Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

OPTIMALISASI PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


PADA LANJUT USIA (LANSIA) MELALUI PELAYANAN PROAKTIF
DI PUSTU DESA TANDDASSURA

DISUSUN OLEH :
ZAINUDDIN, A.Md. Kep
NIP.19870914 201902 1 001

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR


PROVINSI SULAWESI BARAT

ANGKATAN V

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
EVALUASI HASIL AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN V


KABUPATEN POLEWALI MANDAR KERJASAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI
SULAWESI BARAT
TAHUN 2019

NAMA : ZAINUDDIN, A.Md. Kep


NIP : 19871409 201902 1 001
INSTANSI : PUSTU DESA TANDASSURA
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
NDH : 21

OPTIMALISASI PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


PADA LANJUT USIA (LANSIA) MELALUI PELAYANAN PROAKTIF
DI PUSTU DESA TANDDASSURA

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Hasil Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan V Kabupaten Polewali Mandar kerja sama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Barat tahun 2019
Majene, 28 Desember 2019
Menyetujui :

Coach Mentor

JUMAIL, S.Pd, M.Si NURDINA, S.Kep, Ns


NIP. 19691101 199301 1 001 NIP. 19840817 200604 2 025

ii
LEMBAR PENGESAHAN
EVALUASI PELAKSANAAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN V


KABUPATEN POLEWALI MANDAR KERJASAMA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI
SULAWESI BARAT
TAHUN 2019

NAMA : ZAINUDDIN, A.Md. Kep


NIP : 19871409 201902 1 001
INSTANSI : PUSTU DESA TANDASSURA
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
NDH : 21

OPTIMALISASI PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM)


PADA LANJUT USIA LANSIA MELALUI PELAYANAN PROAKTIF
DI PUSTU DESA TANDDASSURA

Telah diseminarkan dan disempurnakan berdasarkan masukan dari Penguji, Coach dan Mentor pada
tanggal 30 Desember 2019

Majene, 30 Desember 2019


Menyetujui :

Coach Penguji

JUMAIL, S.Pd, M.Si Drs. H DARWIN BADARUDDIN, M.Pd


NIP. 19691101 199301 1 001 NIP. 19610822 198803 1 010

Mengetahui
Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi Barat

Dr. YAKUB F. SOLON, SH. M.Pd


NIP. 19651005 198812 1 002
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmanirrahiim
Alhamdulillahirabbil’alamiin.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah, serta karunia-Nya sehingga rancangan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III dapat tersusun dengan
baik.
Rancangan aktualisasi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan oleh setiap peserta
pelatihan dasar (latsar) setelah menempuh pembelajaran on campus 191 jam pelajaran dan
akan mengaktualiasasikan ke dalam kegiatan habituasi dalam rangka menyelesaikan
Pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Penulis menyadari penyusunan rancangan aktualisasi ini banyak pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan, dukungan, masukan, dan semangat pada penulis sehigga
pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Penghargaan penulis sampaikan
pula kepada:
1. Bapak Dr. Yakub F. Solon, SH., M.Pd, Kepala Badan Kepala Badan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Sulawesi Barat
2. Bapak Drs. Darwin Badaruddin, selaku penguji yang memberikan saran untuk
penyempurnaan laporan aktualisasi.
3. Bapak Jumail, S.Pd, M.Pd, sebagai pembimbing yang bersedia meluangkan waktunya
untuk memberikan masukan, dukungan, motivasi dan doa kepada penulis dalam
penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
4. Ibu Nurdina, S.Kep, Ns selaku mentor yang memberi dukungannya terhadap
penyusunan rancangan aktualisasi yang bersedia meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis demi kelancaran penyusunan
rancangan aktualisasi.
5. Seluruh Widyaiswara dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi
Sulawesi Barat yang telah berbagi pengetahuan dan menjadi fasilitator bagi peserta.
6. Seluruh staf dan panitia pelaksana dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sulawesi Barat yang setia mendampingi dan melayani peserta secara maksimal
Rekan-rekan seperjuangan Polman Jago Angkatan V Gelombang II Latsar CPNS
Pemprov Sulawesi Barat 2019 yang tetap solid dalam rintangan, lalu memotivasi serta
mendoakan penulis selama proses penyusunan rancangan aktualsasi
7. Serta seluruh pihak yang turut serta membantu dan mendo’akan penulis selama proses
penyusunan laporan kegiatan aktualisasi ini.
Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini, penulis menyadari bahwa masih
ada kekurangan dan kesalahan. Untuk itu segala masukan, kritik, dan saran yang
membangun sangat diharapkan oleh penulis. Penulis berharap rancangan aktualisasi ini
dapat dilaksanakan dengan maksimal sehingga dapat menanamkan nilai-nilai dasar ASN
guna menjadi ASN yang professional dan beirntegritas tinggi.
Majene, 30 Desember 2019

Zainuddin
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN EVALUASI HASIL AKTUALISASI............................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PELAKSANAAN HASIL AKTUALISASI....................................... iii

KATA PENGANTAR................................................................................................... iv

DAFTAR ISI............................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1

A. Latar Belakang.............................................................................................. 1

B. Deskripsi isu................................................................................................. 2

C. Tujuan Aktualisasi ........................................................................................ 3

D. Manfaat Aktualisasi....................................................................................... 3

E. Dasar Hukum Aktualisasi............................................................................... 4

BAB II Deskripsi Organisasi dan Deskripsi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negaera....... 5

A. Profil Puskesmas .......................................................................................... 5

B. Visi - Misi dan Organisasi............................................................................... 7

C. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat................................................................... 7

D. Nilai – Nlai Dasar ASN................................................................................... 9

BAB III RANCANGAN AKTUALISASI .......................................................................... 23

A. Analisis......................................................................................................... 23

B. Uraian Kegiatan............................................................................................ 16

C. Rencana Kegiatan........................................................................................ 24

BAB IV HASIL CAPAIAN AKTUALISASI ...................................................................... 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 23

LAMPIRAN – LAMPIRAN...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sebagian besar orang ingin berumur panjang dan hidup sejahtera pada masa
tuanya. Keinginan ini bukan hal yang mustahil jika sejak muda telah membiasakan
gaya hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan bergizi seimbang. Memasuki
Lanjut Usia (Lansia) kadang-kadang membuat seseorang menjadi lemah, tidak
bersemangat, merasa tidak berguna, dan sering sakit. Selain penyakit menular
penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah yang seringkali dialami pada
lansia. Sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular
(PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80 persen kematian tersebut
terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73% kematian saat ini
disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya karena penyakit jantung
dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan
kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM lainnya (data WHO,
2018).
Keprihatinan terhadap peningkatan prevalensi PTM telah mendorong lahirnya
kesepakatan tentang strategi global dalam pencegahan dan pengendalian PTM,
khususnya di negara berkembang. PTM telah menjadi isu strategis dalam agenda
SDGs 2030 sehingga harus menjadi prioritas pembangunan di setiap negara.
Indonesia saat ini menghadapi beban ganda penyakit, yaitu penyakit menular
dan Penyakit Tidak Menular. Perubahan pola penyakit tersebut sangat dipengaruhi
antara lain oleh perubahan lingkungan, perilaku masyarakat, transisi demografi,
teknologi, ekonomi dan sosial budaya. Peningkatan beban akibat PTM sejalan
dengan meningkatnya faktor risiko yang meliputi meningkatnya tekanan darah, gula
darah, indeks massa tubuh atau obesitas, pola makan tidak sehat, kurang aktivitas
fisik, dan merokok serta alkohol.
Seiring dengan meningkatnya usia, proses penuaan pun terus berlangsung.
Tubuh akan mengalami perubahan yang menyebabkan involusi dan degradasi
jaringan yang disertai penurunan fungsi organ tubuh. Proses penuaan terjadi karena
adanya proses pembelahan sel yang merupakan faktor endogenik dan tidak bisa
dihentikan. Berbagai perubahan fisik dan psikologi akan terjadi sebagai akibat proses
menua.

1
Dibutuhkan upaya dan peran yang mampu meningkatkan kualitas hidup
lansia melalui pendekatan pelayanan proaktif nantinya akan mendorong kemauan
dan kesadaran individu, selain itu pada Lansia PTM mengendalikan penyakitnya
dengan PATUH, Periksa Kesehatan secara rutin dan ikuti Anjuran Dokter, Atasi
pengobatan yang tepat dan teratur, Tetap diet gizi seimbang, Upayakan aktivitas
fisik dengan aman, Hindari rokok, Alkohol dan Zat karsiogenik lainnya. Selain upaya
preventif pada Lansia mencegah PTM dengan CERDIK, Cek Kesehatan secara
berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet Seimbang, Istirahat yang
cukup, kelola stress.
Batas - batasan usia lanjut terbagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok pra
usia lanjut 45-59 tahun, kelompok usia lanjut 60-69 tahun dan kelompok usia lanjut
dengan resiko tinggi lebih dari 70 tahun atau usia lanjut yang berumur 60 tahun atau
lebih dengan masalah kesehatan (Depkes. RI, 2003). Pada lansia
Perawat sebagai bagian integral dari layanan kesehatan mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang
optimal. Salah satu peran perawat dalam mewujudkan hal tersebut yaitu dengan
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan khususnya pada
lansia. Perawat sebagai salah satu aparatur sipil negara juga dapat membentuk
karakter dari dalam dirinya sendiri untuk menjadi ASN yang berkompeten,
profesional, berintegritas dan berkomitmen baik terhadap tugas dan fungsi yang
harus dijalankannya.
Dalam peraturan pemerintah nomor 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan
pelatihan jabatan pegawai negri sipil (PNS), ditetapkan bahwa salah satu jenis diklat
yang strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN menjadi profesional
adalah diklat prajab. Diklat ini dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai
dasar profesi PNS. Kompetisi inilah yang kemudian berperan dalam membentuk
karakter PNS yang kuat, yaitu PNS yang mampu bersikap dan bertindak profesional
dalam melayani masyarakat
Berdasarkan peraturan - peraturan tersebut di atas, maka dibentuk suatu
sistem pola baru Latsar yang diharapkan nantinya seorang ASN dapat merasakan
dengan langsung bagaimana menjadi seorang ASN yang menjunjung nilai-nilai dasar
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Sehingga dapat memiliki daya saing yang tinggi dan hebat kedepannya dengan tetap
menjaga tanggung jawab, komitmen, dan tugasnya.
B. DESKRIPSI ISU
Penyakit tidak menular cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Berdasarkan data kunjungan pasien setiap bulannya di Pustu Desa Tandassura
dengan keluhan tekanan darah tinggi, sakit pada persediaan, sakit tengkuk, dan
keluhan lainnya. Merupakan faktor-faktor risiko penyakit tidak menular. Rata-rata
jumlah kunjungan setiap bulannya kurang lebih 80 - 90 orang. Jumlah penduduk
lansia 70 tahun keatas di Desa Tandassura 73 orang dan penduduk usia 45 – 69
tahun sebanyak 350 orang. Sedangkan jumlah kunjungan lansia sampai dengan
bulan september 33 orang.
Selain itu pula, masih kurangnya perhatian untuk melakukan kontrol secara
berkala sehingga edukasi dan informasi kesehatan tidak didapatkan secara baik.
Dengan demikian membutuhkan pemecahan yang mampu meningkatkan kualitas
hidup lansia guna meningkatkan kualitas dan dan angka harapan hidup.
Oleh karena itu sebagai peserta diklat yang telah terbentuk dalam diklat pola
baru ini diharuskan membuat laporan aktualisasi. Dalam hal ini penulis akan
melakukan aktualisasi di pelayanan bidang kesehatan sebagai perawat terampil di
Pustu Desa Tandassura dengan gagasan Optimalisasi Pengawasan Penyakit Tidak
Menular (PTM) pada Lanjut Usia (Lansia) melalui pelayanan proaktif.

C. TUJUAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam aktualisasi ini yaitu:
1. Dapat meningkatkan pengawasan penyakit tidak menular pada lansia melalui
pelayanan proaktif guna meningkatkan kualitas hidup lansia
2. Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi sebagai
perawat terampil di puskesmas pembantu

D. MANFAAT AKTUALISASI
Adapun manfaat dari aktualisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Instansi atau Unit Kerja
Manfaat bagi instansi yaitu dapat membantu mengembangkan SDM yang ber
kualitas dan professional, terutama untuk tenaga perawat
2. Bagi Stakeholder
Manfaat bagi stakeholder yaitu dapat membantu mewujudkan misimeningkatkan
kualitas sumberdaya manusia melalui sektor kesehatan
3. Bagi Peserta Latsar
Manfaat bagi perserta latsar yaitu dapat memiliki wawasan kebangsaan yang
luas, memiliki etika dan budaya kerja yang baik, bertanggung jawab atas
pekerjaan, memiliki komitmen terhadap mutu dan bebas korupsi serta menyadari
pentingnya memberikan pelayanan prima dan bisa menerapkan nilai-nilai dasar
profesi ASN tersebut di lingkungan kerjanya yang mengandung nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, anti
korupsi, manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government pada unit
kerja penulis.

E. DASAR HUKUM
1. Undang – Undang No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
2. Undang – Undang No 5 Tahun 2014 Tentang ASN
3. PP No . 11 Tahun 2017 Tengan Manajemen ASN
4. PerLAN Tahun 2018 Tentang Latsar CPNS
5. Permenpan RB RI No. 25 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Perawat
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI DAN NILAI – NILAI DASAR ASN

A. Profil Puskesmas Limboro

Puskesmas Limboro merupakan UPT (Unit Pelaksana Tekhnis) dari Dinas


Kesehatan Polewali Mandar terletak di Desa Palece yang merupakan desa pemekaran
dari Ibukota Kecamatan Limboro, berjarak ± 50 km dari Ibukota Kabupaten. Wilayah
Kecamatan Limboro secara umum terletak pada 119029’ 10,31” lintang selatan dan
3029’ 10,30” bujur timur. Kecamatan Limboro berbatasan dengan :
1. Sebelah Utara : Kecamatan Allu
2. Sebelah Timur : Kecamatan Campalagian
3. Sebelah Selatan : Kecamatan Tinambung
4. Sebelah Barat : Kabupaten Majene
Wilayah kerja Puskesmas Perawatan Limboro terbagi atas 1 Kelurahan dan 10,
Tenaga yang melayani pasien baik luar maupun di dalam Gedung Puskesmas, tenaga
yang ada diluar Gedung Puskesmas Limboro : yaitu Di wilayah kerja Puskesmas
Limboro Tahun 2018, memiliki upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
yang terdiri dari 5 Pustu, 4 Poskesdes dan 36 Posyandu.
Puskesmas Limboro memiliki pegawai yang terdiri dari PNS, PTT Kontrak dan
Sukarela, jumlah pegawai yang memiliki pendidikan kesehatan sebanyak 79 orang dan
non pendidikan kesehatan sebanyak 6 orang. Dan Puskesmas Perawatan Limboro
memiliki tenaga kesehatan di luar gedung sebanyak 9 orang yang tersebar di Pustu
maupun Poskesdes.

STRUKTUR PUSKESMAS LIMBORO


KECAMATAN LIMBORO KECAMATAN
KABUPATEN POLEWALI MANDAR
B. Visi, Misi, Dan Nilai Organisasi
1. Visi Misi Organisasi
Untuk menunjang pembangunan kesehatan, maka manajemen kesehatan
sumberdaya puskesmas mutlak diperlukan, demi memiliki sumber daya manusia
yang handal demi terjadinya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Maka demi
terjuwudnya hal tersebut di atas maka puskesmas Limboro memiliki visi misi yaitu :
Visi :
Terwujudnya Puskesmas Limboro Sehat
Misi :
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang merata.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi setiap keluarga dan masyarakat
kecamatan limboro.
c. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja puskesmas
melalui kerjasama lintas sector.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
kecamatan lImboro.
e. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia Puskesmas Limboro.

