Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk semua manusia
dalam menjalani kehidupan ini. Sehat merupakan keadaan dimana tubuh mengalami
sejahtera yang meliputi fisik, mental, sosial yang tidak hanya terbebas dari penyakit
maupun kecacatan (WHO, 2015). Pengaruh globalisasi disegala bidang dapat
merubah perilaku dan gaya hidup seseorang menjadi tidak sehat, akibat seseorang
tidak bisa menjaga kesehatannya sehingga dapat menimbulkan penyakit akut
abdomen. Penyakit akut abdomen biasanya menyerang sistem pencernaan dan
akibat dari akut abdomen salah satunya adalah ileus obstruktif.
Ileus atau Obstruksi usus adalah suatu gangguan (apapun penyebabnya) aliran
normal isi usus sepanjang saluran usus. Intestinal obstruction terjadi ketika isi usus
tidak dapat melewati saluran gastrointestinal (Diyono dan Mulyati, 2013). Hal ini
dapat disebabkan karena kelainan isi lumen usus, dinding usus, atau benda asing
yang menekan, serta kelainan vaskularisasi pada segmen usus yang dapat
mengakibatkan nekrosis pada bagian usus (Indrayani, 2013). Kejadian Ileus obstruktif
ditahun 2011 mencapai 16% dari populasi dunia. Laporan data dari Nepal
menyebutkan prosentase penderita ileus obstruksi sebesar 5.32 % dari tahun 2005-
2006 (Mkherjee, 2012 dalam sari, 2015). Di Indonesia tercatat ada 7.059 kasus ileus
paralitik dan kasus ileus obstruktif yang dirawat setiap tahunnya ( Departemen
Kesehatan Republik Indonesia, 2010). Penyebab Ileus obtruksi yang paling sering
adalah tumor ganas, dan volvulus yang terjadi pada pertengahan usia dan orang tua,
kanker kolon juga jadi penyebab ileus obstuktif 90%pada kasus yang sering terjadi.
Pada pasien ileus obstruktif tindakan pembedahan merupakan cara yang paling
rasional. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2011
sebanyak 140 juta kasus pasien diseluruh Rumah sakit didunia yang telah
menjalankan tindakan operasi. Tindakan pembedahan merupakan tindakan invasif
melalui sayatan atau perobekan pada daera h yang akan ditangani dan diakhiri
dengan menutup luka atau menjahit luka( Syamsuhidajat dan Jong, 2010). Tindakan
pembedahan yang biasanya dilakukan pada kasus ileus obstruksi adalah dengan
dilakukannya laparatomi. Laparatomi adalah pembedahan pada area perut hingga
selaput perut (Padila, 2012).Tindakan laparatomi dapat menyebabkan resiko infeksi
dan komplikasi, selain itu juga dapat menyebabkan masalah nyeri. Nyeri timbul
karena proses insisi kulit pada prosedur tindakan laparatomi yang menstimulasi
hipersensitifitas sistem syaraf pusat setelah dilakukan tindakan (Syamsuhidajat dan
jong, 2010).
Strategi penatalaksanaan nyeri mencakup baik pendekatan farmakologi
maupaun non farmakologi. Pendekatan non farmakologi dapat diterapkan perawat
sebagai tindakan mandiri melalui beberapa teknik manajemen nyeri seperti terapi
musik, hipnosis, pemijatan, terapi terbimbing, dan relaksasi otot progresif (Bulechek,
Ward, Dochterman, & Wargner, 2016). Semua intervensi akan berhasil bila dilakukan
sebelum nyeri bertambah parah dan keberhasilannya akan tercapai jika intervensi
dilakukan secara stimulant (Smaltzer dan Bare, 2002). Dan managemen nyeri yang
akan dilakukan untuk menurunkan nyeri yaitu dengan teknik Guide Imaginary. Guide
Imaginary adalah sebuah terapi relaksasi yang bertujuan mengurangi stress dan
menningkatkan perasaan tenang dan damai serta merupakan obat penenang untuk
situasi yang sulit dalam kehidupan (Efendi, 2008). Terapi ini dapat mengurangi nyeri
dan mempercepat penyembuhan penyakit. Pendapat ini didukung oleh hasil
penelitian Ratnasari D (2012), bahwa ada pengaruh pemberian Guided Imagery
terhadap nyeri pada pasien post operasi fraktur dengan nilai p value sebesar 0,000
(p,0,05).
Berdasarkan dari uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tentang Pengaruh guide imaginary terhadap tingkat nyeri Post OP Laparatomy
(Ileus Obstruksi) diBangsal Umar RS PKU Muhammadiyah Surakarta untuk
menurunkan nyeri.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut” Apakah ada Pengaruh Guide Imaginary Terhadap
Tingkat Nyeri Post OP Laparatomy (Ileus Obstruktif ) Dibangsal Umar RS
PKU Muhammadiyah Surakarta?”
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Guide Imaginary
Terhadap Tingkat Nyeri Post OP Laparatomy (Ileus Obstruktif ) Dibangsal
Umar RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
2. Tujuan Khusus.
a. Mengetahui tingkat nyeri post op laparatomy sebelum dilakukan teknik guide
imaginary pada kelompok eksperimen.
b. Mengetahui tingkat nyeri post op laparotomy pada kelompok kontrol.
c. Mengetahui tingkat nyeri post op laparatomy setelah dilakukan teknik guide
imaginary pada kelompok eksperimen.
d. Mengetahui perbandingan penurunan tingkat nyeri post op laparatomy pada
kelompok eksperimen pre dan post kontrol

