Anda di halaman 1dari 5

NAMA : NURFADILLAH

NPM : 2174201071
KELAS : B
DIKSI
Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan kalimat.
Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran tertinggi. Ketika Anda menulis,
kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan. Oleh karena itu, sejumlah kata
dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan seseorang dapat
mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi harus
dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Menulis merupakan kegiatan yang mampu
menghasilkan ide-ide dalam bentuk tulisan secara terus-menerus & teratur (produktif) serta
mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan (ekspresif). Oleh karena itu,
ketrampilan menulis / mengarang membutuhkan grafologi, struktur bahasa, & kosa kata.
Ketepatan diksi dalam suatu karangan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena
ketidaktepatan penggunaan diksi pasti akan menimbulkan ketidakjelasan makna.

Pengertian Diksi
Diksi bisa diartikan sebagai pilihan kata pengarang untuk menggambarkan sebuah cerita. Diksi
bukan hanya berarti pilih memilih kata melainkan digunakan untuk menyatakan gagasan atau
menceritakan peristiwa tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan-ungkapan dan
sebagainya.Agar dapat menghasilkan cerita yang menarik melalui pilihan kata maka diksi yang
baik harus memenuhi syarat, seperti :
1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
2. Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan
untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi pembacanya.
3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.

Contoh Paragraf :
 Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara disana sangat sejuk.
Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama
kemudian.
 Liburan kali ini Aku dan teman-teman berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang
ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak
henti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk
menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari disana, kami
pulang dengan hati senang.

Kedua paragraf diatas punya makna yang sama. Tapi dalam pemilihan diksi pada contoh
paragraph kedua menjadi enak dibaca, tidak membosankan bagi pembacanya. Sedangkan
Menurut Enre, diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras dalam mewakili
perasaan yang nyata dalam pola sebuah kalimat.

Ciri-Ciri Diksi
Setelah mengetahui syarat diksi, tentu kita juga harus mengetahui ciri-ciri diksi tersebut,
dibawah ini merupakan ciri-ciri diksi, antara lain:
 Tepat dalam pemilihan kata untuk dapat mengungkapkan gagasan atau juga hal-hal yang
diamanatkan
 Dapat digunakan untuk dapat membedakan secara tepat nuansa makna serta bentuk yang
sesuai dengan gagasan serta juga situasi serta nilai rasa pembaca.
 Menggunakan pembendaharaan kata yang dipunyai masyarakat bahasanya serta dapat
menggerakan dan juga memberdayakan kekayaan itu menjadi jaring kata yang jelas.

Syarat Diksi
Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi dalam memilih kata-kata, yaitu persyaratan
ketetapan dan kesesuaian. Tepat, artinya kata-kata yang dipilih itu dapat mengungkapkan
dengan tepat apa yang ingin diungkapkan. Di samping itu, ungkapan itu juga harus dipahami
pembaca dengan tepat, artinya tafsiran pembaca sama dengan apa yang dimaksud dengan
penulis. Untuk memenuhi persyaratan ketetapan dan kesesuaian dalam pemilihan kata, perlu
diperhatikan
1. kaidah kelompok kata/ frase,
2. kaidah makna kata,
Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata /frase
Pilihan kata/ diksi yang sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase, seharusnya pilihan
kata/diksi yang tepat,seksama, lazim,dan benar.

1) Tepat
Contohnya : Makna kata lihat dengan kata pandang biasanya bersinonim, tetapi kelompok kata
pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan mata.
2) Seksama
Contohnya : Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang bersinonim. Kita
biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita tidak pernah mengatakan hari
agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu pula dengan kata jaksa agung tidak dapat
digantikan dengan jaksa besar ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi karena kata tersebut
tidak seksama.
3) Lazim
Lazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kata yang tidak lazim dalam
bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan membingungkan pengertian saja.
Contohnya, Kata makan dan santap bersinonim. Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing
bersantap sebagai sinonim anjing makan. Kemudian kata santapan rohani tidak dapat pula
digantikan dengan makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi
tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna dan pemakain-nya.

Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.Jenis maknaBerdasarkan sifatnya, makna
dibedakan atas dua macam:

Makna Denotasi adalah makna kata yang sesuai dengan hasil observasi panca indra dan tidak
menimbulkan penafsiran lain. Makna denotasi disebut juga sebagai makna sebenarnya.
Contoh :
Kepala: organ tubuh yang letaknya paling atas
Besi: logam yang sangat keras

Makna konotasi adalah makna kata yang tidak sesuai dengan hasil observasi pancaindra dan
menimbulkan penafsiran lain. Makna konotasi disebut juga sebagai makna kias atau makna
kontekstual.
Contoh :
Ibu kota : pusat pemerintahan
Ibu jari : jari yang paling besar atau jempol
Jamban : kamar kecil

Perubahan makna
Berdasarkan cakupan maknanya, perubahan makna dibedakan atas: Meluas, cakupan makna
sekarang lebih luas daripada sebelumnya.Berdasarkan nilai rasanya, perubahan makna
dibedakan atas :
Ameliorasi adalah perubahan makna ke tingkat yang lebih tinggi. Artinya baru dirasakan lebih
baik dari arti sebelumnya.Contoh :Kata wanita dirasakan lebih baik nilainya daripada
perempuan Kata istri atau nyonya dirasakan lebih baik daripada kata bini.

Pergeseran makna
Pergeseran makna dibedakan atas dua macam:
Asosiasi
Adalah pergeseran makna yang terjadi karena adanya persamaan sifat.
Contoh:Tasya menyikat giginya sampai bersih,Pencuri itu menyikat habis barang-barang
berhatga dirumah itu.

Sinestesia
Adalah perubahan makna akibat adanya pertukaran tanggapan antara dua indra yang berbeda.
Contoh:Sayur itu rasanya pedas sekali, Kata-katanya sangat pedas didengar.

Relasi makna
Homonim
Adalah dua buah kata yang mempunyai persamaan tulisan dan pengucapan.
– Bisa berarti 1). Dapat, sanggup

2). Racun
– Buku berarti 1). Kitab

2). Antara ruas dengan ruas


Homograf
Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan tulisan tetapi berlainan
pengucapan dan arti.
Contoh: Teras (inti) dengan teras (halaman rumah),Sedan (isak) dengan sedan (sejenis mobil),
Tahu (paham) dengan tahu (sejenis makanan).

Homofon
Adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai persamaan pengucapan tetapi berlainan
tulisan dan arti.
Contoh: Bang dengan bank, Masa dengan massa

Sinonim
adalah dua buah kata yang berbeda tulisan dan pengucapanya tetapi mempunyai arti yang
sama.
Contoh: Pintar dengan pandai, Bunga dengan kembang

Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Oleh sebab itu, di
dalam sebuah karang mengarang sebaiknya dipergunakan sinomin kata supaya ada variasinya
dan ada pergantiannya yang membuat lukisan di dalam karangan itu menjadi hidup. Sinonim
dapat terjadi disebabkan oleh hal-hal berikut ini:
Pengaruh bahasa daerah
Contoh:Kata harimau yang diberi sinonim dengan macan .

Perbedaan dialek regional


Contoh:Handuk bersinonim tuala , selop bersinonim seliper

Pengaruh bahasa asing


Contoh:kolosal bersinonim besar , aula bersinonim ruangan , realita bersinonim kenyataan.

Perbedaan dialek sosial


Contoh:suami bersinonim laki , istri bersinonim bini , mati bersinonim wafat.

Perbedaan ragam bahasa


Contoh:membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengah bersinonim
madya.

Perbedaan dialek temporal


Contoh:membuat bersinonim menggubah, assisten bersinonim pembantu, tengah bersinonim
madya.

Antonim
Adalah kata-kata yang berlawanan artinya.
Contoh: Tua – muda,Besar – kecil,Luas – sempit

Fungsi Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

1. Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih faham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
2. Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
3. Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal “tertulis atau pun terucap”.
4. Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar atau pun pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai