bujangganong dalam percakapan antara pelatih
lainnya akan terjaga dengan baik dan kesenian Bujangganong Sale
selalu harmonis. Creative Community (SCC) dengan
penari Bujangganong Singo Yudho
Bentuk – bentuk Interaksi Sosial berikut ini:
Dalam interaksi yang terjadi Pelatih : “Mas tulung
pada penari Bujangganong di Sale jupukke gong ning njero!”
Creative Community (SCC) terdapat Penari : “Gong
bentukinteraksi asosiatif dan bentuk sarasan Pak?”
interaksi disosiatif. Pelatih : “Gong sak
cagake mas.”
Penari : “Nggeh
BentukInteraksi Asosiatif Pak.”
Bentuk interaksi asosiatif Terjemahan:
adalah kerjasama, asimilasi, dan Pelatih : “Mas tolong
akomodasi. ambilkan gong di dalam!”
Penari : “Gong saja
Kerjasama Pak?”
Kerja sama terasa saat Pelatih : “Gong
kelompok kesenian sekalian penyangganya mas.”
BujangganongSale Creative Penari : “Iya Pak.”
Community (SCC) setiap satu bulan
sekali mengadakan acara rutin untuk
kolaborasi dengan kelompok
11

Asimilasi Pertentangan
Penari Bujangganong Sale Setiap kelompok kesenian
Creative Community (SCC) selalu Bujangganong bahkan setiap penari
berusaha menyesuaikan diri terhadap Bujangganong memiliki gerakan
lingkungan kelompok kesenian yang khas, berbeda dan biasanya
Bujangganong Sale Creative bertentangan. Tetapi semua
Community (SCC), sebagai upaya perbedaan itu dijadikan mereka
menyamakan tujuan untuk maju dan sebagai motivasi dan bukan sebagai
berkembang. penghambat perkembangan mereka.
Akomodasi
Ketika ada perselisihan antara Kontravensi
penari maka akan diadakan proses Kontravensi ditandai oleh
mediasi agar tidak terjadi adanya ketidakpastian terhadap diri
kesalahpahaman, tercapai suatu seseorang, perasaan tidak suka yang
persetujuan bersama, dan tidak disembunyikan dan kebencian
terjadi perselisihan yang panjang. terhadap kepribadian orang, akan
Dengan alasan tersebut, para penari tetapi gejala-gejala tersebut tidak
Bujangganong berusaha mengurangi sampai terjadi pertentangan. Seperti
perbedaan, selalu bertukar pikiran, tutur Bapak Praptomo pimpinan Sale
dan bekerjasama untuk satu padu Creative Community dan pelatih
sehingga menghasilkan inovasi baru kesenian Bujangganong sebagai
dalam berkarya tanpa adanya berikut:
perselisihan dan pertentangan. “Cah, sifate wong siji karo
sing liya iki beda. Ojo nganti
BentukInteraksi Disosiatif perbedaan kuwi ndadekake
Bentukinteraksi disosiatif pertentangane awakmu
adalah persaingan, pertentangan, dan kabeh.Makane nek nduwe
kontravensi. masalah opo ora seneng karo
salah sijine awakmu kabeh,
Persaingan diomongke wae apik-apik
Persaingan yang terjadi kanthi terbuka ben ora ono
antara penari Bujangganong Sale salah paham lan ben
Creative Community (SCC)maupun keadaane tetep kondusif.”
antara kelompok kesenian Terjemahan:
BujangganongSale Creative “Anak-anak, sifatnya orang
Community (SCC) dengan kelompok satu dengan yang lain itu
kesenian Bujangganong lainnya berbeda. Jangan sampai
ditunjukkan dengan beradu skillsaat perbedaan itu dijadikan
melakukan atraksi, meskipun begitu pertentangannya kalian
persaingan terlihat sangat sehat, semua. Makanya kalu ada
karena antar penari berusaha masalah atau tidak suka
mengimbangi kemampuan penari dengan salah satu diantara
lain ketika beradu skillsaat kalian semua, dibicarakan
melakukan atraksi. baik-baik dengan terbuka
supaya tidak terjadi salah
12