2. Nilai – Nilai Organisasi


Adapun nilai – nilai organisasi Puskesmas Limboro :
a. Mengembangkan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sehat)
b. Kejujuran
c. Kedisplinan
d. Kesopanan
e. Kesetiakawanan, dan
f. Profesionalisme

C. Tugas Pokok dan Fungsi Perawat


Berdasarkan undang – undang Keperawatan No. 38 Tahun 2014 tentang
keperawatan digambarkan tugas dan wewenang perawat :
1. Dalam menjalankan praktik keperawatan perawata bertugas sebagai :
a. Pemberi Asuhan Keperawatan
b. Penyuluh dan Konselor bagi klien
c. Pengelola pelayanan keperawatan
d. Peneliti Keperawatan
e. Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
f. Pelaksana tugas dalam keadaan keterbasan tertentu
2. Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di Bidang Upaya
Kesehatan Perorangan, Perawat berwenang :
a. Melakukan Pengkajian Keperawatan secara holistik.
b. Menetapkan diagnosis keperawatan.
c. Merencanakan Tindakan Keperawatan.
d. Melaksanakan Tindakan Keperawatan.
e. Mengevaluasi hasil tidakan keperawatan.
f. Melakukan Rujukan.
g. Membeirkan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan kompetensi.
h. Memberikans konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan dokter.
i. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling.
j. Melakukan pelaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai dengan resep
tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
3. Dalam menjalankan tugas sebagai pemberi Asuhan Keperawatan di Bidang
Kesehatan Masyarakat, Perawat berwenang :
k. Melakukan Pengkajian Keperawatan kesehatan masyarakat di tingkat keluarga
dan kelompok masyarakat.
l. Menetapkan permasalahan keperawatan kesehatan masyarakat.
m. Membantu penemuan kasus penyakit.
n. Merencanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat.
o. Melaksanakan tindakan keperawatan kesehatan masyarakat.
p. Melakukan Rujukan kasus.
q. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan kesehatan masyarakat.
r. Melakukan pemberdayaan masyarakat
s. Melaksanakan advokasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
t. Menjalin kemitraan dalam perawatan kesehatan masyarakat
u. Melakukan penyuluhan dan konseling
v. Mengelola kasus
w. Melakukan penatalaksanaan keperawatan komplementer dan alternatif
D. Nilai – Nilai Dasar ASN
1. Nilai – Nilai Dasar PNS (ANEKA)
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus ditanamkan kepada setiap
ASN maka perlu di ketahui nilai dasar dari kelima kata tersebut yaitu:
a) Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai
dan dibuktikan dalam bentuk laporan. Akuntabilitas merujuk pada kewajiban
setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang
menjadi amanahnya. Menurut LAN RI dan BPKP (2001 : 29) bahwa akuntabilitas
meliputi akuntabilitas keuangan, akuntabilitas manfaat serta akuntabilitas
prosedural. Nilai-nilai dasar akuntabilitas, antara lain :
1) Kepemimpinan
2) Transparansi
3) Integritas
4) Tanggungjawab
5) Keadilan
6) Kepercayaan
7) Keseimbangan
8) Kejelasan
9) Konsistensi
b) Nasionalisme
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
berasal dari kata nation, yang berarti bangsa. Nasionalisme adalah pemahaman
mengenai nilai-nilai kebangsaan yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama
untuk sekelompok manusia yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama
dalam mewujudkan kepentingan nasional.nilai-nilai dasar nasionalisme terkadung
dalam setiap sila pancasila, yang meliputi, Religius (patuh kepada ajaranagama):
1) Hormat menghormati
2) Kerjasama
3) Tidak memaksakan kehendak
4) Jujur
5) Amanah
6) Adil
7) Persamaan derajat
8) Tidak diskriminatif
9) Mencintai sesama manusia
10) Tenggang Rasa
11) Membela kebenaran
12) Persatuan
13) Relaberkorban
14) Cinta tanah Air
15) Memelihara ketertiban
16) Disiplin
17) Musyawarah
18) Kekeluargaan
19) Menghormati keputusan
20) Tanggungjawab
c) Etika Publik
Etika berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak
kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan
perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan
dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yangburuk.
Etika publik merupakan refleksi tentang standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Nilai-nilai yang terkandung dalam etika publik yaitu :
1) Jujur
2) Bertanggung jawab
3) Integritas tinggi
4) Disiplin
5) Sopan
6) Taat pada peraturan perundang-undangan
7) Menjaga rahasia
d) Komitmen Mutu
Penyelenggaraan pemerintah yang berorientasi pada layanan prima sudah
tidak bisa ditawar lagi ketika lembaga pemerintah ingin meningkatkan
kepercayaan publik. Apabila pemerintah dapat memberikan layanan prima
kepada masyarakat, maka akan menimbulkan kepuasan bagi pihak-pihak yang
dilayani. Sebagaimana diamanatkan UUD 1945 bahwa layanan unuk kepentingan
publik menjadi tanggung jawab pemerintah, maka paradigma pemerintahan
harus berubah, dari pola paternalistic dan feudal yang selalu minta dilayani,
menjadi pola pemerintahan yang siap melayani dan senantiasa mengedepankan
kebutuhan dan keinginan masyarakat sebagai stakeholder pemerintah. Pelayanan
publik yang bermutu akan menciptakan kepercayaan publik kepada pemerintah,
antara lain:
1) Efektif
2) Efisien
3) Inovatif
4) Mutu
5) Adaptif
6) Responsif
7) Perbaikan berkelanjutan
e) Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan,
dan kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi
kejahatan luar biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar
biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga,
masyarakat dan kehidupan yang lebih luas, kerusakan tersebut tidak hanya
terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka
panjang. Nilai-nilai Anti korupsi :
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
e. Tanggungjawab
f. Kerjakeras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil
2. Peran dan Keudukan ASN
a) Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN
yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar
selalu tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman. Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
1) Kepastian hokum.

2) Profesionalitas.

3) Proporsionalitas.

4) Keterpaduan.

5) Delegasi.

6) Netralitas.

7) Akuntabilitas.

8) Efektif dan efisien.

9) Keterbukaan.

10) Tidak diskriminatif.

11) Persatuan.

12) Kesetaraan.

13) Keadilan.

14) Kesejahteraan.

b) Peayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah
segala bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di
pusat dan daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa
baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan
prima adalah:
1) Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai
penyelenggara pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara
untuk mengetahui segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
3) Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait
dengan bentuk dan jenis pelayanan publik yang mereka butuhkan,
mekanisme penyelenggaraan layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
4) Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh
dibedakan antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas
dasar perbedaan identitas warga negara.
5) Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus
memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh
layanan yang mereka butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah.
Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh
pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk
memenuhi mandat konstitusi.
6) Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-
tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut
dilakukan dengan prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan
biaya yang murah.
7) Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat
dijangkau oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat
dijangkau dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan
yang harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
8) Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat.
Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan
tetapi yang lebih penting harus dipertanggungjawabkan secara terbuka
kepada masyarakat luas melalui media publik.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
c) Whole Of Government
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan yang
menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor
dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh
karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan interagency, yaitu pendekatan
yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang
relevan. Nilai-nilai dalam WoG antara lain :
a. Koordinasi
b. Integrasi
c. Kedekatan dan pelibatan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu organisasi penyelenggara
pelayanan publik, penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau
organisasi yang berkepentingan, dan kepuasan yang diberikan dan atau diterima
oleh penerima layanan (pelanggan). Prinsi-prinsip Pelayanan Publik, antara lain :
a. Partisipatif
b. Transparan
c. Responsif
d. Tidak diskriminatif
e. Mudah dan murah
f. Efektif dan efisien
g. Aksesibel
h. Akuntabel
i. Berkeadilan
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Analisis Isu
Tekhnik yang digunakan untuk menganalisis kriteria isu dilakukan dengan
menggunakan tekhnik analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Tabel 1.2.
Analisis kualiatas isu dengan menggunakan alat analisis USG

