NIM : 31101900023
Learning Issue
1. Apa saja macam macam respon imun?
Respon imun dibagi menjadi 2 :
a. Respon imun non spesifik
Merupakan imunitas bawaan (innate immunity), dalam artian bahwa
respons terhadap zat asing dapat terjadi walaupun tubuh sebelumnya
tidak pernah terpapar oleh zat tersebut. Sebagai contoh dapat
dijelaskan sebagai berikut : salah satu upaya tubuh untuk
mempertahankan diri terhadap masuknya antigen misalnya, bakteri,
adalah dengan cara menghancurkan bakteri tersebut dengan cara
nonspesifik melalui proses fagositosis.
Selain fagositosis, manifestasi lain dari respons imun nonspesifik
adalah reaksi inflamasi. Reaksi ini terjadi akibat dilepaskannya
mediator-mediator tertentu oleh beberapa jenis sel, misalnya histamine
yang dilepaskan oleh basofil dan mastosit, Vasoactive amine yang
dilepaskan oleh trombosit, serta anafilatoksin yang berasal dari
komponen – komponen komplemen, sebagai reaksi umpan balik dari
mastosit dan basofil.
b. Respon imun spesifik
Merupakan respon imun yang didapat (acquired), yang timbul akibat
dari rangsangan antigen tertentu, sebagai akibat tubuh pernah
terpapar sebelumnya.
Mekanisme efektor dalam respons imun spesifik dapat dibedakan
menjadi :
- Seluler
Mikroorganisme hidup dan berkembang biak secara intra seluler,
antara lain didalam makrofag sehingga sulit untuk dijangkau oleh
antibody. Untuk melawan mikroorganisme intraseluler tersebut
diperlukan respons imun seluler, yang diperankan oleh limfosit T.
- Humoral
Respons imun humoral, diawali dengan deferensiasi limfosit B
menjadi satu populasi (klon) sel plasma yang melepaskan antibody
spesifik ke dalam darah. Pada respons imun humoral juga berlaku
respons imun primer yang membentuk klon sel B memory. Setiap
klon limfosit diprogramkan untuk membentuk satu jenis antibody
spesifik terhadap antigen tertentu (Clonal slection).
Sumber : Abbas AK, Lichtman AH, Piillai S. 2016. Basic
Immunology. Singapore: Elsevier Inc
- Sel eosinophil
Fungsi : dapat meningkat sebagai reaksi untuk protein asing yang
kemudian memperliatkan infeksi parasite, alergi, kanker, dll
- Sel basophil
Fungsi : memberi reaksi alergi dan antigen dengan mengeluarkan
histamin yang menyebabkan inflamasi
- Sel monosit
Fungsi : dapat berdiferensiasi membentuk makrofag untuk
memfagosi antigen.
- Sel makrofag
Fungsi : berperan dalam respon inflamasi kemoksin dan sitokin
untuk melakukan kontak kimia dan regulasi imun dari seluruh sel
sel imun
- Mast cell
Fungsi : bereaksi dengan respon alergi dengan pengikatan antigen
dengan pengikatan antigen IgE yang diikuti dengan aktivasi sel dan
melepas mediator kimia.
- Dendritic cell
Fungsi : sebagai pusat apc di tubuh dan menjadi mediator yang
sangat penting untuk respon imun inate dan adaptif
- NK cell / Limfosit T
Fungsi : mengenali dan membunuh sel abnormal dan sel yang
terinfeksi sebelum bertemu dengan adaptive imun
- Sel plasma
Fungsi : pertahanan terhadap mikroba, membentuk
immunoglobulin
Sumber :
Singh I, Weston A, Kundur A, Dobie G. 2017. Haematology Case
Studies with Blood Cell Morphology and Pathophysiology,
1st Edition. Elsevier Inc
Murphy K, Travers P, Walport M, and Janeway C. 2008. Janeway's
immunobiology. New York: Garland Science
Abbas AK, Lichtman AH, Piillai S. 2016. Basic Immunology.
Singapore: Elsevier Inc
3. Mekanisme cara kerja sistem imun