Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERKEMBANGAN KOMUNIKASI POLITIK DI INDONESIA

Disusun oleh:

Nama : Abd. Muhlis

NPM : (43181032)

Prodi : Ilmu Pemerintahan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb

Bismillahirrohmanirrohim

Penulis memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan izin dan rahmat-Nya tepat waktu
dengan judul Patologi organisasi. Tak lupa junjungan Nabi Muhammad SAW
telah mengirimkan shalawat. Pada akhirnya, syafaatnya mudah-mudahan akan
mengalir kepada kita.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah teori
Organisasi. Tidak hanya itu, penulis juga berharap artikel ini dapat meningkatkan
pengetahuan pembaca tentang Perkembangan Komunikasi Politik di
Indonesia.

Sebagai dosen Komnunikasi Politik Pemerintahan, penulis mengucapkan


terima kasih yang sebesar-besarnya. Tugas ini dapat menambah pengetahuan dan
pengetahuan bidang yang penulis geluti. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.

Makalah ini jauh dari sempurna, penulis mengerti. Oleh karena itu penulis
ingin menerima kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi dalam kehidupan manusia adalah sesuatu hal yang tidak
dapat dipisahkan, keduanya memiliki peran penting dan saling berkaitan
satu sama lain. Dalam kehidupan dan segala kegiatannya, pastilah seseorang
akan melakukan sebuah kegiatan komunikasi, baik itu komunikasi dengan
Tuhan maupun komunikasi dengan orang lain. Dalam prosesnya,
komunikasi memerlukan dua orang atau lebih untuk menjadi komunikator
pesan dan komunikan, serta informasi atau pesan sebagai bahan dalam
sebuah kegiatan berkomunikasi.
Dalam teorinya, Komunikasi sendiri adalah sebuah proses serta
kegiatan penyampaian sebuah informasi maupun pesan dari komunikator ke
komunikan, yang nantinya komunikan akan merespon dari apa yang telah
disampaikan oleh komunikator.Komunikasi adalah suatu kebutuhan yang
sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat.
Di dalam dunia politik, peran sebuah komunikasi juga tidak dapat
terlepas dalam segala kegiatannya, dengan komunikasi penyampaian pesan-
pesan politik dan tujuan politik akan dapat tersampaikan dengan baik
sebagaimana mestinya seperti yang diinginkan.
Komunikasi Politik adalah suatu bidang atau disiplin menelaah
perilaku dan kegiatan komunikasi yang bersifat politik, mempunyai akibat
politik, atau berpengaruh terhadap perilaku politik. Pengertian komunikasi
politik dirumuskan sebagai suatu proses pemindahan lambang-lambang atau
simbool-simbol yang berisi pesan-pesan politik dari seseorang atau
kelompok pada orang lain dengan tujuan membuka wawasan atau cara
berfikir, serta mempengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi
target politik
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi politik?
2. Bagaimana perkembangan komunikasi politik di Indonesia?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan komunikasi politik
2. Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan komunikasi politik di
Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Komunikasi Politik


Komunikasi politik merupakan komunikasi yang bercirikan politik
yang terjadi di dalam sebuah sistem politik. Komunikasi politik dapat
berbentuk penyampaian pesan-pesan yang berdampak politik dari penguasa
politik kepada rakyat ataupun penyampaian dukungan atau tuntutan oleh
rakyat bagi penguasa politik. Istilah komunikasi politik lahir dari dua istilah
yaitu ”komunikasi” dan ”politik”. Hubungan kedua istilah itu dinilai bersifat
intim dan istimewa karena pada domain politik, proses komunikasi
menempati fungsi yang fundamental. Bagaimanapun pendekatan
komunikasi telah membantu memberikan pandangan yang mendalam dan
lebih luas mengenai perilaku politik.
Definisi mengenai komunikasi politik dapat dikemukakan oleh
Pawito (2009), keduanya mengatakan bahwa komunikasi politik merupakan
“Diskusi publik mengenai penjatahan sumber daya publik – yakni mengenai
pembagian pendapatan atau penghasilan yang diterima oleh publik,
kewenangan resmi – yakni siapa yang diberi kekuasaan untuk membuat
keputusan-keputusan hukum, membuat peraturan-peraturan, dan
melaksanakan peraturan-peraturan; dan sanksi-sanksi resmi – yakni apa
yang negara berikan sebagai ganjaran atau mungkin hukuman”. Pengertian
ini lebih mengedepankan interaksi antara negara (the state) dengan rakyat
atau publik. Interaksi ini dalam berbagai realitas politik dapat dicermati
melalui pertanyaan-pertanyaan realistis, misalnya, apa yang diperoleh
rakyat, bagaimana keputusan-keputusan penyelenggara negara dibuat adil
ataukah tidak, dan sejauh mana rakyat mau mernerima penjatahan yang ada
(Pawito, 2009). Sedangkan menurut Fagen, komunikasi politik adalah segala
komunikasi yang terjadi dalam suatu sistem politik dan antara sistem
tersebut dengan lingkungannya. Lain lagi dengan Muller yang merumuskan
komunikasi politik sebagai hasil yang bersifat politik (political outcomes),
dari kelas sosial, pola bahasa, dan sosialisasi. Selanjutnya Gallnor
menyebutkan bahwa komunikasi politik merupakan infra-struktur politik,
yaitu kombinasi dari berbagai interaksi sosial di mana informasi yang
berkaitan dengan usaha bersama dan hubungan kekuasaan masuk ke dalam
peredaran (Nasution, 2002).
Rumusan Gallnor menempatkan komunikasi sebagai suatu fungsi
politik bersama-sama dengan fungsi artikulasi, agregasi, sosialisasi, dan
rekrutmen dalam sistem politik. Menurut Almond, komunikasi politik
adalah salah satu fungsi yang harus ada dalam setiap sistem politik sehingga
terbuka kemungkinan bagi para ilmuwan untuk memperbandingkan berbagai
sistem politik dengan berbagai latar belakang budaya yang berbeda. Bagi
Almond, semua sistem politik yang pernah, sedang dan akan ada
mempunyai persamaan mendasar yaitu adanya kesamaan fungsi yang
dijalankannya (Nasution, 2002)
Dari sudut rujukan ilmiah, pemikiran dari Hasrullah (2001),
menggambarkan relevansi bidang kajian ilmu politik dan komunikasi. Hal
tersebut terlihat dari gambaran analisis yang disajikan, membicarakan
peristiwa-peristiwa politik yang berdimensi komunikasi. Kemudian juga
rujukan yang dipergunakan dalam melihat komunikasi dan politik masih
memakai kerangka dasar (framework) dari Harold D. Lasswell (1948), yaitu:
Who says What, in Which Channel, To Whom, Whit What Effect.
Karena itu, seperti dikatakan Rush dan Althoff (1997), komunikasi
politik memainkan peranan yang amat penting di dalam suatu sistem politik.
Ia merupakan elemen dinamis, dan menjadi bagian yang menentukan dari
proses-proses sosialisasi politik, partisipasi politik, dan rekrutmen politik.
Sedangkan dalam konteks sosialisasi politik, Graber (1984) memandang
komunikasi politik ini sebagai proses pembelajaran, penerimaan, dan
persetujuan atas kebiasaan-kebiasaan (customs) atau aturan-aturan (rules),
struktur dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupan
politik. Ia menempati posisi penting dalam kehidupan sosial-politik karena
dapat mempengaruhi kualitas interaksi antara masyarakat dan penguasa.
Dari beberapa pengertian di atas, jelas komunikasi politik adalah
suatu proses komunikasi yang memiliki implikasi atau konsekuensi terhadap
aktivitas politik. Faktor ini pula yang membedakan dengan disiplin
komunikasi lainnya seperti komunikasi pendidikan, komunikasi bisnis,
komunikasi antar budaya, dan semacamnya. Perbedaan itu terletak pada isi
‘pesan’. Artinya komunikasi politik memiliki pesan yang bermuatan politik,
sementara komunikasi pendidikan memiliki pesan-pesan yang bermuatan
pendidikan. Jadi untuk membedakan antara satu disiplin dengan disiplin
lainnya dalam studi ilmu komunikasi, terletak pada sifat atau pesannya.
Komunikasi politik menyalurkan aspirasi dan kepentingan politik
rakyat yang menjadi input sistem politik. Dan pada waktu yang bersamaan
komunikasi politik juga menyalurkan kebijakan yang diambil atau output
dari sistem politik. Dengan demikian melalui komunikasi politik maka
rakyat dapat memberikan dukungan, menyampaikan aspirasi dan melakukan
pengawasan terhadap sistem politik. Unsur-unsur yang terlibat dalam
komunikasi politik ini terbagi dua, yaitu unsur suprastruktur dan
infrastruktur politik. Suprastruktur politik terdiri dari; lembaga eksekutif,
legislatif, dan yudikatif. Sedangkan infrastruktur politik terdiri dari; partai
politik, interest group, media massa, tokoh masyarakat, dan lainnya.
Menurut VJ. Bell ada tiga jenis pembicaraan dalam pengertian politik yang
mempunyai kepentingan politik yang jelas sekali politis, yaitu; pembicaraan
kekuasaan (mempengaruhi dengan ancaman atau janji), pembicaraan
pengaruh (tanpa sanksi), dan pembicaraan otoritas berupa perintah
(Littlejohn)
Komunikasi politik harus dilakukan dengan intensif dan persuasif
agar komunikasi dapat berhasil dan efektif. Adapun faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dari komunikasi politik yaitu; status
komunikator, kredibilitas komunikator, dan daya pikat komunikator. Carl
Hoveland, seorang ahli komunikasi mengatakan bahwa terbentuknya sikap
suatu proses komunikasi selalu berhubungan dengan penyampaian stimuli
yang biasanya dalam bentuk lisan oleh komunikator kepada komunikan
guna mengubah perilaku orang lain (Dan Nimmo, 2005). Pendapat
Hoveland ini menyangkut efek dari suatu proses komunikasi persuasif.
Asumsi dasar dari Hoveland adalah bahwa sikap seseorang maupun
perubahannya tergantung pada proses komunikasi yang berlangsung apakah
komunikasi itu diperhatikan, dipahami, dan diterima dengan baik.
B. Perkembangan Komunikasi di Indonesia
Perkembangan komunikasi politik di Indonesia adalah fenomena
yang yang menarik dikaji dan diamati secara akademis. Media dalam
komunikasi politik juga memainkan peran besar dalam mengawasi kegiatan
politik para aktornya. Melalui pemberitaan di berbagai media, masyarakat
dapat menilai bagaimana kualitas para aktor politik. Bisa dibayangkan jika
tidak ada media massa, maka tidak ada pula komunikasi politik.
Proses komunikasi politik dewasa ini telah mengalami perubahan
yang mendasar. Dalam era globalisasi dengan hadirnya internet telah
memungkinkan masyarakat dunia untuk mengakses dan menggunakan
jaringan internet untuk keperluan komunikasi politik yang lebih massif.
Faktor dominan yang motor perkembangan dan perubahan sosial yaitu
kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Marshall McLuhan
melukiskan kondisi dunia sebagai the global village (desa global). Media
elektronika baru seperti internet telah mengubah cara berpikir,berperasaan
dan bertindakmanusia.Manusia dan masyarakat dunia termasuk masyarakat
Indonesia, berada ditengah-tengah revolusi/perubahan sosial yang belum
pernah dipahami sama sekali.
Proses komunikasi politik pada era Reformasi dewasa ini telah jauh
berbeda dengan praktik komunikasi politik sebelum kehadiran Internet
dahulu.Teknologi internet ditemukan menjelang abad ke-21 menjelang
jatuhnya pemerintahan komunis UniSoviet, serta mulai dikenalnya paham
demokrasi di Eropa Timur ,termasuk Rusia dan kawasan Asia. Internet
masuk dan mulai dikenal di Tanah Air sekitar 1998,bahkan ketika kejatuhan
rezim orde baru juga dipengaruhi peran internet ,meskipun masih
terbatas,tetapi mampu menggalang rakyat untuk menggerakkan Reformasi,
suatu gerakan perubahan nasional.
Menurut Hafied Cangara (2009:392) ,para teknolog idealis yang
mengembangkan internet yakin bahwa kehadiran media baru berupa internet
dengan cepat akan menyebarluaskan nilai-nilai baru untuk memperkuat
demokrasi ke seluruh dunia,terutama dalam membangun pemerintahan yang
lebih transparan.
Internet merupakan singkatan dari international networking atau inter
–connection networking, yang berarti sebuah jaringan komputer global yang
menghubungkan jutaan komputer di seluruh dunia sehingga setiap komputer
yang terkoneksi di dalamnya dapat berkomunikasi atau bertukar data tanpa
dibatasi oleh jarak, waktu,dan tempat. Internet juga dapat dianalogikan
