Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Ihsan Al Amin

NIM : 2110862020
Prodi : Ilmu Komunikasi (Kelas B)
Mata Kuliah : Dasar Dasar Ilmu Politik
Dosen Pengampu : Anita Afriani Sinulingga, S.IP., M.Si

Resume Materi Sistem Internasional


Perubahan dinamika dunia internasional terkadang mengubah sistem internasional
yang sudah ada. Dapat kita saksikan bersama bahwasanya hubungan antar negara
terus berubah secara dinamis karena kepentingan yang berbeda dari masing-
masing negara. Hal ini dikarenakan sistem internasional mengikuti progres
keadaan hubungan internasional dan situasi terkini. Sistem internasional ini
mampu menciptakan bayangan tentang interaksi masa depan antar negara. Model
interaksi ini akan menciptakan sistem internasional yang melukiskan gambaran
keadaan dan kondisi dunia politik internasional.

Terdapat berbagai pandangan dalam sudut hubungan internasional dalam


memandang sistem internasional ini. Dalam sudut pandang realis, sistem
internasional memiliki sifat anarki, dikarenakan tidak terdapat pemerintahan
diaatas dunia serta negara yang menegakkan aturan pada aktor-aktor dalam sistem
internasional. Selain kaum realis kaum liberalis juga beranggapan bahwa sistem
internasional ini bersifat anarki namun masih terdapat peluang kerja sama melalui
pembentukan norma dan institusi. Menurut kaum liberalis, sistem internasional
diatur oleh aktor-aktor yang bukan hanya aktor negara seperti IGO (Internasional
Governmental Organizations) namun juga terdapat aktor non-negara seperti MNC
atau perusahaan multinasional bahkan juga individu. Kaum neorealisme yang
memiliki pandangan anarki tetapi berfokus pada pembagian kekuasaan berbentuk
polaritas yaitu, unipolar dengan hanya satu negara yang berkuasa dan berpengaruh,
bipolar memiliki dua negara yang berkuasa dan multipolar dengan banyak negara
penguasa di dunia.
Pola interaksi sistem internasional tidak dapat dipisahkan keterkaitannya dengan
sistem politik internasional dan sistem politik domestik. Sistem politik
internasional dapat diartikan sebagai kebijakan negara terhadap interaksi dengan
lingkungan di luar batas-batas negaranya. (Breuning, 2007). Sistem politik ini
memiliki salah satu karakteristik yaitu menerapkan rasionalitas. Rasionalitas ini
menyiratkan bahwa kebijakan politik internasional sangatlah tergantung pada
tujuan dari seorang pemimpin negara. Pada dasarnya politik internasional adalah
lanjutan dari sistem politik domestik yang merupakan gambaran dari tujuan serta
kepentingan nasional. Dengan demikian, politik internasional dapat dipelajari dari
dinamika kebijakan politik domestik tersebut. Sedangkan politik domestik dapat
kita artikan sebagai sifat-sifat khas sebuah negara yang menggambarkan pilihan
kebijakan atau hubungan-hubungan politik spesifik yang mengarah pada berbagai
pengaplikasian tindakan (Fearon 1989, 291-2). Secara singkat sistem politik
domestik dapat kita artikan sebagai kemampuan pemerintah untuk menegakkan
hukum, peraturan serta menerapkan kontrak sosial yang mampu menangkal
masyarakat melanggar aturan.

Dari kedua pengertian sistem politik di atas maka dapat kita tarik kesimpulan,
bahwasanya terdapat perbedaan struktur dari kedua sistem politik tersebut, baik
sistem politik internasional dan juga sistem politik domestik. Sistem politik
domestik lebih membahas mengenai keputusan pemerintah dalam mengambil
kebijakan guna pengaplikasian peraturan, hukum serta kontrak sosial. Sedangkan
sistem politik internasional berfokus kepada bagaimana kebijakan sebuah negara
dalam menjalin interaksi dengan negara di luar batas-batasnya. Perbedaan struktur
ini tentu dapat kita kaji lebih dalam lagi dengan melibatkan berbagai sudut
pandang.

Dalam interaksi internasional terdapat pengaruh besar dari globalisasi. Globalisasi


menciptakan interdepensi antar negara-negara. Interdepensi diartikan sebagai
aliran pemikiran liberal tentang hubungan internasional yang berpendapat bahwa
peningkatan kerja sama antar negara dapat mengurangi kemungkinan bahwa
negara-negara ini akan terlibat dalam konflik bersenjata. Terdapat setidaknya tiga
hal mendasar yang saling terkait antara interaksi internasional dengan globalisasi,
yaitu conflict (konflik), cooperation (kerja sama) dan competition (persaingan).
Kerja sama antar negara yang terjalin akibat adanya globalisasi sangatlah
menyeluruh dan tidak hanya berpaku pada bidang ekonomi, namun tidak semua
kerja sama akan menciptakan kesuksesan, terkadang juga terdapat kerja sama yang
menimbulkan masalah, seperti terjadinya kompetisi yang tidak sehat antar negara.
Sehingga mereka (negara-negara) yang menjalin kerja sama membentuk lembaga
internasional untuk dapat menangani masalah tersebut. Hal demikian dapat
terwujud karena dunia internasional sadar akan betapa pentingnya menjaga
keselamatan, keamanan dan kesejahteraan dengan melakukan kerja sama yang
saling menguntungkan, memperkuat kepercayaan antar negara untuk mencegah
terjadinya konflik.

Bukti nyata adanya hubungan yang terjalin akibat globalisasi ini ditandai dengan
lahirlah sejumlah organisasi internasional, bilateral dan multilateral yang
membentuk beberapa model kerja sama regional seperti ASEAN yang merupakan
organisasi negara-negara yang terletak di kawasan Asia Tenggara. Yang menjalin
kerja sama hampir disegala bidang seperti media informasi, perdagangan bahkan
pendidikan, selain ASEAN juga terdapat organisasi regional lainya seperti APEC,
GATT dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, juga terdapat organisasi yang
bergerak dalam bidang agama seperti OIC (Conference Organzation Islam)
kerjasama bidang keamanan dan pertahanan seperti FPDA (Five Forces Defense
Presence) bidang pendidikan seperti UNESCO dan masih banyak bidang lainnya.
Dengan adanya kolaborasi antar negara yang kemudian membentuk lembaga
internasional ini memunculkan fakta bahwa bukan hanya aktor negara yang
memiliki peran, tetapi juga terdapat sumbangsih organisasi internasional di
dalamnya.

Organisasi-organisasi ini telah menunjukkan perubahan pola interaksi antar


negara yang berusaha bekerja sama dari berbagai latar belakang yang berbeda
untuk mengatasi masalah global dalam dinamika yang kompleks dalam satu
kesatuan sistem internasional.
Refrensi

Ayu, D. C. (2017). Analisis Kebijakan Luar Negri melalui Politik Domestik.


http://web.unair.ac.id/artikel_detail.
Puspitarini, R. (2020). KEBIJAKAN POLITIK INTERNASIONAL Metode, Teori
dan Studi Kasus. Surabaya: Jakad Media Publishing.
Robert, J., & Georg, S. (2005). Pengantar Studi Hubungan Internasional.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai