Hukum Pajak Kel 1
Hukum Pajak Kel 1
KELOMPOK 1
“Pajak Penghasilan”
Anggota Kelompok 1 :
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Pajak Penghasilan." Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khoirotul Bariyah S.H.,M.Pd selaku dosen pengampu
Mata Kuliah Hukum Pajak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalh ini.
Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis
juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya
penggunaan bahasa indonesia dalam pembelajarn.
Penulis
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi...................................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
BAB III.......................................................................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................................5
Daftar Pustaka............................................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada tahun 1932 misalnya, diberlakukan yang disebut dengan Ordonansi Pajak Pendapatan.
Ordonansi Pajak Pendapatan ini dikenakan untuk orang Indonesia maupun orang yang bukan
penduduk Indonesia tetapi memiliki pendapatan di Indonesia. Setelah itu pada tahun 1935
diberlakukan Ordonansi Pajak Upah yang mengharuskan majikan memotong gaji atau upah
pegawai untuk membayar pajak atas gaji atau upah yang diterima.
Pajak penghasilan biasa disebut dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 atau PPh 25 adalah pajak
yang dikenakan untuk orang pribadi, perusahaan atau badan hukum lainnya atas penghasilan
yang didapat. Dasar hukum untuk pajak penghasilan adalah Undang-Undang (UU) Nomor 7
Tahun 1983. Kemudian mengalami perubahan berturut-turut, dari mulai UU Nomor 7 &
Tahun 1991, UU Nomor 10 & Tahun 1994, UU Nomor 17 & Tahun 2000, serta terakhir UU
Nomor 36 & Tahun 2008.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pajak Penghasilan?
2. Apa subjek dan bukan subjek Pajak Penghasilan?
3. Apa objek Pajak Penghasilan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pajak Penghasilan
2. Mengetahui subjek dan bukan subjek Pajak Penghasilan
3. Mengetahui objek Pajak Penghasilan
BAB II
PEMBAHASAN
Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakn atas objek Pajak Penghasilan sebagaimana
diatur dalam undng-undang Pajak Penghasilan. PPh atau pajak penghasilan adalah pajak
yangg dikenakan kepada oraang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam suatu tahun pajak.
Adapun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang menjadi subjek pajak
adalah sebagai berikut:
1. Subjek pajak pribadi, yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang
pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia, dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia.
2. Subjek pajak harta warisan belum dibagi, yaitu warisan dari seseorang yang sudah
meninggal dan belum dibagi tetapi menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu
dikenakan pajak.
3. Subjek pajak badan, yakni badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:
Kemudian setelah mengetahui siapa saja yang menjadi subjek Pajak Penghasilan, maka kita
juga perlu tahu siapa sajakah yang termasuk kriteria bukan subjek pajak. Sesuai dengan UU
Nomor 17 Tahun 2000, berikut merupakan bukan subjek pajak:
2. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing dan orang-
orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama
mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia (WNI) dan negara yang bersangkutan
memberikan perlakukan timbal balik
3. Organisasi Internasional yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat
Indonesia ikut dalam organisasi tersebut dan organisasi tesebut tidak melakukan kegiatan
usaha di Indonesia. Contoh: WTO, FAO, UNICEF.
Objek pajak PPh 25 adalah setiap tambahan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib
pajak untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan bagi wajib pajak yang bersangkutan.
Objek pajak bisa darimana saja asalnya, baik yang berasal dari Indonesia maupun di luar
Indonesia.
Objek pajak PPh 25 dihitung dalam satu tahun sehingga jika dalam satu tahun tersebut wajib
pajak mengalami kerugian, maka pajaknya akan dikompensasikan dengan penghasilan
lainnya, kecuali kerugiannya terjadi di luar negeri. Namun jika ada penghasilan yang
dikecualikan atau mempunyai tarif pajak tersendiri, maka jika mengalami kerugian tidak
dapat dikompensasikan dengan penghasilan lainnya yang memiliki tarif pajak umum.
1. a. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat dan sumbangan keagamaan lainnya yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan
b. harta hibahan yang ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan;
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;
2. warisan;
3. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam bentuk
natura dan/atau kenikmatan dari Wajib Pajak atau Pemerintah, apabila diberikan
oleh bukan Wajib Pajak atau Wajib Pajak tertentu akan menjadi Penghasilan); dan
4. Penghasilan lain sebagaimana tertera dalam Undang-undang Pajak Penghasilan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pajak penghasilan adalah pajak yangg dikenakan kepada oraang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Subjek pajak adalah
sebagai berikut: Subjek pajak pribadi, Subjek pajak harta warisan belum dibagi, dan Subjek
pajak badan. Yang merupakan bukan subjek pajak: Badan Perwakilan Negara Asing, Pejabat
perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain, Organisasi Internasional, dan Pejabat
perwakilan organisasi Internasional. Objek pajak bisa darimana saja asalnya, baik yang
berasal dari Indonesia maupun di luar Indonesia.
Daftar Pustaka
https://www.pajakku.com/read/5ea94c714f82f47aac7806ee/Definisi-Pajak-Penghasilan
https://www.google.com/url?q=https://www.cermati.com/artikel/amp/pajak-penghasilan-
pengertian-dan-cara-menghitungnya&usg=AOvVaw3CPjXKDnlVi4C1SfSkqzM4&hl=in_ID