Anda di halaman 1dari 33

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP

KEPUASAN KONSUMEN PADA CV BERKAH TAHU H. ARIFIN DESA


SEPANDE SIDOARJO

Dosen Pengampuh:

Rita Ambarwati Sukmono, SE. M.M T.Dr

Anggota Kelompok:

Aninda Agustina (192010200302)

Indana Zulfa (192010200305)

Dendy Pratama (192010200315)

PRODI MANAJEMEN
FAKLUTAS BISNIS, HUKUM, DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
TAHUN AJARAN
2020/2021
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................ 4
1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian....................................................................................... 5
BAB II KAJIAN TEORI
2.1. Landasan Teori............................................................................................. 6
2.1.1. Harga.................................................................................................. 6
2.1.1.1. Pengertian Harga............................................................................. 6
2.1.1.2. Tujuan Penetapan Harga................................................................. 6
2.1.1.3. Indikator Harga............................................................................... 7
2.1.2. Kualitas Produk.................................................................................. 8
2.1.2.1. Pengertian Kualitas Produk............................................................. 8
2.1.2.2. Tujuan Kualitas Produk.................................................................. 8
2.1.2.3. Indikator Kualitas Produk............................................................... 9
2.1.3. Kepuasan Konsumen.......................................................................... 10
2.1.3.1. Pengertian Kepuasan Konsumen.................................................... 10
2.1.3.2. Komponen –komponen Utama Kepuasan Konsumen.................... 11
2.1.3.3. Tipe-tipe Kepuasan Konsumen....................................................... 11
2.1.3.4. Indikator Kepausan Konsumen....................................................... 13
2.2. Penelitian Terdahulu.................................................................................... 12
2.3. Kerangka Konseptual................................................................................... 16
2.4. Hipotesis Penelitian...................................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian............................................................................................. 17

ii
3.2. Subjek dan Objek Penelitian........................................................................ 17
3.3. Lokasi Penelitian.......................................................................................... 18
3.4. Identifikasi Variabel Penelitian.................................................................... 18
3.4.1. Klasifikasi Variabel............................................................................ 18
3.4.1. Definisi Konseptual Variabel ............................................................ 19
3.4.3. Definisi Operasional Variabel............................................................ 20
3.5. Sumber dan Jenis Data................................................................................. 21
3.6. Intrumen Penelitian...................................................................................... 22
3.6.1. Uji Validitas ...................................................................................... 23
3.6.3. Uji Reliabilitas................................................................................... 23
3.7. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel.................................................. 24
3.7.1. Populasi ............................................................................................. 24
3.7.3. Teknik Pengambilan Sampel............................................................. 25
3.8. Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 26
3.7. Teknik Analisis Data.................................................................................... 27
3.7.1. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 27
3.7.2. Uji t.................................................................................................... 28
3.7.3. Uji F .................................................................................................. 28
DAFTAR PUSTAKA...................................................................……….. 29

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Bisnis nirlaba adalah bisnis yang didirikan dengan tujuan semata-mata

untuk menghasilkan keuntungan, meningkatkan kesejahteraan pemilik dan

karyawannya, dan mengembangkan bisnis. Kualitas produk merupakan salah

satu alat penting bagi pemasaran untuk memposisikan dirinya. Dimaksud

dengan kualitas produk adalah kemampuan produk untuk menjalankan

fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan

penggunaan dan perbaikan, serta sifat-sifat berharga lainnya (Suliyanto,

2010:159).

Secara umum menurut Dewi (2017), produk dapat dibedakan menjadi

dua jenis, yaitu barang konsumsi dan produk industri. Barang konsumsi

adalah semua produk yang digunakan oleh konsumen akhir. Dalam hal ini,

produk yang dibeli diolah menjadi produk lain atau dijual kembali dengan

tujuan menghasilkan keuntungan. Sebuah produk memiliki tingkat harga

yang berbeda tergantung pada kualitas yang ditawarkan perusahaan.

Menurut Swastha dan Handoko (2015:15), perkembangan dunia usaha

di era ekonomi global menuntut perusahaan harus bekerja lebih keras untuk

dapat menaklukkan pasar dan mencapai tujuannya, terciptalah produk-produk

inovatif yang tidak hanya berdasarkan sifat fungsional produk seperti

kegunaan dan fungsi suatu produk yang terbatas, tetapi juga dari segi merek,

1
2

ukuran dan kemasan serta harga yang tentunya menciptakan citra tersendiri

bagi konsumen.

