Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KEWARGANEGARAAN

“WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WUJUD NEGARA KESATUAN”

OLEH KELOMPOK 2

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK :
GUSTI AYU MADE SINTHA DEVI ( 03 )
NI PUTU DIAH ANJANI ( 04 )
PUTU LYSANDRA ( 13 )
A.A RATIH PRADNYA DEWI ( 17 )

POLITEKNIK NEGERI BALI


JURUSAN ADMNISTRASI NIAGA
D4 MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL
2020

i
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kekuatan dan pengetahuan kepada kami yang akhirnya bisa menyelesaikan
tugas Perpajakan yang berjudul “WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WUJUD NEGARA
KESATUAN’’ ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.

Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan karya
ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya
ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Kami berharap semoga ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.

Jimbaran, 15 Juni 2020

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................................................i
PRAKATA......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................1
1.3 TUJUAN MASALAH......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA.....................................................................3
2.2 HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA............................................................................4
2.3 ASAS WAWASAN NUSANTARA....................................................................................5
2.4 KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA.........................5
2.5 ASPEK TRIGATRA WAWASAN NUSANTARA............................................................6
2.6 ASPEK PANCAGATRA WAWASAN NUSANTARA.....................................................7
2.7 PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG IMPLEMENTASI
KEBANGSAAN..........................................................................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai negara kepulauan dengan masyarakatnya yang berbhineka, negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya
aterletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya akan sumber daya
alam. Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu Bahasa dan satu tanah air sebagaimana telah
diperjuangkan oleh para pendiri bangsa ini. Dorongan kuat untuk mewujudkan persatuan
dan kesatuan Indonesia tercemin dalam momentum Sumpah Pemuda tahun 1928.
Kemudian dilanjutkan dengan perjuangan kemerdekaan yang puncaknya terjadi pada saat
merdeka. Dalam kehidupannya bangsa Indonesia tidak terlepas dari pengaruh interaksi
dan terelasi dengan lingkungan sekitarnya (regional dan internasional). Dalam gal ini
bangsa Indonesia memerlukan prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman agar tidak
terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk mencapai cita-
cita serta tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia wawasan
nasionalyang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut wawasan
nusantara.Dewasa ini, semakin banyak kasus-kasus yang terjadi terutama
kasus penyimpangan terhadap hukum dalam keseharian bernegara. Kasus ini merupakan
suatucerminan bagi warga negara terhadap implementasi wawasan nusantara. Selain itu
kasusini juga menjadi tolok ukur apakah suatu kesatuan dan persatuan bangsa
sudahdiperjuangkan dengan baik atau belum. Tercapainya tujuan nasional dengan
melibatkan ketahanan nasional sebagai landasan konsepsional negara.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan wawasan nusantara?
1.2.2 Bagaimana kedudukan, fungsi dan tujuan dari wawasan nusantara?
1.2.3 Apa yang dimaksud dengan aspek trigatra dan pancagatra dalam wawasan
nusantara?

1
1.2.4 Bagaimana peran serta waga negara mendukung implementasi wawasan
kebangsaan?

1.3 Tujuan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk Mengetahui dan memahami pengertian dari Wawasan Nusantara
1.3.2 Untuk Mengetahui dan memahami kedudukan fungsi dan Wawasan Nusantara
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami aspek trigatra dan pancagatra
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami implementasi Wawasan Kebangsaan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Wawasan Nusantara


Pengertian wawasan nusantara tak hanya satu, akan tetapi terdapat beberapa
variasi.
Pengertian menurut dokumen ketetapan MPR tahun 1999:
“ Pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.”
Maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa Wawasan usantara
mencakup semua aspek kehidupan yang utuh sehingga tidak dapat dipisah-pisahkan
sesuai dengan kepentingan. Melalui pengertian tersebut, maka acuan pokok ajaran
dasar wawasan nusantara secara geopolitik, yaitu cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.

 Pengertian Wawasan Nusantara secara Etimologi

Wawasan nusantara berasal dari kalimat ' wawasan' dalam bahasa jawa disebut
'wawas' yang berarti pandangan, tinjauan, penglihatan indrawi. Maka wawasan
adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, dan tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
sebagai cara pandang dan cara melihat. 

3
Dan Nusantara berasal dari kata ' Nusa' dan 'Antara'. Nusa berarti pulau atau kesatuan
kepulauan sedangkan 'Antara', yaitu menunjukkan letak antara dua unsur.
Maka nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu Asia
dna Australia, dan dua samudera, yaitu samudera pasifik dan samudera hindia. Kata
nusantara digunakan juga sebagai penggantu nama Indonesia dalam pengertiannya secara
modern.

 Pengertian Wawasan Nusantara secara Terminologis.

Secara terminologis, wawasan nusantara terdiri dari beberapa pendapat menurut


para ahli yang diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Menurut Prof. Wan Usman.

Menyatakan bahwa wawasan nusantara adalahcara pandang bangsa Indonesia


mengenai

diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang

beragam.

b. Menurut GBHN 1998.

Menyatakan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

c. Menurut Kelompok Kerja Wawasan Nusantara.

Menyatakan bahwa wawasan nusantara, yaitu cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
4
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasayrakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, wawasan nusantara berarti cara pandang


bangsa Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan nusantara sebagai wawasan
nasional Indonesia pada hakikatnya merupakan perwujudan dari kepulauan nusantara sebagai
satu kesatuan (HANKAM).
2.2 Hakikat Wawasan Nusantara
Pada hakikatnya, masyarakat Indonesia secara keseluruhan adalah tulang punggung
keberagaman sekaligus kesatuan bangsa Indonesia itu sendiri. Oleh karenanya masyarakat
dihimbau untuk memiliki pengetahuan tentang bangsanya dan memandang kesatuan serta
keberagaman sebagai substansi kehidupan berbangsa. Masyarakat di sini juga termasuk
aparatur negara yang punya wewenang menyelenggarakan pemerintahan. Dengan demikian,
cara berpikir, sikap, dan tindakan masyarakat Indonesia secara keseluruhan harus berorientasi
pada kepentingan bangsa dan negara.
2.3 Asas Wawasan Nusantara
1. Asas merupakan kaidah dasar yang disepakati, dipatuhi, dipelihara demi tercipta tujuan
bersama. Jika asas wawasan nusantara diabaikan, tujuan kehidupan berbangsa otomatis
terabaikan. Asas wawasan nusantara meliputi:
2. Kepentingan yang sama, yaitu satu visi, satu orientasi. Pada masa penjajahan,
kepentingan rakyat indonesia adalah mewujudkan Indonesia yang merdeka. Sekarang,
kepentinggannya juga harus disepakati bersama, mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat indonesia.
3. Keadilan, yaitu distribusi hasil kerja keras yang proporsional. Di sini termasuk distribusi
dan redistribusi kekayaan negara yang dibagikan seadil-adilnya untuk kemakmuran
rakyat.
4. Kejujuran, yaitu kesesuaian antara kata-kata dan tindakan. Rakyat kecil tidak menipu
rakyat kecil lainnya. Pemerintah tidak menipu rakyatnya.

5
5. Solidaritas, yaitu bersimpati dan berempati dalam rangka menjaga kesatuan dan
persatuan nasional. Pada level yang tinggi, wujud solidaritas diekspresikan dengan cara
rela berkorban demi bela negara.
6. Kerjasama, yaitu bekerja bersama secara strategis demi mencapai tujuan nasional.
Kerjasama melibatkan semua golongan, meleburkan kelompok minoritas dan mayoritas.
7. Kesetiaan, yaitu loyalitas pada kesepakan-kesepakatan nasional yang dibuat sejak bangsa
Indonesia berdiri. Kesetiaan juga bisa diartikan sebagai loyalitas terhadap nilai-nilai
ideologi pancasila sebagai dasar negara.
2.4 Kedudukan, Fungsi, Dan Tujuan Wawasan Nusantara
 KEDUDUKAN
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak
terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional. Dengan demikian, wawasan nusantara sebagai landasan visional
dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.

 FUNGSI
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, Tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara ditingkat pusat atau daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
 TUJUAN
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan jiwa-jiwa manusia indonesia yang cinta
tanah air, nasionalis dan patriotik. Jiwa nasionalis diekspresikan dengan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan individu.
Dengan demikian, nasionalisme yang dimiliki bukan nasionalisme hasil
indoktrinasi yang kosong nilai-nilai, melainkan nasionalisme yang berisi
pengetahuan nasional yang kuat.
2.5 Aspek Trigatra Wawasan Nusantara
1. Letak dan bentuk geografi

6
Wawasan Nusantara berkaitan erat dengan letak geografis wilayah
Indonesia, yang berupa kepulauan. Wilayah Indonesia terdiri dari daratan, laut,
serta ruang udara. Wilayah Indonesia yang juga terletak di antara 2 benua dan 2
samudera menjadikan negara kita strategis di tengah lalu lintas perdagangan
dunia.
2. Keadaan dan kemampuan penduduk
Faktor penduduk turut mempengaruhi pelaksanaan wawasan Nusantara.
Ada beberapa faktor penting yang harus kita perhatikan terkait keadaan dan
kemampuan penduduk dalam pelaksanaan wawasan Nusantara.
faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
- kematian (Mortalitas)
- kelahiran (Natalitas)
- Perpindahan (Migrasi)

3. Keadaan dan kekayaan alam


Pemanfaatan kekayaan alam turut menjadi aspek penting dalam
Pancagatra. Sesuai amanat undang-undang, negara harus menjamin bahwa seluruh
penggunaan kekayaan alam dilaksanakan sebesar-besarnya untuk keakmuran
rakyat. Selain itu, untuk menjamin pemanfaatan kekayaan alalm ini memberikan
manfaat maksimal bagi rakyat, negara juga bertanggung jawab menumbuhkan
daya saing dari kekayaan alam yang dimiliki berikut produk turunannya serta
kelestarian kekayaan alam tersebut.
3.6 Aspek Pancagatra Wawasan Nusantara

1. Ideologi

Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi
merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang
ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem

7
nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa
prinsip yang harus diperhatikan.

1)      Ideologi harus diaktualisasikan dalam bidang kenegaraan oleh WNI.

2)      Ideologi sebagai perekat pemersatu harus ditanamkan pada seluruh WNI

3)      Ideologi harus dijadikan panglima, bukan sebaliknya

4)      Aktualisasi ideologi dikembangkan kearah keterbukaan dan kedinamisan

5)      Ideologi Pancasila mengakui keanekaragaman dalam hidup berbangsa dan

dijadikan alat untuk menyejahterakan dan mempersatukan masyarakat

6)      Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa

dengan melaksanakan GBHN dengan mengedepankan kepentingan bangsa

7)      Menyosialisasikan Pancasila sebagai ideologi humanis, religius, demokratis,

nasionalis, dan berkeadilan. Menumbuhkan sikap positif terhadap warga negara

dengan meningkatkan motivasi untuk mewujudkan cita-cita bangsa.

2. Politik

Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu
sektor masyarakat yang memberikan input (masukan) dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output (keluaran). Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara
sangat menentukan kehidupan politik yang diterapkan dalam suatu negara yang

8
bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik
adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan
berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.

3. Ekonomi

Kegiatan ekonomi adalah seluruh kegiatan pemerintah dan masyarakat dalam


mengelola faktor produksi dan distribusi barag dan jasa untuk kesejahteraan rakyat.
Upaya meningkatkan ketahanan ekonomi adalah upaya meningkatkan kapasitas produksi
dan kelancaran barang dan jasa secara merata ke seluruh wilayah negara. Upaya untuk
menciptakan ketahanan ekonomi adalah melalui sistem ekonomi yang di arahkan untuk
kemakmuran rakyat.

Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara
selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor. Kemampuan bersaing harus
ditumbuhkan dalam meningkatan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang ekonomi
dapat di tingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat
dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.