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Menambah wawasan, pengetahuan, serta bahan kajian peneliti tentang teknik
guide imaginary terhadap tingkat nyeri post op laparatomy.

2. Manfaat Praktis
a) Bagi RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Hasil penelittian diharapkan dapat bermanfaat bagi RS dalam menetapkan
kebijakan-kebijakan untuk pasien post op laparatomy dan meningkatkan
pelayanan kesehatan, khususnya dalam menangani pasien yang mengalami
nyeri post op, serta dapat membuat citra RS dimasyarakat karena pasien
merasa diperhatikan dan kebutuhan aman dan nyaman pasien terpenuhi
sehingga pasien merasa puas.
b) Bagi perawat RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Untuk mengembangkan dan mengaplikasikan teknik guide imaginary
didalam memberikan asuhan keperawatan untuk mengatasi nyeri pada
pasien post op laparatomy.

c) Bagi pasien
Untuk mengurangi pemberian analgetik dan akhirnya dapat mengurangi biaya
pengobatan diRS.
d) Bagi Instansi Pendidikan
Dapat menjadi bahan referensi bagi perpustakaan dan dapat menjadi bahan
masukan mengenai teknik guide imaginary untuk menurunkan nyeri.
e) Bagi peneliti
Menambah wawasan bagi peneliti tentang ilmu pengetahuan, pengalaman dan
bisa menerapkan ilmu yang didapat.

E. KEASLIAN PENELITIAN
Menurut pengetahuan peneliti, penelitian ini belum pernah dilakukan tetapi sudah
ada penelitian tentang managemen nyeri yang sudah dilakukan.
No Nama Peneliti / Tahun : Maulana / 2003
1 Judul : Pengaruh pemberian teknik
relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Tingkat Nyeri Post Partum
DiRSUD Bantul
Desain dan Variabel penelitian : Desain quasi Eksperimen design
Variabel bebas : Teknik Relaksasi
Nafas Dalam
Variabel terikat: Tingkat Nyeri pada
pasien post partum
Hasil : Terdapat pengaruh yang bermakna
terhadap pemberian pemberian
teknik relaksasi nafas dalam
terhadap penurunan tingkat nyeri
post partum diRSUD Bantul
Persamaan : Menurunkan tingkat nyeri
: Jenis tekniknya dan cara
Perbedaan pelaksanaannya
: Sucipto, A.Y/ 2013
2 Nama Peneliti/ Tahun : Pengaruh Relaksasi guide imagery
Judul Terhadap Tingkat Nyeri Pada
Pasien Pasca Operasi Sectio
Caesaria DiRSUD Dr. Soebandi
Jember
: Desain Quasi Eksperimen design
Desain dan Variabel penelitian Variabel bebas:Relaksasi Guide
Imagery
Variabel terikat: tingkat nyeri pada
pasien pasca operasi sectio caesaria
: Terdapat pengaruh Relaksasi
Hasil Guided Imagery terhadap tingkat
nyeri pada pasien pasca operasi
sectio caesaria
: sama-sama menggunakan teknik
Persamaan guide imaginary dan kasus nyeri
post operasi
: Jenis tindakan kasusnya
Perbedaan

Anda mungkin juga menyukai