C. Rasio Profitabilitas
Rasio ini berguna untuk mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan berdasarkan nilai penjualan, aktiva, dan modal.
Ada beberapa metode dalam perhitungan rasio profitabilitas yaitu :
1. Gross profit margin = penjualan netto – cost of good sold (harga pokok
penjualan) / penjualan netto x 100%
2. Operating income ratio = penjualan netto – cost of good sold (HPP) –
earnings before interest & taxes (EBIT) / penjualan netto x 100%
3. Net profit margin = Laba bersih setelah pajak (EAT) / penjualan netto x
100%
4. Earning power of total investment = laba sebelum pajak dan bunga / jumlah
aktiva x 100%
5. Return of Investment = EAT / jumlah aktiva x 100%
6. Return on Equity = earnings after tax (EAT) / jumlah equity x 100%
7. Return on Net Worth = earnings after tax (EAT) / jumlah modal sendiri x
100%
D. Rasio Likuidaitas
Untuk mengukur seberapa mampu perusahaan Anda memenuhi kewajiban-
kewajiban jangka pendek. Analisis ini dilakukan berdasarkan aktiva lancar
yang relatif terhadap kewajiban (utang lancarnya).
Dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
1. Rasio lancar (current ratio) Tujuannya adalah mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang
segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia. Semakin besar
perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar, semakin tinggi
kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.
Berikut rumus rasio lancar
2. Rasio Cepat (quick ratio/acid test ratio) Berbeda dengan rasio lancar,
rasio cepat tidak memerlukan perbandingan 1:1 antara aktiva lancar
dengan utang lancarnya. Hal ini dikarenakan dalam perhitungan rasio
cepat mengabaikan faktor persediaan. Jadi artinya, rasio cepat mengukur
kemampuan usaha dalam membayar utang jangka pendek menggunakan
aktiva yang lebih mudah cair (liquid assets).
Rumus rasio cepat
3. Rasio Kas (cash ratio) rasio kas berguna untuk mengukur kemampuan
perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan kas
yang tersedia dan juga surat berharga.
Adapun rumus rasio kas adalah
E. Rasio Solvabilitas
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Ada dua jenis dalam rasio ini yaitu, perbandingan kewajiban dengan aset
(total debt to assets ratio) dan juga perbandingan dengan ekuitas (total debt
to equity ratio).
1. Total debt to asset ratio bertujuan menghitung pengaruh besaran
kewajiban terhadap pengelolaan aset perusahan. Selain itu, rasio ini
berfungsi untuk mengukur berapa aktiva/aset perusahaan yang dibiayai
oleh utang. (Kunci dari total debt to asset ratio adalah semakin kecil
rasionya maka semakin aman)
2. Sedangkan Total debt to equity ratio menunjukkan hubungan antara
jumlah utang janka panjang dengan jumlah modal sendiri yang diberikan
oleh pemilik perusahaan.
Bagi pengusaha, besaran utang tidak boleh lebih dari jumlah modal
sendiri. Sehingga Semakin kecil rasionya maka semakin aman bagi
perusahaan.(Nilai maksimal dari rasio ini adalah 200% sebagai batas
aman perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya.)