paham dan keadaan tetap Faktor Sugesti


kondusif .” Sale Creative Community
(SCC)selain digunakan para penari
Faktor-faktor yang untuk berlatih kesenian
Mempengaruhi Interaksi Sosial Bujangganong maupun menampilkan
Penari Bujangganong Sale Creative kesenian Bujangganong juga
Community (SCC) digunakan sebagai tempat
Faktor-faktor yang berkumpulnya para penari
mempengaruhi interaksi sosial penari Bujangganong untuk saling
Bujangganong Sale Creative memberikan saran maupun masukan
Community (SCC)adalah faktor dan memotivasi satu sama lain.
imitasi, faktor sugesti, faktor Faktor Identifikasi
identifikasi, dan faktor simpati. Antara penari kesenian
Bujangganong Sale Creative
Faktor Imitasi Community (SCC) terdorong untuk
Para penari Bujangganong berlaku sama dengan membuat ciri
Sale Creative Community (SCC) khas khusus pada kelompok kesenian
melakukan imitasi atau meniru gaya Bujangganong Sale Creative
menari para penari kelompok Community (SCC). Menurut Titan
kesenian Bujangganong yang penari Bujangganong Sale Creative
lainnya, ketika melakukan apresiasi Community (SCC), dia meniru gaya
secara langsung di lapangan maupun Bapak Susanto pelatih kesenian
tidak langsung dengan melihat video. Bujangganong Sale Creative
Seperti tutur Aril penari Community (SCC), dengan dia
Bujangganong Sale Creative meniru gaya menari Bapak Susanto
Community: seakan-akan dia seperti menjadi
“Aku ameh Nyonto atraksine Bapak Susanto. Titan meniru gaya
penari Bujangganong Singo menari Bapak Susanto karena dia
Yudho mau kanggo nambahi mengidolakan Bapak Susanto.
referensi gerakanku cah.”
Terjemahan: Faktor Simpati
“Saya mau meniru atraksinya Sifat ketertarikan penari
penari Bujangganong Singo Bujangganong Sale Creative
Yudho yang tadi untuk Community (SCC) kepada orang
menambah referensi gerak yang diidolakan menjadikan penari
saya.” ingin mengikuti gaya menari bahkan
Meskipun para penari meniru ciri khas yang dimiliki idolanya.
gerak maupun atraksi yang ditarikan Menurut Titan penari Bujangganong
kelompok kesenian Bujangganong Sale Creative Communitybahwa
lainnya, pelatih akan tetap perasaan tertarik itu muncul saat
mendampingi dan melatih para menilai seseorang.Setelah menilai
penari agar tidak terjadi kesalahan seseorang maka penari memiliki
fatal karena gerak tari Bujangganong sosok yang diidolakan dan ingin
didominasi dengan gerak yang menjadi seperti orang yang
akrobatik.
13

Simpulan berlaku sama dengan membuat ciri


Adanya kesenian Bujangganong khas yang berbeda dengan yang
Sale Creative Community(SCC) lainnya, dan faktor simpati
memunculkan interaksi sosial pada memunculkan sifat ketertarikan
penari yang menekankan penari terhadap orang yang
kebersamaan dan menjalin diidolakan setelah melakukan
keharmonisan meskipun antar penari penilaian sehingga ingin menjadi
memiliki watak dan karakter yang penari seperti yang diidolakan.
berbeda. Kontak sosial penari
Bujangganong Sale Creative
Community(SCC) yang terjalin DAFTAR PUSTAKA
yaitukontak sosial antara orang Anwar dan Adang. 2013. Sosiologi
perorangan, kontak sosial antara untuk Universitas. Bandung:
orang per orang dengan satu PT Refika Aditama.
kelompok atau sebaliknya dan
kontak sosial antara satu kelompok Hermawan, Kertajaya. 2008.
dengan kelompok lainnya Komunitas Imajiner.
memunculkan kesadaran penari Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Bujangganong Sale Creative
Community(SCC) untuk Hidayanto, A. F. 2012. Topeng Reog
bekerjasama, memotivasi, menaati Ponorogo dalam Tinjauan Seni
aturan, menghargai, dan bersatu saat Tradisi.Jurnal Eksis. Volume
pertunjukan maupun di luar 8, Nomor 1: 2135.
pertunjukan.Komunikasi yang
terjalin antara penari dengan penari Jazuli, Muhammad. 2008.
dan pelatih dengan penari agar Pendidikan Seni Budaya
keadaan kondusif dan tidak sampai Suplemen Pembelajaran Seni
terjadi pertentangan bahkan Tari. Semarang: Universitas
pertikaian. Negeri Semarang.
Ke enam bentuk interaksi
sosial (kerja sama, asimilasi, Lisbijanto, Herry. 2013. Reog
akomodasi persaingan, pertentangan, Ponorogo. Yogyakarta: Graha
dan kontravensi) menjadikan penari Ilmu.
untuk lebih maju dan berkembang
dalam berkarya. Dan Faktor-faktor Miles,M.B dan A.M
yang mempengaruhi interaksi sosial Huberman.1992. Analisis Data
penari Bujangganong Sale Creative Kualitatif (terjemah Tjejep
Community(SCC) diantaranya faktor Rohendi Rohidi). Jakarta:UI
imitasi ditunjukkan penari meniru Press.
gerak dan atraksi penari kelompok
kesenian lainnya untuk menambah Moeleong, Lexy J. 2011. Metodologi
referensi gerak, faktor sugesti Penelitian Kualitatif Edisi
ditunjukkan penari dengan saling Revisi. Bandung: PT Remaja
memotivasi agar tercipta hubungan Rosdakarya.
yang harmonis, faktor identifikasi
memunculkan rasa penari untuk
14

Muslim, Asrul. 2013. Interaksi Sosial


dalam Masyarakat
Multietnis.Jurnal Diskursus
Islam. Volume 1, Nomor 3:
485.

Setiadi EM, Hakam KA & Effendi


R. 2013. Ilmu Sosial Budaya
Dasar. Jakarta: Kencana.

Soenarno, 2002.Komunitas dan


Kekuasaan.Yogyakarta :
Pustaka Belajar.

Sujarwanto, Imam. 2012. Interaksi


Sosial Antar Umat Beragama
(Studi Kasus pada Masyarakat
Karangmalang Kedungbanteng
Kabupaten Tegal). Journal of
Educational Social Studies.
Volume 1, Nomor 2: 62.

Syam, Nina. 2012. Sosiologi sebagai


Akar Ilmu Komunikasi.
Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.

Wadiyo. 2008 . Sosiologi Seni (Sisi


Pendekatan Multi Tafsir).
Semarang: Unnes Press.
15

Anda mungkin juga menyukai