Penilaian Pering
Kriteria Jml
Masalah kat
No
U S G
(1-5) (1-5) (1-5)
Kurangnya kemauan masyarakat dalam
1. 5 3 3 11 III
melakukan PHBS di Desa Tandassura
Masih kurangnya kepatuhan penggunaan
2. 4 4 4 12 II
antibiotik di Pustu Desa Tanddasura
Belum optimalnya Pengawasan Penyakit
3. 5 4 4 14 I
Tidak Menular Pada Lansia

USG Urgency (Kepentingan)


: Seriousness (Keseriusan)
Growth (Perkembangan)
Keterangan:
Nilai 5 : Sangat Penting
Nilai 4 : Penting
Nilai 3 : Cukup Penting
Nilai 2 : Kurang Penting
Nilai 1 : Tidak Penting
b. Uraian Kegiatan
Unit Kerja : PUSTU DESA TANDASSURA
Isu Yang di Angkat : Belum optimalnya Pengawasan Penyakit Tidak Menular Pada Lansia
Gagasan Pemecehan Isu : Optimalisasi Pengawasan Penyakit Tidak Menular Pada Lansia melaui pelayanan Proaktif
Tujuan : Mengoptimalkan pengawasan Penyakit Tidak Menular Pada Lansia melalui
pelayanan Proaktif guna Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia

KETERKAITAN KETERKAITAN PENGUATAN


OUT PUT / HASIL
NO. KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN SUBTANSI MATERI TERHADAP VISI MISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1. Persiapan a. Konsultasi kepada a. Surat Persetujuann Bersikap hormat dan Kontribusi pada indikator Mengembangkan 5
Aktualisasi pimpinan terkait Isu yang Dukungan Kegiatan sopan santun ketika visi misi puskesmas S (Senyum, salam,
akan diangkat / aktualisasi bertemu dengan pimpinan tentang pelayanan yang sapa, santun,
b. Meminta Arahan dan b. Notulen Rapat/Berita
merupakan perwujudan berkualitas dan dalam sehat),
Masukan Mentor Acara
dari etika public misi puskesmas
c. Lembar konsultasi
meningkatkan kualitas
mentor Menyampaikan rancangan
SDM yang professional
c. Menentukan Jadwal d. Daftar kegiatan dan aktualisasi kepada
dan bertanggung jawab
waktu kegiatan pimpinan secara
e. Dokumentasi transparan dan
bertanggung jawab
merupakan perwujudan
dari akuntabilitas

Melakukan musyawarah
dan menghormati
keputusan pimpinan
merupakan perwudujan
dari Nasionalisme
2. Pembentukan Tim a. Membuat Undangan Rapat a. Daftar Hadir Setiap tim Kerja Kontribusi kegiatan ini Memperkuat nilai :
Kerja menjalankan tugas sesuai adalah sebagai Kedisplinan,
b. Melaksanakan Rapat b. Notulen Rapat
dengan tupoksi masing- perwujudan dari visi misi Kesetiakawanan
masing merupakan Puskesmas Limboro dan
c. Membuat SK Tim Kerja c. SK Tim Kerja
perwujudan dari terwujudnya Puskesmas Profesionalisme
d. Melakukan Sosialisasi d. Undangan Sosialiasi Akuntabilitas Limboro Sehat dengan
e. Notulen Sosialisasi menggerakkan
f. Daftar Hadir Dengan membuat Tim pembangunan wawasan
g. Dokumentasi Kerja diharapkan akan kesehatan di Wilayah
terbangun kerja sama kerja puskesmas melalui
yang baik sesama anggota kerjasama lintas sektor
tim perwujudan dari
Nasionalisme

Dengan membuat Tim


Kerja merupakan
perwujudan dari
Komitemen mutu
3. Menyiapkan a. Menyusun/mengumpulkan a. Draft Format Bersikap sopan santun dan Kontribusi kegiatan ini Memperkuat nilai :
Format referensi pemantauan pemantauan cermat sehingga kegiatan adalah sebagai Kejujuran,
Pemantauan kesehatan lansia kesehatan lansia mampu di pahami dengan perwujudan dari visi misi Kedisiplinan dan
Kesehatan Lansia berkala pemegang program PTM Puskesmas Limboro Kesetiakawanan,
b. Melakukan konsultasi b. Notulen dan Lansia meupakan terwujudnya Puskesmas profesionalisme
format yang disiapkan Pertemuan/konsultas perwujudan dari etika Limboro Sehat dengan
dengan petugas/pemegang i public Memelihara dan
program PTM dan Lansia meningkatkan kesehatan
c. Persetujuan rancangan c. Surat persetujuan Berkerjasama dengan
perorangan, keluarga dan
format pemantauan d. Dokumentasi (Foto sejawat merupakan
masyarakat dan
kesehatan lansia dan Video). perwujudan dari
Meningkatkan
akuntabilitas
profesionalisme sumber

Membuat format daya manusia di

kunjungan berkala yang Puskesmas Limboro

dilakukan inovatif
merupakan perwujudan
nilai komitmen mutu
4. Menyiapkan Media a. Mendesaian Media Edukasi a. Desain Media Menyiapkan media dan Kontribusi kegiatan ini Memperkuat nilai :
KIE (Komunikasi, Edukasi alat dengan penuh adalah sebagai Kejujuran,
b. Mempersiapkan Alat dan b. Media KIE berupa
Informasi dan tanggung jawab perwujudan dari visi misi Kedisiplinan dan
Bahan leaflet dan banner
Edukasi) merupakan perwujudan Puskesmas Limboro Kesetiakawanan,
c. Membuat bahan edukasi c. Dokumentasi
dari Akuntabilitas terwujudnya Puskesmas profesionalisme
Limboro Sehat dengan
Mempersiapkan alat media Menyelenggarakan
KIE dengan lengkap dan pelayanan kesehatan
Teliti merupakan merata Memelihara dan
perwujudan komitmen Meningkatkan
mutu profesionalisme sumber
daya manusia
Bekerja sama dengan tim
dalam pembuatan media
yang akan digunakan
merupakan perwujudan
dari Nasionalisme
5. Melakukan a. Melakukan Konsultasi a. Lembar Konsultasi Melakukan pengukuran Kontribusi kegiatan ini Memperkuat nilai :
Implementasi dengan mentor Mentor secara cermat dan teliti adalah sebagai Kejujuran,
b. Melakukan koordinasi b. Lembar Konsultasi
sehngga memperoleh hasil perwujudan dari visi misi Kedisiplinan dan
dengan petugas program
pengukuran yang akurat Puskesmas Limboro Kesetiakawanan,
PTM dan lansia
merupakan perwujudan terwujudnya Puskesmas profesionalisme
c. Melakukan Pemeriksaan c. Lembar hasil
dari komitmen mutu Limboro Sehat dengan
dan Pemantauan Berkala pemeriksaan awal
Menyelenggarakan
d. Lembar Pemantauan
Menghindari gratifikasi dan pelayanan kesehatan
Kesehatan Secara
kecurangan dalam merata, Memelihara dan
Berkala (Catatang
memberikan layanan Meningkatkan
Perkembangan).
merupakan perwujudan profesionalisme sumber
d. Mengedukasi Pentingnya e. Lembar Pemantauan
dari Anti Korupsi daya manusia
Perilaku PATUH dan Kesehatan Secara
Pemberian edukasi
CERDIK Berkala
sebagai salah satu untuk
e. Membangun kesepakatan f. Lembar Pemantauan
meningkatkan
Bersama tentang perilaku Kesehatan Secara
pengetahuan masyarakat
yang dijalani Berkala
secara luasu merupakan
g. Dokumentasi
perwujudan dari
Nasionalisme.
6. Membuat Germas a. Melakukan konsultasi a. Lembar Konsutalsi Dikerjakan dengan penuh Kontribusi kegiatan ini Memperkuat nilai :
Lansia (Senam) dengan mentor Mentor tanggung jawab cepat dan adalah sebagai Kejujuran,
disiplin sebagai perwujudan dari visi misi Kedisiplinan dan
b. Melakukan koordinasi b. Lembar Konsutalsi
perwujudan nilai Puskesmas Limboro Kesetiakawanan,
dengan petugas pemegang Mentor
Akuntanbilitas terwujudnya Puskesmas profesionalisme
program PTM dan lansia
Limboro Sehat dengan
c. Menyiapkan peralatan c. Peralatan Senam Melibatkan peran aktif Memelihara dan
senam germas d. Media Edukasi masyarakat merupakan meningkatkan kesehatan
e. Dokumentasi perwujudan dari perorangan, keluarga dan
Nasionalisme masyarakat dan
Meningkatkan
Dikerjakan dengan penuh profesionalisme sumber
semangat untuk daya manusia di
masyarakat luas Puskesmas Limboro
Berkomitmen melakukan
yang terbaik dan
professional merupakant
perwujudan dari
Komitmen Mutu
7. Monitoring dan a. Monitoring kegiatan a. Lembar monitoring Akuntabilitas Kontribusi kegiatan ini Memperkuat nilai :
Evaluasi (Monev Pengawasan penyakit tidak mentor (tanggung jawab) adalah sebagai Kedisiplinan dan
proses monitoring selama
dan pelaporan menular pada lansia perwujudan dari visi misi profesionalisme
proses kegiatan
b. Evaluasi hasil kegiatan b. Lembar pemantauan merupakan tanggung Puskesmas Limboro
jawab sebagai pelaksana terwujudnya Puskesmas
Pengawasan penyakit tidak kesehatan lansia
kegiatan untuk
menular pada lansia c. Catatan Kunjungan Limboro Sehat dengan
mengetahui berhasil
Pasien di Pustu tidaknya kegiatan yang Menyelenggarakan
c. Menyusun laporan kegiatan d. Laporan kegiatan dilakukan.
aktualisasi aktualisasi Etika Public pelayanan kesehatan
(cermat), proses merata Memelihara dan
pemeriksaan dan
Meningkatkan
pengamatan pola
perubahan perilaku dengan profesionalisme sumber
berkunjung ke pustu untuk daya manusia
mengontrol kesehatan
dilakukan secara cermat.
Anti Korupsi
(adil dan jujur),
Melakukan pelayan secara
merata serta tidak
memanipulasi data
merupakan upaya berlaku
adil dan jujur.
c. Jadwal Rancangan Kegiatan
Nama : Zainuddin, A. Md. Kep
Unit Kerja : PUSTU DESA TANDASSURA
Gagasan Pemecehan Isu : Optimalisasi Pengawasan Penyakit Tidak Menular Pada Lansia melauli pelayanan ProAktif

November Desember
No Kegiatan
Minggu IV Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
1. Persiapan Aktualisasi
2. Pembentukan Tim Kerja
3. Menyiapkan Form Pemantauan Kesehatan Lansia
4. Menyiapkan Media KIE
5. Melakukan Implementasi
6. Membuat Germas Lansia
7. Monitoring, Evaluasi dan pelaporan
BAB IV

CAPAIAN HASIL KEGIATAN AKTUALISASI


OPTIMALISASI PENGAWASAN PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA
LANJUT USIA MELALUI PELAYANAN PROAKTIF

A. KEGIATAN I

1. KEGIATAN Persiapan Aktualisasi

2. WAKTU PELAKSANAAN 20 – 22 November 2019


a. Bukti Persetujuan Rancangan kegiatan
3. LAMPIRAN KEGIATAN Aktualisasi oleh Kepala Puskesmas Limboro
b. Dokumentasi
4. CAPAIAN KEGIATAN Terlaksana
a. Menyampaikan konsep kegiatan kepada
pimpinan terkait isu yang
diangkat/aktualisasikan.
5 TAHAPAN KEGIATAN b. Meminta izin pimpinan terkait pelaksanaan
kegiatan.
c. Meminta arahan dan masukan mentor.
d. Menentukan Jadwal.
a. Terpahaminya konsep kegiatan optimalisasi
pengawasan penyakit tidak menular pada
lansia melalui pelayanan proaktif dibuktikan
dengan dokumentasi
6. OUTPUT/HASIL
b. Terbitnya surat persetujuan kegiatan untuk
melaksanakan kegiatan pengawasana penyakit
tidak menular pada lansia melalui pelayanan
proaktif
7. NILAI DASAR Akuntabilitas :
(Kejelasan) dengan melakukan konsultasi
dengan pimpinan terkait dengan program kegiatan
akan mendorong terciptanya komunikasi lebih baik
dengan pimpinan serta mendorong kepercayaan
dan keyakinan pimpinan serta mencegah terjadi
korupsi dalam pengambilan keputusan
(Tanggung Jawab) dengan melakukan kordinasi
dengan pimpinan terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan dan menimbulkan sebuah keputusan
maka akan minumbulkan tanggung jawab secara
personal maupun Institusi.
Komitmen Mutu
(Efektif dan efisien), dengan melakukan
kordinasi dengan pimpinan kegiatan akan berjalan
dengan efektiF dan efisien berdasarkan dari saran
masukan pimpinan dalam kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Etika Publik
(Sopan dan Santun), dengan melakukan
kordinasi dengan pimpinan mencerminkan saling
menghormati hierarki dalam tugas dan tanggvung
jawab sebagai ASN.
WOG
(Kordinasi), melakukan kordinasi dan diskusi
dengan pimpinan terkait kegiatan yang akan
dilaksanakan

Meningkatkan kerjasama dengan pimpinan sesuai


dengan Visi Misi UPTD Puskesmas Limboro :
KONTRIBUSI a. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
8. TERHADAP VISI DAN perorangan, keluarga dan masyarakat.
MISI b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia Puskesmas Limboro.

Terselenggaranya komunikasi kerjasama yang


baik antara petugas kesehatan (perawat) dan
kepala Puskesmas, saling menghormati dan
PENGUATAN NILAI menghargai antara staf dan pimpinan, ini sejalan
9.
ORGANISASI nilai organisasi yaitu Mengembangkan 5 S
(Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sehat), Kejujuran,
Kesopanan dan Profesionalisme.

10. ANALISIS DAMPAK Jika kegiatan ini dilaksanakan maka :


a. Pimpinan mengetahui kegiatan yang akan
dilaksanakan.
b. Pimpinan dapat memberikan saran terhadap
kegiatan yang akan dilaksanakan serta
memberikan akses dan fasilitas pada proses
aktualisasi.
c. Perawat (petugas pustu) Memiliki Pedoman
dalam rencana pelaksanaan kegiatan.
Jika kegiatan ini tidak dilakanakan maka :
a. Maka akan menghambat kegiatan aktualisasi
karena tidak mendapat persetujuan dari
pimpinan/kepala puskesmas.
b. Akan menghambat karena tidak ada masukan
dan arahan yang sangat dibutuhkan saat
pelaksanaan nantinya.
Lampiran Kegiatan I

Foto 01. Kegiatan Melakukan konsultasi dengan kepala UPTD Puskesmas terkait
kegiatan aktualisasi optimalisasi pengasawasa penyakit tidak menular pada
lansia melalui pelayanan proaktif di pustu desa Tandassura .

Foto 02. Kegiatan Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi
optimalisasi pengasawasa penyakit tidak menular pada lansia melalui
pelayanan proaktif di Pustu Desa Tandassura.
B. KEGIATAN II

1. KEGIATAN Pembentukan Tim Kerja

2. WAKTU PELAKSANAAN 23, 24, 25, 26 November 2019


a. Daftar Hadir
b. Notule Rapat
3. LAMPIRAN KEGIATAN
c. SK Tim Kerja
d. Dokumentasi
4. CAPAIAN KEGIATAN Terlaksana
a. Membuat undangan Rapat
b. Melaksanakan Rapat
5 TAHAPAN KEGIATAN
c. Membuat SK Tim Kerja
d. Melakukan Sosialisasi
a. Ikut melibatkan lintas sektor sangat penting
seperti aparat desa, bidan desa, pendamping
program dalam Kegiatan pengawasan penyakit
tidak menular pada lansia melalui pelayanan
6. OUTPUT/HASIL
proaktif sehingga tujuan kegiatan dapat
tercapai.
b. Adanya respon antuasisme terhadap kegiatan
yang akan dilaksanakan
7. NILAI DASAR Etika Publik
(Sopan), mengundang secara formal pihak –
pihak yang nantinya akan dilibatkan/memiliki
hubungan langsung dalam pelaksanaan kegiatan
sebagai bentuk penghormatan.
Nasionalisme
(Musyawarah & Kerjasama) Pengambilan
keputusan melalui musyawarah (rapat dan
sosialiasi) guna mendapatkan masukan serta serta
tebentuknya Tim Kerja diharapkan akan terbangun
kerjasama baik secara lintas sektor maupun ke
internal organisasi.
Akuntabilitas
(Kejelasan Kerja Tim), terbitnya SK Tim Kerja
sebagai bagian dari rencana pelaksanaan kegiatan
menjadi hal yang penting sebagai bukti rencana
bersama.
Pelayanan Publik
(Partisipatif), melibatkan peran lintas sektor dan
peran aktif masyarakat merupakan upaya untuk
meningkatkan pelayanan publik secara bersama.
WOG
(Kolaborasi), melakukan upaya kegiatan dengan
melibatkan lintas sektor sebagai bentuk kolaborasi
dalam menyelesaikan isu yang diangkat.
Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor
sesuai dengan Visi Misi UPTD Puskesmas Limboro :
KONTRIBUSI a. Menggerakkan pembangunan berwawasan
8. TERHADAP VISI DAN kesehatan di wilayah kerja puskesmas melalui
MISI kerjasama lintas sector.
b. Meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia.
Terselenggaranya kerjasama yang baik antara
petugas kesehatan (perawat pustu) dengan lintas
sektor adapun nilai – nilai organisasi Puskesmas
PENGUATAN NILAI
9. limboro :
ORGANISASI
a. Kesopanan
b. Kesetiakawanan, dan
c. Profesionalisme
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka :
a. Dengan terlibatnya lintas sektor memudahkan
penyampain informasi dan mobilisasi
masyarakat.
b. Antusias Lintas sektor dengan melibatkan
dalam kegiatan pengawasan penyakit tidak
menular pada lansia menambah semangat
baru dengan adanya kegiatan bersama.
10. ANALISIS DAMPAK c. Dengan terlibatnya lintas sektor lebih
memudahkan kegiatan terlaksana dengan
tersedianya bantuan alat, bahan dan tempat.
Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan maka :
a. Jika kegiatan dilakukan tanpa dukungan lintas
sektor rencana yang sistematis, maka tujuan
kegiatan sulit untuk terlaksana
c. Kegiatan tidak akan mampu menggerakan
masyarakat secara banyak.
Lampiran Kegiatan II

Foto 03. Kegiatan Melakukan rapat dengan Tim Kerja.

Foto 04. Kegiatan Melakukan Sosialisasi Ke Masyarakat.


C. KEGIATAN III

1. KEGIATAN Menyiapkan format pemantauan kesehatan lansia

2. WAKTU PELAKSANAAN 27 – 28 November 2019


a. Format Pemantauan Kesehatan
b. Notulen Pertemuan Konsultasi
3. LAMPIRAN KEGIATAN
c. Surat Persetujuan
d. Dokumentasi
4. CAPAIAN KEGIATAN Terlaksana
a. Menyusun/ mengumpulkan referensi
pemantauan kesehatan lansia secara berkala.
b. Melakukan konsultasi format yang disiapkan
5. TAHAPAN KEGIATAN dengan petugas/pemegang program PTM dan
Lansia.
c. Persetujuan Rancangan format Pemantauan
Kesehatan lansia.
a. Adanya format pemantauan yang disusun
secara sederhana sangat membantu dalam
kegiatan.
b. Masukan dari pemegang program berbagi
pengalaman (learning by doing) selama ini
6. OUT PUT/HASIL
yang ada dilapangan.
c. Melibatkan pemegangan program PTM dan
lansia dalam pengambilan kebijakan
/persetujuan akan sangat membantu kegiatan
dapat tercapai
7. NILAI DASAR Etika Publik
(Taat pada Aturan), menggunakan sumber–
sumber referensi yang tersedia dalam menyusun
format pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
lansia yang sederhana dan mudah, sebagai bentuk
ketaatan pada mekanisme yang telah ditetapkan.
Akuntabilitas
(Transpransi), menjelaskan sumber–sumber
referensi yang digunakan dalam menyusun format
pemeriksaan dan pemantauan kesehatan lansia
adalah upaya keterbukaan kepada sejawat.
Komitmen Mutu
(Inovatif dan Perbaikan berkelanjutan)
membuat format mandir yang sederhana dan
mudah digunakan pada setiap kunjungan berkala
untuk memantau kesehatan lansia.
WOG
(Kolaborasi dan koordinasi), melakukan
koordinasi kepada sejawat (pemegang program)
guna mendapat masukan terkait format yang di
susun sehingga kegiatan terpercaya dan jelas
pelaksanaannya.
Kegiatan menyiapkan format pemantauan
kesehatan dengan memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang tersedia sesuai dengan Visi Misi UPTD
Puskesmas Limboro :
KONTRIBUSI a. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
8 TERHADAP VISI DAN setiap keluarga dan masyarakat.
MISI b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
kecamatan.
c. Meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia.
Tersedianya panduan pemantaun kesehatan lansia
PENGUATAN NILAI
9 kegiatan hal ini sesuai Kejujuran, Kedisplinan dan
ORGANISASI
Profesionalisme.
10. ANALISIS DAMPAK Jika kegiatan ini dilaksanakan maka :
a. Perawat memiliki Pedoman pemantauan
kesehatan lansia dalam rencana pelaksanaan
kegiatan.
b. Dengan keterlibatan pemegang program dalam
penyusunan format pemantauan lebih
memudahkan kegiatan terlaksana dengan
tersedianya format pemantauan.
c. Adanya format pemantauan yang disusun
secara sederhana sangat membantu dalam
kegiatan.
d. Masukan dari pemegang program akan sangat
membantu karena adanya sharing pengalaman
baik itu hambatan/kendala selama ini yang ada
dilapangan.

Jika kegiatan ini tidak dilakanakan maka :


a. Jika kegiatan dilakukan tanpa rencana yang
sistematis, maka tujuan kegiatan sulit untuk
terlaksana.
b. Tanpa adanya panduan maka pemantauan
tidak ada ukuran rujukan yang bisa dijadikan
acuan.
Lampiran Kegatan III

Foto 05. Kegiatan Melakukan Konsultasi dengan Pemegang Program PTM dan Lansia

Foto 06. Kegiatan Mendapat Persetujuan Format yang disepakati dan surat persetujuan
D. KEGIATAN IV

Menyiapkan Media KIE (Komunikasi, Informasi dan


1. KEGIATAN
Edukasi)

2. WAKTU PELAKSANAAN 29 – 30 November 2019


a. Leaflet dan Banner
3. LAMPIRAN KEGIATAN
b. Dokumentasi
4. CAPAIAN KEGIATAN Terlaksana
a. Mendesain Media Edukasi
5. TAHAPAN KEGIATAN b. Mempersiapakan Alat dan Bahan
c. Membuat bahan Edukasi
a. Adanya Media Edukasi yang digunakan dalam
6. OUT PUT/HASIL kegiatan.
b. Penyampaian Informasi lebih terarah dan jelas
Etika Publik
(Taat pada aturan dan sopan), membuat media
sebagai bagian dari proses menggunakan sumber
– sumber yang ada dan terpercaya. Serta tidak
menggunakan kata-kata yang menyinggung.
Anti Korupsi
(Tanggung Jawab), menyiapkan media dan alat
dengan penuh tanggung jawab yang digunakan
dalam kegiatan ini sebagai bentuk tanggung
7. NILAI DASAR
jawab
Komitmen Mutu
(Inovatif) desain yang indah dan dapat dipahami
dengan mudah.
Pelayanan Publik
(Berkeadilan), dalam membuat media ini,
pemililihan materi yang ditampilkan sebagai upaya
melindungi kelompok rentan serta menghadirkan
rasa keadilan.
Kegiatan menyiapkan medie KIE dengan
memanfaatkan sumber-sumber belajar yang
tersedia sesuai dengan Visi Misi UPTD Puskesmas
KONTRIBUSI
Limboro :
8. TERHADAP VISI DAN
a. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
MISI
setiap keluarga dan masyarakat.
b. Menggerakkan pembangunan berwawasan
kesehatan
Tersedianya media KIE dalam pemantaun
PENGUATAN NILAI kesehatan lansia kegiatan hal ini sesuai Kejujuran,
9.
ORGANISASI Kedisplinan Profesionalisme Mengembangkan 5 S
(Senyum, Salam, Sapa, Santun, Sehat).
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka :
a. Perawat memiliki Media KIE dalam rencana
pelaksanaan kegiatan.
b. Memudahkan kegiatan terlaksana dengan
tersedianya bantuan alat dan bahan
c. Dalam kegiatan penyebaran informasi adanya
media informasi yang mudah dicerna dan
10. ANALISIS DAMPAK
sederhana.
Jika kegiatan ini tidak dilakanakan maka :
a. Jika kegiatan dilakukan tanpa rencana yang
sistematis, maka tujuan kegiatan sulit untuk
terlaksana
b. Masyarakat tidak mendapatkan informasi yang
inovatif, sederhana dan mudah dipahami.
Lampiran Kegiatan IV

Foto 07. Banner kegiatan aktualisasi optimalisasi pengawasan penyakit tidak menular
pada lansia melalui pelayanan proaktif di Pustu Desa Tandassura.

Foto 08. Leaflet kegiatan aktualisasi optimalisasi pengawasan penyakit tidak menular
pada lansia melalui pelayanan proaktif di Pustu Desa Tandassura.
E. KEGIATAN V

Melaksanakan kegiatan pemantauan penyakit tidak


1. KEGIATAN menular pada lanjut usia melalui pelayanan
Proaktif
2. WAKTU PELAKSANAAN 02 - 24 Desember 2019
a. Lembar Pemantauan Kesehatan Lansia
3. LAMPIRAN KEGIATAN b. Lembar Konsultasi
c. Dokumentasi
4. CAPAIAN KEGIATAN Terlaksana
a. Melakukan Konsultasi dengan Mentor.
b. Melakukan Pemeriksaan dan pemantauan
secara berkala.
5. TAHAPAN KEGIATAN c. Melakukan edukasi pasien tentang perilaku
patuh dan perilaku cerdik.
d. Membangun kesepakatan besama tentang
perilaku yang dijalani.
a. Adanya pemantauan kesehatan lansia secara
berkala sehingga kesehatan terjaga.
b. Terbentuknya kesadaran masyarakat untuk
memeriksakan dirinya di pelayanan kesehatan.
c. Lansia yang mengalami masalah
6. OUT PUT/HASIL kesehatan/gangguan kesehatan dapat dirujuk
ke pelayanan kesehatan pertama (Puskesmas).
d. Tertanamnya motto hidup “BAHAGIA LANSIA”
dan membiasakan lansia berperilaku hidup
sehat.

7. NILAI DASAR Etika Publik


(Sopan dan Santun), dengan melakukan
koordinasi dengan pembimbing mencerminkan
saling menghormati dan merupakan hierarki dalam
tugas dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
kegiatan.
(Tidak Diskriminatif), dengan melakukan
pemeriksaan tanpa membedakan yang satu
dengan yang lain dan melakukan kunjungan
berkala secara merata.
Komitmen mutu
(Efisine dan Efektif), Mengutamakan kualitas
dengan melakukan pengukuran/pemeriksaan
secara cermat dan teliti sehingga memperoleh hasil
pengukuran yang akurat sebagai bentuk
kesungguhan keinginan memberikan yang terbaik
masyarakat / para lansia.
Akuntabilitas
(Tanggung Jawab), mengaktualisasikan
optimalisasi pengawasan penyakit tidak menular
pada lanjut usia dengan melakukan kunjungan
bekala agar dapat berjalan dengan lancar juga
sebagai bentuk tanggung jawab dari isu yang
diangkat.
Anti Korupsi
(Adil), pada saat proses kegiatan, menghindari
gratifikasi dan kecurangan dalam memberikan
layanan. Hal ini menunjukkan kami telah
mengaktualisasikan nilai yaitu keadilan.
Nasionalisme
(Mencintai Sesama Manusia), Pemberian
edukasi sebagai salah satu untuk untuk
meningkatkan pengetahuan masyarakat secara luas
sebagai upaya memberikan informasi sebaik-
baiknya.
WOG
(Koordinasi), meningkatkan dan rutin koordinasi
dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya
membangun kerjasama dalam menyelesaikan
masalah secara bersama – sama.
Pelayanan Publik
(Mudah dan murah ), mengedukasi melalui
media leaflet yang telah dibuat sebagai upaya
menyelenggarakan pelayanan publik yang mudah
dan murah.
8. KONTRIBUSI Dengan kegiatan implementasi pemeriksaan dan
TERHADAP VISI DAN pemantauan kesehatan berkala dapat mewujudkan
MISI visi dan misi UPTD Puskesmas Limboro :
a. Terwujudnya kecamatan limboro yang sehat.
b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
merata.
c. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
setiap keluarga dan masyarakat kecamatan
limboro.
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat.
e. Meningkatkan profesionalisme sumber daya
manusia Puskesmas Limboro
Mengembangkan 5s, Meningkatkan Kejujuran,
PENGUATAN NILAI
9. Kedisplinan, Kesopanan Kesetiakawanan, dan
ORGANISASI
Profesionalisme.
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka :
a. Para Lansia mendapatkan motivasi untuk
memeriksakan kesehatannya secara berkala.
b. Para Lansia mamahami bahwa setiap lansia
memiliki faktor-faktor risiko Penyakit Tidak
Menular sehingga merasa perlu
memperhatikan perilakunya.
c. Para Lansia akan terbentuk perilaku CERDIK
10. ANALISIS DAMPAK
dan perilaku PATUH sehingga Motto LANSIA
BAHAGIA dapat dicapai.
Jika kegiatan ini tidak dilakanakan maka :
a. Pengawasan kesehatan lansia tidak ada akan
dicapai
b. Para lansia tidak akan terpapar informasi
kesehatan dan pencegahannya serta gangguan
kesehatan yang dialaminya.
Lampiran Kegiatan V

