Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KELOMPOK 1

“Pajak Penghasilan”

Dosen Pengampu Mata Kuliah Hukum Pajak : Khoirotul Bariyah S.H.,M.Pd

Anggota Kelompok 1 :

1. Siti Aminah 1904070010


2. Adelinda Mogu Yawi 1904070043
3. Emilda Lauriana M. G 1904070048

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS WISNUWARDHANA MALANG

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Pajak Penghasilan." Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Khoirotul Bariyah S.H.,M.Pd selaku dosen pengampu
Mata Kuliah Hukum Pajak yang telah membantu penulis dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalh ini.

Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi perbaikan karya penulis. Penulis
juga berharap semoga karya ilmiah ini mampu memberikan pengetahuan tentang pentingnya
penggunaan bahasa indonesia dalam pembelajarn.

Malang, 23 Oktober 2021

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii

Daftar Isi...................................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1

BAB II........................................................................................................................................2

A. Pengertian Pajak Penghasilan.........................................................................................2


B. Subjek dan Bukan Subjek Pajak Penghasilan................................................................2
C. Objek Pajak Penghasilan................................................................................................3

BAB III.......................................................................................................................................5

A. Kesimpulan.....................................................................................................................5

Daftar Pustaka............................................................................................................................6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Indonesia, awalnya pajak penghasilan diterapkan pada perusahaan perkebunan yang


banyak didirikan di Indonesia. Pajak tersebut dinamakan dengan Pajak Perseroan (PPs).
Pajak Perseroan adalah pajak yang dikenakan terhadap laba perseroan dan diberlakukan pada
tahun 1925. Setelah pajak dikenakan hanya untuk perusahaan-perusahaan yang didirikan di
Indonesia, berangsur-angsur akhirnya diterapkan pula pajak yang dikenakan untuk
perorangan atau karyawan yang bekerja di suatu perusahaan.

Pada tahun 1932 misalnya, diberlakukan yang disebut dengan Ordonansi Pajak Pendapatan.
Ordonansi Pajak Pendapatan ini dikenakan untuk orang Indonesia maupun orang yang bukan
penduduk Indonesia tetapi memiliki pendapatan di Indonesia. Setelah itu pada tahun 1935
diberlakukan Ordonansi Pajak Upah yang mengharuskan majikan memotong gaji atau upah
pegawai untuk membayar pajak atas gaji atau upah yang diterima.

Pajak penghasilan biasa disebut dengan Pajak Penghasilan Pasal 25 atau PPh 25 adalah pajak
yang dikenakan untuk orang pribadi, perusahaan atau badan hukum lainnya atas penghasilan
yang didapat. Dasar hukum untuk pajak penghasilan adalah Undang-Undang (UU) Nomor 7
Tahun 1983. Kemudian mengalami perubahan berturut-turut, dari mulai UU Nomor 7 &
Tahun 1991, UU Nomor 10 & Tahun 1994, UU Nomor 17 & Tahun 2000, serta terakhir UU
Nomor 36 & Tahun 2008.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pajak Penghasilan?
2. Apa subjek dan bukan subjek Pajak Penghasilan?
3. Apa objek Pajak Penghasilan?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Pajak Penghasilan
2. Mengetahui subjek dan bukan subjek Pajak Penghasilan
3. Mengetahui objek Pajak Penghasilan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pajak Penghasilann

Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakn atas objek Pajak Penghasilan sebagaimana
diatur dalam undng-undang Pajak Penghasilan. PPh atau pajak penghasilan adalah pajak
yangg dikenakan kepada oraang pribadi atau badan atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh dalam suatu tahun pajak.

B. Subjek dan Bukan Subjek Pajak Penghasilan

Adapun sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 yang menjadi subjek pajak
adalah sebagai berikut:

1. Subjek pajak pribadi, yaitu orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, orang
pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau orang
pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia, dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia.

2. Subjek pajak harta warisan belum dibagi, yaitu warisan dari seseorang yang sudah
meninggal dan belum dibagi tetapi menghasilkan pendapatan, maka pendapatan itu
dikenakan pajak.

