Anda di halaman 1dari 16

Ketentuan Zakat Perdagangan, Zakat Pertanian, dan Zakat Binatang Ternak

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah


Fiqih Zakat
Dosen Pengampu :
H. Masduki, MA

Disusun oleh :
Syarif Hidayath (201110042)
Fikri Imam Maulana (201110061)
Zulika Miftahul Jannah (201110051)

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN
BANTEN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
makalah dengan judul “Ketentuan Zakat Perdagangan, Zakat Pertanian, dan Zakat Binatang
Ternak“ dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Fiqih Zakat UIN Sultan Maulana
Hasanuddin Banten.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah
yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Serang, Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….......
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………......

C. Tujuan…………………………………………………………………………………........
BAB II PEMBAHASAN
A. Zakat Perdagangan beserta perhitungan nishab, kadar dan waktunya……………................1
B. Zakat Pertanian dan perhitungan nishab, kadar dan waktunya………………….…..............3
C. Zakat Binatang Ternak dan perhitungan nishab, kadar dan waktunya……............................7
BAB III PENUTUP
1.1 Kesimpulan
1.2 Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang pasti telah dikenal dalam ajaran Agama Islam.
Barang siapa yang menunaikam zakat, berarti ia telah bebas dari masa takhlif (pembebanan) di
dunia, selamat dari siksa akhirat, dan memperoleh pahala menurut kadar kejujuran dan keikhlasan.
Zakat adalah istilah salah satu (yang merupakan bagian dari hak Allah) yang diberikan
seseorang kepada orang lain yang berhak mendapatkannya. Ibadah ini disebut zakat karena
didalamnya terdapat harapan barokah, pembersih jiwa, dan pengembangannya dengan kebaikan-
kebaikan.
Rasulullah bersabda yang artinya :
“Islam dibangun atas 5 dasar, yaitu bersaksi bahwa tiada tuhan selain allah dan bahwa
Muhammad adalah utasan allah,melaksankan sholat , menunaikan zakat, melaksanakan haji, dan
berpuasa di bulan romadon.
Membayar zakat harus di lakukan dengan segera tanpa boleh di tunda, karena zakat merupakan
suatu hak yang mesti di bagikan pada manusia. zakat merupakan ibadah yang bertujuan untuk
membersihkan harta, baik harta perdagangan, tanaman, dan lain sebaginya yang mencapai satu
nisab dan sampai satu haul (satu tahun), Namun semua itu ada perhitungan nishab, kadar dan
waktunya.
Baik, pada kesempatan yang mulia ini penulis akan menerangkan atau menjelaskan tentang
zakat perdagangan, zakat pertanian, dan zakat peternakan beserta perhitungan nishab, kadar dan
waktunya pada makalah di bawah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu zakat perdagangan ?
2. Bagaimana pembagian nisab, kadar dan waktunya ?
3. Apa itu zakat pertanian ?
4. Bagaimana pembagian nisab ,kadar dan waktunya?
5. Apa itu zakat perternakan ? Bagaimana pembagian nisab ,kadar dan waktunya?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
Agar dapat memahami dan mempelajari tentang zakat perdagangan, pertanian, dan
peternakan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Zakat perdagangan
Urudh iyalah bentuk jamak dari kata ardh yang artinya , harta dunia yang tidak kekal.
kata ini juga di pandang sebagai bentuk jamak dari kata ardh yang artinya barang selain
emas dan perak, baik berupa benda, rumah tempat tinggal, jenis jenis binatang, tanaman,
pakaian, maupun barang lainya yang di sediakan untuk perdagangan.1 lanjutan termasuk
katagori ini menurut mazhab maliki, iyalah perhiasan yang di perdagangkan. dalam hal ini
di jelaskan dalam al-qur’an bahwa semua jenis harta yang di peruntunkan untuk di jual
belikan (qs: al-baqoroh 267) dan (HR: abu daud ). Baik berupa barang seperti alat alat,
pakaian, makanan, hewan ternak, mobil perhiasan dll. maupun berupa jasa seperti
konsultan, jasa kontruksi, pengacara, notaris, trefel biro, biro reklame, tranfortasi, akuntan
politik dll. Diusahakan oleh perorangan, maupun oleh usaha perserikatan seperti CV,firma,
koperasi, yayasan, maupun PT.
Sedangkan perusahaan hampir sama dengan zakat perdagangan dan investasi. bedanya
dalam zakat perusahaan bersifat kolektif. dengan kriteria sebagai berikut:
. jika perusahaan bergerak dalam bidang usaha perdagangan maka perusahaan tersebut
mengeluarkan harta sesuai dengan aturan zakat perdagangan. kadar zakat yang dikeluarkan
sebesar 2,5%.
. jika perusahaan tersebut bergerak dalam bidang produksi maka zakat yang dikeluarkan
sesuai aturan zakat investasi atau pertanian. dengan demikian zakat perusahaan dikeluarkan
pada saat menghasilkan, sedangkan modal tidak dikenai zakat. kadar zakat yang
dikeluarkan sebesar 5% atau 10% , 5% untuk penghasilan kotor dan 10?% untuk
penghasilan bersih.
a. perhitungan nisab, kadar dan waktunya.
ketentuan zakat perdagangan:
1. berjalan satu tahun (haul), pendapat abu hanifah lebih kuat dan lebih realistis
yaitu dengan menggabungkan semua harta perdagangan pada awal dan akhir
dalam satu tahunkemudian dikeluarkan zakatnya.

1
Departemen Agama RI, “Zakat ketentuan dan permasalahannya” 2008, hlm 18.

1
2. nisab zakat perdagangan sama dengan nisab emas yaitu senilai 91,92 gr emas.
3. kadar zakatnya 2,5%
4. dapat dibayar dengan uang atau barang.
5. dikenakan pada perdagangan maupun perseroan.
perhitungan : (modal diputar+keuntungan+piutang yang dicairkan)-
(hutang+kerugian)x 2,5%
usahayang bergerak dibidang jasa, seperti perhotelan,penyewaan, taksi, rental
mobil, bus/truk, kapal laut,pesawat udara,dll, kemudian dikeluarkan zakatnya
dapat dipilih antara dua cara:
1. pada perhitungan akhir tahun (tutup buku), seluruh harta kekayaan
perusahaan dihitung, termasuk barang harta penghasilan jasa, seperti taksi,
kapal, hotel, dll, kemudian dikeluarkan zakatnya 2,5%
2. pada perhitungan akhir tahun (tutup buku) hanya dihitung darii hasil bersih
yang diperoleh usaha tersebut selama satu tahun, kemudian zakat yang
dikeluarkan 10% hal ini diqiyaskan dengan perhitungan zakat hasil
pertanian, dimana perhitungan zakatnya hanya didasarkan pada hasil
pertaniannya, tidak dihitung harga tanahnya.
contoh:
harta perniagaan, baik yang bergerak dibidang perdagangan industri, agroindustry,
ataupun jasa, dikelola secraa individu maupunn badab usaha ( seperti PT,CV, yayasan,
koperasi, dll).
Nisab nya adalah 20 Dinar atau setara dengan 91, 92 gram emas murni. Artinya jika
suatu badan usaha pada akhir tahun ( tutup buku ) memiliki kekayaan modal kerja dan
untung lebih besar atau lebih setara dengan 91, 92 gram emas asumsi jika per gram
Rp.75.000 = Rp.6.894.000 maka itu maka ia wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5%.
Pada badan usaha yang berbentuk sirkah atau kerjasama, maka jika semua anggota
Syirkah beragama Islam zakat dikeluarkan lebih dulu sebelum dibagikan kepada pihak-
pihak yang bercirikan. Tetapi jika anggota syirkah terdapat orang non muslim maka zakat
hanya dikeluarkan dari anggota syirkah muslim saja apabila jumlahnya lebih dari nisab
cara menghitungnya kekayaan:
1. Kekayaan dalam bentuk barang

2
2. Uang tunai
3. Piutang
Maka yang dimaksud dengan harta perniagaan yang wajib dizakati adalah yang harus
dibayar (jatuh tempo) dan pajak.
Contoh:
Sebuah perusahaan meubel pada tutup buku per Januari tahun 1995 dengan keadaan
sbb:
. Sofa atau mebel belum terjual 5 set Rp 10 juta
. Uang tunai 15 juta
. piutang Rp 2 juta.
. Jumlah Rp 27 juta
. Utang dan pajak Rp Rp. 7.000.000
. Saldo 20 juta
. Besar zakat 2,5% x Rp 20.000.000 = Rp 500.000
Pada harta perniagaan, modal investasi yang berupa tanah dan bangunan atau lemari
etalase pada toko dan lain-lain tidak termasuk harta yang tidak wajib dizakati sebab
termasuk kedalam kategori barang tetap atau tidak berkembang.

B. Zakat Pertanian
Zakat pertanian adalah terdiri dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai
ekonomis seperti biji-bijian umbi-umbian, sayuran buah-buahan tanaman hias rumput-
rumputan, dedaunan, dan lain-lain.
Zakat diwajibkan atas semua hasil tanaman dan buah-buahan yang ditanam dengan
tujuan untuk mengembangkan dan menginvestasikan tanah ( Menurut madzhab abu
Hanifah dan ulama Fiqih lainnya) tetapi tidak diwajibkan atas tanaman liar yang tumbuh
dengan sendirinya, seperti rumput, pohon kayu bakar bumbu dan lain kecuali jika
diperdagangkan dalam hal ini harus dizakati seperti zakat komoditas dagang.
Dalam zakat tanaman tidak disyaratkan haul tetapi diwajibkan setiap musim panen
sesuai dengan firman Allah subhanahu wa ta'ala "dan tunaikanlah hak di hari memetik
hasilnya(dengan dikeluarkannya zakat) ( Q.S Al an'am : 141).

3
Oleh karena itu seandainya tanah pertanian dapat menghasilkan panen lebih dari sekali
dalam setahun, maka wajib dikeluarkannya zakat setiap panen titik karena haul disyaratkan
untuk menjamin pertumbuhan harta dalam hal ini pertumbuhan telah terjadi sekaligus.
Kalau pengairan tanaman dilakukan dengan gabungan dua cara antara yang memakan dan
tidak memakan biaya tinggi maka perbandingannya sama, maka volume zakat yang harus
dibayar adalah sebesar 7,5% jika tidak diketahui perbandingannya maka sebesar 10%.
Hasil panen dipotong dengan biaya yang dikeluarkan selama proses penanaman selain
biaya irigasi seperti benih, seleksi, biaya panen dan lain-lain menurut mazhab Ibnu Abbas.
Tetapi disyaratkan biaya itu tidak lebih dari sepertiga hasil panen jika tanaman atau buah-
buahan itu dihasilkan dari tanah sewaan, maka zakat diwajibkan dibayar oleh pemilik tanah
tersebut bukan oleh penyewa kemudian si pemilik menggabungkan hasil bersih sewanya
dengan kekayaan uang yang lain lalu membayar zakat sebesar 2,5% ketika haul.
Jika tanaman dan buah-buahan itu dihasilkan dari kontrak muzara'ah atau musaqat
(yaitu kerjasama antara pemilik tanah dengan petani yang akan menanam dan
mengurusinya dengan persetujuan bagi hasil) maka zakatnya diwajibkan atas kedua belah
pihak sesuai dengan persentase hasil masing-masing bila mencapai nisab.
Tedapat lima arti penting pertanian yaitu :
- Sebagai sumber pokok mata pencaharian
- Sebagai sumber persediaan pangan dan lahan di sebuah perekonomian.
- Sebagai pasar pokok industri
- Sebagai sumber pendapatan dalam perdagangan luar negeri
- Sebagai sumber pasokan sumber daya bagi sektor-sektor perekonomian lainnya2
Syarat-syarat wajib zakat hasil bumi adalah sebagai berikut:
1. Orang Islam
2. Orang merdeka bukan hamba sahaya
3. Milik sebenarnya
4. Sampai nisab
b. Perhitungan nisab kadar dan waktunya
Nisab hasil pertanian adalah 5 wasaq atau setara dengan 815 kg apabila hasil pertanian
termasuk makanan pokok seperti beras jagung gandum dan lain-lain maka nisabnya adalah

2
DR. K.H. DIDIN HAFIDHUDDIN, “Zakat dalam perekonomian modern,” (Jakarta: Gema Insani Pres, 2002, hlm74).

4
815 kg dari hasil pertanian tersebut. Tetapi jika hasil pertanian itu selain makanan pokok
seperti buah-buahan sayur-sayuran berdaun, bunga, dan lain-lain maka nisabnya
disetarakan dengan harga nisab dari makanan pokok yang paling umum di daerah tersebut.
Kadar zakat untuk hasil pertanian, apabila diakhiri dengan air hujan, atau sungai, mata
air maka 10% apabila diakhiri dengan cara disiram atau di irigasi atau ada biaya tambahan
maka zakatnya 5%.
dari ketentuan ini dapat dipahami bahwa pada tanaman yang disirami zakatnya 5%
artinya 5% yang lainnya didistribusikan untuk biaya pengairan titik Imam az zarqani
berpendapat bahwa apabila pengelola lahan pertanian yang diakhiri dengan air hujan atau
air sungai dan disirami atau di irigasi dengan perbandingan 50 / 50 maka kadar zakatnya
7,5% atau 3/4 dari 1 per 10.
Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air akan tetapi ada biaya lain seperti
pupuk, insektisida dan lain-lain maka untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya
pupuk inteksida dan sebagainnya diambil dari hasil panen, kemudian sisanya apabila lebih
dari nisab dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% tergantung sistem pengairannya.
- Hasil perkebunan dan perikanan
Mengenai nisab hasil perkebunan dikiaskan sebagai nisab perdagangan, sebab hasil
perkebunan di sini bukanlah pertanian yang dianalogikan seperti kebutuhan pokok tetapi
perkebunan mencakup segala hasil bumi yang menghasilkan seperti perkebunan karet, jati
buah-buahan teh kelapa dan lain sebagainya yang inti dari hasil pendapatan tersebut berasal
dari perdagangan, sehingga kadar perhitungannya disesuaikan dengan Nisab perdagangan.
Perhitungan zakat perkebunan dilihat dari hasil dari jual beli nya. Hasil penjualan dari
perkebunan tersebut digabungkan dari awal dan akhir dalam satu tahun jika mencapai satu
nisab kemudian dikeluarkan zakatnya nisab zakat perkebunan sama dengan Nisa
perdagangan yaitu sesuai dengan nisab emas yang senilai 91, 92 gram emas kadar zakat
tersebut sebesar 2,5% dapat dibayarkan dalam bentuk uang tunai maupun barang titik
sedangkan syarat wajib zakat hasil perkebunan adalah orang Islam merdeka, milik
sebenarnya atau milik penuh dan sampai satu nisab.
Sedangkan hasil perikanan di sini dicontohkan dengan seorang nelayan yang
menangkap ikan di laut kemudian hasil tangkapannya tersebut dijual maka dia wajib

5
mengeluarkan zakat seperti zakat niaga yaitu 2,5% demikian itu bila hasil telah sampai
seperti ini saat mata uang.
Suatu contoh: 1 penangkapan ikan menghasilkan 1 ton ikan, kemudian dijual kepada
konsumen seharga rp4.000 berikut zakat yang harus dibayar zakatnya rp 4.000 x 2,5% =
Rp 100.000.
- Hasil pertambangan
Hasil pertambangan adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi yang
memiliki nilai ekonomi seperti emas perak timah tembaga marmer minyak bumi batu-bara
dan lain-lain kekayaan laut adalah segala sesuatu yang dieksploitasi kan dari laut seperti
mutiara Ambar Marjan dan lain-lain3
Pertambangan ada tiga macam yaitu:
1. Benda padat yang dapat dibentuk dicairkan dan diolah seperti emas perak
aluminium, 5, tembaga besi dan lain-lain inilah harta yang zakatnya wajib dikeluarkan
sebanyak seperlima walaupun harta tersebut tidak mencapai nisab.
2. Barang tambang padat yang tidak mencair dan tidak bisa dicetak dengan cara
memanaskannya dengan api misalnya kapur, batu celak, racun tikus dan semua jenis
bebatuan seperti yagut dan garam.
3. Benda cair tidak padat seperti minyak, aspal dan tanah.
Zakat yang wajib dikeluarkan dari barang tambang ialah seper 40 titik dengan catatan
harta tersebut telah mencapai nisab pemilik ialah orang merdeka dan Muslim syarat dalam
harta ini sama dengan zakat hanya saja dalam zakat harta barang tambang tidak ada syarat
harus mencapai haul, melainkan ia wajib dizakati seketika, seperti halnya tanaman titik
barang tambang yang wajib dizakati hanya emas dan perak barang tambang yang lainnya
tidak wajib dizakati misalnya tembaga timah air raksa dan yang lain kecuali jika barang
tambang tersebut diperdagangkan menurut Imam Syafi'i barang tambang tidak sama
dengan titik-titik barang tambang hanya harta yang dikeluarkan dari suatu tempat yang
diciptakan Allah subhanahu Wa ta'ala ia hanya khusus berkenaan dengan emas dan perak.
Perhitungan nisab kadar dan waktunya
Zakat hasil tambang dikeluarkan untuk setiap barang hasil dari penambangan yang
dilakukan hasil tambang tidak disyaratkan haul zakat wajib dibayar ketika barang itu telah

3
Departemen Agama RI, “Zakat ketentuan dan permasalahannya” 2008, hlm.24

6
digali hal ini mengingat bahwa hal disarankan untuk menjamin perkembangan harta,
sedangkan dalam hal ini perkembangan tersebut telah terjadi sekaligus seperti dalam zakat
tanaman termasuk dalam barang tambang semua hasil yang digali dari daratan atau maupun
di dasar laut sementara yang dikeluarkan dari alat itu sendiri seperti mutiara Ambar dan
Marjan harus dizakati seperti komoditas dagang.
1. Tambang emas senilai 91, 92 gram emas murni kadar zakat 2,5% setiap tahun
2. Tambang perak senilai 642 gram perak kadar zakat 2,5% setiap tahun
3. Tambang selain emas dan perak seperti platina besi timah tembaga senilai nisab
emas 2,5% ketika memperoleh menurut mazhab Hanafi Maliki dan Syafi'i wajib dizakati
apabila perdagangkan dikategorikan zakat perdagangan menurut mazhab Hanafi kadar
zakatnya 20%.
4. Tambang batu batuan seperti batu bara, marmer senilai nisab emas kadar zakat 2,5%
ketika memperoleh menurut mazhab Hanafi Maliki dan Syafi'i wajib dizakati apabila
perdagangkan dikategorikan zakat perdagangan.
5. Tambang minyak gas senilai nisab emas 2,5% ketika memperoleh.

C. Zakat Binatang Ternak


Dasar hukum wajib zakat bagi binatang ternak adalah hadis nabi yang diriwayatkan
oleh Bukhari titik yang diwajibkan dikeluarkan zakatnya adalah ternak yang dipelihara
setahun di tempat pengembala dan tidak dipekerjakan sebagai tenaga pengangkutan dan
sebagainya dan sampai nisab nya.
Syarat wajib zakat binatang ternak para ulama masyarakat 5 hal dalam pengeluaran
zakat untuk binatang ternak meskipun masih ada perselisihan pendapat di dalamnya
sebagai sbb:
1. Binatang ternak itu adalah unta sapi dan kambing yang jinak bukan kambing liar.
2. Jumlah binatang ternak itu hendaknya mencapai nisab zakat seperti yang dijelaskan
di dalam sunnah.
3. Pemilik binatang ternak itu telah memiliki selama setahun penuh, terhitung sejak
dari pertama dia memiliki dan pemilikan itu tetap bertahan pada selama masa kepemilikan
itu. Jika kepemilikan itu belum melangsungkan 1 tahun dia belum berkewajiban untuk

7
mengeluarkan zakatnya karena ada riwayat yang menjelaskan tidak ada zakat dalam harta
kekayaan kecuali bila pemilikan itu telah berlangsung selama 1 tahun penuh.
4. Binatang itu termasuk binatang yang mencari rumput sendiri selama ada
kebanyakan 1 tahun dan bukan binatang yang diupayakan rumputnya dengan biaya pemilih
tidak dipakai untuk membajak dan sebagainya.
Syarat zakat ternak sampai haul, mencapai nisab, digembalakan dan mendapat
makanan di lapangan tempat pengembalaan terbuka, tidak dipekerjakan, tidak boleh
memberikan ternak mencatat dan tua.
Perhitungan zakat sapi kerbau dan kuda
Jumlah ternak (ekor)
- 30-39 (1 ekor sapi jantan / betina tabi')
- 40-59 ( 1 ekor sapi betina musinnah )
- 60-69 ( 2 ekor sapi tabi')
- 70-79 ( 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi)
- 80-89 ( 2 ekor sapi musinnah )
Keterangan : - sapi berumur 1 tahun masuk tahun kedua
- Sapi berumur 2 tahun masuk tahun ketiga
Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor zakatnya bertambah satu ekor tabi.
Dan jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor zakatnya bertambah satu ekor musinnah.
Kambing atau domba
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa domba juga wajib dikeluarkan zakatnya
berdasarkan ijma dan sunah bisa kambing atau domba adalah 40 ekor artinya bila seseorang
telah memiliki 40 ekor kambing atau domba maka ia telah terkena wajib.
- 40-120 ekor sama dengan 1 ekor kambing 2 tahun atau domba 1 tahun.
- 121-200 = 2 ekor kambing atau domba
- 201-300 = 3 ekor kambing atau domba.
Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah satu ekor.
Ternak unggas ayam, bebek Oma burung dan lain-lain dan perikanan
Nisa pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah atau ekor
sebagaimana halnya sapi dan kambing tapi dihitung berdasarkan skala usaha. Nisab ternak
unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar atau 1 Dinar sama dengan 4,25 gram