Foto 10. Kegiatan Melakukan Pemeriksaan

Foto 11. Kegiatan Melakukan Pemeriksaan dan kunjungan berkala


Foto 13. Kegiatan Melakukan Pemeriksaan dan kunjungan berkala

Foto 14. Kegiatan Melakukan Pemeriksaan secara berkala


Foto 15. Kegiatan Melakukan Edukasi Perilaku Cerdik dan Patuh

Foto 16. Kegiatan Melakukan Edukasi Perilaku Cerdik dan Patuh


F. KEGIATAN V

Membuat Gerakan Masyarakat Sehat Lansia


1. KEGIATAN
(Germas Lansia) melalui senam
2. WAKTU PELAKSANAAN 7, 14 dan 21 Desember 2019
3. LAMPIRAN KEGIATAN Dokumentasi
4. CAPAIAN KEGIATAN Terlaksana
a. Melakukan konsultasi dengan Mentor.
b. Melakukan koordinasi dengan petugas
5. TAHAPAN KEGIATAN pemegang program PTM dan Lansia.
c. Menyediakan peralatan Senam.
d. Melakukan kegiatan senam.
a. Masyarakat aktif mengikuti Kegiatan Senam
yang dilaksanakan.
b. Masyarakat mendapatkan informasi kesehatan
6. OUT PUT/HASIL yang dilaksanakan.
c. Masyarakat mendapatkan pelayanan untuk
mengontrol tekanan darah dan pemeriksaan
kadar darah.
7. NILAI DASAR Etika Publik
(Sopan dan Santun), dengan melakukan
koordinasi dengan pembimbing dan pemegang
program (teman sejawat) mencerminkan saling
menghormati dalam pelaksanaan kegiatan.
(Tidak Diskriminatif), dengan melakukan
pemeriksaan tanpa membedakan yang satu
dengan yang lain.
Akuntabilitas
(Tanggung Jawab), mengaktualisasikan
optimalisasi pengawasan penyakit tidak menular
pada lanjut usia dengan mengkampanyekan
gerakan masyarakat sehat melalui senam agar
dapat berjalan dengan lancar.
Anti Korupsi
(Adil), pada saat proses kegiatan, menghindari
gratifikasi dan kecurangan dalam memberikan
layanan. Hal ini menunjukkan kami telah
mengaktualisasikan nilai yaitu keadilan.
Nasionalisme
(Mencintai Sesama Manusia, Persatuan dan
Kekeluargaan), Pemberian edukasi guna
menngkatkan pengetahuan masyarakat secara luas
sebagai upaya memberikan informasi sebaik-
baiknya adalah bentuk cinta sesam manusia. Selain
itu juga meningkatkan tanggung jawab serta
menjaga hubungan silaturahmi.
WOG
(Koordinasi), meningkatkan dan rutin koordinasi
dalam pelaksanaan kegiatan sebagai upaya
membangun kerjasama dalam menyelesaikan
masalah secara bersama – sama.
Pelayanan Publik
(Mudah dan murah ), mengedukasi melalui
media leaflet yang telah dibuat sebagai upaya
menyelenggarakan pelayanan publik yang mudah
dan murah
Terlaksananya kegiatan gerakan masyarakat sehat
melalui senam dapat mewujudkan visi dan misi
UPTD Puskesmas Limboro :
KONTRIBUSI a. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi
8. TERHADAP VISI DAN setiap keluarga dan masyarakat.
MISI b. Mengembangkan pembangunan berwawasan
kesehatan
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat.
Terlaksananya kegiatan Gerakan Masyarakat Sehat
(GERMAS) melalui Senam lansia hal ini sejalan
PENGUATAN NILAI
9. dengan nilai-nilai organisasi yaitu :
ORGANISASI
Mengembangkan 5 S (Senyum, Salam, Sapa,
Santun, Sehat) dan Kesetiakawanan.
Jika kegiatan ini dilaksanakan maka :
a. Para lansia dan keluarga akan mampu
menggerakkan perilaku hidup sehat serta
meningkatkan kemampuan
b. Adanya semangat bersama menjaga kesehatan
dan terlibat secara besama kegiatan serta
10 ANALISIS DAMPAK
pengetahuan baru terhadap masyarakat.
Jika kegiatan ini tidak dilakanakan maka :
a. Masyarakat tidak akan melakukan aktivitas 30
menit secara berkesinambungan
b. Masyarakt tidak akan memiliki kesempatan
mendapatkan informasi kesehatan
Lampiran Kegiatan VI

Foto 17 . Kegiatan Gerakan Masyarakat Sehat Melalui Senam Minggu I

Foto 18. Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan bersamaan dengan kegiatan senam


Foto 19. Kegiatan Gerakan Masyarakat sehat melalui senam minggu ke II
G. KEGIATAN VII

1. KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI

2. WAKTU PELAKSANAAN 26 – 28 Desember 2019


a. Lembar mentoring
b. Lembar pengawasan Lansia
3. LAMPIRAN KEGIATAN
c. Laporan Kunjungan di pustu
d. Laporan Aktualisasi
4. CAPAIAN KEGIATAN Terlaksana
a. Monitoring Kegatan Pengawasan penyakit tidak
menular pada lansia
b. Evaluasi hasil kegatan Pengawasan penyakit
5. TAHAPAN KEGIATAN
tidak menular pada lansia
c. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

a. Adanya Lembar mentoring


b. Lembar pemantauan Kesehatan lansia
6. OUT PUT/HASIL
c. Catatan Kunjungan Pasien di Pustu
d. Laporan Aktualisasi
Akuntabilitas
(tanggung jawab) proses monitoring selama
proses kegiatan merupakan tanggung jawab
sebagai pelaksana kegiatan untuk mengetahui
berhasil tidaknya kegiatan yang dilakukan.
Etika Public
(cermat), proses pemeriksaan dan pengamatan
7. NILAI DASAR pola perubahan perilaku dengan berkunjung ke
pustu untuk mengontrol kesehatan dilakukan secara
cermat. Serta pelayanan proaktif meningkatkan
pengawasan penyakit tidak menular pada lansia
Anti Korupsi
(adil dan jujur), Melakukan pelayan secara
merata serta tidak memanipulasi data merupakan
upaya berlaku adil dan jujur.
Memelihara dan meningkatkan kesehatan
perorangan, keluarga dan masyarakat
KONTRIBUSI
Meningkatkan profesionalisme sumber daya
8. TERHADAP VISI DAN
manusia Puskesmas Limboro.
MISI
Terselenggaran kegiatan evaluasi hal ini sejalan
PENGUATAN NILAI dengan nilai organisasi yaitu Kejujuran, Kedisplinan
9
ORGANISASI Kesopanan dan Profesionalisme

Jika kegiatan ini dilaksanakan maka :


a. Terdapat peningkatan capaian kegiatan
jumlah jangkauan
10 ANALISIS DAMPAK b. Meningkatnya respon masyarakat terhadap
kegiatan
Jika kegiatan ini tidak dilakanakan maka :
a. Tidak data tolok ukur tentang capaian kegiatan
Lampiran Kegiatan VII

18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
L
RI EI NI LI S R R R R
AP M JU JU TU BE BE BE BE
US E M TO E M
SE
M
AG PT OK OV DE
SE N

Foto 20. Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan bersamaan dengan kegiatan senam

Grafik Kunjungan Pasien


Umur 45 - 59
35
29
30
25
25
20 20
20 18
14
15 12 12 13 12 11
13 12 12
10 9
10 7
4
5
0
L
RI EI NI L I S R E R R R
AP M JU JU S TU BE OB BE BE
U E M T M M
AG PT OK VE SE
SE NO DE

Foto 21. Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan bersamaan dengan kegiatan senam


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin

meningkatnya usia angka harapan hidup. Seiring bertambahnya jumlah

penduduk lanjut usia. Secara tidak langsung menimbulkan berbagai masalah

kesehatan jika tidak dilakukan pemantauan kesehatan secara ketat. Utamanya

dalam hal memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Hadirnya Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat

pertama dengan orientasi promotif dan preventif memiliki peran penting

menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang optimal. Puskesmas Pembantu

(Pustu) sebagai unit perpanjangan dari Puskesmas bertujuan membantu tugas

- tugas pelaksanaan puskesmas. Namun Berdasarkan pengamatan di Pustu

Tandassura terkadang ketika seorang lansia pertama kali datang

memeriksakan pelayanan kunjungan ulangan tidak lagi dilakukan. Selain itu,

partisipasi memeriksakan ke pustu sangat rendah. Pemantuan kesehatan

penyakit tidak menular pada lansia sangat penting utamanya faktor risiko.

Serta tindakan - tindakan promotif melalui edukasi pasien sangat penting

dilakukan.

Melalui kegiatan aktualisasi dengan gagasan pemecahan masalah

optimalisasi pengawasan penyakit tidak menular pada lansia melalui

pelayanan proaktif di Pustu Desa Tandassura, kesehatan lansia tetap

terpantau sehingga menjadi lansia yang sehat, aktif dan produktif dan dapat

melakukan aktivitasnya secara mandiri.


Upaya melalui keaktifan peran petugas guna meningkatkan edukasi

kepada lansia untuk mendorong memeriksakan kesehatanya melalui

pendekatan pelayanan proaktif. Mampu meningkatkan jumlah kesehatan

lansia yang terpantau.

Inovasi dan kreatifitas dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan

harus terus di kembangkan peran perawat sebagai edukator, kolaborator dan

fasilitator agar tercapainya pelayana kesehatan yang optimal. Dukungan lintas

harus dijaga dan diperluas guna memudahkan pelaksanaan kegiatan di

masyarakat.

B. KESIMPULAN

Secara keseluruhan kegiatan aktualisasi ini mampu membentuk pribadi

ASN yang memegang teguh nilai-nilai dasar ASN sebagai instrumen bersikap

baik, kreatif,inovatif dan professional.

Anda mungkin juga menyukai