Agama M Choirul Anam - 205400011
Agama M Choirul Anam - 205400011
Nim: 205400011
1. Bagi umat Islam, penegasan mengenai sahnya perkawinan juga tertuang dalam Lampiran
Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam
(“KHI”) bahwa perkawinan sah apabila dilakukan menurut hukum Islam sesuai dengan
Pasal 2 ayat (1) UU Perkawinan.[2]Agar terjamin ketertiban perkawinan bagi masyarakat
Islam, setiap perkawinan harus dicatat. Pencatatan perkawinan tersebut dilakukan oleh
Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama (“KUA”) bagi perkawinan pasangan
Muslim.Dapat disimpulkan bahwa kedua ketentuan tersebut harus dipenuhi agar
perkawinan yang dilakukan dapat disebut sebagai perkawinan sah dan dapat dicatat oleh
Pegawai Pencatat Nikah guna memperoleh akta nikah. Jadi, apabila terdapat suatu
perkawinan yang dilakukan tidak sesuai prosedur sebagaimana tersebut di atas dianggap
tidak mempunyai kekuatan hukum, sehingga tidak dapat diterbitkan akta nikah.Fungsi
akta nikah selain sebagai bukti autentik adanya perkawinan juga dimaksudkan untuk
dapat memberikan jaminan perlindungan hukum bagi suami istri serta anak-anak yang
akan dilahirkan, baik mengenai hak dan kewajibannya maupun terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kewarisan
2.
3.
mengabarkan kepada kami, dia berkata: Al-Laits telah menceritakan kepada kami: Dari
Muhammad bin 'Ajlan dari Sa'id dari Abu Hurairah: Sesungguhnya Rasulullah SAW
bersabda: Tiga golongan yang merupakan hak atas Allah 'Azza Wajalla untuk membantu
mereka yaitu Sahaya yang mengadakan perjanjian pembebasan dirinya yang ingin
menunaikan kewajibannya, orang yang menikah ingin menjaga kesucian dirinya, dan
orang yang berjihad di jalan Allah." (HR. Nasa'i no. 3215)