Anda di halaman 1dari 14

JURNAL

Rekayasa dan Manajemen Transportasi


Journal of Transportation Management and Engineering

ANALISA BIAYA OPERASI KENDARAAN (BOK) ANGKUTAN UMUM


ANTAR KOTA DALAM PROPINSI RUTE PALU - POSO
Rahmatang Rahman*

*) Staf Pengajar pada KK Transportasi Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Anggota
Pusat Studi Transportasi dan Logistik Universitas Tadulako, Palu

Abstract
The interurban public transportation within province is one of many public transportation types used to
carry passengers from one city to another within a province, operated accordingly to the time and
route scheduled by a transportation company.The objectives of the research was to find out the
amount of the vehicle operational cost (VOC) of the interurban within the province and to find out
the compatibility between the rate set by the government in this periode and the income received by
the public transportation operator or entrepreneur. The research was conducted by colleting primary
and secondary data gathered through some instruments questionnaire and interview surveys towards
the public transportation entrepreneurs and some related institutions.The result shows that the
operational cost of each vehicle vary according to the vehicle’s brand and production year. The
vehicle operational cost is Rp. 229.372.412/year. And the vehicle operational cost is Rp.
184.542.434/year. For the received income, it also varies according to the types of vehicle. For the
public transportation as much Rp. 92.487.588,-/year. And for the income is as much Rp. 54.917.566,-
/year.
Keyword: Public transport, Vehicle Operating Cost (VOC), Income, Tariff.

1. PENDAHULUAN
Angkutan umum bus sedang memiliki kondisinya lebih nyaman, aman, dan
perbedaan dengan bus kecil yang juga dengan waktu tempuh yang relatif lebih
melayani rute yang sama, penumpang cepat dibandingkan dengan bus sedang.
memilih bus sedang karena ongkos yang Guna memelihara kelangsungan
relatif murah dibanding dengan bus kecil, hidup para pengusaha angkutan umum
dan selain itu bus sedang mempunyai daya dan perkembangannya secara baik, maka
angkut (kapasitas) yang besar. tarif harus dapat menutupi seluruh Biaya
Jika kita melihat beberapa tahun Operasi Kendaraan serta pengusaha
terakhir jumlah penumpang angkutan mampu memperoleh keuntungan yang
umum rute Palu-Poso khususnya bus sedang layak, namun terjangkau oleh masyarakat.
mengalami penurunan, ini berbanding Dengan melihat hal yang melatar
terbalik dengan bus kecil yang mengalami belakangi permasalahan diatas, dapat kita
peningkatan jumlah penumpang tiap tentukan beberapa hal yang menjadi
tahunnya, sehingga pengusaha angkutan masalah utama adalah :
mengganti rute ataupun masih ada dari a Berapakah Biaya Operasi Kendaraan
mereka yang masih melayani rute Palu-Poso angkutan umum antar kota dalam
tetapi mengganti moda transportasinya, propinsi rute Palu-Poso ?
yang tadinya menggunakan bus sedang b Apakah tarif yang telah ditetapkan oleh
dan sekarang menggunakan bus kecil. Hal pemerintah dapat memenuhi
ini timbul karena angkutan bus sedang pendapatan yang diterima oleh
kalah bersaing dengan bus kecil. Yang operator atau penyedia jasa angkutan
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota
Dalam Propinsi Rute Palu - Poso
Rahmatang Rahman

umum antar kota dalam propinsi rute setiap tahun, yang terdiri dari
Palu - Poso sesuai dengan analisis biaya pembayaran kembali baik bunga
operasi kendaraan (BOK) ? maupun pinjaman pokok sekaligus.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk menghitung pembayaran
a Untuk mengetahui besarnya Biaya kembali biaya modal kendaraan
Operasi Kendaraan (BOK) yang maka digunakan rumus Faktor
dikeluarkan oleh operator angkutan pengembalian Modal (Capital
umum antar kota dalam propinsi rute Recovery Faktor) yaitu:
Palu – Poso dalam melakukan
pelayanan. i(1 + i) n ………………(1)
CRF =
b Untuk mengetahui apakah tarif yang (1 + i ) n − 1
telah ditentukan oleh pemerintah dapat
memenuhi pendapatan yang diterima Dimana :
oleh operator atau penyedia jasa CRF = Capital Recovery Faktor
angkutan umum antar kota dalam i = Suku bunga pertahun
propinsi rute Palu – Poso. n = jangka waktu kredit.

b) Biaya penyusutan (BP)


