Anda di halaman 1dari 7
Fell Surbehp//.b Besptcom 8 aeNA/TSy wx VRAABAAGBUS/ TEP gy 260/ prasejarah.jog Materi yang dipelajari pada Bab 1 tentang Konsep Berpikir dalam Sejarah, vaitu sebagai berikut. 1. Konsep berpikir diakronik. Konsep berpikir sinkronik. Konsep periodisasi dalam sejarah. Konsep kronologis dalam sejarah. Konsep ruang dan waktu. Bona Pembelajaran ‘Mengamati konsep berpikir dalam sejarah. rane 2, Memahami konsep berpikir dalam sejarah 3. Mempresentasikan pengamatan tentang konsep berpkir dalam sejarah. Materi Pokok Pembelajaran FO ater Pembelajaran 1, Konsep Berpikir Diakronik Kata diakronik, vaitu secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, dia dan chronos, Dia mempunyai arti melintas, melampaui, atau melalui, sedangkan chionos berarti waktu. Jadi, diakronik berarti sesuatu yang melintas, melalui, dan melampaui waktu yang panjang, tetapi dalam batasan ruang. Jika dikaitkan dengan sejarah, sesuatu yang melintas, melalui, atau melampaui tersebut adalah peristiwa atau kejadian, Cara berpikir diakronik, membuat kita berpikir bahwa sebuah peristiwa itu tidak dapat berdiri sendiri, Pasti terdapat sebab mengapa peristiwa tersebut terjadi dan akibat yang ditimbulkan oleh peristiwa itu senditi. Dipindei dengan CamScanner Conioh cara berpikir diakronik adalah masa pendudukan Jepang di Indonesia. Secara tidak langsung, kita akan tahu alasan Jepang datang ke Indonesia. Selain itu, kita juga akan berpikir mengenai alasan Jepang mundur dari Indonesia. : Terdapat beberapa ciri cara berpikir diakronik, antara lain sebagai berikut. a. Digunakan dalam ilmu sejarah. b. Menekankan pada proses dan durasi (waktu).. - Bersifat historis atau komparatif. Bersifat vertikal (memanjang) berdasar dimensi waktu. Terdapat konsep’perbandingan. Cakupan kajian lebih luas. Terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas (hubungan sebab-akibat). Bersifat dinamis. Dipindei dengan CamScanner 2... Konsep Berpikir Sinkronik Kata sinkronik, berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang memiliki arti dengan, dan chronos yang berarti waktu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah secara sinkronik, artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Berbeda dengan konsep berpikir diakronik, konsep berpikir sinkronik tidak mencari sebab dan akibat dalam kajian yang dilakukan. Oleh karena itu, konsep berpikir ini bersifat horizontal. ‘Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id Gambar 1.1 Suasana saat pembacaan teks proklamasi kemerdekaan indonesia. Contoh dari cara berpikir sinkronik terkait peristiwa proklamasi, yaitu suasana pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Yang dikaji adalah di mana proklamasi dilakukan dan bagaimana kondisi saat detik-detik proklamasi. Selain itu, dikaji juga mengenai siapa saja yang hadir dan bagaimana jalannya acara pembacaan teks Proklamasi 17 Agustus 1945 ini. Kita hanya perlu mengkaji mengenai detik-detik proklamasi tanpa mengkaji bagaimana proses proklamasi ini dibacakan yang menandai kemerdekaan Indonesia. Meskipun konsep berpikir sinkronik terbatas dalam ruang dan memiliki kurun waktu yang pendek, namun karena proses kajian peristiwa bersifat menyeluruh, hal tersebut menjadi sulit dilakukan. Oleh karena itu, kita memerlukan ilmu bantu sosial lainnya. Terdapat beberapa ciri konsep berpikir sinkronik, antara lain sebagai berikut. a. Kerangka berpikir sinkronik mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang. b. Konsep berpikir sinkronik memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan saling berkaitan antara satu unit dengan unit lainnya. c. Menguraikan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan menjelaskat satu demi satu bagian. Memiliki sifat statis. e. Digunakan oleh ilmu-ilmu sosial, seperti geografi, sosiologi, ekonomi, politik, arkeologi, dan antropologi. Dipindei dengan CamScanner ingki ih luas. _ ruang lingkup yang lebih poy ’ a dnl eee diartikan sebagai e 3. Konsep Periodisasi dalam Sejarah Periodisasi berasal dari bahasa Yunani, vaitu periode. Periode memiliki arti babak, masa, atau zaman. engelompokan peristiwa-peristiwa Bech ke dalam suatu babak, masa, atau zaman. Pembabakan dilakukan karena rentang waktu atau masa sejak Dipindai dengan CamScanner manusia ada hingga sekarang, merupakan rentang yang sangat panjang sehingga membuat kita mengalami kesulitan untuk memahami maupun membahas masalah-masalah yang muncul dalam a sejarah kehidupan manusia. Untuk mempermudah pemahaman dan pembahasan sejarah kehidupan manusia, dibuat suatu periodisasi-periodisasi atau — pembabakan-pembabakan masa sejarah. Untuk membuat periodisasi dari, sebuah peristiwa, hal yang harus dipahami adalah dasar pembagian periodisasi tersebut. Contoh periodisasi a. adalah pembagian zaman dari zaman , praaksara dan zaman aksara yang dasar. b pembagiannya adalah kemampuan ; manusia dalam mengenal tulisan. ¢ d Pembagian Zaman Praaksara berdasar- kan Skala Waktu” Kainozoikum (Zaman Kehidupan Baru) Mesozoikum (Zaman Kehidupan Pertengahan)} Paleozoikum (Zaman Kehidupan Tua) Arkaekum (Zaman Awal Pembentukan Muka Bumi) } Sumber: Dokumentasi penerbit Gambar 1.2 Contoh pembagian zaman berdasarkan geologi. Tujuan dibuat sebuah periodisasi adalah sebagai berikut. Mempermudah dalam memahami sejarah. Mengklasifikasikan peristiwa-peristiwa sejarah. Mempermudah dalam menganalisis perkembangan dan perubahan yang terjadi di setiap periode. Menyederhanakan rangkaian " peristiwa sejarah. Dipindai dengan CamScanner mi 4. Konsep Kronologis dalam Sejarah Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronos dan logos. Chronos artinya waktu, sedangkan logos artinya uraian atau ilmu. Jadi, kronologi adalah ilmu tentang waktu. Dalam perkembangannya, kronologi menjadi ilmu bantu sejarah yang menyusun peristiwa atau kejadian- kejadian sesuai dengan urutan waktu terjadinya. Konsep berpikir ini, akan mengurutkan setiap kejadian berdasarkan waktu terjadinya peristiwa. Mengurutkan peristiwa-peristiwa sejarah sesuai dengan waktu terjadinya, dilakukan untuk mempermudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa lalu dengan tepat. Kronologi juga membantu kita agar dengan mudah dapat membandingkan peristiwa sejarah yang terjadi di suatu tempat yang berbeda, tetapi dalam waktu yang sama. Dengan berpikir kronologis, secara tidak langsung kita juga telah mengurutkan kejadian, Hal ini memiliki tujuan untuk menghindar; kerancuan waktu dalam sejarah. Berikut ini adalah contoh cara berpikir kronologis dalam Peristiwa Proklamasi Kermerdekaan Indonesia, a. 6 Agustus 1945, Hiroshima dijatuhj bom atom oleh Sekutu. b. 7 Agustus 1945, PPKI dibentuk. c. 9 Agustus 1945, Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Sekutu. d. 14 Agustus 1945, Jepang menyerah pada Sekutu.. e. 16 Agustus 1945, peristiwa _ Rengasdengklok. f. 17 Agustus 1945, Pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan contoh tersebut, dapat terlihat bahwa peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diurutkan berdasarkan waktu. Dipindei dengan CamScanner 5. Konsep Ruang dan Waktu Terdapat tiga unsur dalam terbentuknya sebuah sejarah, Ketiga unsur ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut. a. Manusia Sejarah merupakan pengalaman, ingatan, pengetahuan, dan hasil cipta manusia yang diceritakan kembali. Manusia merupakan pelaku yang mengalami peristiwa sejarah sehingga sangat menentukan suatu peristiwa sejarah. Sejarah merupakan sejarah atau pengalaman yang dialami oleh manusia, bukan hewan maupun tumbuhan. b. Ruang Sejarah terjadi dalam sebuah ruang dan waktu tertentu. Dunia merupakan ruang terjadinya berbagai peristiwa. Ruang sendiri mencakup seluruh permukaan bumi. Dalam dimensi ruang, manusia melakukan berbagai kegiatan dan menciptakan sebuah sejarah, c. Waktu Sama seperti ruang dan manusia, waktu merupakan unsur penting dan merupakan konsep dasar pada sejarah Peristiwa sejarah, terjadi pada masa lampau, bukan masa kini maupun masa mendatang. Perjalanan manusia sendiri pun tidak dapat dilepaskan dari waktu, Dapat dikatakan, sejarah manusia merupakan sebuah perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak’zaman dulu, sekarang, dan akan datang. Konsep ruang dan waktu adalah unsur penting yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu peristiwa dan perubahannya yang dialami oleh manusia sebagai subjek atau pelaku sejarah. Seluruh aktivitas manusia, pasti berlangsung bersamaan dengan tempat (ruang) dan waktu kejadian. Dipindei dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai