Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN HASIL PENUGASAN PRAKTIK

TOPIK UNIT KOMPETENSI :

MENERAPKAN PRAKTIK KESEHATAN DAN KESELAMATAN


DI TEMPAT KERJA

Kode Unit: M.692000.002.02

OLEH:
HESTI STIATI
SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN

(PPPPTK BISNIS DAN PARIWISATA)


(2019)
PENILAIAN TEORI

A. Lembar Penilaian Teori


Unit Kompetensi : Menerapkan Praktik Kesehatan dan Keselamatan
di Tempat Kerja
Diklat : Akuntansi dan Keuangan Lembaga
Waktu : 60 menit

PETUNJUK UMUM
1. Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan.
2. Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan.
3. Bacalah materi tes secara cermat dan teliti.

Pilihan Ganda
Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cara memilih pilihan jawaban yang
tepat dan menuliskan huruf A/B/C/D yang sesuai dengan pilihan tersebut.
1. Berikut ini yang merupakan potensi bahaya golongan biologis adalah ….
A. Adanya bahan kimia yang masuk tubuh
B. Adanya zat beracun yang masuk melewati kulit dan pembuluh darah
C. Adanya kebisingan intensitas tinggi
D. Adanya virus, bakteri dan jamur yang masuk dalam tubuh

2. Tujuan dilakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja secara rutin adalah ….


A. Menanggulangi suatu gangguan di tempat kerja
B. Mengetahui kondisi kesehatannya, apakah masih mampu melaksanakan
pekerjaannya atau tidak
C. Mengendalikan bahaya lingkungan kerja
D. Mendapatkan rekomendasi tenaga kerja yang aktif

3. Adanya suatu ruangan yang memiliki kandungan radiasi yang berbahaya, hal yang harus
dilakukan sebagai peringatan bagi tenaga kerja maupun orang lain adalah ….
A. Memberi label atau tanda peringatan pada ruangan tersebut bahwa ruangan tersebut
memiliki kandungan radiasi yang tinggi
B. Memberi label atau tanda peringatan pada ruangan tersebut bahwa ruangan tersebut
memiliki kandungan radiasi yang tinggi dan memberikan larangan untuk setiap orang
yang tidak berkepentingan dilarang masuk
C. Mengunci ruangan tersebut, sehingga tidak ada orang yang bebas masuk ke ruangan
tersebut
D. Menyediakan APD dan APAR pada ruangan tersebut

4. Tindakan memulihkan kesadaran seseorang dengan cara membuka jalan nafas disebut ….
A. Breathing
B. Circulation
C. Response
D. Airway

5. APD atau Alat Pelindung Diri merupakan suatu alat yang digunakan untuk kelengkapan
yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk menjaga
keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. APD yang digunakan untuk
melindungi seluruh atau sebagian tubuh dari percikan api, panas, dingin, cairan kimia dan
oli berupa ….
A. Baju Pengaman
B. Masker
C. Helm
D. Ear Muff

Essay
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan benar!
1. Jelaskan pengertian bahya dan potensi bahaya dalam Sistem Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) !
2. Jelaskan prosedur kerja untuk mengidentifikasi bahaya penilaian risiko dan
pengendalian risiko !
3. Jelaskan langkah-langkah yang dapat menunjang kebersihan tempat kerja dan hal
yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan di tempat kerja !
4. Jelaskan pengertian dan tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
perspektif Keilmuan !
5. Jelaskan prosedur langka-langkah sistematis pertolongan pertama dalam keadaan
darurat !
Jawaban Penilaian Essay

1. Pengertian bahya dan potensi bahaya dalam Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) !
Pengertian bahaya adalah bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan kerugian.
Menurut Rudi Suardi (2005), bahaya adalah suatu yang berpotensi menjadi penyebab
kerusakan ini mencakup substansi, prosedur dan atau aspek lainnya dari lingkungan
kerja. Kemungkinan suatu bahan yang dalam kondisi tertentu bisa menyebabkan
kerugian pada makhluk hidup (Pamapersada Nusantara, 1999).
Potensi bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan
kecelakaan atau kerugian berupa cidera, penyakit, kerusakan atau kemampuan untuk
melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan

2. Prosedur kerja untuk mengidentifikasi bahaya penilaian risiko dan pengendalian risiko
Secara umum prosedur identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko K3
meliputi hal sebagai berikut :
a. Pengumpulan data :
 Denah/Peta Lokasi Perusahaan.
 Kebijkan K3.
 Struktur Organisasi Perusahaan.
 Diagram Alir Proses.
 Prosedur, Instruksi Kerja serta peralatan yang digunakan.
 Komposisi Tenaga Kerja.
 Daftar Fasilitas Umum dan Fasilitas Penunjang OperasionalPerusahaan.
 Daftar mesin tenaga dan produksi.
 Daftar pesawat uap dan bejana tekan yang digunakan
 Daftar alat berat dan kendaraan operasional yang digunakan.
 Daftar bahan baku.
 Daftar produk.
 Daftar sampah, limbah dan emisi yang dihasilkan.
 Laporan Insiden sebelumnya.
 Masukan/informasi dari tenaga kerja ataupun pihak ke-3 di luar Perusahaan.
 Aktivitas keamanan, lalu-lintas, lingkungan dan situasi darurat.
 Perizinan, Perundang-undangan dan kontrak dengan pihak ke tiga.
 Daftar pihak lain yang beraktivitas di wilayah Perusahaan.
 Perubahan Manajemen, dsj.
b. Melaksanakan observasi lapangan.
c. Melaksanakan identifikasi bahaya berdasarkan 5 faktor bahaya di tempat kerja.
d. Melaksanakan penialaian risiko berdasarkan matriks risiko.
e. Menentukan pengendalian risiko berdasarkan 5 hierarki pengendalian risiko/bahaya
K3.
f. Melaporkan hasil identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko kepada
pimpinan perusahaan.

3. Jelaskan langkah-langkah yang dapat menunjang kebersihan tempat kerja dan hal yang
perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan di tempat kerja
Untuk menciptakan suasana kerja yang bersih dan rapi, berikut beberapa tips yang dapat
diimplementasikan dalam kehidupan kerja:
a. Memisahkan barang yang diperlukan dan tidak diperlukan lagi.
b. Menentukan tata letak dengan rapi, sehingga dapat dengan mudah menemukan
barang yang diperlukan.
c. Tidak menimbun sampah di sekitar meja kerja.
d. Memelihara barang agar tetap bersih dan jauh dari debu
Langkah-langkah yang dapat menunjang kebersihan tempat kerja adalah :
 Kebersihan merupakan tanggung jawab seluruh karyawan.
 Melakukan kegiatan pembersihan tempat kerja 3 menit setiap hari.
 Seluruh karyawan adalah petugas kebersihan.
 Bersihkan setiap tempat walaupun jarang digunakan.
 Biasakan kebersihan merupakan inspeksi awal untuk menemukan kesalahan-
kesalahan kecil.
Untuk menjaga kebersihan tempat kerja, hal yang perlu dilakukan adalah :
 Tentukan penanggung jawab kebersihan untuk setiap bagian.
 Tentukan apa saja yang perlu dibersihkan.
 Patuhi aturan yang telah disepakati.
4. Jelaskan pengertian dan tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam
perspektif Keilmuan
Secara keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan dan penerapannya yang mempelajari tentang cara penanggulangan
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja (Suma’mur, 1996). Dengan kata lain, definisi
K3 menurut keilmuan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua ilmu dan
penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK),
kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
Adapun tujuan keselamatan dan kesehatan kerja adalah:
a) Agar tenaga kerja dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat.
b) Agar sumber-sumber produksi dapat diakui dan digunakan secara aman dan efisien.
c) Agar proses produksi dapat berjalan dengan lancer tanpa hambatan apapun
(Suma’mur, 1996).