2. TINJAUAN PUSTAKA Biaya penyusutan yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk penyusutan nilai
2.1 Pengertian Biaya Operasi Kendaraan kendaraan karena berkurangnya
Biaya operasi kendaraan di umur ekonomis. Biaya depresiasi
definisikan sebagai biaya dari semua faktor- dapat diperlakukan sebagi komponen
faktor yang terkait dengan pengoperasian dari biaya tetap, jika masa pakai
satu kendaraan pada kondisi normal untuk kendaraan dihitung berdasarkan
suatu tujuan tertentu. Berdasarkan waktu. Untuk menghitung biaya
pertimbangan ekonomi, diperlukan depresiasi, hal pertama yang
kesesuaian antara besarnya tarif dilakukan adalah menentukan harga
(penerimaan). Dalam hal ini pengusaha kendaraan. Biaya penyusutan dapat
mendapatkan keuntungan yang wajar dan dihitung dengan cara sebagai berikut:
dapat menjamin kelangsungan serta
perkembangan usaha jasa angkutan umum (P - L) ……………………….(2)
D=
yang dikelolanya. Komponen biaya operasi n
kendaraan dibagi dalam 3 kelompok, yaitu
Dimana :
biaya tetap (Standing Cost), biaya tidak
D = Penyusutan pertahun
tetap (Running Cost) dan biaya overhead.
P = Harga kendaraan baru
L = Nilai sisa kendaraan
a. Biaya Tetap (Standing Cost) n = Umur ekonomis
Biaya tetap adalah biaya yang dalam
pengeluarannya tetap tanpa tergantung c) Biaya perijinan dan administrasi (BPA)
pada volume produksi yang terjadi. Biaya Ijin kendaraan tahunan dikenakan
tetap ini dapat dikelompokkan sebagai pada masing-masing kendaraan,
berikut: dimana besarnya ijin telah ditetapkan
a) Biaya modal kendaraan (BM): oleh pemerintah berdasarkan ukuran
Para pengusaha angkutan antar kota dan tahun pembuatan, biaya ini
dalam propinsi sebagian besar terdiri dari biaya STNK, izin trayek, izin
memilih system pemilikan kendaraan usaha, biaya pemeriksaan (KIR) dan
dalam sistem kredit beserta bunga biaya pajak kendaraan bermotor
yang harus dilunasi dalam jangka (PKB)
waktu tertentu. Pembayaran kredit ini
dilakukan dengan cara membayar
dengan jumlah tertentu dan tetap

9
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi
Volume II No. 1, Januari 2012
Hal. 8 - 21

d) Biaya asuransi (BA) overhead yang perlu terus dipantau


Adalah biaya asuransi kecelakaan secara berkala oleh pemilik
yang dibayarkan kepada suatu kendaraan.
perusahaan asuransi. Jadi biaya overhead total (Rp/tahun):

b. Biaya Tidak Tetap (Running Cost)


BOV = (BT + BV) x 22,5 % ………………(3)
Biaya tidak tetap merupakan biaya yang
dikeluarkan pada saat kendaraan Dimana :
beroperasi. Komponen biaya yang
BOV = Biaya Overhead
termasuk ke dalam biaya tidak tetap ini
adalah : BT = Biaya Tetap
a) Biaya Bahan Bakar (BBM) BV = Biaya Variabel atau Biaya Tidak
b) Biaya Pemakaian Ban ( PB ) Tetap
c) Biaya Perawatan dan Perbaikan
Kendaraan ( PP )
d) Biaya Pendapatan Sopir ( PS ) 3. METODE PENELITIAN
e) Biaya Retribusi Terminal ( BR )
Dalam melaksanakan rencana
penelitian dan untuk mempermudah
c. Biaya Overhead
Beberapa peneliti melakukan dengan 2 memecahkan masalah yang dihadapi,
maka perlu diuraikan terlebih dahulu cara-
(dua) cara yaitu:
cara yang diperlukan untuk memecahkan
a) Menghitung 20 – 25 % dari jumlah masalah tersebut. Cara penelitian yang
biaya tetap dan biaya tidak tetap. dilakukan dirangkum pada bagan alir
b) Menghitung biaya overhead secara Gambar 1.
terperinci, yaitu menghitung biaya

Identifikasi Masalah

Tujuan penelitian

Studi pustaka

Pengambilan Data

Pengambilan Data Primer Pengumpulan Data Sekunder


1. Data-data BOK 1. Data tarif angkutan yang berlaku
2. Pendapatan 2. Data jumlah kendaraan yang
3. Jumlah penumpang beroperasi
4. Penggunaan suku cadang 3. Data harga suku cadang
4. Data tahun dan harga kendaraan

A
B

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian

10
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota
Dalam Propinsi Rute Palu - Poso
Rahmatang Rahman

A B
Kompilasi
Data

Analisis Data

Pembahasan

Kesimpulan dan

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian (lanjutan)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Analisis Data Bus AKDP Rute Palu-Poso Tabel 2. Harga Suku Cadang Angkutan
a Data Primer angkutan umum AKDP Umum Bus
a) Data jumlah penumpang Komponen
No Harga (Rp)
Kendaraan
Ban GT Super 750/16
Tabel 1. Jumlah Penumpang Angkutan 1 1.200.000/Buah
R14
Umum Rute Palu Poso/tahun 2 Oli Mesin Mediteran 22.000,-/Liter
Jumlah 3 Oli Gardan HDA 140 26.000,-/Liter
Jenis Penumpang 4 Oli Transmisi HDA 90 26.000,-/Liter
Tahun
Kendaraan pertahun 5 Minyak Rem 30.000 / Kg
(orang) 6 Gemuk 39.500/Liter
2008 Bus sedang 4320 7 Saringan Udara 50.000/Buah
Sumber: Hasil survei lapangan Tahun 2011 8 Saringan Oli 40.000/Buah
9 Saringan Solar 65.000/Buah
10 Oli Seal Camshalf 75.000/Buah
b) Data Load factor (LF)
11 Air Aki 7.000/Botol
Dari hasil analisis diperoleh rata-rata
Sumber : Toko Balikpapan Motor, Tahun 2011
faktor muat per ritnya pada angkutan
umum rute Palu-Poso dengan
menggunakan rumus: 4.2 Analisis Data Mini Bus AKDP Rute Palu-
Untuk angkutan umum Bus Poso
a Data Primer Angkutan Umum AKDP
Lf = (N/C) x 100%
a) Data jumlah penumpang
= (26/27) x 100%
= 96%
Tabel 3. Jumlah Penumpang Angkutan
Umum Rute Palu-Poso.
Jadi, Lf rata-rata angkutan umum bus
Jumlah
rute Palu-Poso sebesar 96%.
Jenis Penumpang
Tahun
Kendaraan pertahun
b Data sekunder angkutan umum AKDP
(orang)
Data sekunder berupa harga suku
2008 Bus kecil 1478
cadang kendaraan disajikan pada
Sumber: Hasil survei lapangan Tahun 2011
Tabel 2.

