NIM :18.01.1661
Ting/Jur : IV-C/Theologia
Pembinaan warga gereja bagi pemuda merupakan hal yang penting dan sebagai upaya
yang digunakan oleh gereja untuk menumbuhkan kerohanian Jemaat, termasuk pemuda.
Motivasi dan karekter moral yang baik dari setiap pemuda merupakan senjata yang kokok
untuk tetap survive terhadap pembaharuan yang secara terus menerut terjadi ditengah-tengah
gereja ataupun Jemaat. Agar tetap survive ditengah pembaharuan yang ada digereja karena
adanya proses pertumbuhan kerohanian. Dalam melakukan pembinaan, Gereja perlu bersabar
menghadapi mereka dalam mempertahankan keyakinannya. Melalui Kristus kedewasaan dan
kesempurnaan dapat diperoleh dan hanya diberikan kepada orang yang hidup di dalam Yesus.
Agar pemuda bertumbuh dan tidak tersesat dalam menghadapi keadaan dunia yang semakin
hari semakin kacau, Pembina pemuda diwajibkan mengarahkan pemuda kepada
kesempurnaan dalam Yesus. Bagi pemuda Kristen tentunya banyak nilai-nilai Kristiani yang
harus mereka aplikasikan dalam kehidupan mereka agar menjadi pemuda yang baik dan takut
akan Tuhan sehingga bagaimanapun perkembangan zaman saat ini mereka tetap teguh dalam
iman kepada Yesus Kristus. Pemuda diwajibkan mengarahkan pemuda kepada kesempurnaan
dalam Yesus. Bagi pemuda Kristen tentunya banyak nilai-nilai Kristiani yang harus mereka
aplikasikan dalam kehidupan mereka agar menjadi pemuda yang baik dan takut akan Tuhan
sehingga bagaimanapun perkembangan zaman saat ini mereka tetap teguh dalam iman
kepada Yesus Kristus.
KONSEP KURIKULUM DALAM PEMBINAAN WARGA GEREJA BAGI PELAJAR
SIDI (KATEKISASI SIDI)
Katekisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Katechein” yang artinya pelajaran.
Istilah ini sudah lama dipakai untuk pelajaran yang diberikan kepada siapa saja yang mau
menerima dan mengakui iman kristen. Katekisasi menurut KBBI adalah pelajaran dalam
ilmu agama Kristen. Jadi katekisasi berarti pelajaran agama, dalam hal ini agama Kristen
atau iman Kristen, atau katekisasi berarti mendalami firman Tuhan yang di tuliskan dalam
Alkitab dan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan gereja dan orang Kristen.
Katekisasi Sidi
Katekisasi yang dilakukan gereja adalah kegiatan pengajaran yang penting tentang
iman juga merupakan pembentukan iman dari peserta katekisasi (katekisan atau calon warga
sidi jemaat), sehingga melalui katekisasi warga gereja dilengkapi untuk mengenal dan
percaya kepada Allah dalam Yesus Kristus sehingga sanggup menghayati, menaati dan
melaksanakan imannya dalam keluarga, gereja, dan masyarakat. Tujuan Katekisasi Sidi :
Katekisasi merupakan salah satu bentuk pengajaran Kristen yang diajarkan melalui
Gereja. Katekisasi tersebut adalah sebuah kegiatan pengajaran iman yang membimbing
seseorang agar melakukan apa yang diajarkan kepadanya agar setiap yang menerima
katekisasi tersebut dapat memahami pertumbuhan iman mereka. Setiap pengajar katekikasi
juga harus menyesuaikan metode dengan kurikulum yang ada dan dengan metode yang ideal
pembelajaran katekisasin juga akan berjalan dengan baik dan benar. Materi yang diterima
juga harus sesuai dengan pengajaran dalam Alkitab.
Metode pengajaran katekisasi awal mulanya adalah berupa penghafalan dan metode
itu adalah metode umum yang digunakan dalam proses pengajaran. Orang-orang belum
terlalu memedulikan apakah anak-anak dapat memahami dan menerima pengajaran tersebut.
Keberhasilan dari katekisasi dilihat dari apakah anak-anak mampu menghafal dan
mengucapkan kembali apa yang telah mereka hafalkan. Katekisasi pada saat itu masih
dilakukan dengan cara yang sangat kaku sehingga pengajarannya hanya bersifat satu arah.
Materi yang diberikan oleh guru-guru pada saat itu bukan sesuatu yang bisa ditawar tetapi
sesuatu yang harus diterima apabila ingin menjadi bagian dari komunitas agama tersebut.
Dalam akhir abad-abad pertama, katekisasi gereja semakin mendangkal. Hal ini terutama
disebabkan oleh pembaptisan anak-anak yang telah dipraktikkan dimana-mana pada waktu
itu. Oleh praktik ini, pengajaran katekisasi tidak diberikan lagi kepada anak-anak dari
keluarga Kristen. Menurut tradisi yang diikuti pada waktu itu, katekisasi hanya kepada orang-
orang yang berpindah dari agama kafir ke agama Kristen sebagai persiapan untuk menjadi
anggota Gereja. Karena itu pengajaran katekisasi harus diberikan sebelum baptisan dan
sesudah itu tidak diperlukan lagi. Jikalau ada pengajaran yang diberikan kepada orang-orang
yang telah dibaptis, pengajaran itu tidak dianggap sebagai katekisasi.