5. Jelaskan prosedur langka-langkah sistematis pertolongan pertama dalam keadaan


darurat
Sistematika Pertolongan Pertama
Secara umum urutan Pertolongan Pertama pada korban kecelakaan adalah :
1) Jangan Panik
Berlakulah cekatan tetapi tetap tenang. Apabila kecelakaan bersifat massal,korban-
korban yang mendapat luka ringan dapat dikerahkan untuk membantu dan
pertolongan diutamakan diberikan kepada korban yang menderita luka yang paling
parah tapi masih mungkin untuk ditolong.
2) Jauhkan atau hindarkan korban dari kecelakaan berikutnya.
Pentingnya menjauhkan dari sumber kecelakaannya adalah untuk mencegah
terjadinya kecelakan ulang yang akan memperberat kondisi korban. Keuntungan
lainnya adalah penolong dapat memberikan pertolongan dengan tenang dan dapat
lebih mengkonsentrasikan perhatiannya pada kondisi korban yang ditolongnya.
Kerugian bila dilakukan secara tergesa-gesa yaitu dapat membahayakan atau
memperparah kondisi korban.
3) Perhatikan pernafasan dan denyut jantung korban.
Bila pernafasan penderita berhenti segera kerjakan pernafasan bantuan.
4) Pendarahan.
Pendarahan yang keluar pembuluh darah besar dapat membawa kematian dalam
waktu 3 sampai 5 menit. Dengan menggunakan saputangan atau kain yang bersih
tekan tempat pendarahan kuat-kuat kemudian ikatlah saputangan tadi dengan dasi,
baju, ikat pinggang, atau apapun juga agar saputangan tersebut menekan luka-luka itu.
Kalau lokasi luka memungkinkan, letakkan bagian pendarahan lebih tinggi dari
bagian tubuh.
5) Perhatikan tanda-tanda shock.
Korban-korban ditelentangkan dengan bagian kepala lebih rendah dari letak anggota
tubuh yang lain. Apabila korban muntah-muntah dalm keadaan setengah sadar,
baringankan telungkup dengan letak kepala lebih rendah dari bagian tubuh yang
lainnya. Cara ini juga dilakukan untuk korban-korban yang dikhawatirkan akan
tersedak muntahan, darah, atau air dalam paru-parunya. Apabila penderita mengalami
cidera di dada dan penderita sesak nafas (tapi masih sadar) letakkan dalam posisi
setengah duduk.
6) Jangan memindahkan korban secara terburu-buru.
Korban tidak boleh dipindahakan dari tempatnya sebelum dapat dipastikan jenis dan
keparahan cidera yang dialaminya kecuali bila tempat kecelakaan tidak
memungkinkan bagi korban dibiarkan ditempat tersebut. Apabila korban hendak
diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulang-tulang yang patah
dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya kepala korban tetap terlindung
dan perhatikan jangan sampai saluran pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau
muntahan.
7) Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan.
Setelah dilakukan pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke
sentral pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan
pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan terapi.
Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga medis yang
berkompeten.
PENILAIAN PRAKTIK

A. Lembar Penilaian Praktik


Tugas Unjuk Kerja Menerapkan Praktik Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Bekerja
Waktu : 60 menit
1. Alat : ATK
2. Bahan : Modul Pelatihan, kertas HVS A4, lem kertas

3. Indikator Unjuk Kerja


a. Mampu menerapkan teknik-teknik penanganan keselamatan secara manual dan
tehnik keselamatan operasi peralatan setiap waktu;
b. Mampu mengikuti prosedur pertolongan pertama secara darurat.

4. Standar Kinerja
a. Selesai dikerjakan tidak melebihi waktu yang telah ditetapkan.
b. Toleransi kesalahan 5% (lima persen), tetapi tidak pada aspek kritis.