11
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi
Volume II No. 1, Januari 2012
Hal. 8 - 21

b) Data Load Factor (LF) • Masa Angsuran=


Dari hasil analisis diperoleh rata-rata = 3 Tahun
faktor muat pada angkutan umum • Umur Ekonomis Kendaraan=
rute Palu-Poso dengan menggunakan = 7 Tahun
rumus: • Uang Muka=
= 30 % dari harga awal
Lf  = (N/C) x 100%  kendaraan
  = (8/8) x 100% 
Perhitungan:
  = 100% 
  • Faktor Pemulihan Modal
Jadi, Lf rata-rata angkutan umum bus = 0.16(1 + 0.16)
3
= 0,446
kecil rute Palu-Poso sebesar 100%. (1 + 0 . 16 ) − 1
3

• Besarnya pembayaran uang


b Data sekunder angkutan umum AKDP muka kendaraan (DP 30%)=
Data sekunder berupa harga suku =30% x Rp 210.000.000,-
cadang kendaraan disajikan pada = Rp. 63.000.000,-
Tabel 4. • Harga Cicilan Kendaraan=
= Rp 210.000.000,-) - ( 30% x Rp
210.000.000 )
Tabel 4. Harga Suku Cadang Angkutan = Rp 147.000.000,-
Umum Bus Kecil
• Besarnya pembayaran kembali
Komponen tiap tahun=
No Harga (Rp)
Kendaraan = 0,446 x Rp 147.000.000,-
Ban Classiro 205/70 = Rp 65.562.000,- /Tahun
1 507.500/Buah
R14 • Besarnya biaya modal
Oli Mesin Mesran kendaraan selama masa
2 21.250,-/Liter
Super angsuran=
3 Oli Gardan Rored 140 26.000,-/Liter = Rp 65.562.000,- x 3
4 Oli Transmisi Rored 90 25.000,-/Liter = Rp 196.686.000,-
5 Minyak Rem 45.000/ Kg
6 Gemuk 39.500/Liter
• Besarnya biaya modal
kendaraan tiap tahun=
7 Saringan Udara 50.000/Buah
= Rp 259.686.000,- / 7
8 Saringan Oli 40.000/Buah
= Rp 37.098.000,-
9 Saringan Solar 40.000/Buah
10 Oli Seal Camshalf 35.000/Buah • Besarnya biaya modal
11 Air Aki 7.000/Botol kendaraan tiap hari kerja=
= Rp 37.098.000,- / 154 hari
Sumber : Toko Balikpapan Motor, Tahun 2011
= Rp 240.896,- /hari
• Besarnya biaya modal
kendaraan/km=
4.3 Biaya Operasi Kendaraan (BOK)
= Rp. 37.098.000,-/ 34.034 km
a Biaya Operasi Kendaraan Angkutan Bus
= Rp. 1090,028,- /km
Sedang
a) Biaya tetap (standing cost) 2) Biaya Penyusutan
Biaya tetap dapat dikelompokkan  

sebagai berikut: • Nilai  Sisa  Kendaraan  Bekas  (L)


1) Biaya Modal Kendaraan   =20 % dari harga kendaraan baru 
• Harga Pembelian= ( Rp. 42.000.000,‐ ) 
= Rp.210.000.000,- • Umur  Ekonomis  Kendaraan  (n)
• Suku Bunga Pertahun=   = 7 tahun 
= 16 %  

12
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota
Dalam Propinsi Rute Palu - Poso
Rahmatang Rahman

  Perhitungan=  4) Biaya asuransi:


 
Biaya asuransi kendaraan=
D= = Rp. 24.000.000,-/Tahun
=
Biaya penyusutan tiap tahun:
= Rp. 10,578,- /km
BVt= B – t. D
BV1= 210.000.000 – 1. 24.000.000,-
b) Biaya tidak tetap (running cost)
= Rp. 186.000.000,-
Biaya tidak tetap dapat
BV2 = 210.000.000 – 2. 24.000.000,-
dikelompokkan sebagai berikut:
= Rp. 162.000.000,-
BV3= 210.000.000 – 3. 24.000.000,- 1) Biaya Bahan Bakar
= Rp. 138.000.000,- • Pemakaian BBM/hari=
BV4= 210.000.000 – 4. 24.000.000,- = 55 liter
= Rp. 114.000.000,- • Harga BBM=
BV5= 210.000.000 – 5. 24.000.000,- = Rp.4500,-/liter
= Rp. 90.000.000,- • Biaya BBM /hari=
BV6= 210.000.000 – 6. 24.000.000,- = Rp.247.500,-
= Rp. 66.000.000,- (1).BBM=
BV7= 210.000.000 – 7. 24.000.000,-
= Rp. 42.000.000,- =

Nilai Penyusutan Kendaraan= = Rp.1119,910,- /km

= (2). Biaya BBM /Tahun=


= Rp. 247.500 x 154 Hari
= Rp. 705,177 /km
= Rp. 38.115.000,-/Tahun
3) Biaya perijinan dan administrasi
2) Biaya pemakaian ban
• Biaya STNK =
• Daya Tahan Ban =
= Rp. 800.000,-/Tahun
= 25.000 Km
• Biaya Izin Usaha=
• Harga Ban Baru=
= Rp. 50.000,-/Tahun
= Rp.1.200.000,-
• Biaya Izin Trayek=
• Jumlah Pemakaian Ban=
= Rp. 50.000,-/Tahun
= 6 buah
• Biaya pemeriksaan KIR=
= Rp. 150.000,-/Tahun Contoh perhitungan :
• Biaya pajak kendaraan Bermotor (1) Jumlah Ban Pertahun=
(PKB)=
= Rp. 1.500.000,-/Tahun = x6
• Biaya pajak kendaraan per
kilometer= = 9 Ban/Tahun
(2) Biaya Penggunaan Ban
= Pertahun=
= 9 x Rp.1.200.000
= Rp. 44,073/km = Rp. 10.800.000,-/Tahun
• Total Biaya Perijinan dan
Administrasi= =
= Rp. 2.550.000,-/Tahun
= Rp. 74,925,-/Km = Rp. 317,330,- /Km

13
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi
Volume II No. 1, Januari 2012
Hal. 8 - 21

3) Biaya perawatan kendaraan


Pemeliharaan rutin harian ini = = 7 kali
merupakan kegiatan yang sifatnya • Biaya satu kali servis kecil
sederhana dan mendasar dari = Rp. 100.000,-
perawatan kendaraan tapi penting
untuk dilakukan secara rutin.
Tabel 5. Biaya Servis Kecil Bus sedang
• Pencucian kendaraan Biaya
Contoh perhitungan : No Item Kebutuhan
(Rp)
(1) Biaya Pencucian
Harian/Tahun: 1 Oli Mesin 10 Liter 220.000
= Rp. 10.000 x 154 2 Oli Gardan 5 Liter 130.000
= Rp. 1.540.000,-/Tahun 3 Oli Transmisi 5 Liter 125.000
(2) Biaya Pencucian Harian 4 Minyak Rem 1 Liter 30.000
= Rp. 45,249,- /km 5 Gemuk 1 Kg 39.500
(3) Biaya Pencucian Ongkos Kerja 100.000
Berkala/Tahun = Total Biaya 644.500
= Rp. 50.000 x 12 bulan Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2011
(4) Biaya Pencucian Berkala  
= Rp. 17,629,- /km
Jadi Biaya service kecil/tahun
Total Biaya Pencucian
= Rp 644.500 x 7
Kendaraan=
= Rp. 4.511.500,-
= Rp. 45,249 + Rp. 17,629
Sehingga biaya service kecil
= Rp. 62,878,- /km 
  = Rp. 132,559,- /km
4) Servis kecil 5) Servis besar
• Jarak tempuh satu kali servis kecil Biaya yang harus dibayarkan oleh
= 5000 Km pemilik angkutan umum pada saat
kendaraan servis besar untuk
• Waktu service kecil/tahun
semua jenis kendaraan disajikan
pada Tabel 6.

Tabel 6. Biaya Servis Besar per Tahun


Harga Suku Cadang
No Item Kebutuhan/Tahun
(Rp)
1. Oli Mesin 10 Liter 220.000
2. Oli Gardan 5 Liter 130.000
3. Oli Transmisi 5 Liter 125.000
4. Minyak Rem 1 Liter 30.000
5. Gemuk 2 Kg 79.000
6. Saringan Udara 1 Buah 50.000
7. Saringan Oli 4 Buah 160.000
8. Saringan Solar 1 Buah 65.000
9. Oli Seal Camshalf 1 Buah 75.000
10. Air Aki 2 Botol 14.000
11. Sambungan Kabel 2 Buah 34.000
12. Lampu-Lampu 3 Buah 66.000
Ongkos Kerja (Rp.) 250.000
Total Biaya (Rp.) 1.198.000
Sumber: Hasil perhitungan Tahun 2011

14
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota
Dalam Propinsi Rute Palu - Poso
Rahmatang Rahman

Data : • Pendapatan pemilik


Jarak tempuh satu kali servis Besar angkutan/tahun=
= 15.000 Km
ƒ Biaya satu kali servis besar bus = (Rp. 1.350.000 + Rp. 590.000)x
sedang 154
= Rp. 250.000,- = Rp. 298.760.000/tahun
Perhitungan :
• Jarak servis besar/tahun= Total pendapatan pemilik
= 34.034 /15.000 = 3 kali angkutan=
• Biaya servis besar/tahun
= Rp 1.198.000 x 3 =
= Rp. 3.594.000/Tahun
• Biaya service besar =
= Rp. 105,600,- /km = Rp. 8.778,280 – Rp. 1.159,899

6) Biaya overhaul = Rp.7.618,381/km


• Biaya Overhaul
= 5% x Harga Chasis 8) Biaya retribusi terminal
= Rp. 175.000.000,- (Chasis) Retribusi terminal untuk angkutan
= 5 % x Rp.175.000.000,- umum bus dikenakan pajak
= Rp. 8.750.000,- retribusi terminal setiap ritnya
karena harus memasuki terminal.
Jadi Biaya Overhaul= Biaya yang dibayarkan untuk
retribusi terminal sebesar Rp. 3.000,-
= = Rp. 218,75,- /km /ritnya.
Contoh perhitungan:
7) Biaya pendapatan sopir
Pendapatan bersih sopir per rit - Biaya retribusi terminal/tahun=
diperoleh 10 % dari penghasilan = Rp 3000 x 154
yang diperolehnya. = Rp. 462.000/tahun
- Biaya retribusi terminal=
Data perhitungan:
= Rp. 13,575/km
• Tarif penumpang/orang
= Rp. 50.000,-
9) Biaya overhead
• Kapasitas angkut
• Biaya Tetap
= 27 orang
= Rp. 1871,893,- /km
• Penghasilan dari tiket=
• Biaya Tidak Tetap
= 27 x Rp.50.000 = Rp.1.350.000,-
= Rp. 3099,251,- /km
• Pengiriman barang rata-rata/rit
• Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap=
= Rp. 590.000
= Rp. 4971,144,- /km
• Pendapatan sopir/tahun =
• Biaya Overhead=
= (Rp. 1.350.000 + Rp. 590.000) x
= 22,5 % x Rp. 4971,144,-
10 %) x 154
= Rp. 1118,507.- /km
= Rp. 29.876.000/tahun
• Pendapatan sopi =
= Rp. 877,828 /km b Biaya Operasi Kendaraan Angkutan Bus
• Pendapatan karnet/bulan= Kecil
= Rp. 800.000 1) Biaya tetap (standing cost)
• Pendapatan karnet= Biaya tetap dapat dikelompokkan
= Rp. 282,071/km sebagai berikut:
• Total pengeluaran untuk awak a) Biaya modal kendaraan
kendaraan/km Biaya modal kendaraan adalah
= Rp. 877,828 + Rp. 282,071
biaya yang harus dibayarkan atau
= Rp. 1.159,899/km

15
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi
Volume II No. 1, Januari 2012
Hal. 8 - 21

dikeluarkan oleh suatu perusahaan • Nilai Sisa Kendaraan Bekas (L): 20 %


untuk mendapatkan modal yang dari harga kendaraan baru=
digunakan untuk investasi ( Rp. 46.000.000,- )
• Umur Ekonomis Kendaraan (n):=7
perusahaan.
tahun=
• Harga Pembelian
: Rp.230.000.000,-
=
• Suku Bunga Pertahun
: 16 %
• Masa Angsuran = Rp. 26.285.714,-/Tahun
: 3 Tahun
• Umur Ekonomis Kendaraan Nilai Penyusutan Kendaraan=
: 7 Tahun
= Rp. 387,426/km
• Uang Muka : 30 % dari harga awal
kendaraan
c) Biaya perijinan dan administrasi
Contoh perhitungan: • Biaya STNK=
• Faktor Pemulihan Modal = Rp. 797.000,-/Tahun
= 0.16(1 + 0.16) = 0,446 • Biaya Izin Usaha=
3

(1 + 0 . 16 ) 3 − 1 = Rp. 50.000,-/Tahun
• Besarnya pembayaran uang muka • Biaya Izin Trayek=
kendaraan (DP 30%)= =Rp. 80.000,-/Tahun
= 30% x Rp 230.000.000 • Biaya pemeriksaan KIR=
= Rp 150.000,-/Tahun
= Rp. 69.000.000,-
• Biaya pajak kendaraan Bermotor
• Harga Cicilan Kendaraan= (PKB)=
= ( Rp 230.000.000,-) - ( 30% x Rp = Rp. 1.325.000,-/Tahun
230.000.000 ) • Biaya pajak kendaraan per
= Rp 161.000.000,- kilometer
• Besarnya pembayaran kembali = Rp. 19,529/km
tiap tahun= • Total Biaya Perijinan dan
= 0,446 x Rp 161.000.000,- Administrasi =
= Rp 71.806.000,- /Tahun = Rp. 2.382.000,-/Tahun
• Besarnya biaya modal kendaraan = Rp. 35,108/km
selama masa angsuran=
= Rp 71.806.000,- x 3 d) Biaya asuransi
= Rp 215.418.000,- Biaya asuransi yang dibayarkan
• Besarnya biaya modal kendaraan adalah sebesar Rp. 270.000,-/Tahun.
tiap tahun=
Data :
= Rp 284.418.000,- / 7
• Jarak tempuh kendaraan/tahun=
= Rp 40.631.143,-
= 67.847 km/tahun
• Besarnya biaya modal kendaraan
• Biaya asuransi kendaraan=
tiap hari kerja=
= Rp. 3,980 /km
= Rp. 40.631.143,- / 307 hari
= Rp 132.349,- /hari
• Besarnya biaya modal 2) Biaya tidak tetap (running cost)
kendaraan/kend/km= Biaya tidak tetap dapat dikelompokkan
= Rp. 40.631.143,-/ 67.847 km sebagai berikut:
= Rp. 598,864,- /km a) Biaya bahan bakar
• Jarak Tempuh/tahun=
b) Biaya penyusutan = 67.847 Km
Perhitungan biaya penyusutan • Pemakaian BBM/hari=
menggunakan metode Straight Line = 20 liter
Depreciation. • Harga BBM= Rp.4500,-/liter

16
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota
Dalam Propinsi Rute Palu - Poso
Rahmatang Rahman

• Biaya BBM /hari= Rp.90.000,- (4) Biaya Pencucian Berkala=


Contoh Perhitungan : = Rp. 6,190 /km
(1) BBM=
= Rp.407,240,-/km Total Biaya Pencucian Kendaraan=
(2) Biaya BBM /Tahun = Rp. 45,249 + Rp. 6,190
= Rp. 90.000 x 307 Hari
= Rp. 51,439/km
= Rp. 27.630.000,-/Tahun
• Servis kecil
b) Biaya pemakaian ban
• Daya Tahan Ban= Jarak tempuh satu kali servis kecil=
= 25.000 Km = 5000 Km
• Harga Ban= (a) Waktu service kecil/tahun =
= Rp.507.500,- = 14 kali
• Jumlah Pemakaian Ban= (b) Biaya satu kali servis kecil =
= 4 buah = Rp. 75.000,-
 
Contoh perhitungan : Tabel 7. Biaya service kecil bus kecil
• Jumlah Ban Pertahun= No Item Kebutuhan
Biaya
(Rp)
= x4
1. Oli Mesin 4 Liter 85.000
= 11 Ban/Tahun 2. Oli Gardan 2 Liter 52.000
3. Oli Transmisi 2 Liter 50.000
• Biaya Penggunaan Ban Pertahun = 4. Minyak Rem 1 Liter 45.000
= 11 x Rp.507.500. 5. Gemuk 0,5 Kg 19.750
= Rp 5.582.500,-/Tahun Ongkos Kerja (Rp.) 75.000
Total Biaya (Rp.) 326.750
Sumber: Hasil pengolahan data Tahun 2011
Biaya Ban =

= Rp. 82,281/Km Biaya Service Kecil untuk Bus Kecil


adalah :
c) Biaya perawatan kendaraan (a) Biaya servis kecil/tahun
Sistem pemeliharaan mencakup = Rp. 326.750 x 14
= Rp. 4.574.500,-
beberapa unsur dasar sebagai
(b) Biaya service kecil
berikut:
= Rp. 67,424/km
• Pemeliharaan rutin harian
Pemeliharaan rutin harian ini • Servis besar
merupakan kegiatan yang sifatnya
Biaya yang harus dibayarkan oleh
sederhana dan mendasar dari
pemilik angkutan umum pada saat
perawatan kendaraan tapi penting
kendaraan servis besar untuk
untuk dilakukan secara rutin.
semua jenis kendaraan yaitu :
Pencucian kendaraan: Data :
(1) Biaya Pencucian Harian/Tahun= (a) Jarak tempuh satu kali servis
= Rp. 10.000 x 307 Besar=
= Rp. 3.070.000,-/Tahun = 15.000 Km
(2) Biaya Pencucian Harian (b) Biaya satu kali servis besar =
= Rp. 45,249 /km = Rp. 125.000,-
(3) Biaya Pencucian
Berkala/Tahun= Perhitungan :
= Rp. 35.000 x 12 bulan (a) Jarak tempuh
= Rp. 420.000,-/Tahun kendaraan/tahun=

17
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi
Volume II No. 1, Januari 2012
Hal. 8 - 21

= 307 x 221= 67.847 Km = Rp. 200.000 x 12


= Rp. 2.400.000/tahun
(b) Jarak servis besar/tahun (b) Biaya retribusi terminal:
= 67.847 /15.000 = 5 kali = Rp. 35.374/km
(c) Biaya servis besar/tahun=
= Rp 845.500 x 5 d) Biaya Overhead (Overhead Cost)
= Rp. 4.227.500/Tahun Berdasarkan dari hasil survey biaya
overhead tidak terlalu diperhatikan
(d) Biaya service besar= atau diperhitungkan tapi terkadang
= Rp. 62,309 /km juga ada pengeluaran untuk biaya
lainnya seperti biaya perbaikan kantor
• Overhaul dan administrasi, biaya pengelolaan
Biaya Overhaul: dan lain-lain.
= 5% x Harga Chasis
a) Biaya Tetap:
= Rp. 140.000.000,- (Chasis)
= Rp. 1025,010,-/kend/km
= 5 % x Rp.140.000.000,-
= Rp. 7.000.000,- b) Biaya Tidak Tetap:
= Rp. 1263,052,-/km
Jadi Biaya Overhaul:
c) Biaya Tetap + Biaya Tidak Tetap:
= = Rp. 175 /km = Rp. 2288,061,-/kend/km
d) Biaya Overhead:
• Biaya pendapatan sopir = 22,5 % x Rp. 2288,061,-
Pendapatan bersih sopir per rit = Rp. 514,814.- /km
diperoleh 11 % dari penghasilan
yang diperolehnya.
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Angkutan
Perhitungan : Umum AKDP
(a) Penghasilan dari tiket: a Analisis Biaya Operasi Kendaraan
= 8 x Rp.80.000 = Angkutan Umum Bus Sedang
= Rp. 640.000,-
Biaya operasi kendaraan yang
(b) Pengiriman barang rata-rata
diperhitungkan adalah semua
per rit:
komponen biaya operasi kendaraan
= Rp.140.000
yang menjadi tanggung jawab pemilik
(c) Pendapatan sopir/tahun:
kendaraan, untuk lebih
= (Rp. 640.000 + Rp.140.000) x 11
menggambarkan kondisi yang terjadi
%) x 307
pada angkutan umum yang beroperasi
= Rp. 26.340.600/tahun
pada rute Palu-Poso saat ini.
(d) Pendapatan sopir/kend/km:
1) Hasil analisa komponen BOK
= Rp. 388,235/km
a) Biaya tetap kend/tahun (BT):
(e) Pendapatan pemilik = Rp. 82.919.285/tahun
angkutan/tahun :
b) Biaya tidak tetap kend/tahun
= (Rp. 640.000 + Rp.140.000) x
(BV):
307
= Rp. 104.323.500/tahun
= Rp. 239.460.000/tahun
c) Biaya overhead kend/tahun
Total pendapatan pemilik
(BOV):
angkutan:
= Rp. 42.129.627/tahun
= Rp. 3529,412 – Rp. 388,235
= Rp. 3141,177/km d) Total BOK kend/tahun :
• Biaya tetribusi terminal = BT + BV + BOV
(a) Biaya retribusi terminal/tahun:

18
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota
Dalam Propinsi Rute Palu - Poso
Rahmatang Rahman

= Rp.82.919.285+Rp.104. c) Biaya pencucian Kendaraan/Pnp:


323.500+Rp. 42.129.627 = Rp. 534,466/Pnp
= Rp. 229.372.412/tahun. d) Biaya Service Kecil/Pnp:
= Rp. 1126,748/Pnp
e) Total BOK = Rp.6739,508/Km
e) Biaya Service Besar/Pnp:
= Rp. 897,602/Pnp
2) Analisa pendapatan
f) Biaya Overhaul Mesin/Pnp:
Jumlah pendapatan rata-rata = Rp. 1873,127/Pnp
perusahaan per rit Rp. 2.090.000,-. g) Biaya Pendapatan
Sehingga untuk pertahunnya sebesar: Sopir+kernet/Pnp:
= Rp. 2.090.000,- x 154 = Rp. 9859,141/Pnp
= Rp. 321.860.000/tahun. h) Biaya Retribusi Terminal/Pnp:
Jadi jumlah penghasilan pengusaha = Rp. 115,385/Pnp
yaitu: i) Biaya Overhead/Pnp:
Untuk Bus Sedang: = Rp. 9570,170/Pnp
= Rp. 321.860.000- Rp. 229.372.412
= Rp. 92.487.588,-/Tahun Jadi Total Biaya per Penumpang:
= Rp. 9457,014 – Rp. 6739,508 = Rp. 52.104,-/Pnp
= Rp. 2717,506/km Berdasarkan hasil perhitungan biaya
operasi kendaraan tarif yang
Dapat dilihat dari perhitungan diatas didapatkan untuk kendaraan lebih
pendapatan pengusaha lebih besar tinggi dibanding dengan tarif yang
dari biaya operasi kendaraan jadi berlaku sekarang.
dapat disimpulkan bahwa pengusaha
angkutan umum untuk rute Palu-Poso 4) Fare box ratio
mendapatkan keuntungan. • Pendapatan/Tahun:
= Rp. 298.760.000
3) Analisa tarif • BOK/Tahun:
Dari hasil perhitungan biaya operasi = Rp. 208.625.463
kendaraan dapat ditentutak • FBR= 1,43
besarnya tarif angkutan umum per
penumpang yang berlaku saat ini Jika nilai FBR lebih dari 1 maka
adalah Rp. 50.000,/penumpang pengusaha angkutan umum
Rekapitulasi Biaya Tetap dan Biaya mendapatkan keuntungan tetapi jika
Tidak tetap adalah sebagai berikut: nilai FBR kurang dari 1 maka
pengusaha angkutan umum
• Biaya Tetap mengalami kerugian. Dan dari hasil
- Biaya Modal Kendaraan/Pnp: perhitungan didapatkan nilai FBR
= Rp. 9265,235/Pnp lebih dari 1 ini menandakan bahwa
- Biaya Penyusutan pengusaha angkutan umum
Kendaraan/Pnp: mendapatkan keuntungan.
= Rp. 5994,006/Pnp
- Biaya Perizinan dan Administrasi: b Analisis Biaya Operasi kendaraan untuk
= Rp. 561,938/Pnp Bus Kecil
- Biaya Asuransi:
1) Hasil Analisis Komponen BOK
= Rp. 89,91/Pnp
Hasil analisa Biaya Operasi Kendaraan
(BOK) untuk bus kecil adalah sebagai
• Biaya Tidak Tetap berikut:
a) Biaya BBM/Pnp: • Biaya tetap kend/tahun (BT):
= Rp. 9519,231/Pnp = Rp. 72.478.285 /tahun
b) Biaya Penggunaan Ban/Pnp: • Biaya tidak tetap kend/tahun (BV):
= Rp. 2697,303//Pnp = Rp. 78.168.600/ tahun

19
Jurnal Rekayasa dan Manajemen Transportasi
Volume II No. 1, Januari 2012
Hal. 8 - 21

= Rp. 959,651/Pnp
• Biaya overhead kend/tahun (BOV):
= Rp. 33.895.549 /tahun - Biaya Asuransi:
= Rp. 109,93/Pnp
• Total BOK kend/tahun:
= BT + BV + BOV • Biaya tidak tetap:
= Rp. 72.478.285 + Rp. 78.168.600 + a) Biaya BBM/Pnp:
Rp. 33.895.549 = Rp. 11250/Pnp
= Rp. 184.542.434 /tahun
b) Biaya Penggunaan Ban/Pnp:
• Total BOK : = Rp. 2273,005/Pnp
= Rp. 2719,980/Km
c) Biaya pencucian
2) Analisis pendapatan Kendaraan/Pnp:
= Rp. 1421,010/Pnp
Jumlah pendapatan rata-rata
perusahaan per rit Rp. 780.000,-. d) Biaya Service Kecil/Pnp:
Sehingga untuk pertahunnya sebesar = Rp. 1862,581/Pnp
Rp. 780.000,- x 307= Rp. e) Biaya Service Besar/Pnp:
239.460.000/tahun. = Rp. 1721,295/Pnp
Jadi jumlah penghasilan pengusaha f) Biaya Overhaul Mesin/Pnp
yaitu: = Rp. 2748,371/Pnp
g) Biaya Pendapatan Sopir /Pnp:
= Rp. 239.460.000 - Rp. 184.542.434 = Rp. 10725/Pnp
= Rp. 54.917.566,-/Tahun
h) Biaya Retribusi Terminal/Pnp:
= Rp. 3529,412 – Rp. 2719,980 = Rp. 977,199/Pnp
= Rp. 809,432/km
i) Biaya Overhead/Pnp:
Dari hasil perhitungan diatas dapat = Rp. 13791,232/Pnp
dilihat bahwa biaya operasi Jadi Total Biaya per Penumpang:
kendaraan untuk angkutan umum Bus = Rp. 75.086,-/Pnp
Kecil nilainya lebih rendah jika Berdasarkan hasil perhitungan biaya
dibandingkan dengan pendapatan operasi kendaraan tarif yang
pengusaha ini memberikan didapatkan lebih rendah dari tarif
keuntungan kepada pengusaha yang ditetapkan oleh Pemerintah.
angkutan umum.
4) Fare box ratio
3) Analisis tarif Contoh perhitungan:
Dari hasil perhitungan biaya operasi a) Pendapatan/Tahun:
kendaraan dapat ditentukan = Rp. 239.460.000
besarnya tarif angkutan umum per
b) BOK/Tahun:
penumpang yang berlaku saat ini
= Rp. 184.410.222
adalah Rp. 80.000,/penumpang
Rekapitulasi Biaya Tetap dan Biaya c) FBR = 1,30 
Tidak tetap adalah sebagai berikut:

• Biaya tetap 5. KESIMPULAN DAN SARAN


- Biaya Modal Kendaraan/Pnp:
= Rp. 16543,625//Pnp 5.1 Kesimpulan
- Biaya Penyusutan Berdasarkan analisa data hasil
Kendaraan/Pnp: penelitian angkutan antar kota dalam
= Rp. 10702,652/Pnp propinsi rute Palu-Poso, maka diambil
kesimpulan sebagai berikut:
- Biaya Perizinan dan Administrasi:

20
Analisa Biaya Operasi Kendaraan (BOK) Angkutan Umum Antar Kota
Dalam Propinsi Rute Palu - Poso
Rahmatang Rahman

a Biaya Operasi Kendaraan Bus Sedang Anonim, 2008, Evaluasi Tarif Bus Ekonomi
dengan nilai BOK sebesar Rp. Antar Kota Dalam Propinsi
229.372.412/tahun dan Rp. 6739,508/Km. Berdasarkan Biaya Operasional
b) Biaya Operasi Kendaraan Bus Kecil Kendaraan Trayek Malang –
dengan nilai BOK sebesar Rp. Jombang, Universitas
184.542.434/tahun dan Rp. 2719,980/Km. Muhammadiyah Malang.
c Adapun dari hasil analisis data diperoleh Badan Pusat Statistik Kota Palu, 2010,
pendapatan dari masing-masing Kotamadya Palu Dalam Angka
kendaraan sebagai berikut: Tahun 2010. Palu.
• Pendapatan operator kendaraan Bus
Sedang dengan pendapatan sebesar Keputusan Menteri Perhubungan, 2002,
Rp. 92.487.588,-/Tahun dan Rp. Mekanisme Penetapan Tarif dan
2717,506/km. Formula Perhitungan Biaya Pokok
• Pendapatan operator kendaraan Bus Angkutan Penumpang Dengan
Kecil dengan dengan pendapatan Mobil Bus Umum Antar Kota Kelas
sebesar Rp. 54.917.566,-/Tahun dan Rp. Ekonomi. Jakarta
809,432/km. LPM-ITB, Bekerjasama dengan kelompok
d Dari hasil analisis data dapat bidang keahlian rekayasa
memberikan gambaran bahwa transportasi jurusan teknik sipil, FTSP-
pengusaha angkutan umum ITB. 1997, Perencanaan Sistem
memperoleh keuntungan. Dimana Angkutan Umum, Bandung
pendapatan yang diperoleh pengusaha
Morlok, E.K. 1995, Pengantar Teknik Dan
lebih besar dibanding dengan Biaya
Perencanaan Transportasi,
Operasi Kendaraan.
Erlangga, Jakarta.
Salim, Abbas, A. H., 1998, Manajemen
5.2 Saran Transportasi, PT. Raja Grafindo
a Sistem perawatan yang baik akan Persada, Jakarta.
memberikan keuntungan kepada
Sudana, I Ketut, 2005, Analisis Kinerja
pengusaha angkutan, karena meskipun
Pengoperasian Angkutan Umum
kendaraan telah habis umur
Bus Rute Palu – Toli-toli, Universitas
ekonomisnya tetapi kendaraan tersebut
Tadulako, Palu.
masih dapat dioperasikan untuk
beberapa tahun lagi sehingga dapat
memberikan keuntungan bagi
perusahaan.
b Sebaiknya lebih teliti dalam pengambilan
data sekunder karena tidak adanya
kesesuaian data antara instansi terkait
dengan perusahaan angkutan umum ini
dimungkinkan tidak adanya komunikasi
antara instansi terkait tersebut dengan
perusahaan angkutan umum.

6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008l, Evaluasi Tarif Bus Ekonomi
Antar Kota Berdasarkan Biaya
OperasionalKendaraan Trayek
Malang – Probolinggo, Universitas
Muhammadiyah Malang.

21

Anda mungkin juga menyukai