8
emas murni atau = 91, 92 gram emas murni titik artinya bila seseorang berternak unggas
atau perikanan dan pada akhir tahun tutup buku ia memiliki kekayaan yang berupa modal
kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 91, 92 gram emas murni maka ia
terkena kewajiban zakat sebesar 2,5%.
Contoh : seorang peternak ayam broiler memelihara 1000 ekor ayam per minggu, pada
akhirnya tahun tutup buku terdapat laporan keuangan sebagai berikut:
1. Ayam broiler 5600 ekor seharga Rp 15.000.000.
2. Uang kas atau bank setelah pajak Rp 10.000.000.
3. Stok pakan dan obat-obatan Rp. 2 juta.
4. Piutang (dapat tertagih) Rp. 4 juta.
Jumlah: Rp. 31.000.000
5. Utang yang jatuh tempo Rp. 5 juta.
Saldo: Rp. 26.000.000
Besar zakat = 2,5% × 26 juta = Rp. 650.000.
Catatan: kandang dan alat peternakan tidak diperhitungkan sebagai harta yang
diwajibkan dizakati. Nisab besarnya 91, 92 gram emas murni jika Rp. 25.000 maka 91, 92
gram emas x 25000 = Rp. 2.298.000.
Unta
Yang termasuk kategori unta disini ialah jantan dan betina, besar dan kecil karena yang
kecil diikutkan kepada yang besar nisab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah
memiliki 5 ekor unta maka ia terkena kewajiban zakat. Selanjutnya zakat itu bertambah
jika jumlah unta yang dimiliki juga bertambah.
*Jumlah ekor*
- 5 - 9 zakatnya 1 ekor kambing atau domba (a)
- 10-14 zakatnya 2 ekor kambing atau domba
- 15 - 19 zakatnya 3 ekor kambing atau domba
- 20-24 zakatnya 4 ekor kambing atau domba.
- 25-35 zakatnya 1 ekor unta bintu makhad (b).
- 36-45 zakatnya 1 ekor unta bintu labun (c).
- 45-60 zakatnya 1 ekor unta hiqqah (d).
- 61-75 zakatnya 1 ekor unta jadz'ah (e)

9
- 76-92 zakatnya 2 ekor unta bintu labun (c)
91-120 zakatnya 2 ekor unta hiqqah (d).
Keterangan:
a. Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur 1 tahun atau lebih.
b. Unta betina umur 1 tahun masuk tahun kedua.
c. Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ketiga.
d. Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4.
e. Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun kelima.
Selanjutnya jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah satu
ekor bintu labun, dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor zakatnya bertambah satu ekor
hiqah.

10
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
a. Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang pasti telah dikenal dalam ajaran Agama. zakat
adalah istilah salah satu (yang merupakan bagian dari hak Allah) yang diberikan seseorang
kepada orang lain yang berhak mendapatkannya.
b. urudh iyalah bentuk jamak dari kata ardh yang artinya , harta dunia yang tidak kekal. kata
ini juga di pandang sebagai bentuk jamak dari kata ardh yang artinya barang selain emas dan
perak
c. Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis seperti
biji-bijian umbi-umbian, sayuran buah-buahan tanaman hias rumput-rumputan, dedaunan,
dan lain-lain.
d. Dasar hukum wajib zakat bagi binatang ternak adalah hadis nabi yang diriwayatkan oleh
Bukhari titik yang diwajibkan dikeluarkan zakatnya adalah ternak yang dipelihara setahun
di tempat pengembala dan tidak dipekerjakan sebagai tenaga pengangkutan dan sebagainya
dan sampai nisab nya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, “Zakat ketentuan dan permasalahannya” 2008.
Hafidhuddin, Didin “Zakat dalam perekonomian modern,” (Jakarta: Gema Insani Pres, 2002).

12

Anda mungkin juga menyukai