Menurut Oliver, dikutip oleh Tjiptono dan Diana (2015:23), kepuasan

konsumen adalah perasaan senang atau kecewa yang diperoleh seseorang

ketika membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari suatu produk

dengan harapannya. Seorang pelanggan puas atau tidak, itu sangat tergantung

pada kinerja produk (perceived performance) dibandingkan dengan harapan

konsumen dan apakah pelanggan menafsirkan penyimpangan atau

kesenjangan antara kinerja dan harapan. Sesuai dengan pendapat Kotler dan

Keller dalam Setiawan, dkk. (2016: 3), kepuasan konsumen adalah tingkat

kepuasan atau kekecewaan konsumen yang dihasilkan dari perbandingan

kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari produk dengan harapan mereka.

Harga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

perusahaan karena harga menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh

perusahaan dengan menjual produknya berupa barang dan jasa. Menurut

Kotler dan Armstrong dalam Novalina (2017:9), harga adalah sejumlah uang

yang dibebankan untuk suatu produk atau jasa, atau nilai yang ditukarkan

pelanggan untuk manfaat memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Menurut Tjiptono dalam Novalina (2017:9), harga adalah sejumlah uang

(satuan moneter) dan/atau aspek lain (nonmoneter) yang mencakup manfaat

atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk memperoleh suatu produk.

Harga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

perusahaan, karena harga menentukan keuntungan yang diperoleh, selain

harga, faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah


3

kualitas produk. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang

ditawarkan penjual memiliki nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan produk

pesaing (Evelina, dkk. Dalam Simamora, 2017:11). Menurut Tjiptono dalam

Devi (2019:13), kualitas produk adalah penilaian konsumen terhadap manfaat

atau sifat suatu produk.

Pabrik tahu merupakan salah satu peluang usaha yang berpenghasilan

tinggi atau profit, tahu juga merupakan salah satu kebutuhan pokok setiap

individu. Tempat produksi tahu milik Bapak H. Arifin yang berada di Desa

Sepande Kota Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo yang memiliki 7 anggota

karyawan (termasuk owner). Banyak juga pabrik lain menjadi pesaing CV

Berkah Tahu. CV Berkah Tahu adalah pabrik tahu pertama dan tertua yang

ada di Desa Sepande, mulanya usaha ini hanya pabrik kecil yang bertempat di

belakang tempat tinggal sang pengelola yaitu H. Arifin, seiring berjalannya

waktu saat pabrik ini terus berkembang hingga sukses seperti sekarang. Oleh

karena itu peneliti tertarik ingin mengetahui apakah konsumen memang

menyukai produk tahu yang diproduksi atau karena harga yang ditawarkan

lebih murah. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik mengangkat sebuah

judul penelitian mengenai “Pengaruh Harga dah Kualitas Produk

Terhadap Kepuasan Konsumen Pada CV Berkah Tahu H. Arifin Desa

Sepande Sidoarjo”.

1. Apakah harga berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan konsumen

pada CV Berkah Tahu H. Arifin Desa Sepande Sidoarjo ?


4

2. Apakah kualitas produk berpengaruh secara parsial terhadap kepuasan

konsumen pada CV Berkah Tahu H. Arifin Desa Sepande Sidoarjo ?

3. Untuk mengetahui harga dan kualitas produk berpengaruh secara simultan

terhadap kepuasan konsumen pada CV Berkah Tahu H. Arifin Desa

Sepande Sidoarjo.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Kegunaan teoritik
5

Memperluas dan memperluas wawasan penulis dan mahasiswa

Fakultas Ekonomi, Hukum dan Ilmu Sosial Universitas Muhammadiyah

Sidoarjo pada mata kuliah manajemen pemasaran.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Menurut Mandey dalam Simamora (2017:14) harga merupakan salah

satu faktor penentu keberhasilan suatu perusahaan, karena harga menentukan

seberapa besar keuntungan yang diperoleh perusahaan dengan menjual

produknya berupa barang dan jasa. Menurut Tjiptono dalam Novalina

(2017:9) harga adalah sejumlah uang (satuan moneter) atau aspek lain

(nonmoneter) yang mencakup manfaat atau kegunaan tertentu yang

diperlukan untuk memperoleh suatu produk.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa harga

adalah sejumlah uang yang diperlukan atau ditukarkan agar konsumen dapat

menerima atau memiliki suatu barang yang mempunyai manfaat dan

kegunaan.

Menurut Tjiptono dalam Sriwahyuni (2018:19) pada dasarnya ada

empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu:

1. Tujuan berorientasi pada laba

Harga ditentukan oleh penjual dan pembeli. Semakin tinggi daya beli

konsumen, semakin besar kemungkinan penjual akan menetapkan tingkat

6
7

harga yang lebih tinggi. Dengan demikian, penjual berharap untuk mencapai

keuntungan maksimal dengan kondisi yang ada.

2. Tujuan yang berorientasi pada volume

Untuk melakukan ini, perusahaan menetapkan harga sedemikian rupa

sehingga target volume penjualan atau pangsa pasar target tercapai.

3. Tujuan yang berorientasi pada citra

Bisnis dapat menetapkan harga tertinggi untuk membangun atau

mempertahankan citra. Sementara itu, harga murah dapat digunakan untuk

menciptakan citra tertentu.

4. Tujuan stabilisasi harga

Di pasar dengan konsumen yang sangat sensitif terhadap harga,

pesaing akan menurunkan harga. Kondisi tersebut menjadi dasar

pembentukan tujuan stabilisasi harga pada industri tertentu.

Menurut Kotler dalam Abdillah (2020:32), indikator harga adalah

sebagai berikut:

1. Keterjangkauan harga

Konsumen mengharapkan harga yang terjangkau sebelum melakukan

pembelian. Konsumen akan mencari produk yang harganya terjangkau.

2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

Dalam hal produk tertentu, konsumen umumnya tidak keberatan harus

membeli dengan harga yang relatif tinggi asalkan kualitas produknya baik.

Namun, konsumen lebih memilih produk dengan harga murah dan kualitas
8

yang baik.

3. Daya saing harga

Perusahaan menentukan harga jual suatu produk dengan

memperhatikan harga produk yang dijual oleh para pesaingnya agar

produknya dapat bersaing di pasar.

4. Kesesuaian harga dengan manfaat yang dirasakan

Konsumen terkadang mengabaikan harga suatu produk, tetapi lebih

tertarik pada manfaat produk tersebut.

2.1.2. Kualitas Produk

2.1.2.1. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Tjiptono dalam Devi (2019:13), kualitas produk adalah

penilaian konsumen terhadap manfaat atau sifat suatu produk. Menurut Kotler

dan Armstrong dalam Devi (2019:14) kualitas produk adalah kemampuan

suatu produk untuk menjalankan fungsinya, dalam hal ini meliputi

keseluruhan daya tahan, keandalan, presisi, kemudahan penggunaan dan

perbaikan produk, serta hal-hal lainnya. atribut produk. .

Dari definisi di atas, kualitas produk merupakan proses evaluasi fungsi

penting yang dimiliki suatu produk ditinjau dari berbagai aspek seperti

presisi, daya tahan produk, keandalan, kemudahan penggunaan, dan sifat

penting lainnya yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen.


9

2.1.2.3. Indikator Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Keller dalam Simamora (2017:13) terdapat

beberapa indikator pada kualitas produk, yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Bentuk (from)

Produk yang berbeda dalam bentuk, ukuran, dan bentuk atau

struktur fisik produk.

2. Fitur (features)

Sifat pelengkap dari sebagian besar produk dapat ditawarkan

melalui berbagai fungsi yang melengkapi fungsi dasarnya.

3. Kualitas Kinerja (performance quality)

Sebagian besar produk diberi salah satu dari empat tingkat kinerja:

rendah, sedang, tinggi, atau sangat baik. Performance (kinerja) adalah sifat

dasar produk dan tingkat di mana produk dapat menjalankan fungsinya.

4. Kesan Kualitas (perceived quality)

Pembeli mengharapkan kualitas tinggi dari kesesuaian produk.


