Anda di halaman 1dari 24

Restorasi Gigi

Alat & Bahan Perawatan Pulpotomi dan Pulpektomi

Disusun Oleh :

Adila Putri Effendi

P07125120002

D3 Kesehatan Gigi

Semester 3

JURUSAN KESEHATAN GIGI


POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2021
A. Alat dan Bahan yang digunakan pada saat perawatan Pulpektomi
 Alat pada tahap Isolasi
1. Rubber dam set

Terdiri dari:
a. Rubber dam clamps
Rubber dam clamps berfungsi menahan rubber dam pada gigi dan membantu
untuk meretraksi gingiva. Rubber dam clamps terbagi dua sesuai dengan bentuk
rahan yaitu:
 Bland clamps dikenal dengan rahang rata dan mengarah langsung satu
sama lain. Clamps ini digunakan pada gigi yang sudah erupsi sempurna
yang servikal konstriksinya dapat mencegah clamps tergelincir dari gigi.
 Retentive clamps menyediakan retensi dengan 4 titik yang berkontak
dengan gigi. Rahang retentive clamps biasanya sempit, melengkung, dan
sedikit terbalik yang memindahkan gingiva dan berkontak dengan gigi
dibawah diameter maksimum mahkota.
b. Rubber dam sheet
Rubber dam sheet berfungsi memberikan perlindungan dari cedera jaringan
lunak sekitar yang memiliki bahan dasar lateks dan non-lateks( dam flexi).
Rubber dam sheet tersedia dalam ukuran 6x6 dengan 3 ketebalan yaitu ringan,
sedang, dan berat.
c. Rubber dam punch
Rubber dam punch berfungsi untuk membuat lubang pada rubber dam sheet
yang akan diganakan untuk mengisolasi gigi.
d. Rubber dam frame
Rubber dam frame berfungsi untuk meregangkan rubber dam sheet.

 Alat pada tahap Ekstirpasi


1. Jarum ekstirpasi

Jarum ekstirpasi digunakan untuk mengekstirpasi jaringan pulpa, menghilangkan kapas


atau menghilangkan paper point didalam saluran akar, dan mengambil jaringan pulpa.
 Alat pada tahap Preparasi
1. Round bur

Round bur digunakan untuk menghilangkan jaringan karies lunak maupun karies yang
sudah mengeras, membuka kavitas pada saat preparasi dan juga digunakan untuk
membuka atap ruang pulpa dengan cara menyapu dari dalam keluar.
2. K-file
k-file digunakan untuk menghaluskandan melebarkan saluran akar. Nomor file terbesar
adalah lebar diameter kerja akhir. Ada 6 warna yang sering digunakan untuk file yaitu
putih (15), kuning (20), merah (25), biru (30), hijau (35), hitam (40). Tetapi selain itu juga
tersedia warna merah muda (6), abu-abu (8), dan ungu (10).
3. K-reamer

Reamer adalah instrumen memutar yang digunakan untuk memperbesar atau


memperlebar saluran akar. Alat ini dimasukkan kedalam saluran akar kemudian diputar
searah jarum jam seperempat hingga setengah putaran.
4. Syringe
Syringe merupakan alat yang digunakan untuk menyemprotkan cairan irigasi kedalam
saluran akar
 Alat pada tahap Obturasi
1. Lentulo

Lentulo digunakan untuk mengaplikasikan semen sealer kedalam dinding saluran akar
sebelum obsturasi. Jarum lentulo harus digunakan dengan hati hati karena mudah
patah.
2. Ekskavator

Ekskavator digunakan untuk mengangkat jaringan karies yang masih lunak dan dapat
digunakan untuk memotong gutta percha pada saat obsturasi

3. Spreader
Spreader berfungsi dalam penempatan akses penaksesoris gutta percha di sekitar
master cone seka teknik pemadatan lateral.
4. Pluger

Pluger memiliki diameter yang lebih besar daripada spreader dan mempiliki ujung
tumpul. Pluger berfungsi untuk memadatkan gutta percha secara vertikal dan lateral di
dalam saluran akar. Pluger juga digunakan untuk membawa bagian gutta percha yang
kecil ke saluran akar pada saat pengisian teknik seksional.

Bahan:

 Bahan Core material


1. Gutta Percha
Gutta percha merupaka bahan yang paling umum digunakan. Saat dipanaskan
gutta percha melunak dan berubah bentuk menjadi cair ketika temperature
melebihi 65 derajat. Bahan ini juga dapat dilarutkan dalam pelarut organic
seperti kloro bentul xylene, dan ekaliptol.
Gutta percha terbagi menjadi dua tipe point yaitu point standart dan Point
aksesori. Komposisi tiap point mungkin bervariasi tergantung produsen tetapi
umumnya akan mengandung 60-70% zinc oxide, 17% heavy metal salts, dan 1-
4% waxes, resin, dan antioxidizing agents.
2. Silver Point

Silver point digunakan untuk saluran akar yang sempit, bulat mengecil dan
bengkok karena bahan ini memiliki karakteristik yang mudah untuk dimasukkan
dan memiliki panjang kontrol yang mudah.
 Bahan Root canal sealer
1. Sealer dengan bahan dasar zinc oxide dan eugenol
Bahan ini merupakan material yang umum digunakan. Kelebihannya adalah sifat
bahannya dapat masuk kedalam celah antara dinding saluran akar dan gutta
percha dengan baik, dan dapat menutup seluruh celah dengan baik sehingga
tidak menyisakan ruang bagi bakteri untuk masuk. Bahan ini juga memiliki
stabilitas dimensi yang baik sehingga tidak mengalami shrinkage. Kekurangan
bahan ini adalah sifak mekaniknya yang rendah dan kelarutan terhadap air tinggi.
2. Sealer Dengan Bahan Dasar Resin Sintetik

Sealer dengan bahan dasar resin sintetik biasanya terdiri dari diaket dan AH Plus.
Diaket terdiri dari serbuk halus yang terdiri dari zinc oxide dan bismuth fosfat
dan cairan kental yang mengandung senyawa poliamon dan vinil polimer. Diaket
bersifat lengket tetapi ketika sudah dimasukkan diaket sealing sangat efektif dan
tidak lebur dalam cairan jaringan tetapi diaket juga sulit untuk dikeluarkan
setelah setting. Penggunaan diaket harus selalu disertaid engan gutta percha
point. Sedangkan AH Plus merupakan pasta saluran akar yang terdiri dari dua
komponen dengan basis kimia resin epoksi amina. Volume yang sama pada
kedua pasta ketika dicampukan akan membuat material menjadi seperti krim,
konsistensinya menjadi mudah untuk diaplikasikan kedalam saluran akar.
3. Sealer Dengan Bahan Dasar Gutta Percha Atau Natural Resin Atau Keduanya
Gutta percha dapat digunakan bersama pelarut organik seperti chloroform dan
xylohencalyptol yoitu gutta percha solvents yang dikenal dengan nama
chloropercha atau eupercha. Agar mendapat kualitas bahan pengisian saluran
akar yang baik dan memiliki sifat yang plastis, gutta percha dalam pembuatannya
harus selalu dikombinasikan dengan wax, zinc oxide, calcium hidroxide.
 Bahan pengisi akar gigi desidui
1. Zinc oxide eugenol (ZnOE)

Zinc oxide eugenol digunakan sebagai alternatif dari segel berbasih gutta percha
karena mereka tidak memiliki stabilitas dimensi setelah setting. ZnOE juga
termasuk salah bahan pengisi saluran akar yang banyak digunakan untuk gigi
sulung. Kelebihan menggunakan bahan ini adalah mudah didapatkan, relatif
murah, memiliki efek anti mikroba yang baik, plastisitasnya baik. Sedangkan
kekuranganya adalah dapat mengiritasi jaringan peroradicular tulang dan
menyebabkan nekrosis tulang dan cementum.
2. Kalsium hidroksida pasta iodoform (Ca(OH)2)
Kalsium hidrroksida digunakan sebagai bahan pengisi akar, obat intra kanal atau
sebagai sealer yang dikombinasikan dengan bahan inti padat. Penggunaan pasta
kalsium hidroksida sebagai bahan pengisi akar didasarkan pada asumsi bahwa ia
menghasilkan pembentukan struktur keras atau jaringan pada foramen apikal.
Kelebihan bahan ini adalah kelarutannya rendah terhadap air serta tidak dapat
larut dalam alkohol, efektif melawan mikroba anaerob pada pupa gigi nekrosis,
efektif dalam waktu yang lumayan lama. Sedangkan kekurangan bahan ini adalah
sulit dikeluarkan dari kanal dan menurunkan waktu setting semen berbasis zinc
oxide eugenol.
Pasta idioforn digunakan dalam obat oatan sebagai bahan pengisi saluran akar
untuk reaksi penyembuhan luka pada sekitar awal abad kedua puluh.
Berdasarkan biokompalitas bahan ini resorbabilitas, dan efek antimikrobanya
tahan lama, pasta iodoform masih berhasil digunakan untuk perawatan setelah
pulpektomi pada gigi sulung. Kelebihan bahan ini adalah memiliki kemampuan
reasorbsi yang baik dan bersifat desinfektan, mudah diisi ke dalam kanal pulpa.
Sedangkan kekurangan bahan ini ialah dapat menyebabkan diskolorasi kuning
kecoklatan pada mahkota gigi yang mengganggu estetis.
 Bahan Sterilisasi
1. ChKM (Chlorophenol kampfer menthol)

ChKM memiliki anti bakteria spektrum yang luas dengan masa aktif selama satu
hari.
2. Chresophen

Chresophen merupakan antiphlogisticum yang sangat baik untuk kasus dengan


permulaan periodontitis apical akut yang dapat terjadi pada peristiwa
overinstrumentasi dengan masa aktif 3-5 hari.
3. Kalsium Hidroksida (CaOH)

Pengaruh antiseptiknya berkaitan dengan ph yang tinggi dan pengaruh


melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik. CaOH merupakan desinfektan
intrapulpa yang sanga efektif dengan masa aktif 7-14 hari.
4. Eugenol

Eugenol bersifat sebagai penghalang impuls saraf interdental dengan masa aktif
selama 3 hari.
 Irigasi saluran akar
1. Sodium hypochlorite

Sodium hypochlorite mampu melarutkan jaringan pulpa vital dan nekrotik,


menghilangkan debris, bersifat anti mikroba dengan spekrum luas, sporisid,
virusid, pelumas, dan harganya relatif murah dan mudah didapat. Akan tetapi
larutan ini dapat menyebabkan iritasi apabila terdorong ke jaringan periapikal,
tidak mampu melarutkan komponen anorganik, menyebabkan bercak putihbila
mengenai pakaian pasien dan aromanya tidak sedap.
2. EDTA

Larutan EDTA dapat ditemukan dalam bentuk pasta akan tetapi akan kurang
efektif dalam menghilangkan smear layer dan dalam mengurangi tekanan yang
timbul selama instrumentasi dengan alat putar Ni-Ti.
3. Klorheksidin

Klorheksidin merupakan basa kuat yang paling stabil dalam bentuk garam
klorheksidin diglukonat yang larut dalam air. Klorheksidin tidak dapat digunakan
sebagai larutan irigasi tungga pada perawatan salurana akar karena tidak
memiliki kemampuan melarutkan jaringan nekrotik dan kurang efektif terhadap
bakteri gram negatif.
4. MTAD

Kelebihan MTAD ialah dapat membuat irigasi lebih sederhana karena


menggabungkan kemampuan mehilangkan smear layer sekaligur bersifat anti
mikroba
5. Iodine potassium iodide

Iodine pottasium iodide digunakan untuk desinfeksi permukaan gigi dan irigasi
dengan IPI sebelum modifikasi dengan Ca(OH)2
B. Alat Dan Bahan Yang Digunakan Pada Saat Perawatan Pulpotomi

Langkah-langkah perawatan pulpotomi vital formokresol untuk satu kali kunjungan pada gigi
sulung:

1. Siapkan instrumen dan bahan untuk Pemberian anestesi lokal.

2. Isolasi gigi.

Pasang rubber dam, apabila rubber dam tidak dapat digunakan, isolasi gigi dengan kapas
dan saliva ejector.
3. Preparasi kavitas

Perluas bagian oklusal dari kavitas sepanjang seluruh permukaan oklusal untuk
memberikan jalan masuk yang mudah ke kamar pulpa.

4. Ekskavasi karies yang dalam

5. Buang atap pulpa.

Dengan menggunakan bor fisur steril dengan handpiece berkecepatan rendah.


Masukkan ke dalam bagian yang terbuka dan gerakan ke mesial dan distal seperlunya
untuk membuang atap kamar pulpa.
6. Buang pulpa bagian korona.

buang pulpa bagian korona menggunakan ekskavator besar atau dengan bor bundar
berkecepatan rendah.

7. Cuci dan keringkan kamar pulpa.

Kemudian cuci dan keringkan pulpa dengan cara menyemprot kamar pulpa dengan air
atau saline steril, syringe disposible dan jarum steril. Penyemprotan akan mencuci
debris dan sisa-sisa pulpa dari kamar pulpa. Selanjutnya keringkan dan kontrol
perdarahan menggunakan kapas steril.
8. Aplikasikan formokresol.

cara mengaplikasikan formokresol dengan mencelupkan kapas kecil dalam larutan


formokresol, buang kelebihannya dengan cara menyerapkannya pada kapas dan
tempatkan dalam kamar pulpa, kemudian tutup pulpa bagian akar selama 4 hingga 5
menit.

9. Berikan bahan antiseptik.

Setelah itu siapkan pasta antiseptik dengan cara mencampur eugenol dan formokresol
dalam bagian yang sama dengan zinc oxide. Selanjutnya keluarkan kapas yang
mengandung formokresol lalu berikan pasta secukupnya agar dapat menutupi pulpa di
bagian akar. Siapkan kapas basah lalu serap pasta secara perlahan dalam tempatnya.
Gunakan dressing antiseptik apabila terdapat sisa-sisa infeksi.
10. Restorasi gigi.

Sebelum menambal dengan amalgam tempatkan dahulu semen dasar yang cepat
mengeras atau penuhi dengan semen sebelum memulai preparasi gigi mahkota stainless
steel.

Perawatan Pulpotomi Non Vital Formokresol

Pada Kunjungan pertama

1.Siapkan instrumen dan bahan.

2. Isolasi gigi

-Cotton pellet

cotton pallet digunakan untuk memastikan agar mulut tetap terbuka selain itu cotton pallet
juga digunakan untuk menahan atau menyerap air liur
Cotton roll

rubber dam

Rubber dam adalah lembaran tipis biasanya terbuat dari lateks/nitril yang digunakan untuk
memisahkan gigi yang sedang diisolasi

3. Preparasi kavitas

Bur round
Bur round digunakan untuk preparasi akses pada semua gigi berakar tunggal serta digunakan
untuk membuka pulp chamber gigi posterior

4. Ekskavasi karies yang dalam

- Sonde

Sonde berfungsi mengecek ada atau tidaknya gigi berlubang, mengecek kedalaman gigi
berlubang

- Contra Angle Highspeed

Contra angle highspeed berfungsi untuk mengilangkan karies yang ada pada rongga lubang gigi.

- Ekskavator
Ekskavator berfungsi untuk mengangkat atau mengambil sesuatu pada gigi

5. Buang atap kamar pulpa dengan bur fisurre

Bur fissure berfungsi untuk meratakan dinding kavitas saat preparasi dan pembuatan bevel

6. Buang pulpa di bagian korona mengunakan excavator

Ekskavator berfungsi untuk mengangkat atau mengambil pulpa di bagian korona pada gigi

7. Cuci dan keringkan pulpa dengan air atau saline steril

8. Letakkan arsen pada bagian terdalam dari kavitas

Arsen merupakan obat yang berfungsi mematikan saraf gigi apabila hendak dilakukan
perawatan saraf gigi
9. Tutup kavitas dengan tambalan sementara dan Kembali 1 minggu

a. Semen zinc oxide eugenol

Semen zinc oxide eugenol dipilih sebagai bahan tambalan sementara karena keunggulannya
sebagai bahan tumpatan sementara dan memiliki respon yang baik terhadap jaringan pulpa.

b. Zinc Phospat cement

Zinc phospat sement berfungsi untuk meningkatkan nilai kekerasan serta kekuatan dalam
semen gigi
Pada Kunjungan kedua :

1. Isolasi gigi dengan rubber dam


Ruber dam

Rubber dam adalah lembaran tipis biasanya terbuat dari lateks/nitril berfungsi untuk
mengisolasi gigi.

2. Buang tambalan sementara.

Apabila perawatan gigi yang dilakukan, tidak dapat selesai dalam satu kali kunjungan, seperti
penambalan gigi yang berlubang sangat besar atau perawatan saluran

3. Berikan bahan antiseptik

Povidone iodine adalah antiseptik yang dipergunakan sebagai disinfektan pada kulit sebelum
dan sesudah pembedahan
4. Aplikasi semen zinc oxide eugenol

Selanjutnya aplikasikan semen zinc oxide eugenol.

5. Restorasi gigi dengan tambalan permanen

Anda mungkin juga menyukai