Wawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
OLEH KELOMPOK 2
DISUSUN OLEH :
NAMA KELOMPOK :
GUSTI AYU MADE SINTHA DEVI ( 03 )
NI PUTU DIAH ANJANI ( 04 )
PUTU LYSANDRA ( 13 )
A.A RATIH PRADNYA DEWI ( 17 )
i
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kekuatan dan pengetahuan kepada kami yang akhirnya bisa menyelesaikan
tugas Perpajakan yang berjudul “WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI WUJUD NEGARA
KESATUAN’’ ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak bimbingan serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan karya
ilmiah ini. Rasa terima kasih juga hendak kami ucapkan kepada rekan-rekan mahasiswa yang
telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya
ilmiah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.
Kami berharap semoga ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL..........................................................................................................................................i
PRAKATA......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................................1
1.3 TUJUAN MASALAH......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 PENGERTIAN WAWASAN NUSANTARA.....................................................................3
2.2 HAKIKAT WAWASAN NUSANTARA............................................................................4
2.3 ASAS WAWASAN NUSANTARA....................................................................................5
2.4 KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA.........................5
2.5 ASPEK TRIGATRA WAWASAN NUSANTARA............................................................6
2.6 ASPEK PANCAGATRA WAWASAN NUSANTARA.....................................................7
2.7 PERAN SERTA WARGA NEGARA MENDUKUNG IMPLEMENTASI
KEBANGSAAN..........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2.4 Bagaimana peran serta waga negara mendukung implementasi wawasan
kebangsaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Wawasan nusantara berasal dari kalimat ' wawasan' dalam bahasa jawa disebut
'wawas' yang berarti pandangan, tinjauan, penglihatan indrawi. Maka wawasan
adalah pandangan, tinjauan, penglihatan, dan tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
sebagai cara pandang dan cara melihat.
3
Dan Nusantara berasal dari kata ' Nusa' dan 'Antara'. Nusa berarti pulau atau kesatuan
kepulauan sedangkan 'Antara', yaitu menunjukkan letak antara dua unsur.
Maka nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu Asia
dna Australia, dan dua samudera, yaitu samudera pasifik dan samudera hindia. Kata
nusantara digunakan juga sebagai penggantu nama Indonesia dalam pengertiannya secara
modern.
diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang
beragam.
Menyatakan bahwa, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya, dengan dalam penyelenggaraan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Menyatakan bahwa wawasan nusantara, yaitu cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis
4
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasayrakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
5
5. Solidaritas, yaitu bersimpati dan berempati dalam rangka menjaga kesatuan dan
persatuan nasional. Pada level yang tinggi, wujud solidaritas diekspresikan dengan cara
rela berkorban demi bela negara.
6. Kerjasama, yaitu bekerja bersama secara strategis demi mencapai tujuan nasional.
Kerjasama melibatkan semua golongan, meleburkan kelompok minoritas dan mayoritas.
7. Kesetiaan, yaitu loyalitas pada kesepakan-kesepakatan nasional yang dibuat sejak bangsa
Indonesia berdiri. Kesetiaan juga bisa diartikan sebagai loyalitas terhadap nilai-nilai
ideologi pancasila sebagai dasar negara.
2.4 Kedudukan, Fungsi, Dan Tujuan Wawasan Nusantara
KEDUDUKAN
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak
terjadi penyesatan atau penyimpangan dalam upaya mewujudkan cita-cita dan
tujuan nasional. Dengan demikian, wawasan nusantara sebagai landasan visional
dalam menyelenggarakan kehidupan nasional.
FUNGSI
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-
rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, Tindakan dan
perbuatan bagi penyelenggaraan negara ditingkat pusat atau daerah maupun bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
TUJUAN
Tujuannya adalah untuk menumbuhkan jiwa-jiwa manusia indonesia yang cinta
tanah air, nasionalis dan patriotik. Jiwa nasionalis diekspresikan dengan
mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan individu.
Dengan demikian, nasionalisme yang dimiliki bukan nasionalisme hasil
indoktrinasi yang kosong nilai-nilai, melainkan nasionalisme yang berisi
pengetahuan nasional yang kuat.
2.5 Aspek Trigatra Wawasan Nusantara
1. Letak dan bentuk geografi
6
Wawasan Nusantara berkaitan erat dengan letak geografis wilayah
Indonesia, yang berupa kepulauan. Wilayah Indonesia terdiri dari daratan, laut,
serta ruang udara. Wilayah Indonesia yang juga terletak di antara 2 benua dan 2
samudera menjadikan negara kita strategis di tengah lalu lintas perdagangan
dunia.
2. Keadaan dan kemampuan penduduk
Faktor penduduk turut mempengaruhi pelaksanaan wawasan Nusantara.
Ada beberapa faktor penting yang harus kita perhatikan terkait keadaan dan
kemampuan penduduk dalam pelaksanaan wawasan Nusantara.
faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk
- kematian (Mortalitas)
- kelahiran (Natalitas)
- Perpindahan (Migrasi)
1. Ideologi
Ideologi suatu negara diartikan sebagai guiding of principles atau prinsip yang
dijadikan dasar suatu bangsa. Ideologi adalah pengetahuan dasar atau cita-cita. Ideologi
merupakan konsep yang mendalam mengenai kehidupan yang dicita-citakan serta yang
ingin diperjuangkan dalam kehidupan nyata. Ideologi dapat dijabarkan ke dalam sistem
7
nilai kehidupan, yaitu serangkaian nilai yang tersusun secara sistematis dan merupakan
kebulatan ajaran dan doktrin. Dalam strategi pembinaan ideologi berikut adalah beberapa
prinsip yang harus diperhatikan.
6) Kalangan elit eksekutif, legislatif, dan yudikatif harus mewujudkan cita-cita bangsa
2. Politik
Politik diartikan sebagai asas, haluan, atau kebijaksanaan yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan kekuasaan. Kehidupan politik dapat dibagi kedalam dua sektor yaitu
sektor masyarakat yang memberikan input (masukan) dan sektor pemerintah yang
berfungsi sebagai output (keluaran). Sistem politik yang diterapkan dalam suatu negara
sangat menentukan kehidupan politik yang diterapkan dalam suatu negara yang
8
bersangkutan. Upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan ketahanan di bidang politik
adalah upaya mencari keseimbangan dan keserasian antara keluaran dan masukan
berdasarkan Pancasila yang merupakan pencerminan dari demokrasi Pancasila.
3. Ekonomi
Ekonomi kerakyatan harus menghindari free fight liberalism, etatisme, dan tidak
dibenarkan adanya monopoli. Struktur ekonomi dimantapkan secara seimbang dan
selaras antarsektor. Pembangunan ekonomi dilaksanakan bersama atas dasar
kekeluargaan. Pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya harus dilaksanakan secara
selaras dan seimbang antarwilayah dan antarsektor. Kemampuan bersaing harus
ditumbuhkan dalam meningkatan kemandirian ekonomi. Ketahanan di bidang ekonomi
dapat di tingkatkan melalui pembangunan nasional yang berhasil, namun tidak dapat
dilupakan faktor-faktor non-teknis dapat mempengaruhi karena saling terkait dan
berhubungan.
4. Sosial Budaya
Sosial budaya dapat diartikan sebagai kondisi dinamika budaya bangsa yang berisi
keuletan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
ancaman, tantangan, halangan, dan gangguan (ATHG). Gangguan dapat datang dari
dalam maupun dari luar, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang
membahayakankelangsungan hidup sosial NKRI berdasarkan Pancasiladan UUD 1945.
Esensi ketahanan budaya adalah pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial
budaya. Ketahanan budaya merupakan pengembangan sosial budaya dimana setiap warga
9
masyarakat dapat mengembangkan kemampuan pribadi dengan segenap potensinya
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
10
Wawasan Nusantara harus dijadikan arahan, pedoman, acuan, dan tuntutan bagi
setiap warga negara Indonesia dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan
Negara Kesatuan republik Indonesia. Karena itu, implementasi atau penerapan Wawasan
Nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yanh senantiasa
mendahulukan kepentingan bangsa daripada kepentingan pribadi atau golongan. Dengan
kata lain, Wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berfikir, bersikap, dan
bertindak dalam rangka menghadapi, menyikapi atau menangani berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Implementasi
Wawasan Nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah
air secara utuh dan menyeluruh sebagai berikut :
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan sikap
batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima, dan menghormati segala bentuk perbedaan atau
kebhinekaan sebagai kenyataan hidup sekaligus karunia Sang Pencipta. Implementasi ini juga
akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang rukun dan bersatu tanpa membeda-
bedakan suku, asal usul daerah, agama atau kepercayaan, serta golongan berdasarkan status
sosialnya.
11
setiap kecilnya dan dari manapun gejala yang membahayakan keselamatan bangsa dan
kedaulatan negara.
6. Untuk itu, agar terketuk hati nurani setiap warga negara Indonesia dan sadar
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di perlukan pendekatan dengan program yang teratur,
terjadwal, dan terarah. Hal ini akan mewujudkan keberhasilan implementasi Negara Kesatuan
Republik Indonesia melalui pengukuhan wawasan nusantara.
Adapun peran serta dalam penerapan asas asas wawasan nusantara dalam tata kehidupan
nasional memerlukan kesamaan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak dalam seluruh proses
penyelenggaraan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mengisi pembangunan. Peranan
siswa dalam mendukung implementasi wawasan nusantara adalah sebagai berikut :
12
6. Mempunyai wawasan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk membela negara yang
dilandasi oleh rasa cinta tanah air.
7. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
8. Memanfaatkan secara aktif ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, berbangsa dan bernegara.
13
BAB III
PENUTUP
3.3 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat menyimpulkan secara umum Wawasan
Nusantara adalah keutuhan nusantara/nasional, dalam pengertiannya yaitu cara pandang
yang secara utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara dan demi kepentingan nasional.
14
DAFTAR PUSTAKA
15