Tugas Perilaku Organisasi
Tugas Perilaku Organisasi
Tampilan 3.2
tingkat kepuasan kerja rata-rata menurut aspek
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
kerja itu sendiri bayaran promosi pengawasan rekan kerja keseluruhan
kerja
Pengaruh dari karyawan yang tidak puas dan puas di tempat kerja
tampilan 3.3. hubungan antara bayaran rata-rata dalam sebuah pekerjaan dan
kepuasan kerja karyawan dalam pekerjaan tersebut
90%
80%
Persen kepuasan bayaran
70%
60%
50%
40%
$15.000 $30.000 $45.000 $60.000 $75.000 $90.000
Kepuasan kerja dan kinerja. Seperti yang disimpulkan dalam “ mitos atau ilmu
pengetahuan ?”, pekerja yang Bahagia cenderung lebih produktif, meskipun sulit untuk
mengatakan ke mana arah hubungan sebab akibat tersebut. Akan tetapi, beberapa
peneliti biasanya percaya bahwa hubungan antara kepuasan kerja dan kinerja pekerjaan
adalan sebuah mitos manajemen. Tetapi, sebuah tinjauan dari 300 penelitian
menunjukkan bahwa korelasi tersebut cukup kuat. Ketika kita pindah dari tingkat
individual ke tingkat organisasi, kita menemukan bahwa oerganisasi yang mempunyai
karyawan yang lebih puas cenderung lebih efektif bila dibandingkan organisasi yang
mempunyai karyawan yang kurang puas.
Kepuasan kerja dan OCB. adalah logis untuk menganggap bahwa kepuasan kerja
seharusnya menjadi faktor penentu utama dari perilaku kewargaan organisasional
(organizational citizenship bebavior-OCB) seorang karyawan. Karyawan yang puas
tampaknya cenderung berbicara secara positif tentang organisasi, membantu individu
lain, dan melewati harapan normal dalam pekerjaan mereka. Selain itu, karyawan yang
puas mungkin lebih mudah berbuat lebih dalam pekerjaan karena mereka ingin
merespons pengalaman positif mereka. Selain itu, diskusi-diskusi awal mengenai OCB
beranggapan bahwa hal ini sangat berhubungan dengan kepuasan. Bukti terbaru
menunjukkan bahwa kepuasan memengaruhi OCB, tetapi melalui persepsi-persepsi
keadilan.
Terdapat hubungan keseluruhan yang sederhana antara kepuasan kerja dan OCB.
Tetapi, kepuasan tidak berkaitan dengan OCB Ketika keadilan diperhitungkan. Apa
artinya ? pada dasarnya, kepuasan kerja bergantung pada gambaran-gambaran
mengenai hasil, perlakuan, dan prosedur-prosedur yang adil. Apabila anda tidak merasa
bahwa pengawas anda, prosedur organisasi, atau kebijaksanaan bayaran adil, kepuasan
kerja anda cenderung menurun secara signifikan. Namun, Ketika anda merasa bahwa
proses dan hasil-hasil organisasi tersebut adil, berkembanglah rasa percaya. Selain itu,
Ketika anda memercayai pemberi kerja anda, anda lebih bersedia untuk terlibat secara
sukarela dalam perilaku-perilaku yang melebihi persyaratan kerja formal anda.
Kepuasan kerja dan kepuasan pelanggan. Seperti yang kita perhatikan karyawan dalam
pekerjaan jasa sering berinteraksi dengan pelanggan. Karena manajemen organisasi jasa
harus menyenangkan pelanggan, adalah masuk akal untuk bertanya : apakah kepuasan
karyawan berhubungan dengan hasil pelanggan yang positif ? untuk karyawan garis
depan yang mempunyai hubungan tetap dengan para pelanggan. Jawabannya adalah
“iya”.
Bukti menunjukkan bahwa karyawan yang puas bisa meningkatkan kepuasan dan
kesetiaan pelanggan. Mengapa ? dalam organisasi jas, pemeliharaan dan peninggalan
pelanggan sangat bergantung pada bagaimana karyawan garis depan berhubungan
dengan pelanggan. Karyawan yang merasa puas cenderung lebih ramah, ceria, dan
responsif yang di hargai para pelanggan. Karena karyawan yang puas tidak mudah
berpindah kerja, pelanggan kemungkinan besar menemui wajah-wajah yang familiar dan
menerima layanan yang berpengalaman. Kualitas ini membangun kepuasan dan
kesetiaan pelanggan. Selain itu, hbungan tersebut tampaknya bisa diterapkan,
sebaliknya : pelanggan yang tidak puas bisa meningkatkan ketidakpuasan kerja seorang
karyawan. Karyawan yang mempunyai hubungan tetap dengan pelanggan melaporkan
bahwa pelanggan yang kasar, tidak mempertimbangkan orang lain, atau menuntut
dengan tidak masuk akal memengaruhi kepuasan kerja karyawan.
Sejumlah perusahaan bertindak berdasarkan bukti ini. Bisnis yang berorientasi jasa,
seperti FedEx, southwest Airlines, four seasons Hotels, American Express, dan Office
Depot terobsesi untuk menyenangkan pelanggan mereka. Untuk mencapai tujuan
tersebut, mereka juga berfokus pada pembangunan kepuasan karyawan dan mengakui
bahwa kepuasan karyawan bisa memberikan kontribusi terhadap tujuan mereka untuk
memiliki pelanggan yang Bahagia. Perusahaan ini berusaha mempekerjakan karyawan
yang ceria dan ramah, melatih karyawan demi kepentingan layanan pelanggan,
menghargai layanan pelanggan, memberikan suasana kerja karyawan yang positif, dan
memantau kepuasan karyawan secara tetap melalui survei-survei sikap.
keluar keluar
destruktif konstrukti
f
pengabaian kesetiaan
pasif
Kepuasan kerja dan ketidakhadiran. Kita menemukan suatu hubungan negative yang
konsisten antara kepuasan dan ketidakhadiran, tetapi korelasi tersebut berkisar antara
sedang sampai lemah. Sementara adalah masuk akal bahwa karyawan yang tidak puas
cenderung melalaikan pekerjaan, faktor-faktor lain memiliki pengaruh pada hubungan
tersebut dan mengurangi koefisien korelasi. Sebagai contoh,organisasi yang
memberikan tunjangan cuti sakit secara bebas berupaya membesarkan hati semua
karyawan mereka termasuk mereka yang merasa sangat puas untuk mengambil cuti.
Anggap saja bahwa anda mempunyai sejumlah minat yang beragam, anda bisa merasa
kerja tersebut memuaskan namun masih meninggalkan kerja untuk menikmati tamasya
akhir pekan selama tiga hari atau menghitamkan kulit anda pada suatu hari musim
panas yang hangat apabila hari-hari tersebut tanpa sanksi.
Kepuasan kerja dan perputaran karyawan. Kepuasan juga berhubungan secara negative
dengan perputaran karyawan, tetapi korelasi tersebut lebih kuat daripada apa yang kita
ketahui untuk ketidakhadiran. Namun, sekali lagi, faktor-faktor lain seperti kondisi pasar
tenaga kerja, harapan tentang peluang pekerjaan alteratif, dan lamanya masa jabatan
dengan organisasi merupakan Batasan penting tentang keputusan yang actual untuk
meninggalkan pekerjaan seseorang pada saat ini.
Manajer harus tertarik pada sikap para karyawan mereka karena sikap tersebut
memberikan peringatan akan masalah-masalah potensial dan berpengaruh terhadap
perilaku. Karyawan yang puas dan berkomitmen, misalnya memiliki tingkat perputaran
karyawan, ketidakhadiran, dan perilaku penarikan diri yang lebih rendah. Mereka juga
melakukan pekerjaan dengan lebih baik. Mengingat manajer ingin menekan angka
pengunduran diri dan ketidakhadiran ( terutama di antara karyawan yang lebih produktif
) mereka ingin melakukan hal-hal yang akan menghasilkan sikap kerja yang positif.
Hal terpenting yang bisa dilakukan para manajer untuk meningkatkan kepuasan
karyawan adalah berfokus pada bagian-bagian intrinsic pekerjaan, seperti membuat
kerja tersebt menjadi menantang dan menarik. Meskipun bayaran yang rendah
kemungkinan besar tidak akan menarik karyawan berkualitas tinggi atau
mempertahankan pekerja-pekerja baik, para manajer harus sadar bahwa bayaran yang
tinggi tidak mungkin menghasilkan lingkungan kerja yang memuaskan. Manajer juga
harus sadar bahwa karyawan akan berusaha mengurangi ketidaksesuaian kognitif. Lebih
Panjang, ketidaksesuaian bisa diatur. Apabila karyawan diharuskan terlibat dalam
aktivitas-aktivitas yang tampaknya tidak konsisten dengan mereka atau yang
berlawanan dengan sikap mereka, tekanan-tekanan untuk mengurangi ketidaksesuaian
berkurang Ketika karyawan merasa bahwa ketidaksesuaian tersebut dibebankan secara
eksternal dan berada di luar kendali mereka atau apabila penghargaan-penghargaan
tersebut cukup signifikan untuk mengimbau ketidaksesuaian tersebut.