3. Subjek pajak badan, yakni badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia,
kecuali unit tertentu dari badan pemerintah yang memenuhi kriteria:

a. Pembentukannya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan;


b. Pembiayaannya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);
c. Penerimaannya dimasukkan dalam anggaran pemerintah pusat atau pemerintah
daerah; dan
d. Pembukuannya diperiksa oleh aparat pengawasan fungsional negara; dan
e. Bentuk usaha tetap (BUT), yaitu bentuk usaha yang digunakan oleh orang pribadi
yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di indonesia tidak lebih dari
183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau badan yang tidak didirikan dan
berkedudukan di Indonesia, yang melakukan kegiatan di Indonesia.
Bukan Subjek Pajak

Kemudian setelah mengetahui siapa saja yang menjadi subjek Pajak Penghasilan, maka kita
juga perlu tahu siapa sajakah yang termasuk kriteria bukan subjek pajak. Sesuai dengan UU
Nomor 17 Tahun 2000, berikut merupakan bukan subjek pajak:

1. Badan Perwakilan Negara Asing

2. Pejabat perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain dari negara asing dan orang-
orang yang diperbantukan kepada mereka yang bekerja pada dan bertempat tinggal bersama
mereka dengan syarat bukan warga negara Indonesia (WNI) dan negara yang bersangkutan
memberikan perlakukan timbal balik

3. Organisasi Internasional yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Keuangan dengan syarat
Indonesia ikut dalam organisasi tersebut dan organisasi tesebut tidak melakukan kegiatan
usaha di Indonesia. Contoh: WTO, FAO, UNICEF.

4. Pejabat perwakilan organisasi Internasional yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri


Keuangan dengan syarat bukan WNI dan tidak memperoleh penghasilan dari Indonesia.

C. Objek Pajak Penghasilan

Objek pajak PPh 25 adalah setiap tambahan ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib
pajak untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan bagi wajib pajak yang bersangkutan.
Objek pajak bisa darimana saja asalnya, baik yang berasal dari Indonesia maupun di luar
Indonesia.

Objek pajak PPh 25 dihitung dalam satu tahun sehingga jika dalam satu tahun tersebut wajib
pajak mengalami kerugian, maka pajaknya akan dikompensasikan dengan penghasilan
lainnya, kecuali kerugiannya terjadi di luar negeri. Namun jika ada penghasilan yang
dikecualikan atau mempunyai tarif pajak tersendiri, maka jika mengalami kerugian tidak
dapat dikompensasikan dengan penghasilan lainnya yang memiliki tarif pajak umum.

Objek Pajak Penghasilan adalah penghasilan, yaitu setiap tambahan kemampuan  ekonomis


yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak, baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar
Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak
yang bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun.
Namun demikian, terdapat beberapa jenis penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak
Penghasilan, di antaranya adalah:

1. a. Bantuan atau sumbangan, termasuk zakat dan sumbangan keagamaan lainnya yang
ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah; dan
b. harta hibahan yang  ketentuannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan;
sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan, atau
penguasaan di antara pihak-pihak yang bersangkutan;
2. warisan;
3. penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan atau jasa dalam  bentuk 
natura  dan/atau kenikmatan  dari  Wajib  Pajak  atau Pemerintah, apabila diberikan
oleh bukan Wajib Pajak atau Wajib Pajak tertentu akan menjadi Penghasilan); dan
4. Penghasilan lain sebagaimana tertera dalam Undang-undang Pajak Penghasilan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pajak penghasilan adalah pajak yangg dikenakan kepada oraang pribadi atau badan atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Subjek pajak adalah
sebagai berikut: Subjek pajak pribadi, Subjek pajak harta warisan belum dibagi, dan Subjek
pajak badan. Yang merupakan bukan subjek pajak: Badan Perwakilan Negara Asing, Pejabat
perwakilan diplomatik dan konsulat atau pejabat lain, Organisasi Internasional, dan Pejabat
perwakilan organisasi Internasional. Objek pajak bisa darimana saja asalnya, baik yang
berasal dari Indonesia maupun di luar Indonesia.
Daftar Pustaka

https://www.pajakku.com/read/5ea94c714f82f47aac7806ee/Definisi-Pajak-Penghasilan

https://www.google.com/url?q=https://www.cermati.com/artikel/amp/pajak-penghasilan-
pengertian-dan-cara-menghitungnya&usg=AOvVaw3CPjXKDnlVi4C1SfSkqzM4&hl=in_ID

Anda mungkin juga menyukai