10

5. Ketahanan (durability)

Ukuran umum kinerja harapan produk dalam kondisi normal atau

penuh tekanan adalah atribut yang berharga untuk produk tertentu. Ini juga

termasuk berapa lama produk dapat mempertahankan penggunaan .

6. Keandalan (reability)

Pembeli sering membayar lebih untuk produk yang lebih andal.

7. Kemudahan Perbaikan (repairability)

Ukuran kemudahan suatu produk dapat diperbaiki jika produk

tersebut tidak berfungsi atau gagal.

8. Desain (design)

Dengan meningkatnya persaingan, desain menawarkan peluang

potensial untuk membedakan dan memposisikan produk perusahaan.

2.1.3. Kepuasan Konsumen

2.1.3.1. Pengertian Kepuasan Konsumen

Kepuasan konsumen merupakan tujuan dari setiap pemasar. Pemasar

menargetkan konsumen yang bahagia berdasarkan produk yang mereka

pasarkan. Menurut Kotler dan Keller dalam Setiawan, dkk. (2016:3),

kepuasan konsumen adalah derajat kepuasan atau kekecewaan konsumen

yang dihasilkan dari perbandingan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dari

produk dengan harapan mereka.

Berdasarkan beberapa definisi sebelumnya, diketahui bahwa kepuasan

konsumen adalah tingkat perasaan yang dirasakan ketika menerima produk

atau jasa yang ditawarkan dan membandingkan kinerja produk atau jasa
11

dengan harapan konsumen. Kepuasan konsumen satu sama lain akan berbeda-

beda tergantung pada persepsi, keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut.

2.1.3.2. Komponen-komponen Utama Kepuasan Konsumen

2.1.3.3. Tipe-Tipe Kepuasan Konsumen

1. Menuntut kepuasan pelanggan. Tipe ini merupakan tipe kepuasan aktif.

Hubungan dengan penyedia layanan ditandai dengan emosi positif,

terutama optimisme dan kepercayaan. Berdasarkan pengalaman positif di

masa lalu, konsumen dengan jenis kepuasan ini berharap penyedia layanan
12

dapat memenuhi harapan mereka yang berkembang di masa depan.

2. Kepuasan pelanggan yang stabil. Konsumen ini memiliki tingkat pencarian

pasif dan perilaku menuntut yang tinggi. Emosi positif Anda terhadap

penyedia layanan ditandai dengan ketekunan dan kepercayaan dalam

hubungan saat ini. Anda ingin semuanya tetap sama. Berdasarkan

pengalaman positif selama ini, mereka siap untuk melanjutkan hubungan

dengan penyedia layanan.

3. Kepuasan pelanggan yang mengundurkan diri. Konsumen jenis ini juga

puas. Namun, kepuasan tidak didasarkan pada pemenuhan harapan, tetapi

pada kesan bahwa tidak realistis untuk menunggu lebih lama lagi. Perilaku

konsumen ini cukup pasif. Mereka tidak mau melakukan berbagai upaya

untuk meminta situasi diperbaiki.

4. Ketidakpuasan pelanggan yang stabil. Konsumen ini tidak puas dengan

kinerja penyedia layanan, tetapi cenderung tidak melakukan apa-apa.

Hubungan dengan penyedia layanan ditandai dengan emosi negatif dan

asumsi bahwa harapan tidak akan terpenuhi di masa depan. Mereka juga

tidak melihat kemungkinan perubahan atau peningkatan.

5. Menuntut ketidakpuasan pelanggan. Tipe ini dicirikan oleh tingkat aspirasi

yang aktif dan perilaku yang menuntut. Pada tingkat emosional,

ketidakpuasan mereka memicu protes dan oposisi. Ini berarti bahwa

mereka akan secara aktif mencari perbaikan. Pada saat yang sama, mereka

juga melihat bahwa tidak perlu berbelanja secara royal pada penyedia

layanan. Karena pengalaman negatif mereka, mereka tidak akan lagi

memilih penyedia layanan yang sama di masa depan.


13

2.1.3.4. Indikator Kepuasan Konsumen

Menurut Kotler dan Keller (2015), hal-hal yang dapat mempengaruhi

kepuasan konsumen dapat dibaca dari ukuran atau dimensi kepuasan

konsumen sebagai berikut:

1. Tetap Setia

Konsumen yang puas biasanya loyal atau loyal. Konsumen yang

merasa puas dengan produk yang telah dikonsumsinya cenderung membeli

lagi dari produsen yang sama.

2. Membeli Produk yang ditawarkan

Keinginan untuk membeli produk atau makanan lain yang ditawarkan

oleh keinginan untuk mengulang pengalaman baik dan menghindari

pengalaman buruk.

3. Merekomendasikan Produk

Kepuasan merupakan faktor yang mendorong positif dari mulut ke

mulut. Ini dapat berupa rujukan ke pelanggan potensial lainnya dan

mengatakan hal-hal baik tentang produk dan perusahaan yang menawarkan

produk.

4. Bersedia Membayar Lebih

Konsumen cenderung menggunakan harga sebagai ukuran kepuasan.

Ketika harga lebih tinggi, konsumen cenderung berpikir bahwa kualitasnya

juga akan lebih tinggi.

5. Memberi Masukan

Meskipun kepuasan telah tercapai, konsumen selalu menginginkan

lebih. Kemudian konsumen memberikan informasi atau saran agar


14

keinginannya dapat terlaksana.

Terdapat penelitian sebelumnya melalui beberapa jurnal sebagai acuan

dalam penelitian ini.


15
16

Kerangka teori model konseptual variabel penelitian berkaitan dengan

bagaimana teori berhubungan dengan variabel penelitian yang diteliti, yaitu

variabel bebas dan variabel terikat. Maka dapat digambarkan sebagai berikut:

Harga
(X1)

Kepuasan Konsumen
(Y)

Kualitas Produk
(X2)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Sumber: Data diolah peneliti (2021)
2.4. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, dalam penelitian ini dapat

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan

menggunakan metode pendekatan survey, dimana penyajian data berupa

angka-angka dengan hasil analisis dan ditarik kesimpulannya. Menurut

Sugiyono (2018:15) metode kuantitatif adalah metode yang berdasar filsafat

positivisme bertujuan menggambarkan dan menguji hipotesis yang dibuat

peneliti. Penelitian kuantitatif memuat banyak angka-angka mulai dari

pengumpulan, pengolahan, serta hasil yang didominasi angka.

Pendekatan survei menurut Sugiyono (2018: 36) adalah metode

penelitian yang terjadi pada masa lampau atau saat ini tentang keyakinan,

pendapat, karakteristik, perilaku, hubungan variabel sosiologis dan psikologis

dari sampel.

3.2. Ruang Lingkup Penelitian

Responden yang peneliti gunakan dalam penelitian adalah konsumen

CV. Berkah Tahu H. Arifin Desa Sepande Sidoarjo. Terdapat dua variabel

dalam penelitian yaitu independen dan dependen.

Adapun variabel independen (X) penelitian yaitu harga (X1) dan

kualitas produk (X2). Sedangkan untuk variabel terikat adalah kepuasan

konsumen (Y).

17
18

3.3. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di CV. Berkah Tahu H. Arifin. Alamat RT/ RW

12/04 Kel. Sepande. Kec. Sidoarjo Jawa Timur.

2. Waktu Penelitian

Pelaksanakan penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 10 Oktober

2021.

3.4. Identifikasi Variabel Penelitian

3.4.1. Klasifikasi Variabel

Menurut Sugiyono (2018:57) variabel penelitian adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan ditarik

kesimpulannya. Dapat dijelaskan berikut:

1. Variabel bebas

Menurut Sugiyono (2018:57) variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Pada

penelitian ini yang menjadi varibel bebas adalah harga (X1) dan

kualitas produk (X2).

2. Variabel terikat

Menurut Sugiyono (2018:57) variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya


19

variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat

adalah kepuasan konsumen (Y).

3.4.2. Definisi Konseptual Variabel

Definisi konseptual variabel dalam penelitian yaitu definisi

dari variabel-variabel yang diteliti dengan mengacu pada pendapat

ilmuan.

1. Harga (X1)

Menurut Mandey dalam Simamora (2017:14) harga

merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan

karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan

diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang

maupun jasa.

2. Harga (X1)

Menurut Kotler dan Armstrong dalam Devi (2019:14)

bahwa kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam

memperagakan fungsinya, dalam hal ini termasuk keseluruhan

durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian, dan

reparasi produk, juga atribut produk lainnya.

