Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
2016
Definisi Audiometri
Audiometri berasal dari kata audire dan metrios yang berarti mendengar
dan mengukur (uji pendengaran). Audiometri tidak saja dipergunakan untuk
mengukur ketajaman pendengaran, tetapi juga dapat dipergunakan untuk
menentukan lokalisasi kerusakan anatomis yang menimbulkan gangguan
pendengaran.
Audiometer nada murni merupakan prosedur uji sensitivitas masing
masing telinga dengan menggunakan alat listrik yang dapat menghasilkan bunyi
nada-nada murni dari frekuensi bunyi yang berbeda beda, yaitu 250, 500, 1000,
2000, 4000 dan 8000 Hz dan dapat diatur intensitasnya dalam satuan desibel
(dB). Bunyi yang dihasilkan disalurkan melalui ear phone atau melalui bone
conductor ke telinga orang yang diperiksa pendengarannya. Hasilnya akan
diperiksa secara terpisah, untuk bunyi yang disalurkan melalui ear phone
mengukur ketajaman pendengaran melalui hantaran udara, sedangkan melalui
bone conductor telinga mengukur hantaran tulang pada tingkat intensitas nilai
ambang. Dengan membaca audiogram yang dihasilkan kita dapat mengetahui
jenis dan derajat kurang pendengaran seseorang. Gambaran audiogram rata-rata
sejumlah orang yang berpendengaran normal dan berusia sekitar 18-30 tahun
merupakan nilai ambang baku pendengaran untuk nada murni.
Tujuan pemeriksaan adalah menentukan tingkat intensitas terendah dalam
dB dari tiap frekuensi yang masih dapat terdengar pada telinga seseorang, dengan
kata lain ambang pendengaran seseorang terhadap bunyi.
Manfaat Audiometri
1. Untuk kedokteran klinik , khususnya menentukan penyakit telinga
2. Untuk kedokteran kehakiman, sebagai dasar tuntutan ganti rugi
3. Untuk kedokteran pencegahan, mendeteksi ketulian pada anak-anak dan
pekerja beresiko
Tujuan Audiometri
Derajat Ketulian
Derajat ketulian berdasarkan ISO
Ambang pendengaran Interpretasi
0-25 dB Normal
26-40 dB Tuli ringan
41-60 dB Tuli sedang.
61-90 dB Tuli berat
>90 dB Tuli sangat berat
DAFTAR PUSTAKA
Adams, George. 1997. Boies : Buku Ajar Penyakit THT Ed 6. Jakarta: ECG