Anda di halaman 1dari 6

MODUL E : Resonansi Gelombang Bunyi

MODUL E
RESONANSI GELOMBANG BUNYI

1. Tujuan
 Memahami fenomena resonansi gelombang secara teori dan praktek
 Dapat menentukan frekuensi suatu gelombang bunyi
 Dapat menghitung cepat rambat gelombang bunyi di udara

2. Waktu
Agar dapat mencapai tujuan dengan baik maka diperlukan pemahaman teori selama 1 jam-2 jam di rumah
Alokasi waktu di laboratorium :
 1 jam pengambilan data
 1 jam pembuatan jurnal secara individu

3. Alat-alat
Yang harus dibawa oleh mahasiswa :
1. Buku Jurnal
2. Kertas millimeterblok
3. Penggaris dan alat tulis
4. Kalkulator

Yang disediakan di Laboratorium :


1. Tabung resonansi
2. Garputala yang telah diketahui frekuensinya dan yang belum diketahui frekuensinya
3. Alat penggetar garputala
4. Jangka sorong atau penggaris
5. Meteran

4. Pendahuluan
Sebuah benda akan ikut bergetar dengan benda yang sedang bergetar apabila frekuensi dari benda
tersebut sama. Peristiwa seperti ini disebut peristiwa resonansi. Dan frekuensi benda yang ikut bergetar
tersebut disebutbfrekuensi alamiahnya. Contoh lain yang lebih dramatis adalah kaca-kaca rumah akan
bergetar bahkan mungkin saja pecah ketika pesawat udara melintas cukup rendah di atas rumah, hal ini
karena frekuensi alamiah kaca bersesuaian dengan frekuensi gelombang suara pesawat yang melintas.

Secara alamiah telinga manusia dapat bergetar (dapat mendengar) pada frekuensi 20 Hz hingga 20 KHz,
yang disebut frekuensi audio. Frekuensi yang lebih rendah dari 20 Hz dapat menimbulkan gangguan
kesehatan untuk organ tubuh manusia, karena beberapa organ tubuh memiliki frekuensi alamiah di bawah
20 Hz dan akan beresonansi, berikut data bagaimana gelombang dengan frekuensi tertentu dapat
mempengaruhi organ tubuh manusia :
Frekuensi (Hz) Pengaruhnya pada organ tubuh
1–3 Rasa sakit pada saat bernafas

30 Laboratorium Fisika Dasar UNIKOM


MODUL E : Resonansi Gelombang Bunyi

3–5 Resonansi pada rongga perut dan menimbulkan sakit perut


5–8 Resonansi dengan rongga dada dan menimbulkan sakit dada, juga beresonansi
dengan rahang
6 – 10 Resonansi dengan denyut jantung
10 Resonansi dengan leher, kepala, pinggul, kesatuan otot dan tulang
13 - 15 Resonansi dengan tenggorokan, sakit kepala, gangguan pembicaraan,
dorongan untuk buang air.

Beberapa serangga seperti kutu beras, kecoa, nyamuk memiliki frekuensi alamiah di atas 50 KHz, bahkan
akan pingsan atau mati jika dikenai gelombang pada frekuensi 80 KHz.
Dalam teknologi komunikasi, resonansi sangat memegang peranan penting dalam penalaan (penangkapan)
gelombang elektromagnetik (EM) seperti pada pesawat penerima radio, televisi, telepon seluler dan
sebagainya.Seperti yang telah dikemukakan bahwa syarat terjadinya resonansi adalah adanya sumber
gelombang yang mempunyai frekuensi yang sama dengan frekuensi alamiah suatu benda.

Pengamatan fenomena resonansi ini dapat dilakukan dengan sebuah tabung resonator yang panjang kolom
udaranya dapat kita atur dengan manaikkan atau menurunkan permukaan air dalam tabung tersebut. Jika
sebuah sumber gelombang bunyi dengan frekuensi tertentu dijalarkan dari atas tabung (mislanya sebuah
garputala) maka resonansi terjadi pada saat panjang kolom udara 1/4, 3/4, 5/4 dst, seperti ilustrasi
berikut (ingat bahwa bentuk gelobang suara yang sesungguhnya bukanlah seperti ini)

L 1/4
3/4

5/4

Resonansi pada kolom udara tabung resonator

Secara umum dapat kita tuliskan bahwa hubungan panjang kolom resonansi L dengan panjang gelombang 
adalah :

(1)

31 Laboratorium Fisika Dasar UNIKOM


MODUL E : Resonansi Gelombang Bunyi

2  n 1
L λ
4
Dengan n = 0, 1, 2,….N
Dalam percobaan nanti n adalah bunyi resonansi ke-n

Rumus (1) ini dapat berlaku dengan cukup baik untuk ukuran diameter tabung bagian dalam R yang jauh
lebih kecil dari panjang gelombang sumber bunyi. Sedangkan untuk R tabung yang tidak cukup kecil maka
rumus (1) di atas haru dikoreksi dengan suatu nilai, sebutlah e sehingga :

2  n 1
L λ -e
4
Nilai e ini sekitar 0,6R.
Secara eksperimen, seperti yang anda akan lakukan, nilai koreksi “e” ini ditentukan dari grafik (hasil least
square) antara L dengan n. Dari persamaan garis :

1 1
L λ n  λ  e (2)
2 4


Lo

Grafik L vs n. Dari grafik ini bisa didapatkan frekuensi gelombang suara

Dari metoda Least Square, kita dapatkan bahwa kemiringan kurva adalah /2, dan titik potong dengan
sumbu vertikal adalah /4 – e. Karena :

v
f (3)
λ
Jika v (kecepatan suara di udara) diketahui ( v = 340 m/s ) maka kita bisa mengetahui frekuensi gelombang
suara.

5. Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan bagaimana fenomena resonansi gelombang bunyi dapat terjadi.

32 Laboratorium Fisika Dasar UNIKOM


MODUL E : Resonansi Gelombang Bunyi

2. Sebuah percobaan resonansi dengan menggetarkan sebuah garputala berfrekuensi 500 Hz diperoleh
resonansi pada jarak-jarak sebagai berikut

n Ln (cm)
1 50
2 85
3 120
4 150

Berdasarkan data tersebut tentukan laju bunyi di udara dan faktor koreksi e.
(Hitung dengan metoda least square dan gambarlah grafiknya)
3. Sebuah percobaan resonansi dengan menggetarkan sebuah garputala yang frekuensinya belum diketahui
diperoleh resonansi pada jarak-jarak sebagai berikut :

n Ln (cm)
1 25
2 40
3 60
4 75

Berdasarkan data tersebut hitunglah frekuensi garputala. Gunakan laju bunyi di udara dan faktor koreksi
berdasarkan jawaban yang diperoleh dari soal nomor 2. (Hitung dengan metoda least square dan
gambarlah grafiknya)

6. Tugas di Laboratorium
6.1. Menentukan cepat rambat gelombang bunyi di udara
1. Siapkan tabung resonator, dan bagilah tugas dengan rekan praktikan tugas-tugas sebagai :
a. pencatat panjang kolom udara,
b. penggetar (pemukul) garputala,
c. pengatur panjang kolom udara.
2. Ukur diameter tabung R.
3. Ambil garputala yang frekuensinya diketahui
4. Posisikan permukaan air pada ujung atas (bibir tabung) tabung. (Caranya dengan menaikkan
sumber air)
5. Getarkan garputala yang telah diketahui frekuensinya dengan pemukul garputala. Lakukan
pemukulan garputala jauh dari tabung untuk menghindari kerusakan pada tabung gelas.
6. Lalu posisikan garputala di ujung atas tabung.
7. Sementara itu perpanjanglah kolom udara dengan menurunkan permukaan air secara perlahan-
lahan (caranya adalah dengan menurunkan sumber air).
8. Jika bunyi garputala “mengeras”, maka tahan permukaan supaya tidak bergerak turun, ukurlah
panjang kolom udara (dari bibir tabung hingga permukaan air). Lalu catat kedudukan permukaan
air tersebut pada tabel data.
9. Jika bunyi garputala mengecil, pukullah lagi, teruslah lakukan seperti itu.
10. Turunkan lagi permukaan air, sampai terjadi “bunyi keras” berikutnya, lalu ulangi langkah 7.
11. Lakukan terus hal yang sama hingga tabung resonansi tidak lagi berisi air

33 Laboratorium Fisika Dasar UNIKOM


MODUL E : Resonansi Gelombang Bunyi

12. Ulangilah langkah 1 – 10 di atas sebanyak dua kali percobaan untuk memastikan tepatnya tempat-
tempat resonansi
6.2. Menentukan frekuensi dari garputala yang belum diketahui f-nya
1. Ulangi langkah 4 – 12 dari percobaan 6.1. menggunakan garputala lain yang belum diketahui
frekuensinya.

7. Tugas Jurnal
7.1. Penentuan cepat rambat gelombang bunyi di udara (dari data percobaan 6.1.)
1. Tuliskan data hasil percobaan dengan menggunakan satuan SI.
2. Lakukan langkah-langkah berikut untuk menerapkan metode Least Square dalam menemukan
persamaan garis hubungan antara L dan n :
a. Dengan mengasumsikan x = n dan y = L, buat dan isilah tabel berikut dalam jurnal Anda :
x y x2 x.y

… … … …
x = … y = … x2 = … xy = …

b. Carilah persamaan garis y = Ax + B dengan menggunakan rumus Least Square.

n.  xy     x   y 
A
 x    x
n 2 2

  y   x     x   xy 
2

B
n  x     x 
2 2

c. Dengan menggunakan persamaan garis yang didapat, buat dan isilah tabel berikut dalam
jurnal Anda :
n L (dari percobaan) L (dari persamaan)

d. Gambarkan grafik dari tabel c diatas dalam kertas millimeter blok.


3. Dengan menggunakan persamaan garis yang diperoleh dan dengan menganalogikannya dengan
persamaan berikut :

2   
L    n    e 
 4   4 
carilah cepat rambat bunyi v dan faktor koreksi e.
v
Catatan :   ; harga f telah diketahui dari frekuensi garpu tala
f
Carilah terlebih dahulu harga v lalu carilah harga e.
4. Bandingkan faktor koreksi e dari jawaban nomor 3 dengan nilai e = 0,6R (nilai ini didapatkan
secara empirik), sama atau tidak ?

7.2. Penentuan frekuensi gelombang (dari data percobaan 6.2.)


1. Ulangi langkah 1 dan 2 dari jurnal percobaan 7.1

34 Laboratorium Fisika Dasar UNIKOM


MODUL E : Resonansi Gelombang Bunyi

2. Dengan menggunakan persamaan garis yang diperoleh dan dengan menggunakan faktor koreksi
e dan cepat rambat bunyi di udara V yang diperoleh dari 7.1.; Hitung frekuensi garputala.

35 Laboratorium Fisika Dasar UNIKOM

Anda mungkin juga menyukai