4. Sosial Budaya

Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi
keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari
dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
membahayakankelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasiladan UUD 1945.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial
budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga

9
masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

5. Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan diartikan sebagai kondisi dinamika dalam kehidupan


pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia yang berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi ATHG yang membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup
bangsa yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Ketahanan di bidang keamanan adlah
ketangguhan suatu bangsa dalam upaya bela negara, dimana seluruh
IPOLEKSOSBUDHANKAM disusun, dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi,
terorganisasi untuk menjamin terselenggaranya Sistem Ketahanan Nasio0nal. Prinsip-
prinsip Sistem Ketahanan Nasional antara lain adalah sebagai berikut.

1)      Bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan

2)      Pertahanan keamanan berlandasan pada landasan ideal Pancasila, landasan


konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan nusantara

3)      Pertahanan keamanan negara merupakan upaya terpadu yang melibatkan segenap


potensi dan kekuatan nasional

4)      Pertahanan dan keamanan diselenggarakan dengan sitem pertahanan dan keamanan


nasional (Sishankamnas) dan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta
(Sishanhamrata).
2.7 Peran Serta Warga Negara mendukung Implementasi Kebangsaan

10
Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi
setiap warga negara Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan
Negara Kesatuan republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan
Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yanh senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan
kata lain, Wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi
Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah
air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :

1.      Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan iklim


penyelenggaraan negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat, aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan kedaulatan
rakyat.

2.      Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan menciptakan tatanan


ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan serta
kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Di samping itu, implementasi Wawasan Nusantara
mencerminkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan
masyarakat antardaerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.

3.      Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau
kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta. Implementasi ini juga
akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-
bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status
sosialnya.

4.      Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan akan


menumbuhkembangkan kesadaran cinta tanah air dan bangsa, yang lebih lanjut akan membentuk
sikap bela negara pada setiap warga negara Indonesia. Kesadaran dan sikap cinta tanah air dan
bangsa serta bela negara akan menjadi modal utama yang akan menggerakkan partisipasi setiap
warga negara Indonesia dalam menangapi setiap bentuk ancaman, seberapa pu datangnya, atau

11
setiap kecilnya dan dari manapun gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan
kedaulatan negara.

5.      Dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional sebagaimana dijelaskan di atas,


implementasi wawasan nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di seluruh Indonesia. Di samping itu,
wawasan nusantara dapat di implementasikan ke dalam segenap pranata sosial yang berlaku di
masyarakat dalam nuansa kebhinekaan sehingga menciptakan kehidupan yang toleran, akrab,
peduli, hormat, dan taat hukum. Semua itu menggambarkan sikap paham dan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas atau jati diri bangsa Indonesia.

6.      Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di perlukan pendekatan dengan program yang teratur,
terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan
Republik Indonesia melalui pengukuhan wawasan nusantara.

Adapun peran serta dalam penerapan asas asas wawasan nusantara dalam tata kehidupan
nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses
penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mengisi pembangunan. Peranan
siswa dalam mendukung implementasi wawasan nusantara adalah sebagai berikut :

1. Mendukung persatuan bangsa.

2. Berkemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan

individu atau golongan.

4. Mendukung upaya untuk mewujudkan suatu keadilan sosial dalam masyarakat.

5. Mempunyai kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, berpandangan luas


sebagai intelektual.

12
6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang
dilandasi oleh rasa cinta tanah air.

7.       Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

8.       Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.

9.       Mewujudkan kepentingan nasional.

10.   Memelihara dan memperbaiki demokrasi.

13
BAB III
PENUTUP

3.3 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan secara umum Wawasan
Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang
yang secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.

Tujuan dari wawasan nusantara tersebut yaitu mewujudkan nasioanalisme yang


tinggi disegala aspek kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mengutamakan kepentingan
nasioanal dari pada kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah
(kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah tetap dihargai
selama tidak bertentangan dengan kepentingan nasional atau kepentingan masyarakat
banyak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sartini,dkk, 2002,  Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan                   


Tinggi,Paradigma, Yogyakarta
Makalah Wawasan Nusantara,12 Oktober 2010,  http://www.google.com
Makalah Wawasan Nusantara dalam konteks negara kesatuan republic Indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai