Anda di halaman 1dari 29

PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Pelatihan Bahasa Ilmiah


Program PPBI Unila

1
◊ Kita SUDAH menyusun makalah ilmiah
◊ Bgm langkah-langkah dari awal–selesai?

◊ Tujuan: tidak hanya memperbaiki proses,


yang lebih penting dalam membimbing

◊ Orietasi menulis: produk (tulisan) & proses


khususnya pada pendidikan akademik …

◊ Mungkin dalam praksis bervariasi,


namun secara umum:
2
◊ Kita SUDAH menyusun makalah ilmiah
◊ Bgm langkah-langkah dari awal–selesai?

◊ Tujuan: tidak hanya memperbaiki proses,


yang lebih penting dalam membimbing

◊ Orietasi menulis: produk (tulisan) & proses


khususnya pada pendidikan akademik …

◊ Mungkin dalam praksis bervariasi,


namun secara umum:
3
◊ Kita SUDAH menyusun makalah ilmiah
◊ Bgm langkah-langkah dari awal–selesai?

◊ Tujuan: tidak hanya memperbaiki proses,


yang lebih penting dalam membimbing

◊ Orietasi menulis: produk (tulisan) & proses


khususnya pada pendidikan akademik …

◊ Mungkin dalam praksis bervariasi,


namun secara umum:
4
Tahap-tahap penyusunan:
1. Penetapan topik tulisan
Pra-
2. Pencarian literatur penulisan
3. Evaluasi sumber
4. Pembuatan catatan
5. Perancangan kerangka tulisan
6. Penulisan draf tulisan Penulisan

7. Penyempurnaan draf
8. Revisi Revisi
5
Tahap-tahap penyusunan:
1. Penetapan topik tulisan
Pra-
2. Pencarian literatur penulisan
3. Evaluasi sumber
4. Pembuatan catatan
5. Perancangan kerangka tulisan
6. Penulisan draf tulisan Penulisan

7. Penyempurnaan draf
8. Revisi Revisi
6
Refleksi:
tahap mana yang belum maksimal?
1. Penetapan topik (pokok bahasan)
tulisan
√ tidak terlalu luas/sempit
√ harus dipahami/minat penulis
√ Ada sumber

“Prelimanary reading is essential in


evaluating topics.” (Gibaldi, 1999)
Perlu membaca dgn sabar dan tekun untuk
mengembangkan topik, bbg aspek & faktor 7
Refleksi:
tahap mana yang belum maksimal?
1. Penetapan topik (pokok bahasan)
tulisan
√ tidak terlalu luas/sempit
√ harus dipahami/minat penulis
√ Ada sumber

“Prelimanary reading is essential in


evaluating topics.” (Gibaldi, 1999)
Perlu membaca dgn sabar dan tekun untuk
mengembangkan topik, bbg aspek & faktor 8
Refleksi:
tahap mana yang belum maksimal?
1. Penetapan topik (pokok bahasan)
tulisan
√ tidak terlalu luas/sempit
√ harus dipahami/minat penulis
√ Ada sumber

“Prelimanary reading is essential in


evaluating topics.” (Gibaldi, 1999)
Perlu membaca dgn sabar dan tekun untuk
mengembangkan topik, bbg aspek & faktor 9
1. Penetapan topik (pokok bahasan)
tulisan
Sumber topik
√ ide sendiri
√ bahan bacaan:
- tulisan ilmiah lain, buku, jurnal/majalah
- pada bagian saran, diskusi, lainnya

10
2. Penyelidikan literatur

◊ Sumber informasi untuk tulisan


√ bahan bacaan:
- tulisan ilmiah lain, buku, jurnal/majalah
- pada bagian saran, diskusi, lainnya

√ hasil pengamatan langsung di lapangan

◊ Perlu dicatat semua yang relevan

◊ Perlu dilakukakan dengan tuntas


11
2. Penyelidikan literatur

◊ Sumber informasi untuk tulisan


√ bahan bacaan:
- tulisan ilmiah lain, buku, jurnal/majalah
- pada bagian saran, diskusi, lainnya

√ hasil pengamatan langsung di lapangan

◊ Perlu dicatat semua yang relevan

◊ Perlu dilakukakan dengan tuntas


12
3. Evaluasi sumber

◊ Mutu sumber tidak sama  perhatikan


√ bidang kepakaran penulis
√ keakuratan tulisan
√ kemutakhiran

◊ Sumber tulisan terpilih

◊ Pahami fakta, peristiwa, gejala, pendapat

◊ Tanpa itu, tulisan tidak akan baik


13
3. Evaluasi sumber

◊ Mutu sumber tidak sama  perhatikan


√ bidang kepakaran penulis
√ keakuratan tulisan
√ kemutakhiran

◊ Sumber tulisan terpilih

◊ Pahami fakta, peristiwa, gejala, pendapat

◊ Tanpa itu, tulisan tidak akan baik


14
4. Pembuatan catatan
◊ Dicatat nformasi yang ditemukan/dipahami
√ lengkap & akurat
√ keterbacaan …
◊ Lazim 4 cara:
- ringkasan
- kerangka
- parafrase Semua dgn sumber
- kutipan langsung Hindari plagiarisme
◊ Pemahaman akan materi
- kelemahan umum mhs
15
4. Pembuatan catatan
◊ Dicatat nformasi yang ditemukan/dipahami
√ lengkap & akurat
√ keterbacaan …
◊ Lazim 4 cara:
- ringkasan
- kerangka
- parafrase Semua dgn sumber
- kutipan langsung Hindari plagiarisme
◊ Pemahaman akan materi
- kelemahan umum mhs
16
4. Pembuatan catatan
◊ Dicatat nformasi yang ditemukan/dipahami
√ lengkap & akurat
√ keterbacaan …
◊ Lazim 4 cara:
- ringkasan
- kerangka
- parafrase Semua dgn sumber
- kutipan langsung Hindari plagiarisme
◊ Pemahaman akan materi
- kelemahan umum mhs
17
◊ Menyusun karya tulis ilmiah
= tantangan intelektual

◊ Makalah ilmiah
“… is a form of exploration”
“beyond our personel knowledge &
experience” (Gibaldi, 1999)

◊ Tulisan ilmiah
= merupakan hasil proses pemikiran
menghasilkan simpulan “orisinal”
18
◊ Menyusun karya tulis ilmiah
= tantangan intelektual

◊ Makalah ilmiah
“… is a form of exploration”
“beyond our personel knowledge &
experience” (Gibaldi, 1999)

◊ Tulisan ilmiah
= merupakan hasil proses pemikiran
menghasilkan simpulan “orisinal”
19
◊ Menyusun karya tulis ilmiah
= tantangan intelektual

◊ Makalah ilmiah
“… is a form of exploration”
“beyond our personel knowledge &
experience” (Gibaldi, 1999)

◊ Tulisan ilmiah
= merupakan hasil proses pemikiran
menghasilkan simpulan “orisinal”
20
Ide penulis
+ Karya tulis
Informasi lain ilmiah

Melengkapi materi &


“menguji” pikiran penulis

21
Membaca untuk menulis mencakup
√ proses penemuan
√ evaluasi
√ analisis informasi
√ sintesis

“use of writing and reading for inquiry,


learning, thinking, and communicating”
(Gibaldi, 1999)
 tidak asal salin …

22
Membaca untuk menulis mencakup
√ proses penemuan
√ evaluasi
√ analisis informasi
√ sintesis

“use of writing and reading for inquiry,


learning, thinking, and communicating”
(Gibaldi, 1999)
 tidak asal salin …

23
5. Perancangan kerangka tulisan
◊ Pengorganisasian informasi/catatan
√ memeriksa aspek yang kurang
√ mungkin berubah
◊ Memberi arah dalam penulisan draf
√ sistematik & logis

Logika/urutan:
- waktu
- proses
- pengembangan
argumen
24
5. Perancangan kerangka tulisan
◊ Pengorganisasian informasi/catatan
√ memeriksa aspek yang kurang
√ mungkin berubah
◊ Memberi arah dalam penulisan draf
√ sistematik & logis

Logika/urutan:
- waktu
- proses
- pengembangan
argumen
25
6. Penulisan draf
Kerangka/ Draf
outline tulisan

Utamakan
kelancaran pe-
nuangan ide

26
7. Penempurnaan draf

◊ Lazim draf beberapa kali


Juga: bahasa!
◊ Melengkapi draf awal

◊ Mungkin ada kekeliruan pada draf awal

◊ Mungkin timbul pertanyaan

Rupanya belum
dipahami ttg ini
27
8. Revisi draf

◊ Tulisan sudah dalam bentuk “utuh”

◊ Memperefektif, lebih menarik …

28
PUSTAKA ACUAN
Alwasilah, A. C. 2003. Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Menulis. Pidato
pengukuhan jabatan guru besar tetap dalam bidang pendidikan bahasa dan
sastra Inggris pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan
Indonesia, 17 Oktober. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.25 hlm.

Gibaldi, J. 1999. MLA Handbook for Writers of Research Papers. 5th Ed. The
Modern Language Association of Ameica, New York. 332 pp.

Ginting, C., Widodo, S.E., Setiyadi, B., Nurweni, A., Hasibuan, R., dan Suparman, U.
2005. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bahan Pelatihan Intruktur Bahasa
Ilmiah Unila. 21 hlm. Bandarlampung, 19–20 Agustus 2004. 17 hlm.

Rifai, M.A. 1995. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia. Gadjah Mada Univ Press, Yogyakarta. 180 hlm.

Soeseno, S. 1984. Teknik Penulisan Ilmiah Populer. Edisi ke-3. Gramedia,


Jakarta. 146 hlm.
29

Anda mungkin juga menyukai