seperti jaringan laba-laba (the web) yang menyelimuti bola dunia yang
berdiri dari node (titik-titik) yang saling berhubungan antara satu dengan
lainnya.
Sejumlah kelebihan yang dimiliki media internet,antara lain: (1)
menembus batas wilayah,ruang,dan waktu;(2) memperluas akses
memperoleh informasi global;(3) meningkatkan kemampuan untuk
berserikat secara bebas;(4) mengancam tatanan yang telah mapan, seperti
pemerintahan otokrasi; (5) memiliki kecepatan perkembangan dan
penyebaran yang sulit diatasi. Dengan demikian,proses komunikasi politik
melalui media internet tentunya akan sangat kuat menyebarkan informasinya
ke pelosok dunia, tanpa halangan yang berarti.
Pemilu legislatif tahun 2009 merupakan pemilu yang paling ramai
dengan kampanye lewat media internet. Untuk pertama kalinya, beberapa
kandidat legislatif memiliki media sendiri yang dikelola secara virtual. Para
caleg memiliki blog yang dibuat sendiri dan tim suksesnya. Isinya beragam,
ada yang menampilkan profil dirinya saja dan juga dilengkapi dengan
program-program dan janji-janji politik. Pengelompokan media yang
dikenal dalam masyarakat,antara lain: (1) media publikasi/blog yaitu
blogspot, blogger dan Wordpress; (2) Microblog seperti Twitter dan Plurk;
(3) Media berbagi (media sharing) seperti Filckr, Youtube dan Slideshare;
(4) Media jejaring sosial seperti Facebook, Myspace; (5) Media kolaborasi
seperti wikipedia, wikileaks;(6) Forum diskusi seperti Kaskus; (7) Media
percakapan seperti Google Talk, Yahoo Messanger, Skype; (8) Situs ulasan
seperti Goodread dan Yelp.
Dalam praktik komunikasi politik, walaupun belum begitu massif
memaksimalkan media sosial seperti Facebook,Twitter dan YouTube,
penggunaan media online untuk berkampanye sudah dimulai.
Kecenderungan pola penggunaan media baru ini berbarengan dengan
kesadaran pihak kandidat akan efektivitas pengaruh media online, dan
kecenderungan msyarakat yang semakin tinggi dalam mengakses internet.
Kekuatan media sosial untuk mempengaruhi masyarakat didasarkan
secara eksklusif pada aspek sosialnya, ini berarti interaksi dan partisipasi
yang dapat dilakukan melalui kampanye sebagai bagian dari proses
komunikasi politik dengan khalayak. Kampanye merupakan penyampaian
pesan dari pengirim kepada khalayak. Layanan jaringan sosial yang khas
dapat berbagi konten,komunitas web, dan forum internet media sosial.
Sejauh penggunaan media sosial melalui platform Facebook, Twitter dan
Youtube maka kandidat politik akan terus berinteraksi dengan pendukung
dan menerima dukungan dalam bentuk sumbangan dan relawan. Media
mainstream yang sudah ada yaitu media cetak suratkabar, tabloid, dan
majalah serta media elektronik seperti televisi dan radio, maka internet yang
hadir ditengah komunitas sosial masyarakat dunia memberi pengaruh secara
langsung dalam berbagai aktivitas politik (Yodiansyah, 2017). Tidak
terhindarkan, proses komunikasi politik kini tidak dapat mengabaikan
internet sebagai saluran paling efektif karena memiliki kelebihan yang tidak
dimiliki media konvensional sebelumnya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Komunikasi politik adalah suatu proses komunikasi yang memiliki
implikasi atau konsekuensi terhadap aktivitas politik. Faktor ini pula yang
membedakan dengan disiplin komunikasi lainnya seperti komunikasi pendidikan,
komunikasi bisnis, komunikasi antar budaya, dan semacamnya.
Unsur-unsur yang terlibat dalam komunikasi politik ini terbagi dua, yaitu
unsur suprastruktur dan infrastruktur politik. Suprastruktur politik terdiri dari;
lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Sedangkan infrastruktur politik terdiri
dari; partai politik, interest group, media massa, tokoh masyarakat, dan lainnya.
Menurut VJ. Bell ada tiga jenis pembicaraan dalam pengertian politik yang
mempunyai kepentingan politik yang jelas sekali politis, yaitu; pembicaraan
kekuasaan (mempengaruhi dengan ancaman atau janji), pembicaraan pengaruh
(tanpa sanksi), dan pembicaraan otoritas berupa perintah.
Proses komunikasi politik dewasa ini telah mengalami perubahan yang
mendasar. Dalam era globalisasi dengan hadirnya internet telah memungkinkan
masyarakat dunia untuk mengakses dan menggunakan jaringan internet untuk
keperluan komunikasi politik yang lebih massif. Faktor dominan yang motor
perkembangan dan perubahan sosial yaitu kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anda mungkin juga menyukai