Anda di halaman 1dari 3

Kelompok Diskusi 4

Anggota kelompok:
1. Aldine Naufal Fadhlullah (19020104010)
2. Anisya Sheilanita (19020104025)
3. Adistia Arya Riswandi (19020104031)
4. Ahmad Rohid (19020104053)
5. Kangko Yudistira (19020104054)

Pertanyaan:
Tindak tutur lokusi, ilokusi, perlokusi

Hasil diskusi:
A. Tindak Tutur Lokusi
Tindak tutur lokusi (hatsuwa koui) adalah tindak tutur untuk
menyatakan/mengatakan sesuatu atau tindakan membuat suatu tuturan, yaitu tindakan
memproduksi tuturan yang bermakna. Dengan cara mengatakan sesuatu itulah, suatu
tindakan dilakukan. Jadi, tindak bahasa lokusi adalah tindak bahasa yang dilakukan
pembicara yang berhubungan dengan mengatakan sesuatu. Tindak tutur lokusi disebut
sebagai The Act of Saying Something.
Contoh:
1. Ikan paus adalah binatang menyusui
2. Jari tangan jumlahnya lima

Dua kalimat di atas diutarakan oleh penuturnya semata-mata untuk


menginformasikan sesuatu tanpa tendensi untuk melakukan sesuatu, apalagi untuk
mempengaruhi lawan tuturnya. Informasi yang dituturkan adalah termasuk jenis
binatang apa ikan paus itu, dan berapa jumlah jari tangan.

B. Tindak Tutur Ilokusi


Tindak tutur ilokusi (illocutionary act/ hatsuwa naikou) adalah tindak tutur
yang biasanya didefinisikan dengan kalimat performatif yang eksplisit. Tindak tutur
ilokusi ini merupakan tindak tutur untuk melakukan suatu yang mengacu pada
maksud penutur dalam menggerakkan petutur agar melakukan sesuatu tindakan
tertentu (The Act Of Doing Something).
Contoh:
Saya tidak dapat datang.

Kalimat di atas bila diutarakan oleh seseorang kepada temannya yang baru
saja merayakan ulang tahun, tidak hanya berfungsi untuk menyatakan sesuatu, tetapi
untuk melakukan sesuatu, yakni meminta maaf. Informasi ketidakhadiran petutur
dalam hal ini kurang begitu penting karena besar kemungkinan lawan/tutur sudah
mengetahui hal itu.
Contoh lainnya adalah pada kalimat-kalimat berikut:
Konteks: Siswa berkumpul di auditorium sekolah, kepala sekolah berpidato di
depan siswa.

いよいよあさっては 試験です。
iyoiyo asatte wa shiken desu.
Besok lusa ada ujian.

Kalimat tersebut dituturkan oleh kepala sekolah kepada murid-murid. Kepala


sekolah tidak hanya memberikan informasi bahwa besok lusa akan ada ujian tetapi
juga kepala sekolah menyuruh siswa agar belajar dengan lebih giat agar lulus dan
mendapatkan nilai yang memuaskan. Dapat disimpulkan bahwa tindak ilokusi sukar
diidentifikasi karena terlebih dahulu harus mengetahui siapa penutur dan lawan tutur,
kapan dan dimana tindak tutur itu terjadi, dan sebagainya. Sehingga pembelajar
bahasa Jepang akan menjadi kesulitan memahami maksud dari orang Jepang saat
berkomunikasi langsung.

C. Tindak Tutur Perlokusi


Tindak tutur perlokusi (hatsuwa baikai koui) sebuah tuturan yang diutarakan
oleh seseorang seringkali mempunyai daya pengaruh, atau efek bagi yang
mendengarkannya. Efek atau daya pengaruh ini dapat secara sengaja atau tidak
sengaja dikreasikan oleh penuturnya. Tindak tutur yang pengutaraannya dimaksudkan
untuk mempengaruhi petutur disebut dengan tindak perlokusi. Tindak ini disebut The
Act of Affecting Someone.
Contoh:
1. Rumahnya jauh.
Contoh kalimat (1) diatas bila diutarakan oleh seseorang kepada ketua
perkumpulan, maka ilokusinya adalah secara tidak langsung menginformasikan
bahwa orang yang dibicarakan tidak dapat terlalu aktif di dalam organisasinya.
Adapun efek perlokusi yang mungkin diharapkan agar ketua tidak terlalu banyak
memberikan tugas kepadanya.

2. Kemarin saya sangat sibuk

Bila kalimat (2) diutarakan oleh seseorang yang tidak dapat menghadiri
undangan rapat kepada orang yang mengundangnya, kalimat ini merupakan tindak
ilokusi untuk memohon maaf, dan perlokusi yang diharapkan adalah orang yang
mengundang dapat memakluminya.

Untuk contoh tindak tutur lainnya dalam bahasa Jepang sebagai berikut.
動くと撃つぞ
Ugoku to utsuzo
bergerak jika tembak
“Jika bergerak akan aku tembak!”

Kalimat di atas dituturkan oleh penjahat kepada korban. Dilihat dari segi lokusinya,
penutur hanya mengatakan hal tersebut kepada petutur. Kalimat di atas hanya memberikan
informasi jika bergerak akan ditembak dan tidak mengandung maksud lain. Dilihat dari segi
ilokusinya, kalimat di atas tidak hanya memberikan informasi kepada petutur jika bergerak
akan ditembak tetapi juga memiliki maksud lain yaitu untuk mengancam korban agar tidak
bergerak, jika ia bergerak sedikitpun penjahat itu akan menembak korban tersebut. Dilihat
dari segi perlokusinya, kalimat tersebut memiliki maksud untuk mempengaruhi korban agar
ia takut dengan ancaman penjahat tersebut.

Anda mungkin juga menyukai