Address 2
Address 2
perusahaan menjadi semakin ketat dan kompetitif. Berdasarkan hal itu, maka
perusahaan dituntut untuk dapat terus berkembang sehingga mampu menghadapi
persaingan yang ada.
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang, membuat para pelaku
bisnis lebih memacu diri dalam menghasilkan produk yang dapat diterima dan
dipergunakan oleh konsumen. Hal tersebut menyebabkan semakin banyak produk yang
dipasarkan haruslah mempunyai banyak keunggulan yang memudahkan konsumen
sebagai pemakai produk. Banyak terobosan baru yang dikembangkan oleh produsen
yang intinya adalah untuk meningkatkan kualitas produk, Segala upaya yang dilakukan
oleh pihak produsen tersebut memacu pihak konsumen untuk melakukan pilihan atau
lebih selektif dalam menggunakan suatu jenis produk atau pelayanan dari pihak
produsen.
Suatu perusahaan tidak akan bertahan tanpa ada konsumen yang mempergunakan
atau memakai produk yang dihasilkan pihak produsen, oleh sebab itu guna
meningkatkan mutu dari produk yang dihasilkan suatu perusahaan haruslah
berdasarkan kepuasan pelanggan (Customer satisfaction). Dengan mengetahui
kepuasan pelanggan maka barang atau jasa yang produksi suatu produsen tersebut
memiliki nilai lebih karena lebih diminati konsumen sebagai pemakai produk tersebut.
Kepuasan pelanggan secara umum mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja
atau hasil yang dirasakan. Ada beberapa unsur yang penting didalam kualitas yang
ditetapkan pelanggan yaitu :
2. Pelanggan yang royal akan membeli berkali kali dari produk atau jasa yang sama.
Kualitas adalah salah satu pokok masalah yang sering disalah artikan, makna kualitas
berbeda berdasarkan dengan konteks yang dipecahkan. Penilaian yang berbeda dalam
menilai criteria kualitas tersebut. Kualitas suatu produk atau jasa ditentukan oleh para
pelanggan. Langkah pertama yang harus dilakukan organisasi atau perusahaan adalah
mengetahui dan menyetujui apa yang diinginkan oleh pelanggan (kebutuhan
pelanggan). Langkah kedua adalah suatu organisasi harus memproduksi tepat dengan
apa yang diinginkan pelanggan, dengan biaya yang serendah mungkin.
Suatu bentuk dasar konsep kualitas sering diartikan sebagai ukuran kebaikan suatu
produk atau jasa yang terdiri atas kualitas disain dan kualitas kesesuaian. Kualitas
disain adalah merupakan fungsi spesifik produk dan kualitas kesesuaian merupakan
ukuran dalam seberapa jauh suatu produk memenuhi syarat atau spesifikasi kualitas
yang diterapkan.
Banyak definisi kualitas yang diterima secara universal, diantara definisi tersebut
diantaranya adalah elemen – elemen kualitas yang dikemukakan oleh Cohen ( 1995 ) :
c. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (misal apa yang dianggap
berkualitas saat ini mungkin diangggap kurang saat mendatang).
Berdasarkan elemen tersebut dapat dibuat definisi kualitas yaitu “ Kualitas merupakan
suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan konsumen.
Perencanaan kualitas
Pada hakekatnya tujuan bisnis adalah untuk menciptakan dan mempertahankan para
pelanggan. Dalam pendekatan Total Quality Management, kualitas ditentukan oleh
pelanggan. Setiap usaha menajemen didalam TQM diarahkan pada tujuan yang sama,
yaitu terciptanya kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan menurut Bounds ( 1990 )
terdapat beberapa manfaat diantaranya :
Saat ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan adalah faktor
penentu suatu usaha bisnis, oleh karena itu semakin banyak pihak yang menaruh
perhatian terhadap hal ini. Setiap hal yang berhubungan dengan kepuasan atau
kepentingan pelanggan adalah pemasaran, konsumen dan peneliti perilaku konsumen.
Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis, yang mana bisa dilihat dengan
semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan harapan dan keinginan
konsumen, sehingga tiap unit usaha bisnis harus dapat menempatkan orientasi pada
kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.
Dengan semakin banyaknya unit usaha yang menawarkan produk dan jasa, maka
konsumen memiliki banyak pilihan dalam memilih. Hak hak konsumen pun mulai
mendapatkan perhatian besar, terutama yang berhubungan langsung dengan
pemakaian barang atau jasa tertentu. Dengan semakin banyaknya bermunculan
perlindungan konsumen yang kesemuanya memiliki tujuan memperjuangkan hak
konsumen, etika bisnis dan kesadaran dan kecintaan akan lingkungan. Dengan
mempelajari kepuasan pelanggan adalah sebuah upaya dalam rangka strategi bertahan
dalam bisnis dan dapat juga dikatakan sebagai upaya pemecahan yang maksimum dari
pemenuhan kepuasan para pelanggan.
q Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang bergantung
padanya.
q Tidak ada seorangpung yang pernah menang beradu argumen dengan pelanggan.
Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak sebagai perantara, bukan sebagai
pemakai akhir produk itu. Distributor yang mendistribusikan produk, agen agen
perjalanan yang memesankan kamar hotel untuk pemakai lakhir.
Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai akhir produk itu, sering disebut
sebagai pelanggan nyata (Real customer ). Pelanggan eksternal merupakan orang yang
membayar untuk menggunakan produk yang dihasilkan itu.
Dari berbagai definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya kepuasan
pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang
didapatkan. Pengertian ini didasaridisconfirmation paradigma dalam Engen (1990 )
Pawitra (1993).
Dalam evaluasi terhadap produksi, jasa atau perusahaan tertentu, konsumen pada
umumnya mengacu pada berbagai faktor atau dimensi. Faktor yang biasa dipakai dalam
mengevaluasi kepuasan produksi manufaktur Garvin dalam Lovelock (1994 ) antara lain
meliputi:
( Performance ) karakteristik operasi pokok dari produk inti ( core product) yang dibeli.
Berkaitan dengan aspek fungsional dari produk tersebut dan merupakan karakteristik
pokok yang dipertimbangkan pelanggan ketika membeli sesuatu.
2. Ciri - ciri atau keistimewaaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik sekunder atau
pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar, berkaitan
dengan pilihan pilihan pengembangan. Biasanya pelanggan mendefinisikan nilai delam
bentuk fleksibilitas dan kemampuan mereka untuk memeilih featur yang ada, juga
kualitas dari feature tersebut.
5. Daya tahan ( durability ) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat
digunakan. Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa pakai suatu
produk.
3. Daya tangkap ( responsiveness ) yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk
membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan yang tangap.
5. Empati, meliput kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan
memahami kepatuhan para pelanggan.
Dalam mengevaluasi keputusan terhadap suatu usaha atau perusahaan tertentu, faktor
faktor yang digunakan bisa berupa kombinasi dari faktor faktor penentu kepuasan
terhadap produk atau jasa. Umumnya yang biasa digunakan konsumen adalah aspek
pelayanan dan aspek kualitas barang atau jasa yang dibeli.
Kepuasan pelanggan bisa dikatakan suatu rasio atau perbandingan, maka dapat
dirumuskan persamaan kepuasan pelanggan tersebut sebagai berikut :
1. Kebutuhan dan keinginan yang berkaitan dengan hal hal yang dirasa pelanggan
ketika ia mencoba meakukan transaksi dengan produsen. Jika saat itu kebutuhan dan
keinginan sangat besar, harapan atau espektasi pelanggan akan tinggi, demikian
sebaliknya.
3. Pengalaman dari teman teman, dimana mereka akan menceritakan kualitas produk
yang dibeli. Hal tersebut jelas mempengaruhi persepsi pelanggan terutama pada produk
yang dirasakan beresiko tinggi.
Spesifikasi performansi
Keandalan produk
1.Enduring Service Intesifiers. Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan
mendorong pelanggan untuk meningkatkan sentivikanya terhadap jasa.
3.Transitory Service Intensifiers. Faktor ini merupakan faktor individu yang bersifat
sementara ( jangka pendek ) yang meningkatkan sentivitas pelanggan terhadap jasa .
faktor tersebut yaitu:
- Situasi darurat pada saat pelangan sangat membutuhkan jasa dan ingin produsen bisa
membantunya (misal jasa Penukaran valuta asing saat seseorang mengunjungi suatu
Negara ).
- Jasa terakhir yang dikonsumsi pelanggan dapat pula menjadi acuanya untuk
menentukan baik buruknya jasa berikutnya.
5.Self Perceived Service Rule. Faktor ini adalah persepsi pelanggan tentang tingkat
atau derajat keterlibatanya dalam memprngaruhi jasa yang diterimana.
7.Explicit service Promises. Faktor ini merupakan pernyataan (secara personal atau non
personal) oleh organisasi tentang jasanya kepada pelanggan. Janji ini bisa berupa iklan,
personal selling,atau komunikasi dengan karyawan organisasi tersebut.
a. Gambaran singkat produk : meliputi keuntungan utama yang akan didapat oleh
konsumen apabila mengkonsumsi produk tersebut dan menghindari penunjukan suatu
konsep produk tertentu.
b. Tujuan: meliputi waktu produk akan dikenalkan, “market share” yang diinginkan, dan
performance keunggulan yang diharapkan.
1) Visi, komitmen dan suasana manajemen yang baik menunjukan bukan hanya dengan
kata kata melainkan dengan tindakan bahwa pelanggan itu penting bagi perusahaan,
perusahaan memilih komitmen yang besar terhadap kepuasan konsumen dan
kebutuhan konsumen lebih diutamakan dari pada kebutuhan internal perusahaan.
2) Pensejajaran dengan konsumen. Hal tersebut tercermin dalam beberapa hal berikut
ini :
· Konsumen tidak pernah dijanjikan sesuatu yang lebih daripada yang dapat diberikan.
b. Afinity Diagram : Dengan mengelompokan ide - ide yang didapat pada brainstorming
dan memberikan label pada tiap group.
d. Diagram paretto : Dapat dilakukan dengan menggunakan gambar urutan nilai skor
dari tiap konsumen dalam histogram, kemudian diurutkan dari yang tertinggi sampai
yang terendah, lalu memilih konsumen terpenting.
http://www.kompasiana.com/hadi_santa/kualitas-produk-vs-kepuasan-
pelanggan_55008503a333115b73511120
http://www.mercubuana.ac.id/
Sumber Referensi :
4. Kume, Hitoshi, “Statistical Methods For Quality Improvement”, AOTS, Japan, 1989.