5. Instruksi Kerja

Abstraksi Tugas:

PT. Gasantara Mart merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang
berbagai kebutuhan sehari-hari, seperti sembako, fashion, dan lain-lain. Perusahaan ini telah
menerapkan sistem kesehatan dan keselamatan kerja, sehingga semua karyawan pada
perusahaan ini dapat bekerja dengan aman dan nyaman, karena mereka mendapat jaminan
kesehatan dan keselamatan dari perusahaan. Meskipun perusahaan telah menciptakan sistem
kesehatan dan keselamatan kerja, tetapi ada saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Suatu
ketika terjadi beberapa orang karyawan mengalami pingsan.
Untuk menyelesaikan tugas ini, ikuti instruksi selanjutnya di bawah ini.
a. Sebelum menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah aman atau masih
dalam bahaya.
b. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efisien. Hindarkan sikap
sok pahlawan.
c. Biasakan membuat catatan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah anda lakukan,
identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dan sebagainya. Biasakan membuat catatan
tentang usaha-usaha pertolongan yang telah anda lakukan, identitas korban, tempat dan
waktu kejadian, dan sebagainya.
d. Kenali gejala-gejala pingsan.
e. Lakukan langkah-langkah penanganan bagi orang yang mengalami pingsan.
B. Hasil Praktik
Langkah-langkah penanganan bagi orang yang mengalami pingsan antara lain:
 Baringkan korban dalam posisi terlentang
 Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
 Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang menghambat
pernafasan
 Beri udara segar
 Periksa kemungkinan cedera lain
 Selimuti korban
 Korban diistirahatkan beberapa saat
 Untuk mengembalikan kesadaran orang yang mengalami kepingsanan dapat
menggunakan bau-bauan yang menyengat dan merangsang seperti minyak wangi,
minyak nyong-nyong, anomiak, durian dan lain-lain.
 Jika wajah orang pingsan itu pucat pasi maka sebaiknya buat badannya lebih tinggi
dari kepala dengan disanggah sesuatu agar darah dapat mengalir ke kepala korban
pingsan tersebut.
 Jika muka orang yang pingsan itu merah maka sanggah kepalanya dengan bantal atau
sesuatu agar darah di kepalanya bisa mengalir ke tubuhnya secara normal.
 Apabila si korban pingsan tadi muntah, maka sebaiknya miringkan kepalanya agar
untah orang itu bisa keluar dengan mudah sehingga jalur penapasan orang itu bisa
lancar kembali.
 Jika orang yang pingsan sudah siuman maka bisa diberi minumseperti kopi atau teh
hangat. Jika orangnya diabetes jangan diberi gula dan jika orangnya masih belum kuat
memegang gelas atau minum sendiri dengan tangannya harap jangan diberi dulu agar
tidak tersedak.
 Apabila tidak sadar-sadar dan berangsur-angsur membaik / pulih maka sebaiknya
hubungi ambulan atau dibawa ke pusat kesehatan terdekat seperti puskesmas, klinik,
dokter, rumahsakit, dsb agar mendapatkan perawatan yang lebih baik.
 Perhatikan orang lain di sekitar korban, jangan sampai harta benda milik orang yang
jatuh pingsan tersebut raib digondol maling / copet yang senang beraksi dikala orang
lain sengsara. Perhatikan pula ornag lain yang membantu atau menonton korban,
jangan sampai mereka kecopetan saat serius membantu
C. Ceklis Aktivitas Praktik
Kode Unit Kompetensi : M.692000.001.02
Judul Unit Kompetensi : Menerapkan Praktik Kesehatan dan Keselamatan
di Tempat Bekerja
Nama Peserta/Asesi :

INDIKATOR HAL-HAL YANG PENILAIAN


TUGAS
UNJUK KERJA DIAMATI K BK
3.3 Mampu Lakukan teknik-teknik Teknik-teknik penanganan
menerapkan penanganan keselamatan keselamatan
teknik-teknik secara manual;
penanganan
keselamatan
secara manual
dan tehnik
keselamatan
operasi
peralatan setiap
waktu.

3.4 Mampu Ikutilah langkah-langkah Langkah-langkah


mengikuti prosedur pertolongan prosedur pertolongan
prosedur pertama dalam keadaan pertama dalam keadaan
pertolongan darurat. darurat.
pertama secara
darurat.

Catatan :

…………………………………………………………………………………………………
………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………

Tanda Tangan Peserta Pelatihan :


…………………………………………………………..
Tanda Tangan Instruktur :
…………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai