Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

.1 Latar belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) telah membawa perubahan pesat

dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah paradigma manusia

dalam mencari dan mendapatkan informasi semakin mudah. Pekerjaan yang semula dilakukan

manusia secara manual kini dapat digantikan dengan mesin. Hal ini menuntut manusia untuk

berpikir lebih maju agar tidak dianggap tertinggal. Salah satu bidang yang cukup berarti dalam

perkembangan IPTEK adalah pendidikan. Pendidikan merupakan proses komunikasi dan

informasi antara guru dengan siswa, media sebagai sarana penyajian ide, gagasan, dan materi

pendidikan serta siswa itu sendiri.

Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) ialah benih kuman tipe baru yang sebelumnya

tidak ditemukan ditubuh manusia. Wabah ini sudah melanda 215 negara di dunia tidak terkecuali

Indonesia ini amat berpengaruh kepada kehidupan masyarakat dan pemerintah termasuk bidang

pendidikan. Negara – negara diseluruh dunia tengah memerangi corona virus atau biasa disebut

dengan Covid -19. Covid – 19 telah membuat ancaman yang bukan hanya ancaman terhadap

sektor kesehatan setiap negara, namun juga mengancam sektor ekonomi(Zulkarnaen, W, et al,

(2020:6519). Pemerintah telah menghimbau masyarakat untuk menjaga jarak fisik (physical

distancing),pembatasan sosial (social distancing), menggunakan masker dan selalu mencuci

tangan. Lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah dalam Surat Edaran

Kemendikbud Dikti No. 4 (2020) telah melarang pelaksanaan pembelajaran tatap muka

(konvensional) dan menggantinya dengan pembelajaran daring.


Pembelajaran daring telah diterapkan diseluruh jenjang pendidikan di Indonesia dari tingkat

SD sampai tingkat Universitas. Kebijakan ini harus diterima oleh berbagai pihak untuk

memutuskan tali penyebaran virus Covid – 19 ini. Prestiadi (2020), “Sistem pembelajaran daring

ini berdampak besar pada berbagai kalangan pendidikan seperti guru,siswa, dan institusi yang

harus tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh meskipun ada berbagai keterbatasan yang

ada”. Kelancaran pendidikan selama pandemi tergantung ke bermacam sudut pandang,

contohnya tingkat kesiapan orang tua,kesiapan sekolah, dan kesiapan guru. Sedangkan tidak

semua siswa terbiasa melakukan pembelajaran secara daring, dan tidak sedikit guru yang belum

mahir mengajar memakai teknologi internet utamanya diberbagai pelososk daerah. Hal tersebut

yang menghambat kelangsungan pendidikan dimasa pandemi.

SMK Negeri 1 Tahuna ialah salah satu sekolah kejuruan didaerah Sangihe yang berada di

jalan smea yang mempunyai 6 kompetensi keahlian antara lain Perbankan, Akuntansi,

Perkantoran, Marketing, Usaha perjalanan wisata, dan Teknologi komunikasi dan jaringan.

Pembelajaran yang dilakukan selama pandemi di SMK Negeri 1 Tahuna adalah

pembelajaran daring. Pembelajaran daring di SMK Negeri 1 Tahuna menggunakan media

messenger,google classroom, zoom, dan whatsapp grup. Dari 4 media tersebut, media yang

sering digunakan pada semua mata pelajaran di SMK Negeri 1 Tahuna adalah whatsapp grup.

Dari wawancara yang telah dilakukan oleh salah satu guru SMK Negeri 1 Tahuna, media

whatsaap grup lebih mudah diakses oleh para guru dan siswa dikarenakan media tersebut lebih

menghemat kuota serta dapat beradaptasi terhadap jaringan yang ada di Kepulauan Sangihe.

Pembelajaran daring melalui via whatsapp grup, dimana guru mengirimkan file materi,

kemudian siswa mengunduh materi pada setiap pertemuan. Siswa diberikan tugas pada setiap
pertemuan dan pada mata pelajaran tertentu siswa dibagi beberapa kelompok untuk melakukan

diskusi via whatsapp grup.

Belajar tidak semata – mata penguasaan mata pelajaran saja tetapi minat, bakat, presepsi,

kesenangan, cita – cita dan juga harapan ( Citra&Rosy 2020). Menurut Syamsu Mappa (dalam

Indrayanto, 2019), mengatakan jika “hasil belajar ialah hasil yang diperoleh siswa didalam

bidang tertentu memakai tes standar menjadi alat tolak ukur kesuksesan belajar seorang siswa”.

Menurut Wahyuni (dalama Batubara 2020), berpendapat bahwa “Output belajar murid dimaknai

sebagai hasil yang didapatkan murid sesudah menyelesaikan sebuah paket belajar tertentu, yang

bisa dibagi dalam bermacam bentuk lewat proses evaluasi”. Menurut Dimyati (dalam Leni

Rahmawati 2020), “Hasil belajar ialah hasil dari sebuah komunikasi tindak belajar dan tindak

mengajar”. Elde Molstad & Karseth (2016), menyatakan jika”output belajar ialah sikap dan

pertunjukan yang ada unsur dan menggambarkan kemampuan murid atau siswa yang sukses

memakai konten, informasi, ide – ide dan alat – alat pembelajaran.

Dari berbagai pemikiran diatas megenai pemahaman hasil belajar, maka yang dimaksud ialah

berubahnya perilaku, antara lain kognitif, afektif dan psikomotor. Sukses atau tidaknya siswa

dalam belajar dipengaruhi bermacam penyebab yaitu yang pertama “berasal dari dalam siswa

(factor internal) kognitif (ranah cipta) yakni minimnya kemampuan intelektual murid, afektif

( ranah rasa) yakni labilnya emosi dan perilaku murid, psikomotor (ranah karsa) yakni

bermasalah panca – panca indera penglihatan dan pendengaran. Faktor kedua yang muncul dari

eksternal murid (factor eksternal) lingkungan keluarga, misalnya hubungan keluarga yang rukun

dan minimnya ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat misalnya lingkungan masyarakat yang

kotor dan teman seumuran yang tidak terkontrol , lingkungan sekolah, misalnya situasi dan
lokasi sekolah yang dekat dengan pasar , situasi pengajar dan fasilitas belajar yang kurang

bermutu.

Terdapat penelitian lain terkait pembelajaran daring terhadap hasil belajar yang dilakukan

oleh Kuntarto, (2017) yang menunjukan model pembelajaran daring sangat berpengaruh

terhadap hasil belajar dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka. Disamping itu penelitian

lain juga dilaksanakan oleh Ferazona et al (2020) yang mengatakan jika hasil belajar kognitif

selama pandemic covid 19 memperoleh hasil yang sangat baik. Penelitian lain juga dilakukan

oleh Baber, (2020) yang menunjukan beberapa faktor dalam pembelajaran daring secara positif

mempengaruhi siswa dalam hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa hasil penelitian terdahulu diketahui masih terdapat research gap,

sehingga peneliti tertarik untuk mengkaji secara heuritis penelitian yang berjudul “ Pengaruh

Pembelajaran Daring Terhadap Hasil Belajar Siswa” yang dilakukan di SMK Negeri 1 Tahuna.

.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, pembelajaran daring digunakan sebagai salah satu cara

pembelajaran pada masa pandemi menggunakan media pembelajaran online. Tetapi apakah

pembelajaran daring memiliki pengaruh besar terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 1

Tahuna. Dari permasalahan diatas maka dapat diidentifikasi permasalahannya sebagai berikut :

1. Kurangnya perhatian siswa pada saat pembelajaran daring.

2. Kurangya kedispilinan siswa dalam membuat tugas pembelajaran daring .

3. Kurangnya media pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran online.

4. Kurangnya perhatian dari orang tua untuk mengawasi anaknya dalam mengerjakan tugas –

tugas yang diberikan oleh guru.


5. Kurangnya penjelasan guru terhadap materi yang diajarkan.

.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah

1. Bagaimana pemanfaatan penggunaan media pembelajaran online pada masa pandemi?

2. Apa pengaruh pembelajaran daring pada masa pandemi terhadap hasil belajar siswa SMK

Negeri 1 Tahuna?

.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan yang menjadi fokus penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran online pada masa pandemi.

2. Untuk mengetahui pengaruh pembelajaran daring pada masa pandemi terhadap hasil belajar

siswa SMK Negeri 1 Tahuna.

.5 Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Memperkaya kajian tentang peran pemanfaatan media pembelajaran online sebagai media

pembelajaran siswa pada masa pandemi.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat bagi siswa

Adanya media pembelajaran online dapat membantu siswa untuk belajar pada masa pandemi.

b. Manfaat bagi guru


Media pembelajaran online membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran pada masa

pandemic serta mengukur kemampuan dan hasil belajar siswa melalui media pembelajaran

online.

c. Manfaat bagi sekolah

Menciptakan pembelajaran yang kondusif serta mengefektifkan penggunaan teknologi komputer

sebagai media pembelajaran yang modern.


BAB II

Anda mungkin juga menyukai