3. Kualitas produk (Y)

Menurut Kotler & Keller dalam Setiawan, dkk (2016:3)

kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen akan

kesenangan atau kekecewaan yang dihasilkan dari membandingkan

kinerja produk yang dirasakan (atau hasil) dengan harapan mereka.


20

3.4.3. Definisi Operasional Variabel

Operasionalisasi variabel diperlukan guna menentukan jenis

dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini.

Disamping itu, operasionalisasi variabel bertujuan untuk menentukan

skala pengukuran dari masing-masing variabel, sehingga pengujian

hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat dilakukan dengan

tepat. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:

Tabel 3.1
Operasional Variabel

Skala
Variabel Indikator
Pengukuran
1. Keterjangkauan harga Likert
2. Kesesuaian harga dengan Likert
Harga kualitas produk
X1 3. Daya saing harga Likert
4. Kesesuaian harga dengan Likert
manfaat yang dirasakan
1. Bentuk Likert
2. Fitur Likert
3. Kualitas Kinerja Likert
Kualitas
4. Kesan Kualitas Likert
Produk
5. Ketahanan Likert
X2
6. Keandalan Likert
7. Kemudahan Perbaikan Likert
8. Desain Likert
1. Tetap Setia Likert
2. Membeli Produk yang Likert
Kepuasan
ditawarkan
Konsumen
3. Merekomendasikan Produk Likert
Y
4. Bersedia Membayar Lebih Likert
5. Memberi Masukan Likert
Sumber: Data diolah peneliti (2021)
21

3.5. Sumber dan Jenis Data

Sumber data adalah tempat data diperoleh dengan menggunakan

metode tertentu baik berupa manusia, artefak, ataupun dokumen-dokumen

(Sutopo, 2006:56). Menurut Moleoeng (2017:112) pencatatan sumber data

melalui wawancara atau pengamatan merupakan hasil gabungan dari kegiatan

melihat, mendengar, dan bertanya.

Pada penelitian kualitatif, kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk

bertujuan memperoleh suatu informasi yang diperlukan. Data yang

dimanfaatkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya.

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian adalah:

a. Informasi dari owner CV. Berkah Tahu

b. Informasi dari pengelola akuntansi CV. Berkah Tahu

c. Informasi dari pengelola keuangan CV. Berkah Tahu

d. Infromasi dari pengelola personalia

e. Informasi dari karyawan umum CV. Berkah Tahu

2. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh bukan

secara langsung dari sumbernya. Penelitian ini sumber data sekunder yang

dipakai adalah sumber tertulis seperti sumber baku, jurnal, penelitian

terdahulu, dan dokumen-dokumen dari pihak yang terkait mengenai masalah

yang berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan.


22

3.6. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian ini untuk setiap variabel yaitu, variabel bebas

maupun variabel terikat akan diukur oleh suatu instrumen penelitian dalam

bentuk kuesioner dengan menggunakan skala liked. Menurut Sugiyono

(2018:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Kuesioner atau angket tersebut menggunakan skala likert dengan

bentuk cheklist. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai

titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pernyataan

atau pertanyaan.

Tabel 3.2
Skor Alternatif Jawaban
Pernyataan
Jawaban Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Data diolah peneliti (2021)

Sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, instrumen harus

diujicobakan lebih dulu agar diketahui tingkat validitas dan reliabilitas

instrumen yang digunakan dalam penelitian. Sebagaimana yang dijelaskan

sebagai berikut:

3.6.1. Uji Validitas


23

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan derajat

ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan

data yang dikumpulkan oleh peneliti (Sugiyono, 2018:125). Untuk

mencari validitas sebuah item, kita mengkorelasikan skor item

dengan total item-item tersebut. Jika koefisien antara item dengan

total item positif dan besarnya 0.3 atau diatas 0.3 (> 0.3) maka item

tersebut dinyatakan valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0.3 (<

0.3) maka item tersebut dinyatakan tidak valid dan harus diperbaiki

(Sugiyono, 2018:134).

3.6.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan

sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya (dapat diandalkan) atau

dengan kata lain menunjukan sejauh mana hasil pengukuran tersebut

tetap konsisten jika dapat dilakukan pengukuran dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama. Reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi atau ketepatan data dalam interval waktu tertentu

(Sugiyono 2018:126).

Alat ukur tersebut juga harus memiliki keandalan atau

reliabiltas. Suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut

digunakan berulang kali akan memberikan hasil yang relative sama

(tidak jauh berbeda). Untuk melihat handal tidaknya suatu alat ukur

digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien

reliabilitas. Apabila koefisin reliabilitas lebih besar dari 0.60 maka

secara keseluruhan pernyataan dikatakan reliabel.


24

3.7. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

3.7.1. Populasi

Penelitian memerlukan objek atau subjek yang diteliti

sehingga permasalahan dalam penelitian dapat dipecahkan. Populasi

merupakan objek yang diteliti dan dapat membantu peneliti dalam

pengolahan data untuk memecahkan masalah penelitian. Menurut

Sugiyono (2018:80) populasi merupakan wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang

datang ke pabrik tahu, berdasarkan hasil observasi peneliti

menemukan kurang lebih 200 orang dalam satu minggu. Berikut data

statistiknya:

Tabel 3.2
Data Populasi
No Hari Jumlah
1 Senin 25
2 Selasa 34
3 Rabu 30
4 Kamis 27
5 Jumat 30
6 Sabtu 36
7 Minggu 18
Total 200
Sumber: Data konsumen CV. Berkah Tahu (2021)
3.7.2. Teknik Pengambilan Sampel
25

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi memiliki jumlah yang besar

sehingga peneliti menggunakan sampel dari populasi tersebut.

Anggota sampel yang tepat digunakan menurut Sugiyono (2018:81)

dalam penelitian tergantung pada tingkat kesalahan yang

dikehendaki. Dalam menentukan jumlah sampel dihitung

berdasarkan rumus slovin, sebagai berikut :

N
n=
N.d2 + 1
Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

d : pendugaan digunakan 10%

Penjelasan hasil perhitungan rumus slovin diatas :

n= 200
(200 . 0,12) + 1

n= 200
(200 . 0,01) + 1

n= 200
3

n = 66

Berdasarkan perhitungan diatas sampel yang diperlukan

dalam melakukan penelitian ini sebanyak 66 responden.


26

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Pada penelitian ini

peneliti menggunakan sampling insidental, menurut Sugiyono

(2018:85) sampling insidental yaitu teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila

dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

3.8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan

untuk memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam

penelitian, (Sugiyono, 2018:137). Pengumpulan data dalam penelitian ini

dilakukan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk pembahasan

data yang digunakan dalam penelitian. Terdapat beberapa teknik dalam

mengumpulkan data, yaitu :

1. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain (sugiyono

2018:223). Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap konsumen CV. Berkah Tahu H.

Arifin Desa Sepande Sidoarjo mengenai kualitas produk dan kualitas

pelayanan berpengaruh simultan terhadap kepuasan konsumen.


27

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2018:219). Penyebaran angket

kuesioner diberikan kepada responden pada saat konsumen melakukan

pembelian di CV. Berkah Tahu H. Arifin Desa Sepande Sidoarjo.

3. Studi kepustakaan (library research)

Peneliti berusaha untuk memperoleh berbagai informasi sebanyak-

banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan dalam mengolah

data, dengan cara membaca, mempelajari, menelaah dan mengkaji literatur-

literatur berupa buku-buku, jurnal, makalah, dan penelitian-penelitian

terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Teknik Analisis Data

3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda yang digunakan oleh peneliti

untuk mengetahui bagaimana keadaaan naik turunnya variabel

dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai sebagai

faktor prediktor dimanipulasi (Sugiyono, 2018:305). Variabel

independen dalam penelitian ini yaitu kompetensi auditor, integritas

auditor dan objektivitas auditor. Sedangkan variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu kualitas audit. Persamaan regresi yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

Y = α + β1X1 + β2X2 + e
28

Keterangan :

Y : Kepuasan konsumen

α : Konstanta

β : Koefisien regresi

X1 : Harga

X2 : Kualitas produk

e : Error

3.9.2. Uji t

Uji statistik t dilakukan untuk dapat mengetahui pengaruh

masingmasing variabel independen pada variabel dependen

(Ghozali, 2018:98). Pengujian ini dilakukan dengan kriteria apabila

nilai signifikansi < 0,05 maka hipotesis diterima dan apabila nilai

signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak.

3.9.3. Uji F

Uji statistik F dilakukan dengan tujuan untuk menunjukkan semua

variabel bebas dimasukkan dalam model yang memiliki pengaruh

secara bersama terhadap variabel terikat (Ghozali, 2018:98). Kriteria

pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Jika nilai

signifikansi < 0,05 artinya model penelitian layak digunakan dan jika

nilai signifikansi > 0,05 artinya model penelitian tidak layak

digunakan.
29

REFERENCE

Abdillah, Ana. 2020. Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga, Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Merek Oppo (Studi
Kasus pada Mahasiswa Prodi Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN STS Jambi). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Dewi, Fitriana Candra. 2017. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Loyalitas Pelanggan Pada Pabrik Tahu Di Palangka Raya. Fakultas
Ekonomi dan bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya.

Devi, Lenggang Kurnia Intan. 2019. Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Pada Marketplace Shopee (Studi
Kasus pada Mahasiswa di Surabaya). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam.
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

Ezra Hendri Noto. 2016. Analisis Pengaruh Harga Produk Kualitas Produk
Terhadap Kepuasan Pelanggan (studi kasus jasa bengkel Alin Motor
Semarang). Jurnal Ekonomi. Vol.9 No.17. STIE Totalwin Semarang.

Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS.
25. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Kotler Dan Keller. 2015. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Edisi 13. Jakarta:
Erlangga.

Melani, Viga. 2020. Pengaruh Iklan, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Produk Smartphone Oppo Pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi Prodi Manajemen Angkatan Tahun 2016-2017 di Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. Skripsi (S1) thesis, Universitas
Muhammadiyah Ponorogo.

Moleong, Lexy J. 2017. Metode Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya

Novalina, Maria Butar-butar. 2017. Pengaruh Harga, Iklan, Kualitas Produk,


Positioning, Terhadap Keputusan Pembelian Handphone (Studi Kasus
pada Pembeli Handphone Merk OPPO). Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.

Purnomo Edwin Setyo. 2017. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhada
Kepuasan Konsumen Best Autoeork. Jurnal Manajemen Bisnis,
Universitas Ciputra, Surabaya. Volume 1, Nomor 6.
30

Ramadhan Ismu. 2017. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan
Pelanggan Pada Pabrik Tahu Dijamin Berdikari Kabupaten Simalungun.
Jurnal MAKER. ISSN : 2502-4434 Vol. 3.

Setiawan, Nashrullah, dkk. 2016. “Analisis Hubungan Antara Kepuasan


Pelanggan Berdasarkan Kualitas Layanan E-Commerce Terhadap
Loyalitas Pelanggan Dengan Menggunakan Metode Statistik (Studi Kasus
Di Website E-Commerce Lazada)”. Seminar Nasional IENACO, UII.

Simamora, Febriana Margaretta. 2017. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga


Terhadap Keputusan Pembelian Handphone Xiaomi (Studi Kasus
Konsumen Handphone Xiaomi Dicikarang Utara). Program studi
manajemen. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pelita Bangsa.

Sriwahyuni, Aisyah. 2018. Pengaruh Harga, Citra Merek, Dan Kualitas Produk
Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Samsung Pada Mahasiswa
UIN Raden FATAH PALEMBANG. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Fatah Palembang.

Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS.

Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis. Andi Offset. Yogyakarta.

Swastha, Basu dan T. Hani Handoko. 2015. Manajemen Pemasaran Analisa


Perilaku Konsumen Edisi Pertama. Yogyakarta: Liberty.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2015. Pelanggan Puas ? Tak Cukup.
Yogyakarta. Andi.

Tinneke Hermina. 2017. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap


Kepuasan Konsumen Pengguna Smartphone Sony Pada PT Maju Jaya
Cicheum Bandung. Jurnal Wacana Ekonomi. Vol. 16; No. 02. Universitas
Garut.

Yulia Purnamasari. 2015. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap


Kepuasan Konsumen Prduk M2 Fashion Online di Singaraja Tahun 2015.
Jurnal Jurusan Pendidikan Ekonomi. Volume: 5 Nomor: 1. Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai